Pranggg!Gelas Diana terjatuh ke atas lantai dan pecah hingga membuat suara yang membuat Michel dan kedua anak yang tidur bersama Diana terbangun kaget."Ada apa, Diana?" Michel segera bangkit dan menghampiri Diana yang masih merasa lemas."Aku haus," jawab lirih Diana yang membuat siapa saja orang yang mendengarnya merasa kasihan namun perasaan itu juga membuat Diana tidak nyaman."Kenapa tidak panggil aku saja? Aku akan ambilkan untukmu," jawab Michel dengan suara lembut."Kalian jangan ada yang turun, biar daddy panggil pelayan agar membersihkan pecahan ini." Pinta Michel pada Talia dan Nathan yang ikut terbangun namun tidak menangis."Maaf ya jadi merepotkan kalian," ujar Diana kemudian merasa bersalah karena telah mengganggu dan merepotkan orang di sekitarnya."Sssttt, hei, jangan bicara seperti itu. Katakan saja pada kami jika kamu butuh sesuatu," ujar Michel pada Diana seraya menunggu pelayan yang sudah ia telepon
"Benar, sementara ini jangan sampai Vanessa muncul sampai Nyonya Kelly dan Nathan bisa dekat dan menerima Diana."Setelah berbicara dengan Jake, Michel memutuskan untuk pergi ke kantor sedang Doni akan membawa Diana ke rumah sakit untuk melakukan terapi.Hanya tersisa Nathan dan Nyonya Kelly di rumah karena Jake akan pergi menemani Doni dan Talia ke rumah sakit. Alasan lainnya adalah agar Doni tidak bisa membawa kabur Diana.Saat Jake sedang menemani Diana terapi bersama dengan Doni dan Talia, ponsel Jake terus berdering menandakan telepon masuk dan telepon itu ternyata dari Vanessa.Jake menjawab telepon Vanessa dan setelahnya dengan sangat terpaksa, Jake harus pergi menyusul Vanessa dengan wajah panik.Sebelum pergi, Jake menyuruh Talia agar masuk ke ruang terapi Diana dan setelah itu barulah Jake pergi.Beberapa jam kemudian.Jake kembali ke rumah sakit namun Jake sudah tidak dapat menemukan Diana dan yang lain lagi. Dengan wajah yang kembali panik, Jake mencoba berkeliling rumah s
"Tampaknya kalian sangat betah berada di sini ya? Wah, nyaman sekali." Nyonya Kelly menghampiri Diana dan langsung menyinggung soal Diana tinggal di rumah Michel padahal bukan keinginan Diana tapi keputusan Michel yang ingin bertanggung jawab atas kesalahannya."Nyonya, tolong jangan buat keributan. Atau jika anda ingin komplein, silakan temui Tuan Michel," sahut Jake pada Nyonya Kelly yang seketika itu juga mampu membungkam mulut Nyonya Kelly."Kami akan segera pergi sebentar lagi, Nyonya. Jangan khawatir," jawab Diana yang merasa tersinggung dengan ucapan Nyonya Kelly namun nada suara Diana sama sekali tidak terdengar marah."Jake, nama kamu Jake kan? Aku bisa memanggilmu 'Jake'?" Diana bertanya pada Jake."Tentu, silakan Mrs. Hana." Jake sedikit menunduk saat berbicara dengan Diana."Tolong hubungi adikku dan Michel. Katakan pada mereka aku ingin pulang," pinta Diana lembut yang membuat Jake kesulitan untuk menolaknya."Mrs. Hana istirahat saja dulu, nanti sore Tuan akan pulang dan
Michel sangat kecewa dengan perlakuan Nyonya Kelly pada Diana dan juga Talia. Michel membiarkan Nathan mengajak Talia dan Talia ikut dengan Nathan ke kamar Nyonya Kelly tapi Michel tidak menduga jika Nyonya Kelly akan bersikap seperti ini.Talia berlari ke arah Diana masih dengan keadaan menangis. Namun yang tak disangka terjadi, Diana dapat berdiri dan berjalan ke arah Talia tanpa perlu berpegangan pada apapun."Mommy, aku takut." Diana memeluk khawatir Talia dan melirik kesal Nyonya Kelly.Lagi dan lagi, suara tangis Talia membuat kepala Diana sakit dan saat itu juga Diana terjatuh lemas ke atas lantai yang membuat Talia semakin histeris."Mommy!""Hana!" Michel bergerak menyusul Diana dan langsung menggendong Diana dan membawanya ke sofa ruang utama yang posisinya sangat dekat dengan mereka."Jake, panggil dokter! Cepat!" Pinta Michel panik sedang Nyonya Kelly diam-diam mempersiapkan diri untuk menerima amarah Michel karena kesalahan yang ia sengaja ini.Seandainya saja Nyonya Kelly
Waktu menunjukkan pukul 7 pagi dan Diana serta Talia belum terlihat keluar dari kamar Michel sedang yang lain sudah berkumpul di ruang makan."Jake, panggil mereka dan suruh turun. Sarapan tidak akan dimulai jika mereka tidak keluar." Pinta Michel dengan perasaan yang tidak enak."Baik, Tuan." Jake berlalu menuju kamar Michel namun beberapa menit kemudian Jake kembali tanpa membawa apapun."Tuan, mereka menolak keluar dan memilih untuk menunggu Doni di kamar. Tampaknya mereka sudah bersiap-siap untuk pergi," lapor Jake pada Michel."Semua orang jangan ada yang meninggalkan ruangan ini. Jangan ada yang makan atau minum sampai aku kembali. Kau (Jake) awasi mereka," pinta Michel yang segera menyusul Diana dan Talia di kamarnya karena ingin memastikan kebenaran yang Jake katakan.Saat Michel membuka pintu, Diana dan Talia sudah akan membuka pintu kamar dan ingin keluar."Kalian mau kemana? Kami menunggu kalian sarapan," ujar Michel menatap bingung Diana yang sudah dapat berdiri tegak tanp
Vanessa berhenti setelah merasa lelah namun Jake sama sekali tidak bereaksi. "Seharusnya kita tidak perlu menikah jika seperti ini. Lebih baik aku pergi mencari selingkuhan!" Dengan nafas ngos-ngosan Vanessa memaki Jake."Lelah? Makanya jangan marah dulu. Dengarkan, kamu tau kan apa pekerjaan aku selama ini?" Jake mencoba membujuk Vanessa yang sedang emosi dengan suara yang amat sangat lembut."Sini, kita ngobrol. Aku tau kamu marah, tapi kamu tau kan kalau aku harus tetap menjalankan tugas? Yaudah, kalau gitu kamu boleh di sini tapi hanya sebentar dan sementara. Aku minta ijin dulu sama Tuan Michel. Oke?" Jake menyuruh agar Vanessa duduk bersantai bersama dengan Nathan dan Nyonya Kelly.Sedang Jake pergi menemui Michel yang berada di kamarnya, Nyonya Kelly mengajak Vanessa bercerita dan memanipulasi, mencuci otak dan memprovokasi Vanessa agar berpikiran sama dengannya untuk membenci Diana."Kamu tau, sejak wanita itu berada di sini, Michel menjadi lebih dekat dan sayang pada mereka h
"Diam, kalian masuk!" Michel membentak dan menyuruh Nyonya Kelly agar masuk ke dalam rumah dan tidak ikut campur dalam urusannya."Michel, Mama bingung ya sama kamu. Kamu kok sepertinya ngotot banget, kekeh banget mau wanita ini ada di sini. Dia aja tidak mau kok tinggal di sini, kenapa kamu harus repot-repot nahan dia di sini? Biarkan dia pergi," sahut Nyonya Kelly yang semakin marah pada Michel karena Michel membentaknya."Jake, bawa mereka masuk. Jika mereka melawan, ambil tindakan tegas." Pinta Michel pada Jake menunjuk ke arah Nyonya Kelly dan Vanessa."Baik, Tuan." "Silakan, Nyonya." Jake mempersilakan Nyonya Kelly agar berjalan lebih dulu di depannya dan Nyonya Kelly terpaksa berlalu dengan wajah kesalnya.Vanessa juga berjalan mengikuti Nyonya Kelly bersama dengan Nathan. Setelah semua orang pergi, Michel berusaha membujuk Diana lagi."Mrs. Hana, besok Nathan ulang tahun. Aku mohon pada Mrs. Hana agar tetap bersedia tinggal di sini sampai acara ulang tahun Nathan selesai. Set
Michel membawa Nyonya Kelly ke ruang utama dan menghukum Nyonya Kelly untuk meniup semua balon sendirian dan diawasi olehnya sedang di sisi lain, Michel menyuruh Jake untuk membawa Vanessa istirahat dan menolak tawaran Jake yang ingin membantunya."Sekarang, renungkan kesalahan Mama sambil tiup semua balon ini sampai selesai. Kau, Jake. Bawa istrimu istirahat dan kau juga pergilah istirahat." "Lalu, Tuan Muda bagaimana, Tuan?" Jake bertanya lagi."Dia akan berada di sini bersamaku. Pergilah. Lagian ini masih siang, dia pasti senang bermain di sini," ujar Michel lagi."Kalau gitu saya akan kembali setelah mengantar Vanessa ke kamar, Tuan.""Tidak, jangan kembali. Tadi malam kau tidak pulang, jadi kalian harus istirahat bersama. Pergilah," pinta Michel yang kemudian langsung mengusir Jake.Sedang Jake merasa tidak enak hati, di sisi lain Vanessa merasa sangat senang dengan perintah Michel yang cukup pengertian dan memberinya keuntungan."Vanessa, kamu istirahatlah di sini. Terima kasih