Setelah beberapa saat, Ling Yiran akhirnya selesai mengajarkan Yi Jinli cara memotong kukunya. Ternyata lebih mudah bagi Ling Yiran jika dia memotong kukunya sendiri.Namun, Yi Jinli sepertinya merasa senang bisa memotong kuku Ling Yiran, dan sebelum Yi Jinli akhirnya mulai memotong Kuku Ling Yiran satu per satu dia memperhatikan kuku jari Ling Yiran terlebih dahulu.Setelah semuanya selesai, Yi Jinli berkata dengan nada yang tidak puas, "Jika nanti kukumu tumbuh lagi, aku akan membantumu untuk memotongnya lagi.""..." Ling Yiran tiba-tiba terdiam untuk beberapa saat.Hari masih siang, dan jika sekarang Ling Yiran pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Lil Yan, masih terlalu cepat.Oleh karena itu, saat Yi Jinli kembali ke mejanya untuk menangani urusan perusahaannya, Ling Yiran mengeluarkan ponselnya dan mulai menelusuri informasi di halaman web.Tiba-tiba, sebuah berita teratas yang paling sering dibicarakan menarik perhatian Ling Yiran; berita itu tentang Ling Luoyin, ya
Dia ... Dia benar-benar tertidur!Kau sudah bangun? Apakah kau ingin tidur lebih lama? ” Suara Yi Jinli terdengar di telinga Ling Yiran.Ling Yiran terkejut dan menatap Yi Jinli. “Aku… aku tertidur. Mengapa kau tidak membangunkanku.”"Kau tidur sangat nyenyak, jadi aku ingin kau tidur lebih lama," jawab Yi Jinli.“Tapi, tadi sudah kubilang aku akan mengunjungi Lil Yan. Aku ketiduran… ”Ling Yiran berkata sambil mengangkat teleponnya dan memeriksa jam saat ini. Untungnya, saat itu baru menunjukan jam 3 sore, jadi belum terlambat baginya untuk pergi ke rumah sakit.“Masih ada waktu untuk pergi ke rumah sakit, aku akan menemanimu ke sana sekarang,” ucap Yi Jinli sambil bangkit dan mengenakan mantelnya. Kemudian, dia berjalan menuju Ling Yiran.Ling Yiran mengangguk dan dia baru teringat posisi tidurnya tadi; pasti rambutnya berantakan. Jadi, dia membuka ikat rambutnya dan mengumpulkan rambutnya jadi satu dan buru-buru mengikat kembali rambutnya menjadi ekor kuda.Ling Yiran m
Meskipun sejak awal Zhui Qianyun selalu bersama Ye Wenming, dia belum pernah melihat Yi Jinli karena Keluarga Ye dan Keluarga Yi tidak pernah memiliki kesepakatan bisnis. Sekarang, dia sudah bertemu Yi Jinli dua kali dalam waktu dua hari.Sepertinya Yi Jinli selalu berada di sisi Yiran.Zhuo Qianyun mengingat kembali peringatan yang diucapkan oleh Yi Jinli padanya, dan dia melihat tatapan Ling Yiran sambil merasa bingung. Untuk orang seperti Yiran dicintai oleh seseorang seperti Yi Jinli, dia memikirkan apakah itu sebuah kemalangan atau keberuntungan.Walau begitu, pada akhirnya Zhuo Qianyun tetap berharap Yiran akan menemukan kebahagiaannya.“Ah, ngomong-ngomong, aku lupa membeli buah-buahan. Aku ingat Lil Yan pernah mengatakan kepadaku bahwa dia ingin makan buah delima saat dia di rumah sakit," ucap Ling Yiran sambil mencari di ponselnya dan mencari tempat untuk membeli buah delima.Tentu saja, yang Ling Yiran maksud adalah Lil Yan memberitahunya dengan menggunakan bahasa i
Terus terang… Alasan yang sebenarnya karena Yiran, bukan? Apakah Yiran meminta bantuan Yi Jinli? Itukah alasan kenapa semua ini berjalan dengan lancar?Saat ini, Ling Yiran sudah kembali ke kamar dengan sekantong buah delima di tangannya."Baiklah. Ketika Lil Yan bangun, dan jika dokter mengizinkan, dia bisa makan ini dulu,” ucap Ling Yiran dengan senyuman lebar di wajahnya."Terima kasih, Yiran," ucap Zhuo Qianyun, matanya sedikit merah."Itu hanya sekantong buah delima," jawab Ling Yiran, dia berpikir bahwa mata merah Zhuo Qianyun dikarenakan mereka sangat mengkhawatirkan kondisi Lil Yan. “Operasi Lil Yan sukses, dan dia hanya perlu beradaptasi dengan alat bantu pendengarannya, Kak Zhuo. Tidak ada lagi bahaya, jadi kau tidak perlu khawatir, semuanya akan baik-baik saja."“Ya, semuanya akan baik-baik saja.” Zhuo Qianyun mengangguk.Sebelumnya, Zhuo Qianyun menganggap dirinya sebagai penyelamat Yiran karena dia mengizinkan Yiran bekerja di tokonya saat dia sedang berada kes
"Apakah kau benar-benar ingin berjalan-jalan di sini?" Ling Yiran masih merasa tidak percaya."Apakah ada yang salah?" Yi Jinli membalas, "Bukankah kau juga terakhir kali pernah membawaku ke pasar malam? Tempat ini mirip dengan pasar malam.""Tapi, saat itu aku tidak tahu identitas aslimu," ucap Ling Yiran. Jika Ling Yiran tahu dia adalah Yi Jinli, dia tidak akan membawanya ke pasar malam untuk membeli pakaian."Apa bedanya? Tidak peduli apakah itu di masa lalu atau masa depan, aku adalah tetap Jinmu." Yi Jinli menatap Ling Yiran dengan serius.Raut wajah Yi Jinli itu… Ugh, itu seperti surga bagi Ling Yiran! "Kalau begitu ... pergilah dan jalan-jalan." Ling Yiran mengerutkan bibirnya. Meski begitu, Ling Yiran masih mengikuti Yi Jinli di sekitar food court.Dulu, ketika Ling Yiran masih kuliah, dia sering mengunjungi tempat itu bersama teman-teman sekelasnya. Namun, begitu dia mulai bekerja, perlahan dia berhenti mengunjunginya.Kemudian, setelah dipenjara selama tiga tahun
Ling Yiran menahan napasnya. 'Apakah ekspresi Yi Jinli saat ini berarti bahwa ... dia marah?'“Kau bilang kau ingin mandiri dan ingin terus bekerja sebagai pembantu di restoran kecil karena tidak mau bergantung padaku. Baiklah, tidak ada yang salah dengan itu." Yi Jinli menarik napas dalam. “Bahkan seorang pacar biasa pun harus bisa memberikan apa pun yang diinginkan oleh pacarnya, bukan? Apakah kau menganggapku sebagai pacarmu?”Ling Yiran menggigit bibirnya dan tidak dapat menemukan jawaban atas pertanyaan yang di lontarkan oleh Yi Jinli.“Yiran, aku tahu kau tidak ingin bergantung padaku, tapi itu bukan berarti kau harus menolak semua yang kuberikan padamu,” ucap Yi Jinli.Yi Jinli ingin memberi Ling Yiran kehidupan yang baik. Yi Jinli tidak ingin Ling Yiran bekerja untuk mencari uang bahkan lebih dari satu sen. Meskipun Yi Jinli tahu bahwa tindakan yang di lakukan oleh Ling Yiran didasarkan pada pengalaman masa lalunya dengan Yi Jinli, Yi Jinli tetap merasa seperti ini. Beb
Setelah itu, Yi Jinli menoleh ke pelayan toko. “Bungkus yang ini.”Pelayan toko sangat senang dan segera membungkus semua aksesori rambut dan memberikan kwitansi yang sudah siap.Yi Jinli membayar barang-barangnya dan mengambil tas berisi aksesoris rambut. Ling Yiran tidak bisa protes apa-apa karena dia mengerti bahwa ini adalah hadiah yang berasal dari hati Yi Jinli yang tulus.Jika Ling Yiran menolaknya, akan membuat Yi Jinli merasa tidak nyaman.“Ayo kita beli beberapa pakaian dan sepatu,” ucap Yi Jinli seolah-olah mereka sedang berbelanja.“Tapi aku sudah punya sepatu. Kita tidak perlu membeli lagi. "“Tapi aku ingin melihatmu berpakaian cantik. Bukankah kalian para gadis memiliki pepatah bahwa pria mendapatkan uang untuk dibelanjakan oleh wanita? Selain itu, kau juga pernah membelikanku pakaian dan sepatu. "Oke, Ling Yiran tidak punya apa-apa untuk membantah pernyataannya ini.Namun, Ling Yiran merasa khawatir Yi Jinli akan berbelanja secara royal pada merek-merek
Ling Yiran menatap Yi Jinli dengan heran. "Ada apa?"Yi Jinli mengerutkan bibirnya, dan kejernihan yang ada di matanya terlihat kembali. Kemudian, Yi Jinli tersenyum dan berkata, “Tidak ada. Pergi ganti bajumu.” kemudian, Yi Jinli melepaskan cengkeramannya.Setelah Ling Yiran pergi ke ruang ganti dan menutup pintu, Yi Jinli menutup matanya sejenak. Kemudian dia membuka matanya kembali, dia menahan nafsu yang terlihat di matanya .Tadi, Yi Jinli sangat menginginkan Ling Yiran di tempat itu dan saat itu juga!Akhir-akhir ini keinginan untuk memiliki Ling Yiran sepertinya tidak terkendali. Namun, saat ini Yi Jinli tidak bisa berbuat apa-apa. Cukup sulit bagi Yi Jinli untuk bisa berada di dekat Ling Yiran, jadi Yi Jinli tidak bisa mengambil risiko membuat Ling Yiran takut.Ling Yiran seperti hewan kecil yang berhati-hati, waspada dan penakut. Setiap langkah yang diambilnya dilakukan dengan sangat hati-hati. Yi Jinli harus menghadapi Ling Yiran dengan penuh kesabaran untuk membiar