Yi Jinli mengambil sepiring makanan, menghampirinya, dan meletakkannya di depan Ling Yiran. "Kak, jika kau ingin tahu di mana ibumu dimakamkan, sebaiknya kau makan makanan ini sekarang."Ling Yiran mendongak, matanya yang merah dan bengkak yang berbentuk almond menunjukkan ekspresi terkejut.Apa yang Yi Jinli maksud? Apakah itu berarti ... "Apa kau tahu di mana ibuku dimakamkan?""Aku akan memberitahumu setelah kau menyelesaikan ini," ucap Yi Jinli.Ketika Ling Yiran mendengar hal ini, dia merasa seolah-olah dia tiba-tiba memiliki motivasi lagi. Ling Yiran mengambil makanan di atas nampan dan mulai makan.Yi Jinli mengerutkan keningnya. Ling Yiran sekarang melahap makanan seperti binatang dan tidak seperti dirinya yang biasanya.Meski demikian, itu membuktikan betapa pentingnya makam ibunya bagi Ling Yiran.Yi Jinli mengerutkan alisnya dan melihat air mata yang mengalir di wajah Yiran. Matanya tampak lebih merah dan lebih bengkak daripada saat terakhir dia berbicara denga
"Kau memintaku 50 juta yuan. Mengapa kau tidak membiarkanku membantumu mencari tahu di mana ibumu dimakamkan?" Yi Jinli bertanya.Ling Yiran merasa terkejut. Dia baru mengingat bahwa dia benar-benar bodoh. Bahkan jika dia memberi ayahnya 50 juta yuan, apakah ayahnya akan puas? Apakah dia tidak akan meminta lebih banyak lagi?Seperti yang dikatakan Yi Jinli, alih-alih memintanya untuk memberikan 50 juta yuan, Ling Yiran bisa meminta Yi Jinli untuk membantunya mencari tahu di mana makam ibunya.Ling Yiran hanya bisa mengatakan bahwa dia panik, jadi dia bahkan tidak menyadari hal sesederhana itu."Bisakah kau membawaku ke sana sekarang?" Ling Yiran bertanya dengan cemas. Dia hanya bisa tenang setelah dia yakin di mana ibunya dimakamkan.“Tidak usah terburu-buru. Kau perlu istirahat dulu. Tidur sianglah dulu jika kau mengantuk,” ucap Yi Jinli.Namun, Ling Yiran sedang tidak ingin tidur! Dia hanya menatap Yi Jinli dengan penuh kerinduan.Sekitar 15 menit kemudian, telepon Yi J
"Menurut penyelidikan kami, ayah Nona Ling telah membayar sewa selama tiga bulan di sini setelah mengambil kotak abu kremasi ibunya. Setelah melakukan kunjungan singkat pada hari pertama, sejak itu ayah nona Ling tidak kembali lagi ke sini. Pada saat yang bersamaan, Ayah Nona Ling belum menghubungi pemakaman apapun atau membuat pengaturan apapun untuk membeli sebidang pemakaman," ucap Gao Congming.Ling Yiran menunduk dan melihat kotak abu kremasi di depannya.Ayahnya ... tidak pernah benar-benar bermaksud untuk memindahkan makam ibunya sejak awal. Dia melakukan semua ini hanya untuk memerasnya.Ayahnya mungkin akan melempar kotak abu kremasi itu kembali ke Ling Yiran ketika dia sudah mendapat cukup manfaat darinya.Ayahnya bahkan bisa menghemat uang dari sepetak pemakaman!Ling Yiran bertanya-tanya bagaimana perasaan ibunya jika dia tahu bagaimana pria yang pernah dia cintai memerlakukannya setelah kematiannya.Ling Yiran menganggapnya lucu dan sedih.Hidungnya sedikit
"Tidak, tidak apa-apa di sini saja!" Ling Yiran berkata dengan cepat. Petak pemakaman yang Yi Jinli pilih untuk ibunya berada di tempat terpisah dari pemakaman, tidak sejajar dengan yang lain.Jika seseorang menggambarkannya sebagai rumah, baris dan baris makam adalah apartemen sedangkan makam yang Yi Jinli pilih seperti rumah besar.Itu adalah tempat mandiri kecil yang dikelilingi oleh deretan pohon. Bahkan ada meja dan kursi batu beberapa meter di depan makam bagi pengunjung untuk beristirahat."Bagus. Kau bisa memasukkan abu ibumu," ucap Yi Jinli.Ling Yiran mengangguk, membungkuk, dan meletakkan kotak abu kremasi ibunya di lubang di depan batu nisan tempat abu disimpan. Kemudian, para pekerja menutupinya dengan batu tulis dan menuangkan semen di atasnya untuk menutupnya.Staf pemakaman memberikan kontrak kepada Ling Yiran untuk pemakaman tersebut. Itu adalah kontrak selama 50 tahun.Namun, Ling Yiran melihat bahwa biayanya sangat besar. Bahkan sebelum kejadian ini, dia
Rambut gelap, kulit putih, dan leher ramping. Dari garis penglihatannya, Ling Yiran bisa melihat bentuk salah satu telinganya dan profil wajah Yi Jinli.Ling Yiran tidak bisa mengalihkan pandangan dari Yi Jinli. Dia bahkan merasa telinga Yi Jinli terlihat lebih baik daripada pria pada umumnya.Ketika Yi Jinli berdiri tegak dan berbalik menghadap Ling Yiran, Ling Yiran merasa seolah-olah ada sesuatu yang memukul hatinya.Di bawah sinar bulan, mata Yi Jinli seperti kelopak bunga persik yang jatuh ke danau, menyebabkan riak perak. Bibir Yi Jinli terbuka dan tertutup. Mereka seperti benang yang menggerakkan hatinya.Saat itu, seolah-olah langit dan bumi telah menghilang. Ling Yiran hanya bisa melihat Yi Jinli saja.Kemudian, Ling Yiran melihat wajah Yi Jinli semakin dekat dan lebih dekat dengannya. Sosoknya sangat indah, seperti mahakarya Tuhan yang paling rumit."Apa yang terjadi?" Telinga Ling Yiran akhirnya mendengar suara Yi Jinli.Ling Yiran bergetar. Dia kembali ke akal
Ling Yiran menatap Yi Jinli dan tidak sadarkan diri sejenak seolah-olah mereka sangat dekat. Namun, sesaat berikutnya, mata Ling Yiran tampak kembali ke caranya yang berusaha mati-matian untuk menjauh dari Yi Jinli.Apa yang dulunya terlihat berbeda, sekarang terlihat seperti sebuah perjuangan.Untuk sesaat, Ling Yiran tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Yi Jinli. Wajah Ling Yiran menjadi lebih merah di bawah tatapan Yi Jinli."Kenapa kau tidak melihatku? Aku ingin kau melihatku, Kak!" Yi Jinli mencondongkan tubuhnya lebih dekat ke Ling Yiran saat Yi Jinli berbicara dengannya. Seolah-olah Ling Yiran terpesona oleh suara Yi Jinli saat matanya tanpa sadar tertuju melihat ke wajah Yi Jinli.Sekarang pria ini sedang menatap Ling Yiran dengan lembut, dan sepertinya ada sebuah kerinduan dan keterikatan dalam tatapan itu.Poni Yi Jinli disisir ke belakang, memperlihatkan seluruh dahinya. Dalam pikiran Ling Yiran, Yi Jinli terus-menerus tumpang tindih dengan Jin.Jin juga terb
Semua yang Yi Jinli inginkan sejak awal adalah agar Ling Yiran bersedia bersamanya.Namun, seiring berjalannya waktu, Yi Jinli menginginkan hal yang lebih.Yi Jinli ingin Ling Yiran lebih menyukainya. Yi Jinli ingin Ling Yiran tidak menyukai pria lain kecuali dia.Yi Jinli bahkan tidak bisa menerima kemungkinan bahwa di masa depan Ling Yiran dia akan melibatkan pria lain selain Yi Jinli. Setiap kali Yi Jinli memikirkan kemungkinan ini, Yi Jinli akan dipenuhi dengan rasa cemburu.Cemburu ... Karena Ling Yiran akhirnya Yi Jinli tahu seperti apa rasanya cemburu.Ling Yiran mengangkat matanya dan menatap Yi Jinli dengan hati-hati. Tangan Yi Jinli terasa panas di pipinya, dan kejadian yang sudah Ling Yiran lalui bersama Yi Jinli akhir-akhir ini terus teringat oleh Ling Yiran.Meskipun Ling yiran entah bagaimana masih takut pada Yi Jinli, mungkin benar Ling Yiran menyukai Yi Jinli seperti yang pernah Yi Jinli katakan di dalam mobil.Mungkin Ling Yiran menyukai Yi Jinli ketika
Mungkin Ling Yiran mengucapkan kata-kata itu secara spontan tadi malam, tetapi hal-hal yang dia katakan juga benar adanya. Ling Yiran tampaknya telah jatuh cinta dengan pria ini tanpa disadarinya ... Pria ini bernama Yi Jinli.Ling Yiran merasakan campuran ketakutan dan kasih sayang pada Yi Jinli. Mereka adalah dua emosi yang berbeda, tetapi entah bagaimana mereka bercampur dengan baik."Kau juga bilang ingin berkencan denganku, kan?" Yi Jinli menambahkan."Ahh!" Ling Yiran tiba-tiba membeku. Kemudian, Ling Yiran ingat bahwa semalam dia telah memeluk Yi Jinli setelah dia mengatakan bahwa dia menyukainya."Apa yang harus aku lakukan agar kau menyukaiku dari dirimu sendiri dan bukan orang lain?"Ketika Ling Yiran mendengar ini, Ling Yiran berkata, "Menyukaimu sendiri ... Apakah yang kau maksud sebagai pacar?""Pacar? Apa kakak mencoba berkencan denganku?" Yi Jinli bergumam dengan bisikan yang agak memanjakan kata-katanya.Kencan? Ketika kata itu muncul di benak Ling Yiran,