Namun, bukannya patuh kembali ke pelukan ibunya seperti yang dia dilakukannya kemarin, anak laki-laki itu mengencangkan cengkeramannya di kaki Ling Yiran.Zhuo Qianyun berkata, "Maaf, Lil Yan biasanya tidak seperti ini. Sepertinya dia sangat menyukaimu.""Tidak apa-apa. Aku juga suka Lil Yan," ucap Ling Yiran, menggendong si kecil sambil berbicara.Si kecil tidak meronta-ronta dan sangat penurut. Dia bahkan tersenyum lebar pada Ling Yiran setelah dia mengangkatnya.Senyuman itu memiliki perasaan ingin disukai yang membuat Ling Yiran merasa sangat sedih. "Halo, Lil Yan," ucap Ling Yiran, dia mengangkat tangannya untuk menyentuh kepala si kecil.Namun, Lil Yan tidak bisa mendengar suaranya sama sekali. Dia tidak tahu apa yang Ling Yiran katakan. Lil Yan hanya menatap Ling Yiran dengan bingung.Zhuo Qianyun menatap putranya dan kemudian ke Ling Yiran. Tiba-tiba, ada kilatan kesedihan di matanya. Apakah Lil Yan ... salah mengira Yiran sebagai orang itu? Itukah sebabnya dia be
Dan, selain menjadi bos, Zhuo Qianyun juga menjadi kasir, menyajikan hidangan, membersihkan meja, dan juga melakukan hal yang lainnya. Ketika usahanya sedang ramai, dia tidak punya waktu luang sama sekali.Kemampuannya mungkin terbatas, tetapi dia memberi putranya yang terbaik yang bisa dia berikan.Sekitar pukul tiga, restoran menerima pesanan lagi, termasuk roti nanas dan teh susu.ketika Ling Yiran melihat alamatnya, perhatiannya teralihkan."Ada apa? Apakah ada masalah?" Zhuo Qianyun telah menyiapkan pesanan untuk Ling Yiran dan dia melihat Ling Yiran menatap kosong pada tanda terima pesanan."Bukan apa-apa," jawab Ling Yiran, mengambil roti nanas dan teh susu.Alamat pesanannya jelas di firma hukum tempat dia bekerja sebelumnya. Sekarang dia akan mengantarkan makanan ke sana, dan secara otomatis dia akan bertemu dengan mantan rekan kerjanya.Dulu, dia adalah karyawan tebaik di firma itu, Mungkin saat ini, dia akan sangat malu dengan keadaanya.Ling Yiran merasakan
Namun, tiba-tiba Yi Jinli memegang lengan Ling Yiran. Kemudian, dengan terkejut, Ling Yiran jatuh ke pelukan Yi Jinli.Ling Yiran secara tidak sadar ingin melepaskan diri dari pelukan Yi Jinli, tetapi tangan Yi Jinli memeluknya dan memeluknya lebih erat."Ucapkan selamat malam yang benar, jangan asal-asalan, Kak!" Yi Jinli bergumam saat bibirnya dekat dengan telinga Ling Yiran.Tubuh Ling Yiran sedikit bergetar, dan dia bisa merasakan napas Yi Jinli di telinganya. Seluruh tubuhnya sepertinya diselimuti oleh nafasnya."Kau ... Lepaskan," ucap Ling Yiran, wajahnya memerah."Mengapa kau tidak bercerita padaku tentang hari pertama di pekerjaan barumu?" Yi Jinli bertanya."Ini hanya pekerjaan kurir biasa. Seseorang memesan sesuatu makanan, dan aku hanya mengirimkan makanannya kepada mereka," ucap Ling Yiran, dia merasakan jantungnya berdetak semakin cepat. Bahkan aliran darahnya jauh lebih cepat."Begitukah? Apakah kau sudah makan enak hari ini?" Suara Yi Jinli sekali lagi ter
Saat dini hari, ketika Ling Yiran sudah tertidur lelap di tempat tidurnya, pintu penghubung antara dua kamar terbuka perlahan. Sosok tinggi masuk ke dalam kamar Ling Yiran.Mata yang biasanya dingin dan penuh cinta itu menatap wanita yang ada di tempat tidur. Saat ini, tatapannya penuh dengan keterikatan."Selamat malam, Kak." Suara rendah dan anggun keluar dari mulutnya, dan penuh dengan keterikatan, dan pada saat yang bersamaan terlihat rasa keputusasaan yang tak terucapkan....Ketika keesokan harinya Ling Yiran pergi bekerja, restoran itu menerima banyak pesanan lebih dari 30 pada siang hari.Biasanya, Ling Yiran hanya akan mengirimkan tujuh hingga delapan pesanan sekaligus. Tiba-tiba, ada pesanan lebih dari 30. Pesanan itu cukup banyak yang akan dikirim oleh restoran kecil pada sore hari.Zhuo Qianyun buru-buru menyiapkan pesanan dan berkata kepada Ling Yiran, "Terima kasih banyak telah mengirimkan pesanan ini.""Bagaimana dengan pesan antar makanan lainnya?" ucap Lin
Setelah Ling Yiran masuk ke gedung dengan membawa troli, resepsionis menyambutnya, dan hanya menanyakan namanya. Dia bahkan tidak memintanya untuk mendaftar dan menawarkan untuk membantunya menekan tombol lift.Semua ini menyebabkan Ling Yiran menduga-duga. Ketika Ling Yiran tiba di alamat yang tercantum di pesanan, seorang wanita tinggi dengan busana kerja datang. "Nona Ling? Aku yang memesan makanannya. Tinggalkan saja troli ini di sini, dan tolong bawa dua porsi ke kantor presiden."Hati Ling Yiran sesaat terkejut, dan dugaannya yang sebelumnya sedikit demi sedikit mulai terungkap.Kantor presiden ... Yi Jinli adalah presiden dari Grup Yi. Apakah dua porsi ini untuk kantor Yi Jinli?Ling Yiran mengambil dua porsi makanan dan berjalan menuju kantor Yi Jinli. Dia berdiri di depan pintu kayu gelap, menarik napas dalam-dalam sebelum dia mengetuk pintunya dua kali."Silahkan masuk." Sebuah suara datang dari dalam.Ling Yiran membuka pintu dan berjalan masuk, dan menemukan Yi
Ling Yiran mengambil kotak makan siang dan segera mulai makan dengan kepala menunduk. Yang dia inginkan sekarang adalah menyelesaikan makanannya dengan cepat dan segera pergi."Apakah kau makan begitu cepat karena kau ingin segera pergi?" Suara Yi Jinli terdengar lembut di kantor."Ahem ..." Ling Yiran tersedak, dia hampir mengeluarkan makanannya lagi. Yang bisa dia lakukan hanyalah memegang tangannya dan batuk dengan susah payah. Segera, wajahnya menjadi sangat merah.Akhirnya, Ling Yiran berhenti batuk, tetapi di telapak tangannya, yang tadi menutupi mulutnya, ada beberapa butir nasi. Karena itu, dia memutuskan untuk mengambil tisu dan menyeka telapak tangannya.Namun, sebelum Ling Yiran mengambil tisu, jari Yi Jinli meraih tangan Ling Yiran dan menariknya ke arah dirinya.Yi Jinli memutar pergelangan tangan Ling Yiran dengan tidak nyaman tetapi tidak melepaskannya. "Tanganku kotor, aku harus mengelapnya," ucap Ling Yiran."Kotor?" Yi Jinli tertawa geli. "Aku tidak mengan
Ling Yiran melanjutkan mengirim pesanan yang lain, dan saat jam makan siang dia tidak makan banyak.Zhuo Qianyun berkata, "Ada apa? Kau makan sangat sedikit. Apa kau tidak suka dengan makanan hari ini?" Saat makan siang, semua orang di restoran kecil akan memanfaatkan waktu luang mereka dan meminta koki untuk memasak beberapa hidangan untuk mereka makan bersama."Tidak, kurasa aku makan terlalu banyak sebelum berangkat kerja pagi ini." Ling Yiran memandang Lil Yan ke samping. "Kenapa kau tidak makan saja? Aku akan memberi Lil Yan buah-buahan. Lagipula aku sekarang sudah kenyang."Ling Yiran mengambil sebuah apel dan mengupasnya. Kemudian, dia memotong apel menjadi potongan-potongan kecil dan memberikannya kepada Lil Yan.Si kecil dengan patuh membuka mulutnya dan menggigit apel itu, sesekali tersenyum pada Ling Yiran.Setelah memberinya buah, Lil Yan mengantuk. Dia menguap dan merentangkan tangannya lebar-lebar, memberi isyarat pada Ling Yiran untuk memeluknya.Ling Yiran l
"Ngomong-ngomong, kau sudah lama tidak ke kantor. Rekan-rekan lamamu sangat merindukanmu. Namun, sekarang tidak apa-apa. Kita bisa bertemu kapan saja kita mau," ucap Guan Lili sambil menarik Ling Yiran masuk ke kantor. "Karena kau ada di sini, mengapa kau tidak bertemu dengan rekan-rekan lamamu?"Ling Yiran melirik Guan Lili. Dia tahu apa yang Guan Lili akan lakukan.Kalau begitu, Ling Yiran harus menghadapinya. Jika dia melarikan diri, mereka hanya akan menertawakannya."Oke, aku akan menemui mereka," ucap Ling Yiran dengan murah hati.Sikap Ling Yiran justru mengejutkan Guan Lili. Lagipula, bukan itu jawaban yang dia harapkan.Begitu masuk ke dalam kantor, Guan Lili bertepuk tangan di ruang utama dan menarik perhatian semua orang. "Mari lihatlah, semuanya. Yiran, mantan kolega kita, kembali menemui kita."Tiba-tiba, banyak orang di kantor itu melihat ke arah mereka.Saat Ling Yiran melihat sekeliling, dia melihat mantan rekan kerja dan yang pegawai baru yang tidak dia k