Ling Yiran kembali ke apartemen sewaan dengan perasaan malu. "Hanya beberapa hari sejak aku pergi pada Malam Tahun Baru dan sekarang aku baru kembali, namun terasa seperti aku telah melewati waktu itu seumur hidupku."Dia mengamati apartemennya yang sempit dan merasa seolah-olah ada udara yang sangat dingin. Ling Yiran tidak bisa menahan senyumnya yang kecut. "Mulai sekarang, aku akan tinggal di sini sendirian lagi."Di malam hari, tidak ada lagi yang akan menemaniku dan berbicara denganku. Dan tidak akan ada yang tersenyum lagi kepadaku ketika memanggilku 'kakak'!"Ling Yiran mengambil satu stel pakaian ganti dan membersihkan diri sebelum mulai membereskan rumah."Meskipun Yi Jinli di sini hanya dalam waktu yang singkat, tapi ada begitu banyak jejak dirinya di rumah ini. Peralatan makan, handuk, dan sikat gigi yang digunakan serta pakaian dan sepatu yang dia kenakan ..."Ling Yiran membereskan dan menempatkan semua barang-barang Yi Jinli di dalam kotak kardus."Mengapa tidak mem
Mereka masih bingung dengan bukti materiil dan suara bulat yang telah diberikan para saksi hingga saat ini."Berani-beraninya orang-orang itu memperlakukanmu seperti itu! Mereka hanya bisa mengkritik orang lain seakan memiliki moral yang tinggi tanpa mengetahui apa-apa," ucap Qin Lianyi dengan marah.Ling Yiran dengan tenang menjawab, "Itu tidak ada artinya bagiku."Qin Lianyi mengingat semua rasa sakit yang pernah diderita oleh Ling Yiran dan dan dia tidak bisa menahannya hanya bisa menghela nafas. “Saat pertama kali aku menyambut Yiran setelah dia keluar dari penjara, aku melihat semua luka yang ada di dirinya. Ada luka yang baru dan ada juga yang sudah lama. Meski begitu, Yiran tidak pernah memberitahuku tentang apa yang sudah dialami di penjara, tapi tanpa Yiran menceritakannya aku mungkin bisa menebaknya."Aku khawatir Yiran mengalami segala macam kesulitan di penjara.""Apakah Jin benar-benar Yi Jinli?" Qin Lianyi bertanya, mengubah topik pembicaraan."Iya." Ling Yiran meng
"Jangan khawatir tentang hal itu, tidak apa-apa," jawab Ling Yiran. "Karena sebenarnya ... semua orang di Pusat Layanan Kebersihan sudah tahu tentang kecelakaan yang menyebabkan kematian Hao Meiyu tiga tahun lalu dan juga tentang aku yang pernah dipenjara."Pria yang berbaring di sofa memegang pipinya dengan satu tangan dan segelas anggur merah di tangan lainnya, dia sesekali menyesapnya. Pria itu tampak cantik dan polos, dan ada sedikit daya pikat yang tanpa disadari terpancar dari sela alisnya. Jika seseorang mendapatkan pandangan sekilas darinya bisa membuat siapapun jatuh jauh ke dalam jaring yang terjalin erat dari matanya."Orang itu tidak dapat melarikan diri atau pergi, aku rela jatuh ke dalam perangkapnya."Dan tidak heran jika begitu banyak wanita terpandang di kota Shen yang memiliki perasaan padanya!" Ye Chongwei mempelajari Yi Jinli saat dia minum sendirian dan tidak bisa menahan diri dan dia menghela nafas. "Tapi itu semua hanyalah sebuah perasaan dan hanya sedikit ora
Bahkan ketika Ling Luoyin mencoba mencium Gu Lichen, dia tidak akan mengizinkan Ling Luoyin untuk menciumnya.Hal itu membuat Ling Luoyin merasa sangat tidak nyaman. Dan juga, Gu Lichen terus berganti pacar. Semua orang tahu bahwa setiap beberapa bulan dia akan merasa cepat bosan dengan siapa pun yang bersamanya.Ling Luoyin bertekad untuk merebut hati Gu Lichen. Dia ingin masuk ke dalam hatinya karena dia ingin terus berada di sisinya. Semakin lama dia tinggal bersamanya, semakin banyak hal yang dia inginkan darinya.Setelah terbiasa dengan kehidupan nyaman yang telah di berikan oleh Gu Lichen, Ling Luoyin tidak ingin kembali ke kehidupan yang dia pernah jalani di masa lalu.Selain itu ... Ling Luoyin melirik wajah tampan Gu Lichen dari samping. Gu Lichen bisa dengan mudah mendapatkan hati wanita pada umumnya, dan Ling Luoyin tidaklah berbeda dengan wanita lainnya.Dia ingin dekat dengan Gu Lichen bukan hanya karena Gu Lichen bisa memberikan kehidupan baik padanya. Selain itu dia
Ling Luoyin tiba-tiba merasa menggigil yang muncul dari sepanjang tulang punggungnya. "Dia ... apakah dia ...""Jinli, apakah kau mengenalnya?" Ketika Ye Chongwei mendengar komentar Yi Jinli, dia merasakan hal yang aneh. Ling Luoyin adalah seorang aktris kelas bawah dan kecil kemungkinan baginya bisa mengenal Yi Jinli."Ya. Kami pernah bertemu sebelumnya," ucap Yi Jinli datar.Ling Luoyin membelalakkan matanya, jantungnya hampir melompat keluar dari dadanya. "Dia ... pria yang tinggal bersama Ling Yiran!" Dulu, dia telah mengira Yi Jinli bertemu dengan Ling Yiran di penjara!Ling Luoyin tidak mengira dia adalah Yi Jinli, pria yang berkuasa di Kota Shen!Ling Luoyin hampir pingsan. "Apa yang terjadi? Kenapa Yi Jinli bisa tinggal bersama Ling Yiran di apartemen sewaan?!"Gu Lichen merasa terkejut ketika dia melihat Yi Jinli dan Ling Luoyin. Dia kemudian bertanya, "Luoyin, aku tidak pernah mendengar jika kau ternyata mengenal Jinli."Ling Luoyin menggigil. Dia tersenyum kecut dan b
Bahkan setelah Gu Lichen menyentuh bibir Ling Luoyin, dia akan mengelap jari-jarinya dengan menggunakan sapu tangan bersih, seolah-olah Ling Luoyin kotor.Ling Luoyin merasa sangat bingung dengan perlakuan Gu Lichen padanya, tapi dia tidak berani menanyakannya."Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku. Yang perlu kau pedulikan adalah aku, karena kau adalah pacarku. Kau tidak perlu repot-repot memikirkan hal yang lain," ucap Gu Lichen.Perlakuan Gu Lichen pada Ling Luoyin sangatlah lembut, dia seolah-olah sedang membelai sesuatu yang berharga. Namun, suara Gu Lichen terdengar sangat dingin dan asing.Kadang-kadang, Ling Luoyin merasa dia tidak bisa memahami Gu Lichen. Dia tidak tahu apa yang ada dalam pikiran Gu Lichen atau apa yang dia inginkan."Aku ... mengerti," ucap Ling Luoyin tergagap.Gu Lichen menarik tangannya kembali dan, seperti biasa, dia mengeluarkan saputangan untuk mengelap jari-jarinya.Ling Luoyin menggigit bibirnya. Dia bertekad untuk mengambil hati Gu Lichen sua
Ling Yiran sudah terbiasa dengan orang seperti itu. Mereka memandang rendah petugas kebersihan, dan bahkan jika mereka sengaja menabrak petugas kebersihan, orang itu akan tetap menyalahkan mereka."Sudah lupakan Kakak Xu, ini bukan masalah besar," ucap Ling Yiran saat dia dan Kakak Xu melanjutkan pekerjaannya menyapu jalanan. Setelah menyelesaikan dari pekerjaannya, Ling Yiran segera mengganti seragamnya. Dan menemukan gelang perak di salah satu saku seragamnya."Kenapa gelang ini ada di dalam sakuku?" Ling Yiran merasa sangat bingung. Karena saat ini dia sedang shift malam, dan tidak ada banyak orang di sekitarnya. Dia mengambil gelang itu dan memutuskan akan menaruhnya di bagian “Lost and Found” pada esok hari.Ketika Ling Yiran kembali ke apartemen sewaannya, suasana dalam apartemen sangat gelap dan sunyi.Dulu, ketika dia kembali dari shift malamnya, rumahnya terang benderang karena Jin selalu menunggunya. Namun, ketika Ling Yiran menyalakan lampu, ruangan itu terlihat kosong.
Ling Yiran meraih ponselnya untuk melihat jam. Saat itu sudah jam 3 pagi dan dia masih bisa tidur selama beberapa jam lagi.Ketika Ling Yiran akan menutup matanya, dia tiba-tiba duduk dengan tegak. Detik berikutnya, dia menatap dengan tidak percaya, matanya terbuka lebar.Seorang pria sedang duduk di dekat meja makan di apartemen sewaannya, bermain dengan gelang perak yang ada di sakunya.Di bawah cahaya lampu di ruangan itu, lelaki itu tampak seperti lukisan yang digambar diatas kertas kanvas. Alisnya tebal, hidungnya mancung. Bibirnya tipis, dan dia memiliki sepasang mata phoenix yang indah. Ketika dia melengkungkan bibirnya dan menatap Ling Yiran, dia tampak dingin dan asing.Saat pria itu menatapnya, Ling Yiran merasa seolah-olah tatapan lelaki itu adalah sebuah fatamorgana."Apakah pria ini nyata? Apakah aku sedang ... bermimpi?""Apakah kau sudah bangun?" Suara pria itu memecah keheningan di kamar.Ling Yiran tiba-tiba tersadar dan menyadari bahwa dia tidak sedang bermimpi