Ling Luoyin tiba-tiba merasa menggigil yang muncul dari sepanjang tulang punggungnya. "Dia ... apakah dia ...""Jinli, apakah kau mengenalnya?" Ketika Ye Chongwei mendengar komentar Yi Jinli, dia merasakan hal yang aneh. Ling Luoyin adalah seorang aktris kelas bawah dan kecil kemungkinan baginya bisa mengenal Yi Jinli."Ya. Kami pernah bertemu sebelumnya," ucap Yi Jinli datar.Ling Luoyin membelalakkan matanya, jantungnya hampir melompat keluar dari dadanya. "Dia ... pria yang tinggal bersama Ling Yiran!" Dulu, dia telah mengira Yi Jinli bertemu dengan Ling Yiran di penjara!Ling Luoyin tidak mengira dia adalah Yi Jinli, pria yang berkuasa di Kota Shen!Ling Luoyin hampir pingsan. "Apa yang terjadi? Kenapa Yi Jinli bisa tinggal bersama Ling Yiran di apartemen sewaan?!"Gu Lichen merasa terkejut ketika dia melihat Yi Jinli dan Ling Luoyin. Dia kemudian bertanya, "Luoyin, aku tidak pernah mendengar jika kau ternyata mengenal Jinli."Ling Luoyin menggigil. Dia tersenyum kecut dan b
Bahkan setelah Gu Lichen menyentuh bibir Ling Luoyin, dia akan mengelap jari-jarinya dengan menggunakan sapu tangan bersih, seolah-olah Ling Luoyin kotor.Ling Luoyin merasa sangat bingung dengan perlakuan Gu Lichen padanya, tapi dia tidak berani menanyakannya."Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku. Yang perlu kau pedulikan adalah aku, karena kau adalah pacarku. Kau tidak perlu repot-repot memikirkan hal yang lain," ucap Gu Lichen.Perlakuan Gu Lichen pada Ling Luoyin sangatlah lembut, dia seolah-olah sedang membelai sesuatu yang berharga. Namun, suara Gu Lichen terdengar sangat dingin dan asing.Kadang-kadang, Ling Luoyin merasa dia tidak bisa memahami Gu Lichen. Dia tidak tahu apa yang ada dalam pikiran Gu Lichen atau apa yang dia inginkan."Aku ... mengerti," ucap Ling Luoyin tergagap.Gu Lichen menarik tangannya kembali dan, seperti biasa, dia mengeluarkan saputangan untuk mengelap jari-jarinya.Ling Luoyin menggigit bibirnya. Dia bertekad untuk mengambil hati Gu Lichen sua
Ling Yiran sudah terbiasa dengan orang seperti itu. Mereka memandang rendah petugas kebersihan, dan bahkan jika mereka sengaja menabrak petugas kebersihan, orang itu akan tetap menyalahkan mereka."Sudah lupakan Kakak Xu, ini bukan masalah besar," ucap Ling Yiran saat dia dan Kakak Xu melanjutkan pekerjaannya menyapu jalanan. Setelah menyelesaikan dari pekerjaannya, Ling Yiran segera mengganti seragamnya. Dan menemukan gelang perak di salah satu saku seragamnya."Kenapa gelang ini ada di dalam sakuku?" Ling Yiran merasa sangat bingung. Karena saat ini dia sedang shift malam, dan tidak ada banyak orang di sekitarnya. Dia mengambil gelang itu dan memutuskan akan menaruhnya di bagian “Lost and Found” pada esok hari.Ketika Ling Yiran kembali ke apartemen sewaannya, suasana dalam apartemen sangat gelap dan sunyi.Dulu, ketika dia kembali dari shift malamnya, rumahnya terang benderang karena Jin selalu menunggunya. Namun, ketika Ling Yiran menyalakan lampu, ruangan itu terlihat kosong.
Ling Yiran meraih ponselnya untuk melihat jam. Saat itu sudah jam 3 pagi dan dia masih bisa tidur selama beberapa jam lagi.Ketika Ling Yiran akan menutup matanya, dia tiba-tiba duduk dengan tegak. Detik berikutnya, dia menatap dengan tidak percaya, matanya terbuka lebar.Seorang pria sedang duduk di dekat meja makan di apartemen sewaannya, bermain dengan gelang perak yang ada di sakunya.Di bawah cahaya lampu di ruangan itu, lelaki itu tampak seperti lukisan yang digambar diatas kertas kanvas. Alisnya tebal, hidungnya mancung. Bibirnya tipis, dan dia memiliki sepasang mata phoenix yang indah. Ketika dia melengkungkan bibirnya dan menatap Ling Yiran, dia tampak dingin dan asing.Saat pria itu menatapnya, Ling Yiran merasa seolah-olah tatapan lelaki itu adalah sebuah fatamorgana."Apakah pria ini nyata? Apakah aku sedang ... bermimpi?""Apakah kau sudah bangun?" Suara pria itu memecah keheningan di kamar.Ling Yiran tiba-tiba tersadar dan menyadari bahwa dia tidak sedang bermimpi
"Tunggu ..." Ling Yiran tiba-tiba menggigil. Dia memandang pria itu dengan perasaan sangat bingung. Bagaimana ... bagaimana dia tahu bahwa gelang itu ada pada dirinya?Ling Yiran menemukannya ada di saku seragam kerjanya ketika dia selesai bekerja.Namun, pria ini tahu bahwa gelang itu ada pada dirinya. Kemudian, dia bahkan menemukan tempat tinggalnya dan diam-diam menerobos masuk ke dalam apartemennya ...Siapa sebenarnya pria ini sampai dia bisa melakukan hal seperti itu?"Kau telah menemukan gelang ini, hadiah apa yang kau inginkan? Selama tidak terlalu berlebihan, aku bisa memberikannya kepadamu." Gu Lichen menunduk dan menatap wanita yang ada di depannya.Gu Lichen berencana untuk segera pergi setelah mengambil gelang itu, tetapi ketika dia melihat wajah Ling Yiran yang tengah tertidur, dia memutuskan untuk tetap tinggal di apartemen itu.Dia berpikir, mungkin, dia ingin melihat seperti apa wanita ini ketika dia membuka matanya.Sekarang, Ling Yiran benar-benar sudah terban
---Ling Yiran pernah mendengar nama Gu Lichen sebelumnya.Lagi pula, Keluarga Gu bertanggung jawab atas semua jenis bisnis dalam industri hiburan. Beberapa orang bahkan mengatakan siapa pun yang diinginkan oleh Gu Lichen di industri hiburan akan menjadi sukses. Begitu pula jika Gu Lichen tidak menyukai seseorang, maka mereka tidak akan pernah bisa sukses selama sisa hidup mereka.Dari sini, orang bisa tahu Gu Lichen mempunyai pengaruh yang besar di industri hiburan.Ketika Ling Yiran berkencan dengan Xiao Ziqi, dia pernah mendengar Xiao Ziqi menyebut Gu Lichen. Meskipun Keluarga Xiao juga dianggap keluarga kaya dan berkuasa di Kota Shen, tapi jika dibandingkan dengan keluarga bangsawan Gu, Keluarga Xiao masih kurang berpengaruh di Kota Shen.Xiao Ziqi, tentu saja, tidak memenuhi syarat untuk bisa berteman dengan Gu Lichen.Adapun gosip lainnya, yang terdengar dari mulut para wanita yang bergunjing di Pusat Layanan Kebersihan. Ada yang bilang bahwa Gu Lichen sangat cuek dan sulit
Setelah beberapa hari, bekas luka di telapak tangannya akan menghilang, seperti kenangan yang telah terjadi antara dia dan Yi Jinli. Seiring berjalannya waktu, kenangan itu akan menghilang seolah-olah tidak ada sesuatu yang terjadi.Dengan lembut Ling Yiran mengepalkan tangannya dan berjalan keluar dari Pusat Layanan Kebersihan.Sebelum dia melangkah jauh, sebuah Porsche abu-abu perak menghalangi jalannya. Sesosok tubuh ramping keluar dari mobil. Dia adalah tokoh utama yang sedang dibicarakan oleh para gadis di Pusat Layanan Kebersihan — Gu Lichen."Apakah ada yang salah?" Ling Yiran bertanya."Aku ingin mentraktirmu makan sebagai ucapan terima kasih," ucap Gu Lichen. Dia langsung membuka pintu kursi penumpang, dengan jelas menunjukkan bahwa dia ingin Ling Yiran masuk ke dalam mobil."Aku tidak melakukan apa pun untuk membantu menemukan gelang mu, jadi kau tidak perlu berterima kasih padaku," ucap Ling Yiran, dan dia kembali berjalan dan mencoba melewati Gu Lichen.Namun, tepat s
Saat Ling Yiran sedang makan, dia masih tidak tahu persis apa yang ingin dilakukan oleh Gu Lichen. Apakah dia benar-benar hanya ingin berterima kasih padanya, jadi Gu Lichen mentraktirnya makan?"Nona Ling apakah dulu kau adalah pacar Xiao Ziqi?" Gu Lichen tiba-tiba bertanya di saat mereka sedang makan.Tangan Ling Yiran tiba-tiba membeku saat memegang sumpit. Dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Ya." Memang, orang-orang seperti Gu Lichen pasti sudah menyelidikinya secara menyeluruh sebelum dia makan bersamanya."Apakah alasan kau putus dengannya adalah karena kecelakaan mobil pada tahun itu?" Gu Lichen terus bertanya pada Ling Yiran."Jika itu memang benar, apakah ada masalah?" Dia mengangkat kepalanya dan bertanya balik, "Tuan Gu, orang yang aku tabrak dan bunuh saat itu adalah tunangan Yi Jinli. siapa yang berani berhubungan denganku di Kota Shen ini?"Aku mau berhubungan denganmu," ucap Gu Lichen.Ling Yiran tercengang. Dia melihat orang yang ada di depannya dengan ekspres
"Ini hanya luka ringan. Jangan khawatir," ucap Gu Lichen.Namun, kata-katanya tidak membuat Zhong Keke merasa nyaman. "Bagaimana dengan tubuhmu? Apakah ada luka lain?""Kurasa tidak," ucap Gu Lichen.Zhong Keke dengan cemas berkata, "Kau tidak berpikir begitu? Apakah kau tidak memeriksa dirimu sendiri ketika kau mandi? Tidak, mari kita periksa lagi kalau-kalau ada cedera yang terlewatkan.""Periksa? Bagaimana kau akan memeriksanya?" Gu Lichen bertanya."Tentu saja kau harus melepas jubah mandimu. Coba aku lihat apakah kau telah..." Zhong Keke terdiam di tengah kalimat, wajahnya sudah merah.'Apa yang aku bicarakan? Aku sebenarnya meminta Gu Lichen untuk melepas jubah mandinya. Aku tidak berpikir dia mengenakan apa pun di bawah jubah mandinya ... ' Mengingat hal itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik dada Gu Lichen yang samar-samar tertutup oleh jubah mandinya."Apakah kau ingin aku melepas jubah mandiku?" Dibandingkan dengan Zhong Keke yang tersipu, Gu Liche
Gu Lichen basah kuyup, jadi dia menginap di kamar hotel dekat ngarai.Kamar yang diminta Gu Lichen adalah yang terbaik, tentu saja. Itu memiliki segalanya dan elegan namun mewah. Bahkan memiliki beberapa kamar dan dua kamar mandi."Jubah mandi ada di kamar mandi. Sepatu dan pakaianmu akan dicuci dan dikeringkan oleh staf hotel. Kita seharusnya bisa kembali ke kota pada malam hari," ucap Gu Lichen.Zhong Keke menjawab, "Oh, baiklah. Maaf kau menjadi basah kuyup saat menemaniku ke sini."Gu Lichen berkata, "Itu bukan salahmu. Kau sama sekali tidak perlu meminta maaf kepadaku. Baiklah, cepat mandi, atau kau akan mudah masuk angin."Zhong Keke lalu masuk ke salah satu kamar mandi.Rambut Gu Lichen basah, dan keraguan muncul di matanya yang dingin.'Apa yang salah denganku? Ketika Aku melihat Zhong Keke hampir jatuh ke sungai tadi, Aku langsung pergi ke air untuk menangkapnya tanpa berpikir.'Dia tahu bahwa sungai itu dangkal. Zhong Keke akan baik-baik saja bahkan jika dia j
Keluarga itu berjalan ke arah lain. Itu adalah pemandangan yang manis.Zhong Keke memperhatikan mereka dengan bingung. Ayahnya juga biasa memberinya tumpangan di pundaknya seperti itu ketika dia masih kecil. Dia merasa sangat tinggi setiap saat!Tiba-tiba, seekor ikan kecil berenang melewati kaki Zhong Keke. Zhong Keke tanpa sadar membungkuk untuk menangkapnya, tetapi dia tidak berharap dirinya kehilangan pijakan dan jatuh ke depan. Dia akan terjun ke air.Tiba-tiba, sebuah lengan yang kuat melingkari pinggangnya dan mengangkatnya.Kemudian, suara panik Gu Lichen terdengar di atas kepala Zhong Keke. "Apa yang sedang kau lakukan?"Zhong Keke membeku dan menoleh untuk melihat wajah pucat Gu Lichen. "Aku... aku hanya ingin... menangkap ikan.""Menangkap ikan?" Gu Lichen membeku sedikit sebelum melihat ke bawah untuk melihat beberapa ikan kecil berenang di sungai. Kemudian, dia melihat sekeliling untuk melihat orang lain mencondongkan tubuh ke depan untuk menangkap ikan kecil i
Gu Lichen mengambil tisu dan menyeka air mata di wajahnya. "Aku benar-benar tidak tahu Kau akan memiliki reaksi yang begitu besar. Sepertinya aku terlalu berpendirian dan menonjolkan diri. Biarkan aku membawamu kembali sekarang."Ucap Gu Lichen sambil menghapus air matanya. Dia kemudian menghidupkan kembali mobilnya untuk berbalik arah."Jangan." Zhong Keke menekankan tangannya di punggung tangan Gu Lichen pada tongkat persneling dan menarik napas dalam-dalam saat dia menatap lurus ke depan. "Aku... aku ingin pergi ke ngarai." Dia ingin menyelesaikan perjalanan yang belum selesai.Dia belum pernah ke sana, tapi... apakah itu juga berarti dia tidak pernah membiarkan dirinya berjalan ke depan?Dia tahu Gu Lichen ingin dia melanjutkan perjalanannya, dan dia juga ingin melakukannya.Orang tuanya juga akan lebih bahagia jika dia lebih bahagia.Gu Lichen menatap mata merah dan bengkak Zhong Keke. "Kau yakin mau pergi?"“Ya, Aku ingin melihat ngarai untuk diriku sendiri dan juga
"Jangan... Jangan... Jangan mati. Jangan mati..." Zhong Keke tergagap.Saat berikutnya, Zhong Keke ditarik ke pelukan hangat."Maaf, aku tidak tahu kau akan bereaksi sebesar itu. Maafkan aku!" Sebuah suara yang akrab terdengar di telinganya.'Lengan siapa ini? Mama?'"Keke, jangan takut. Jangan takut. Aku disini. Ini akan baik-baik saja, jadi jangan takut... Jangan takut..." Suara itu terus terdengar, dan seolah-olah darahnya yang sebelumnya dia rasakan membeku akhirnya mulai mengalir lagi.Zhong Keke mendongak dalam keadaan melamun, dan wajah tampan itu terlihat di pupil matanya yang gelap.Namun, wajah itu tidak lagi dipenuhi dengan ketidakpedulian yang biasa, melainkan kekhawatiran dan kecemasan.'Itu... Gu Lichen!'Dia menatap kosong padanya. 'Siapa yang dia khawatirkan? Siapa yang dia cemaskan?'"Keke? Keke!" Gu Lichen dengan cemas memanggil orang di depannya. Dia ingin membawanya ke ngarai dengan harapan dia bisa melanjutkan perjalanannya. Dia tidak berharap Zho
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku sepanjang waktu," ucap Gu Lichen. Dia kemudian melihat ke arah Zhong Keke dan bertanya, "Apakah kau melakukan sesuatu nanti?"Zhong Keke menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak punya rencana untuk hari ini.""Temani aku ke suatu tempat nanti," ucap Gu Lichen."Kemana kita akan pergi?" Zhong Keke bertanya."Kau akan lihat," ucap Gu Lichen dan memeriksa waktu. "Kita bisa makan siang di sana jika kita pergi sekarang."Keduanya kembali ke mobil, dan Gu Lichen melaju ke arah utara kota.Hanya setelah mengemudi selama lebih dari setengah jam, ekspresi Zhong Keke berubah. Jalan ini... Dia mengingatnya sebagai jalan menuju ngarai.Dia mengalami kecelakaan di jalan ini. Jalan ini telah muncul ratusan kali dalam mimpinya!"Kemana ... Kemana kau membawaku?" gumam Zhong Keke saat dia memucat."Ngarai," ucap Gu Lichen.Zhong Keke semakin pucat mendengar kata-kata itu. "Tidak, aku tidak ingin pergi ke sana!"Tempat itu adalah dosa bagi
Gu Lichen hanya berdiri di sana tetapi terlihat seperti selebritas atau supermodel dari sebuah poster.Jika orang tuanya masih hidup, mereka akan takjub bertemu seseorang seperti Gu Lichen.Apakah mereka sulit percaya bahwa Zhong Keke telah menemukan pacar yang begitu cerdas?'Alangkah baiknya jika mereka masih hidup ...' Hidung Zhong Keke menjadi sakit saat matanya memerah."Apakah kau akan menangis?" Gu Lichen memperhatikan sesuatu yang berbeda tentang dirinya.Zhong Keke mendengus dan tiba-tiba bergumam, "Apakah kau tahu aku menyebabkan kematian orang tuaku? Itu sebabnya bibiku menyebutku sebuah kutukan dan mengira aku seseorang yang membawa kesialan bagi orang lain."Zhong Keke telah menyimpan beberapa hal di hatinya selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang mereka, tetapi dia tiba-tiba ingin curhat pada Gu Lichen."Kau tidak pernah menjadi pembawa sial, jadi jangan mengambil semuanya sendiri," ucap Gu Lichen."Tapi itu salahku. Hari itu
Mobil terasa sunyi sepanjang perjalanan.Zhong Keke menundukkan kepalanya. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.Ketika Gu Lichen memarkir mobilnya di tempat parkir pemakaman dekat pintu masuk, Zhong Keke tiba-tiba berkata, "Aku... Aku hanya berpikir kemungkinan bagimu untuk jatuh cinta padaku sangat kecil. Bahkan jika kau berakhir jatuh cinta dengan wanita lain di masa depan, kemungkinan itu bukan aku. Jadi aku... aku..."Zhong Keke tidak bisa melanjutkan. Dia merasa rendah diri.Lagipula, Zhong Keke sangat berbeda dari Gu Lichen dalam hal latar belakang keluarga dan yang lainnya.Gu Lichen diam-diam menatap orang di depannya. Beberapa saat kemudian, dia melepaskan sabuk pengamannya, membungkuk sedikit, dan mengangkat rahang Zhong Keke dengan jari-jarinya yang ramping. "Apakah kau begitu tidak yakin pada dirimu sendiri?""Aku..."Bibir tipis Gu Lichen berkata dengan lembut, "Kalau begitu sebaiknya kau ingat apa yang kukatakan sekarang. Kau adalah orang pertama yang
'Apakah Zhuo Qianyun berpura-pura tidur untuk menghindari rasa malu? Atau apakah dia tidak ingin melihatku lagi?'Aroma tubuh Zhuo Qianyun sepertinya tercium di sekitar hidung Ye Wenming, membuat jantungnya terasa berat seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi. Tubuhnya tampak kaku.Zhuo Qianyun tepat berada di sampingnya, tetapi dia menjadi bingung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan wanita ini.'Apakah aku... masih mencintainya?'Apa yang akan aku lakukan jika aku tidak bisa jatuh cinta padanya atau aku bisa menolak ketertarikannya? Apakah kita ditakdirkan untuk bercerai dan berpisah? Atau apakah aku akan membuat pilihan yang berbeda?'Dalam kegelapan, Ye Wenming perlahan berbalik dan menatap wajah Zhuo Qianyun.Ye Wenming hanya bisa melihat garis wajahnya dalam cahaya redup, tapi... itu membuat matanya terbakar.Ternyata garis samar pun bisa menghantui pikirannya!...Pada hari Rabu, Zhong Keke menyiapkan barang-barang yang dia butuhkan untuk menghormat