Oleh karena itu, Ling Yiran masih harus menghibur Yi Jinli setelah dia mendapatkan suntikannya. "Hum, aku baik-baik saja. Lagipula ini hanya sebuah suntikan, dan rasanya tidak terlalu sakit."Mata Yi Jinli sedikit berubah menjadi kemerahan. 'Apakah itu tidak terlalu sakit? Bagaimana bisa?' Yi Jinli telah bertanya kepada pihak dokter sebelumnya dan tahu bahwa semakin sering Ling Yiran mendapatkan suntikan, maka hal itu akan semakin menyakitkan."Baiklah, baiklah. Bukankah tadi kau menyuruhku untuk bersikap tenang? Lalu mengapa saat ini kau terlihat seperti akan menangis? Jangan lupa hari ini kita punya jadwal kelas pelatihan," ucap Ling Yiran.Ling Yiran menepuk bahu Yi Jinli dan menggosok kepalanya saat dia berbicara.Perawat, yang masih berada di dalam ruangan itu terkejut, ketika dia melihat peristiwa yang terjadi. 'Apakah ini ... Tuan Muda Yi? Tuan Muda Yi yang terkenal di Kota Shen yang kabarnya memiliki sikap tegas dan berdarah dingin?'Tapi kenapa dia terlihat... seper
"Aku tidak merasa keberatan bahkan jika kau ingin menggangguku," ucap pria itu dengan mata yang tertuju pada Ling Yiran. "Tapi tidak peduli seberapa besar kau ingin menggangguku, satu hal yang pasti jangan pernah kau tinggalkan aku."Entah bagaimana kata-kata yang diucapkan oleh Yi Jinli telah membuat Ling Yiran merasakan ada sesuatu yang menekan kedalam hatinya dan membuatnya merasa gelisah.Namun... Apa yang telah membuat Ling Yiran merasa gelisah? Toh mereka sudah menikah. Saat ini hubungan mereka juga berjalan cukup baik, dan dia merasa bahwa hubungannya saat ini secara bertahap mulai berjalan seperti dulu saat mereka menjalaninya dengan sangat indah.Ling Yiran memegang wajah pria itu dan berkata dengan sangat serius, "Tidak mungkin aku akan pergi meninggalkanmu."Ketika Yi Jinli mendengar jawaban Ling Yiran, sorot matanya menjadi gelap dan senyum tipis perlahan mulai muncul di sudut bibirnya.Senyum itu begitu indah dan menawan sehingga Ling Yiran hampir saja tenggelam
Lagi pula, jika ada peserta kursus yang berasal dari perusahaan kecil tentu saja mereka tidak memiliki keberanian untuk mendekati Yi Jinli.Pada awalnya Ling Yiran terkejut, tetapi setelah mendengarnya, dirinya semakin yakin jika memang ada sesuatu yang salah.'Jumlahnya terlalu banyak. Bagaimana mungkin semua pria dari setiap pasangannya menghadiri kelas untuk menemani istri mereka yang sedang hamil?'Lagi pula, rumah sakit telah menyiapkan banyak kelas kehamilan dengan slot waktu yang berbeda sehingga ibu hamil dapat menghadiri kelas sesuai dengan jadwal yang mereka pilih.Oleh karena itu, Ling Yiran merasa bahwa jika para istri orang kaya di Kota Shen semuanya memilih rumah sakit ini untuk mengikuti kelas kehamilan, dia tidak peduli bagaimana dia memikirkannya... tapi sepertinya terlalu berlebihan bagi mereka untuk dapat berkumpul di satu kelas!"Kenapa ... kenapa terlalu banyak sekali jumlah yang hadir dikelas ini?" ucap Ling Yiran."Ini pasti disengaja." Yi Jinli terse
Berbeda dengan sikap sang ibu yang terpancing amarah, Zhuo Qianyun justru tampak tenang mendengar tentang hal itu. "Bu, hanya karena aku telah mendonorkan sumsum tulangku bukan berarti mereka harus mendonorkan hati mereka untukku. Saat itu aku hanya ingin menyelamatkan nyawa manusia. Mereka punya hak untuk memilih apakah mereka ingin menyelamatkanku atau tidak, dan jika mereka merasa tidak perlu. Kita tidak langsung menyalahkan mereka atas keputusan yang telah mereka buat.""Aku hanya ingin tahu... Mengapa nasibmu malang sekali?" Nyonya Zhuo memeluk Zhuo Qianyun dan mulai menangis dengan keras.Zhuo Qianyun mencoba menghiburnya dengan lembut. "Bu, berhentilah memikirkan hal-hal yang menjengkelkan ini. Pikirkan lebih banyak lagi tentang hal-hal yang mebuatmu lebih bahagia! Walaupun kau akan menghabiskan hari-harimu dengan kebahagiaan atau kesedihan, coretlah satu hari itu didalam kalender. Dan cobalah untuk menghabiskan sisa enam bulan ini dengan perasaan yang lebih bahagia?"Nyon
"Aku sudah menjawab bahwa pasien yang telah menerima transplantasi sumsum tulang menolak untuk mendonorkan hati mereka. Kau akan benar-benar merasa tenang setelah wanita itu meninggal," ucap Zhou Yuanlu.'Ya, begitu Zhuo Qianyun meninggal, aku tidak perlu merasa khawatir,' pikir Kong Ziyin.Ini adalah berita bagus untuk Kong Ziyin... akhirnya dia bisa membuat Zhuo Qianyun menghilang dari muka bumi!...Yi Jinli dengan cepat menemukan informasi mengenai sumbangan sumsum tulang yang didonorkan oleh Zhuo Qianyun."Catatan rumah sakit memang menunjukkan bahwa Kong Ziyin yang telah menyumbangkan sumsum tulangnya kepada Ye Wenming. Mereka juga memiliki catatan sumbangan dari Zhuo Qianyun, tetapi penerima sumsum tulang dari Zhuo Qianyun terlihat kosong.""Kosong? Ling Yiran tercengang. "Bagaimana bisa kosong?""Kosong karena seseorang tidak ingin siapapun mengetahui tentang masalah tesebut. Kebetulan, Kong Ziyin, Zhuo Qianyun, dan Ye Wenming memiliki golongan darah yang sama. Se
Tentu saja, asalkan Ye Wenming tidak lagi memiliki perasaan untuk Zhuo Qianyun."Jika Ye Wenming masih tidak mau melakukannya, maka aku akan mengikatnya ke meja operasi bahkan jika itu harus dilakukan!" ucap Ling Yiran sambil menggertakkan giginya, dia tampak seperti sedang megeluarkan seluruh emosinya.Yi Jinli menatap Ling Yiran dengan heran ketika dia mendengar tentang hal itu."Apa ada masalah?" Tanya Yiran."Aku pikir kau akan tetap berpegang teguh pada hukum apa pun yang terjadi dan tidak akan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan keinginan orang lain," ucap Yi Jinli.Semburat rasa malu seketika melintas di wajah Ling Yiran. 'Astaga, aku lupa bahwa saat ini aku adalah seorang pengacara!'"Mungkin karena... Kupikir Ye Wenming telah berutang terlalu banyak pada Kakak Zhuo. Dan kurasa ini bukanlah tindakan yang adil jika Kakak Zhuo harus meninggalkan dunia ini dengan cara yang sia-sia!" Kemudian Yiran terdiam sejenak dan berkata dengan ragu, "Jika aku harus memaksa
Akhirna Ling Yiran menemani Zhuo Qianyun ke rumah sakit dan menunggu antrian di tempat pendaftaran.Zhuo Qianyun nampak terlihat kurang sehat. Saat sedang berdiri di barisan antrian, Ling Yiran menyempatkan diri untuk berbicara padanya, "Kak Zhuo, menurutku apa yang dikatakan Bibi ada benarnya juga kau harus berbicara dengan orang yang telah mendapatkan donor sumsum mu dan meminta orang itu agar mau mendonorkan hati mereka kepadamu."Zhuo Qianyun memaksakan senyumnya. "Kenapa kau memiliki ide yang sama dengan ibuku?""Bagaimanapun juga, transplantasi hati adalah satu-satunya cara yang layak bagimu agar kau dapat bertahan hidup," ucap Ling Yiran.Zhuo Qianyun menghela nafasnya, "Tidak mungkin. Ibuku telah menghubungi pihak rumah sakit secara diam-diam untuk menemukan orang yang telah menerima donor sumsum dariku dan memberi tahu mereka tentang keadaanku. Rumah sakit telah membantunya menghubungi mereka. Dan beberapa hari yang lalu akhirnya mereka menghubungi ibuku, mengatakan b
Zhuo Qianyun telah menebus resep obatnya di rumah sakit. Dalam perjalanannya pulang, Ling Yiran menyeretnya masuk kesebuah mall, dia membutuhkan bantuan Zhuo Qianyun karena dia ingin membelikan beberapa mainan untuk Lil Yan."Lil Yan sudah memiliki banyak mainan. Tuan Guo juga telah memberikan Lil Yan beberapa mainan sebelumnya," ucap Zhuo Qianyun.Ling Yiran tersenyum, "Anak-anak itu tidak akan pernah mengeluh jika mereka memiliki mainan yang lebih banyak. Ngomong-ngomong, kita juga harus membelikan beberapa pakaian musim dingin untuk Lil Yan. Cuaca akan semakin dingin, dan sebentar lagi kita akan memasuki musim dingin."Setelah memilih beberapa mainan, Ling Yiran beranjak pergi ke lantai pakaian anak-anak bersama Zhuo Qianyun.Setelah memilih beberapa pakaian dan membayarnya Ling Yiran dan Zhuo Qianyun bersiap untuk pergi, namun tanpa sengaja keduanya bertemu dengan dua sosok manusia yang berjalan masuk kedalam toko.Sontak Ling Yiran terkejut saat melihat kedua orang itu.
"Ini hanya luka ringan. Jangan khawatir," ucap Gu Lichen.Namun, kata-katanya tidak membuat Zhong Keke merasa nyaman. "Bagaimana dengan tubuhmu? Apakah ada luka lain?""Kurasa tidak," ucap Gu Lichen.Zhong Keke dengan cemas berkata, "Kau tidak berpikir begitu? Apakah kau tidak memeriksa dirimu sendiri ketika kau mandi? Tidak, mari kita periksa lagi kalau-kalau ada cedera yang terlewatkan.""Periksa? Bagaimana kau akan memeriksanya?" Gu Lichen bertanya."Tentu saja kau harus melepas jubah mandimu. Coba aku lihat apakah kau telah..." Zhong Keke terdiam di tengah kalimat, wajahnya sudah merah.'Apa yang aku bicarakan? Aku sebenarnya meminta Gu Lichen untuk melepas jubah mandinya. Aku tidak berpikir dia mengenakan apa pun di bawah jubah mandinya ... ' Mengingat hal itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik dada Gu Lichen yang samar-samar tertutup oleh jubah mandinya."Apakah kau ingin aku melepas jubah mandiku?" Dibandingkan dengan Zhong Keke yang tersipu, Gu Liche
Gu Lichen basah kuyup, jadi dia menginap di kamar hotel dekat ngarai.Kamar yang diminta Gu Lichen adalah yang terbaik, tentu saja. Itu memiliki segalanya dan elegan namun mewah. Bahkan memiliki beberapa kamar dan dua kamar mandi."Jubah mandi ada di kamar mandi. Sepatu dan pakaianmu akan dicuci dan dikeringkan oleh staf hotel. Kita seharusnya bisa kembali ke kota pada malam hari," ucap Gu Lichen.Zhong Keke menjawab, "Oh, baiklah. Maaf kau menjadi basah kuyup saat menemaniku ke sini."Gu Lichen berkata, "Itu bukan salahmu. Kau sama sekali tidak perlu meminta maaf kepadaku. Baiklah, cepat mandi, atau kau akan mudah masuk angin."Zhong Keke lalu masuk ke salah satu kamar mandi.Rambut Gu Lichen basah, dan keraguan muncul di matanya yang dingin.'Apa yang salah denganku? Ketika Aku melihat Zhong Keke hampir jatuh ke sungai tadi, Aku langsung pergi ke air untuk menangkapnya tanpa berpikir.'Dia tahu bahwa sungai itu dangkal. Zhong Keke akan baik-baik saja bahkan jika dia j
Keluarga itu berjalan ke arah lain. Itu adalah pemandangan yang manis.Zhong Keke memperhatikan mereka dengan bingung. Ayahnya juga biasa memberinya tumpangan di pundaknya seperti itu ketika dia masih kecil. Dia merasa sangat tinggi setiap saat!Tiba-tiba, seekor ikan kecil berenang melewati kaki Zhong Keke. Zhong Keke tanpa sadar membungkuk untuk menangkapnya, tetapi dia tidak berharap dirinya kehilangan pijakan dan jatuh ke depan. Dia akan terjun ke air.Tiba-tiba, sebuah lengan yang kuat melingkari pinggangnya dan mengangkatnya.Kemudian, suara panik Gu Lichen terdengar di atas kepala Zhong Keke. "Apa yang sedang kau lakukan?"Zhong Keke membeku dan menoleh untuk melihat wajah pucat Gu Lichen. "Aku... aku hanya ingin... menangkap ikan.""Menangkap ikan?" Gu Lichen membeku sedikit sebelum melihat ke bawah untuk melihat beberapa ikan kecil berenang di sungai. Kemudian, dia melihat sekeliling untuk melihat orang lain mencondongkan tubuh ke depan untuk menangkap ikan kecil i
Gu Lichen mengambil tisu dan menyeka air mata di wajahnya. "Aku benar-benar tidak tahu Kau akan memiliki reaksi yang begitu besar. Sepertinya aku terlalu berpendirian dan menonjolkan diri. Biarkan aku membawamu kembali sekarang."Ucap Gu Lichen sambil menghapus air matanya. Dia kemudian menghidupkan kembali mobilnya untuk berbalik arah."Jangan." Zhong Keke menekankan tangannya di punggung tangan Gu Lichen pada tongkat persneling dan menarik napas dalam-dalam saat dia menatap lurus ke depan. "Aku... aku ingin pergi ke ngarai." Dia ingin menyelesaikan perjalanan yang belum selesai.Dia belum pernah ke sana, tapi... apakah itu juga berarti dia tidak pernah membiarkan dirinya berjalan ke depan?Dia tahu Gu Lichen ingin dia melanjutkan perjalanannya, dan dia juga ingin melakukannya.Orang tuanya juga akan lebih bahagia jika dia lebih bahagia.Gu Lichen menatap mata merah dan bengkak Zhong Keke. "Kau yakin mau pergi?"“Ya, Aku ingin melihat ngarai untuk diriku sendiri dan juga
"Jangan... Jangan... Jangan mati. Jangan mati..." Zhong Keke tergagap.Saat berikutnya, Zhong Keke ditarik ke pelukan hangat."Maaf, aku tidak tahu kau akan bereaksi sebesar itu. Maafkan aku!" Sebuah suara yang akrab terdengar di telinganya.'Lengan siapa ini? Mama?'"Keke, jangan takut. Jangan takut. Aku disini. Ini akan baik-baik saja, jadi jangan takut... Jangan takut..." Suara itu terus terdengar, dan seolah-olah darahnya yang sebelumnya dia rasakan membeku akhirnya mulai mengalir lagi.Zhong Keke mendongak dalam keadaan melamun, dan wajah tampan itu terlihat di pupil matanya yang gelap.Namun, wajah itu tidak lagi dipenuhi dengan ketidakpedulian yang biasa, melainkan kekhawatiran dan kecemasan.'Itu... Gu Lichen!'Dia menatap kosong padanya. 'Siapa yang dia khawatirkan? Siapa yang dia cemaskan?'"Keke? Keke!" Gu Lichen dengan cemas memanggil orang di depannya. Dia ingin membawanya ke ngarai dengan harapan dia bisa melanjutkan perjalanannya. Dia tidak berharap Zho
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku sepanjang waktu," ucap Gu Lichen. Dia kemudian melihat ke arah Zhong Keke dan bertanya, "Apakah kau melakukan sesuatu nanti?"Zhong Keke menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak punya rencana untuk hari ini.""Temani aku ke suatu tempat nanti," ucap Gu Lichen."Kemana kita akan pergi?" Zhong Keke bertanya."Kau akan lihat," ucap Gu Lichen dan memeriksa waktu. "Kita bisa makan siang di sana jika kita pergi sekarang."Keduanya kembali ke mobil, dan Gu Lichen melaju ke arah utara kota.Hanya setelah mengemudi selama lebih dari setengah jam, ekspresi Zhong Keke berubah. Jalan ini... Dia mengingatnya sebagai jalan menuju ngarai.Dia mengalami kecelakaan di jalan ini. Jalan ini telah muncul ratusan kali dalam mimpinya!"Kemana ... Kemana kau membawaku?" gumam Zhong Keke saat dia memucat."Ngarai," ucap Gu Lichen.Zhong Keke semakin pucat mendengar kata-kata itu. "Tidak, aku tidak ingin pergi ke sana!"Tempat itu adalah dosa bagi
Gu Lichen hanya berdiri di sana tetapi terlihat seperti selebritas atau supermodel dari sebuah poster.Jika orang tuanya masih hidup, mereka akan takjub bertemu seseorang seperti Gu Lichen.Apakah mereka sulit percaya bahwa Zhong Keke telah menemukan pacar yang begitu cerdas?'Alangkah baiknya jika mereka masih hidup ...' Hidung Zhong Keke menjadi sakit saat matanya memerah."Apakah kau akan menangis?" Gu Lichen memperhatikan sesuatu yang berbeda tentang dirinya.Zhong Keke mendengus dan tiba-tiba bergumam, "Apakah kau tahu aku menyebabkan kematian orang tuaku? Itu sebabnya bibiku menyebutku sebuah kutukan dan mengira aku seseorang yang membawa kesialan bagi orang lain."Zhong Keke telah menyimpan beberapa hal di hatinya selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang mereka, tetapi dia tiba-tiba ingin curhat pada Gu Lichen."Kau tidak pernah menjadi pembawa sial, jadi jangan mengambil semuanya sendiri," ucap Gu Lichen."Tapi itu salahku. Hari itu
Mobil terasa sunyi sepanjang perjalanan.Zhong Keke menundukkan kepalanya. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.Ketika Gu Lichen memarkir mobilnya di tempat parkir pemakaman dekat pintu masuk, Zhong Keke tiba-tiba berkata, "Aku... Aku hanya berpikir kemungkinan bagimu untuk jatuh cinta padaku sangat kecil. Bahkan jika kau berakhir jatuh cinta dengan wanita lain di masa depan, kemungkinan itu bukan aku. Jadi aku... aku..."Zhong Keke tidak bisa melanjutkan. Dia merasa rendah diri.Lagipula, Zhong Keke sangat berbeda dari Gu Lichen dalam hal latar belakang keluarga dan yang lainnya.Gu Lichen diam-diam menatap orang di depannya. Beberapa saat kemudian, dia melepaskan sabuk pengamannya, membungkuk sedikit, dan mengangkat rahang Zhong Keke dengan jari-jarinya yang ramping. "Apakah kau begitu tidak yakin pada dirimu sendiri?""Aku..."Bibir tipis Gu Lichen berkata dengan lembut, "Kalau begitu sebaiknya kau ingat apa yang kukatakan sekarang. Kau adalah orang pertama yang
'Apakah Zhuo Qianyun berpura-pura tidur untuk menghindari rasa malu? Atau apakah dia tidak ingin melihatku lagi?'Aroma tubuh Zhuo Qianyun sepertinya tercium di sekitar hidung Ye Wenming, membuat jantungnya terasa berat seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi. Tubuhnya tampak kaku.Zhuo Qianyun tepat berada di sampingnya, tetapi dia menjadi bingung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan wanita ini.'Apakah aku... masih mencintainya?'Apa yang akan aku lakukan jika aku tidak bisa jatuh cinta padanya atau aku bisa menolak ketertarikannya? Apakah kita ditakdirkan untuk bercerai dan berpisah? Atau apakah aku akan membuat pilihan yang berbeda?'Dalam kegelapan, Ye Wenming perlahan berbalik dan menatap wajah Zhuo Qianyun.Ye Wenming hanya bisa melihat garis wajahnya dalam cahaya redup, tapi... itu membuat matanya terbakar.Ternyata garis samar pun bisa menghantui pikirannya!...Pada hari Rabu, Zhong Keke menyiapkan barang-barang yang dia butuhkan untuk menghormat