Hao Yimeng mengajukan serangkaian pertanyaan kepada Xiao Ziqi dan pertanyaan-pertanyaan itu membuat wajah Xiao Ziqi bertambah pucat."Sudah cukup, hal ini tidak ada kaitannya dengan masalah itu. Kau harus berhenti bertanya," ucap Xiao Ziqi dengan gelisah.Hao Yimeng tetap saja berbicara. "Ziqi, kita sudah bertunangan, dan tidak lama lagi kita akan menikah. Apakah kita tidak bisa berbicara dengan baik?"Xiao Ziqi ragu-ragu. Tentu saja, dia ingin menjelaskan semuanya. Bagaimanapun, masalah tentang Yi Jinli dan Ling Yiran sudah membebani pikirannya selama ini.Terutama akhir-akhir ini, orang tuanya merasa sangat khawatir jika dia masih mencintai Ling Yiran, jadi mereka terus memarahinya untuk tidak pergi dan menemui Ling Yiran lagi.Tapi perasaan yang dimiliki oleh Xiao Ziqi sudah terhadap Ling Yiran telah lama hilang!Xiao Ziqi terpaksa untuk tidak mengatakan apapun, tapi di saat yang sama, dia menjadi khawatir jika Yimeng akan salah paham dengannya."Yimeng, ada beberapa hal yang
Xiao Ziyi hampir jatuh pingsan.Dia tidak pernah menyangka jika cedera serius yang di deritanya karena ulah dari Yi Jinli yang ingin melampiaskan dendam Ling Yiran kepadanya.Mengapa harus Ling Yiran?!Dulu, Hao Meiyu terkenal akan kecantikannya! Tapi Ling Yiran ... Yah, bahkan jika Xiao Ziyi mengakui bahwa Ling Yiran adalah wanita yang cantik, tapi setelah tiga tahun berada didalam penjara, dan profesinya sekarang hanyalah menjadi seorang penyapu jalanan. Tanpa melakukan perawatan sama sekali, seberapa cantiknya dia sekarang?Bagaimana bisa Yi Jinli, yang sudah terbiasa dengan wanita cantik, tertarik pada Ling Yiran?!"Jadi jangan pernah berfikir untuk mencarinya dan membuat masalah dengan Ling Yiran lagi," Xiao Ziqi memperingatkan adiknya. "Dan juga, lebih baik kau mengubur apa yang telah kukatakan padamu hari ini di dalam hatimu. Jangan katakan hal ini pada siapapun. Bahkan orang tuamu! Yi Jinli berkata bahwa dia tidak ingin orang lain mengetahuinya. Mmemberitahumu tentang hal
Memikirkan hal ini, Xiao Ziqi tidak bisa menjawab tetapi dia merinding. Dia menatap Hao Yimeng yang ada di sebelahnya.Sekarang, keluarga Xiao dan keluarga Hao berada di perahu yang sama. "Walaupun jika Yi Jinli benar-benar tertarik pada Ling Yiran, dia tidak akan ... mengambil tindakan kepada kedua keluarga hanya untuk seorang wanita, kan?"Bagaimanapun, Ling Yiran berakhir dalam kondisi itu, saat itu adalah kesalahannya sendiri, bukan?Ling Yiran merasa bahwa dia telah mengalami mimpi yang sangat panjang.Dalam mimpinya, dia merasa seperti kembali ke penjara. Tidak peduli seberapa keras dia mencoba melarikan diri atau memohon belas kasihan, dia tidak bisa lepas dari siksaan.Udara dingin yang menusuk tulang, air kotor, pukulan dan tendangan menghujani dia dan orang-orang berkata dengan nada mengejek, "Lihat, dulu dia adalah seorang pengacara yang hebat, seorang intelektual. Tapi sekarang, dia seperti kita. Sebenarnya, dia bahkan tidak lebih baik dariku sekarang. Dia bahkan tidak
"Tapi ... kau memakai ..."Yi Jinli baru menyadari bahwa ia masih mengenakan pakaian yang dia kenakan sehari sebelumnya saat dia melakukan makan malam bersama kakeknya."Jika aku adalah Jin yang Ling Yiran kenal, aku tidak akan mampu untuk memakai hal-hal seperti ini."Namun, setelah semua yang kita lalui tadi malam, aku tidak ingin menyembunyikan identitasku lagi. Bagaimanapun juga, cepat atau lambat aku harus memberi tahu Ling Yiran siapa aku sebenarnya. Jika aku melakukannya saat ini juga, maka hal itu akan menjadi sedikit lebih cepat dari yang sudah dia rencanakan."Dan begitu Ling Yiran tahu mengenai identitasku yang sebenarnya, maka aku akan lebih mudah mengawasinya.""Meskipun aku berpakaian seperti ini, aku tetap Jin, kan?" Yi Jinli bertanya dengan senyuman tipis saat dia menatap Ling Yiran.Saat itu, bahkan jika Ling Yiran adalah wanita bodoh sekalipun, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dia menyadari bahwa ada beberapa hal yang tidak seperti yang dia bayangkan."
"Siapapun tidak dapat menahan dirinya untuk tidak melindunginya dengan cara apa pun."Terlalu banyak orang yang menyebutku sosok yang kejam dan berdarah dingin, namun mereka tidak pernah menyangka bahwa aku hanya ingin melindunginya.""Tidak apa-apa. Hal yang paling kau khawatirkan telah terjadi tadi malam. Aku bergegas datang, dan beruntung aku datang pada waktu yang tepat," ucap Yi Jinli."Itu benar-benar dia ... yang menyelamatkanku!"Ling Yiran mengangkat kepalanya dan dengan bingung menatap wajah yang hanya berjarak beberapa inci darinya. "Tapi kenapa kau pergi ke sana untuk menyelamatkanku?" pikir Ling Yiran, "Kemarin, kau tidak bisa menemaniku karena kau masih memiliki beberapa urusan di kota!""Kakak, apakah kau lupa? Kau telah meneleponku dan aku datang untuk menyelamatkanmu," jawab Yi Jinli dengan senyum tipis. "Untungnya, aku tiba disaat waktu yang tepat.""Hanya dengan satu panggilan telepon, dia mampu melakukan perjalanan lebih dari seratus kilometer dan berhasil men
Begitu Yi Jinli selesai berbicara, dia mengakhiri panggilan teleponnya.Tuan Besar Yi menatap telepon di tangannya untuk beberapa saat, sebelum akhirnya dia memberikannya kepada perawat penjaga."Aku tidak perlu khawatir? Bagus jika memang itu benar, namun terkadang, kurangnya kesadaran diri adalah hal yang paling menakutkan. Sama seperti kelakukan anakku disaat dulu dia berjanji kepadaku: 'Ayah, aku tidak akan pernah melupakan tanggung jawab sebagai anggota keluarga Yi hanya untuk seorang wanita. '"Namun, pada akhirnya, putraku meninggalkan keluarga Yi hanya demi seorang wanita. Dia bahkan tidak menginginkan nyawanya!""Selidiki dan cari tahu siapa wanita itu. Aku ingin tahu setiap detail tentang wanita itu," Tuan Besar Yi memberikan peintahnya dengan tenang."Baik Tuan," ucap seorang pria berjas hitam dengan menggunakan kacamata berbingkai emas yang duduk di sudut ruangan rumah sakit, jari-jarinya dengan cepat mencari informasi dengan laptopnya.Ling Yiran terbaring di ranjang
Ling Yiran membuka tasnya dan melihat semua barang miliknya masih beraada di dalam tasnya.Ponselnya ditemukan di kediaman Feng dan telah diambil darinya. Ponsel itu telah dimatikan dan Ling Yiran mulai menyalakannya kembali. Dia melihat notifikasi di ponselnya banyak panggilan tak terjawab dan pesan yang masuk.Beberapa dari neneknya, beberapa dari Lianyi, dan beberapa panggilan aneh juga tertera disana."Aku bisa menebak alasan Nenek meneleponku, tetapi Lianyi ..." Dia melihat notifikasi ponselnya dan menyadari bahwa Lianyi telah meneleponnya hampir dua puluh kali.Ling Yiran dengan cepat membalas telepon Lianyi.Qin Lianyi buru-buru menjawabnya. "Yiran, apakah itu kau?"“Ya, ponselku ... mati kemarin. aku baru menyalakannya hari ini dan melihat panggilan tak terjawab darimu,” Ling Yiran mencoba untuk menjelaskan.Qin Lianyi menghela nafas panjang. "Ya ampun! aku meneleponmu tadi malam tetapi tidak berhasil. Kau mengatakan bahwa kau akan pergi ke rumah nenekmu untuk merayakan
Saat itu, suara Kakek Lu terdengar di ujung telepon dan mendesak sang nenek untuk membujuk Ling Yiran. "Kenapa kau tidak meminta Yiran untuk bergegas ke kantor polisi dan mencabut kasus ini agar anak tertua kita dan yang lainnya bisa dibebaskan !?""Dibebaskan? Mengapa mereka harus dibebaskan? Mereka telah melakukan tindakan jahat kepadanya, mereka harus dihukum selama-lamanya!""Mereka adalah anak-anakmu sendiri! Apakah kau harus melakukan ini untuk orang yang tidak memiliki nama keluarga kita?""Apa yang kau bicarakan? Dia putri dari putriku! Ibunya tidak ada di sini jadi wanita tua ini harus membantunya!""Apakah kau melakukan ini karena kau pikir bahwa mereka tidak akan berniat merawatmu ketika kau jompo nanti? Atau apakah kau akan bergantung pada cucu perempuanmu yang telah dipenjara untuk menafkahimu dan menghadiri pemakamanmu?"Kedua orang tua itu melanjutkan argumen mereka seolah-olah mereka lupa bahwa panggilan itu masih terhubung. Waktu berlalu sebelum akhirnya neneknya
"Ini hanya luka ringan. Jangan khawatir," ucap Gu Lichen.Namun, kata-katanya tidak membuat Zhong Keke merasa nyaman. "Bagaimana dengan tubuhmu? Apakah ada luka lain?""Kurasa tidak," ucap Gu Lichen.Zhong Keke dengan cemas berkata, "Kau tidak berpikir begitu? Apakah kau tidak memeriksa dirimu sendiri ketika kau mandi? Tidak, mari kita periksa lagi kalau-kalau ada cedera yang terlewatkan.""Periksa? Bagaimana kau akan memeriksanya?" Gu Lichen bertanya."Tentu saja kau harus melepas jubah mandimu. Coba aku lihat apakah kau telah..." Zhong Keke terdiam di tengah kalimat, wajahnya sudah merah.'Apa yang aku bicarakan? Aku sebenarnya meminta Gu Lichen untuk melepas jubah mandinya. Aku tidak berpikir dia mengenakan apa pun di bawah jubah mandinya ... ' Mengingat hal itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik dada Gu Lichen yang samar-samar tertutup oleh jubah mandinya."Apakah kau ingin aku melepas jubah mandiku?" Dibandingkan dengan Zhong Keke yang tersipu, Gu Liche
Gu Lichen basah kuyup, jadi dia menginap di kamar hotel dekat ngarai.Kamar yang diminta Gu Lichen adalah yang terbaik, tentu saja. Itu memiliki segalanya dan elegan namun mewah. Bahkan memiliki beberapa kamar dan dua kamar mandi."Jubah mandi ada di kamar mandi. Sepatu dan pakaianmu akan dicuci dan dikeringkan oleh staf hotel. Kita seharusnya bisa kembali ke kota pada malam hari," ucap Gu Lichen.Zhong Keke menjawab, "Oh, baiklah. Maaf kau menjadi basah kuyup saat menemaniku ke sini."Gu Lichen berkata, "Itu bukan salahmu. Kau sama sekali tidak perlu meminta maaf kepadaku. Baiklah, cepat mandi, atau kau akan mudah masuk angin."Zhong Keke lalu masuk ke salah satu kamar mandi.Rambut Gu Lichen basah, dan keraguan muncul di matanya yang dingin.'Apa yang salah denganku? Ketika Aku melihat Zhong Keke hampir jatuh ke sungai tadi, Aku langsung pergi ke air untuk menangkapnya tanpa berpikir.'Dia tahu bahwa sungai itu dangkal. Zhong Keke akan baik-baik saja bahkan jika dia j
Keluarga itu berjalan ke arah lain. Itu adalah pemandangan yang manis.Zhong Keke memperhatikan mereka dengan bingung. Ayahnya juga biasa memberinya tumpangan di pundaknya seperti itu ketika dia masih kecil. Dia merasa sangat tinggi setiap saat!Tiba-tiba, seekor ikan kecil berenang melewati kaki Zhong Keke. Zhong Keke tanpa sadar membungkuk untuk menangkapnya, tetapi dia tidak berharap dirinya kehilangan pijakan dan jatuh ke depan. Dia akan terjun ke air.Tiba-tiba, sebuah lengan yang kuat melingkari pinggangnya dan mengangkatnya.Kemudian, suara panik Gu Lichen terdengar di atas kepala Zhong Keke. "Apa yang sedang kau lakukan?"Zhong Keke membeku dan menoleh untuk melihat wajah pucat Gu Lichen. "Aku... aku hanya ingin... menangkap ikan.""Menangkap ikan?" Gu Lichen membeku sedikit sebelum melihat ke bawah untuk melihat beberapa ikan kecil berenang di sungai. Kemudian, dia melihat sekeliling untuk melihat orang lain mencondongkan tubuh ke depan untuk menangkap ikan kecil i
Gu Lichen mengambil tisu dan menyeka air mata di wajahnya. "Aku benar-benar tidak tahu Kau akan memiliki reaksi yang begitu besar. Sepertinya aku terlalu berpendirian dan menonjolkan diri. Biarkan aku membawamu kembali sekarang."Ucap Gu Lichen sambil menghapus air matanya. Dia kemudian menghidupkan kembali mobilnya untuk berbalik arah."Jangan." Zhong Keke menekankan tangannya di punggung tangan Gu Lichen pada tongkat persneling dan menarik napas dalam-dalam saat dia menatap lurus ke depan. "Aku... aku ingin pergi ke ngarai." Dia ingin menyelesaikan perjalanan yang belum selesai.Dia belum pernah ke sana, tapi... apakah itu juga berarti dia tidak pernah membiarkan dirinya berjalan ke depan?Dia tahu Gu Lichen ingin dia melanjutkan perjalanannya, dan dia juga ingin melakukannya.Orang tuanya juga akan lebih bahagia jika dia lebih bahagia.Gu Lichen menatap mata merah dan bengkak Zhong Keke. "Kau yakin mau pergi?"“Ya, Aku ingin melihat ngarai untuk diriku sendiri dan juga
"Jangan... Jangan... Jangan mati. Jangan mati..." Zhong Keke tergagap.Saat berikutnya, Zhong Keke ditarik ke pelukan hangat."Maaf, aku tidak tahu kau akan bereaksi sebesar itu. Maafkan aku!" Sebuah suara yang akrab terdengar di telinganya.'Lengan siapa ini? Mama?'"Keke, jangan takut. Jangan takut. Aku disini. Ini akan baik-baik saja, jadi jangan takut... Jangan takut..." Suara itu terus terdengar, dan seolah-olah darahnya yang sebelumnya dia rasakan membeku akhirnya mulai mengalir lagi.Zhong Keke mendongak dalam keadaan melamun, dan wajah tampan itu terlihat di pupil matanya yang gelap.Namun, wajah itu tidak lagi dipenuhi dengan ketidakpedulian yang biasa, melainkan kekhawatiran dan kecemasan.'Itu... Gu Lichen!'Dia menatap kosong padanya. 'Siapa yang dia khawatirkan? Siapa yang dia cemaskan?'"Keke? Keke!" Gu Lichen dengan cemas memanggil orang di depannya. Dia ingin membawanya ke ngarai dengan harapan dia bisa melanjutkan perjalanannya. Dia tidak berharap Zho
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku sepanjang waktu," ucap Gu Lichen. Dia kemudian melihat ke arah Zhong Keke dan bertanya, "Apakah kau melakukan sesuatu nanti?"Zhong Keke menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak punya rencana untuk hari ini.""Temani aku ke suatu tempat nanti," ucap Gu Lichen."Kemana kita akan pergi?" Zhong Keke bertanya."Kau akan lihat," ucap Gu Lichen dan memeriksa waktu. "Kita bisa makan siang di sana jika kita pergi sekarang."Keduanya kembali ke mobil, dan Gu Lichen melaju ke arah utara kota.Hanya setelah mengemudi selama lebih dari setengah jam, ekspresi Zhong Keke berubah. Jalan ini... Dia mengingatnya sebagai jalan menuju ngarai.Dia mengalami kecelakaan di jalan ini. Jalan ini telah muncul ratusan kali dalam mimpinya!"Kemana ... Kemana kau membawaku?" gumam Zhong Keke saat dia memucat."Ngarai," ucap Gu Lichen.Zhong Keke semakin pucat mendengar kata-kata itu. "Tidak, aku tidak ingin pergi ke sana!"Tempat itu adalah dosa bagi
Gu Lichen hanya berdiri di sana tetapi terlihat seperti selebritas atau supermodel dari sebuah poster.Jika orang tuanya masih hidup, mereka akan takjub bertemu seseorang seperti Gu Lichen.Apakah mereka sulit percaya bahwa Zhong Keke telah menemukan pacar yang begitu cerdas?'Alangkah baiknya jika mereka masih hidup ...' Hidung Zhong Keke menjadi sakit saat matanya memerah."Apakah kau akan menangis?" Gu Lichen memperhatikan sesuatu yang berbeda tentang dirinya.Zhong Keke mendengus dan tiba-tiba bergumam, "Apakah kau tahu aku menyebabkan kematian orang tuaku? Itu sebabnya bibiku menyebutku sebuah kutukan dan mengira aku seseorang yang membawa kesialan bagi orang lain."Zhong Keke telah menyimpan beberapa hal di hatinya selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang mereka, tetapi dia tiba-tiba ingin curhat pada Gu Lichen."Kau tidak pernah menjadi pembawa sial, jadi jangan mengambil semuanya sendiri," ucap Gu Lichen."Tapi itu salahku. Hari itu
Mobil terasa sunyi sepanjang perjalanan.Zhong Keke menundukkan kepalanya. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.Ketika Gu Lichen memarkir mobilnya di tempat parkir pemakaman dekat pintu masuk, Zhong Keke tiba-tiba berkata, "Aku... Aku hanya berpikir kemungkinan bagimu untuk jatuh cinta padaku sangat kecil. Bahkan jika kau berakhir jatuh cinta dengan wanita lain di masa depan, kemungkinan itu bukan aku. Jadi aku... aku..."Zhong Keke tidak bisa melanjutkan. Dia merasa rendah diri.Lagipula, Zhong Keke sangat berbeda dari Gu Lichen dalam hal latar belakang keluarga dan yang lainnya.Gu Lichen diam-diam menatap orang di depannya. Beberapa saat kemudian, dia melepaskan sabuk pengamannya, membungkuk sedikit, dan mengangkat rahang Zhong Keke dengan jari-jarinya yang ramping. "Apakah kau begitu tidak yakin pada dirimu sendiri?""Aku..."Bibir tipis Gu Lichen berkata dengan lembut, "Kalau begitu sebaiknya kau ingat apa yang kukatakan sekarang. Kau adalah orang pertama yang
'Apakah Zhuo Qianyun berpura-pura tidur untuk menghindari rasa malu? Atau apakah dia tidak ingin melihatku lagi?'Aroma tubuh Zhuo Qianyun sepertinya tercium di sekitar hidung Ye Wenming, membuat jantungnya terasa berat seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi. Tubuhnya tampak kaku.Zhuo Qianyun tepat berada di sampingnya, tetapi dia menjadi bingung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan wanita ini.'Apakah aku... masih mencintainya?'Apa yang akan aku lakukan jika aku tidak bisa jatuh cinta padanya atau aku bisa menolak ketertarikannya? Apakah kita ditakdirkan untuk bercerai dan berpisah? Atau apakah aku akan membuat pilihan yang berbeda?'Dalam kegelapan, Ye Wenming perlahan berbalik dan menatap wajah Zhuo Qianyun.Ye Wenming hanya bisa melihat garis wajahnya dalam cahaya redup, tapi... itu membuat matanya terbakar.Ternyata garis samar pun bisa menghantui pikirannya!...Pada hari Rabu, Zhong Keke menyiapkan barang-barang yang dia butuhkan untuk menghormat