Share

BAB 25

Anting di genggaman tangan Pandu seketika terjatuh ke lantai begitu Dimas menyeringai ke arahnya. Pupil mata Pandu bergetar selaras dengan kedua tangannya yang juga bergetar. Pria itu seperti baru saja melihat setan di hadapannya, begitu terkejut dan amat ketakutan.

Sama seperti Pandu , Naomi juga langsung mengerti apa maksud dari perkataan Dimas terlebih ketika melihat reaksi Pandu, tanpa perlu bertanya-tanya lagi Naomi sudah mengetahui dengan jelas jawabannya. Hati Naomi kembali terasa pedih menghadapi kenyataan baru di depan matanya.

“Pergilah, Mas, aku lelah,” celetuk Naomi dan langsung menutup pintu tanpa memberi kesempatan kepada Pandu untuk berbicara dengannya.

Pandu langsung terkesiap begitu pintu di hadapannya berdebam kuat, dengan panik ia mulai mengetuk-ngetuk pintu kamar bernomor 201 itu sambil memohon-mohon pada Naomi untuk membukakan pintu itu untuknya. Namun Naomi tidak menggubrisnya sama sekali.

Hati Naomi yang semula sudah sedikit membaik, sekarang kembali ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status