Share

10. Jatuh Sakit

"Emang aku nggak boleh ya, cek ponsel kamu?"

"Bu-bukan gitu Sayang. Tapi 'kan nggak biasanya aja gitu."

Adila tidak menanggapi lagi. Ia merapatkan kedua matanya ingin berpura-pura tidur.

Nico mengemudi dengan segan. Ia was-was menunggu rentetan pertanyaan dari Adila mengenai pesan dari Vivian. Namun anehnya, justru sikap Adila tidak sesuai perkiraan Nico.

Wanita disampingnya itu tidak bertanya apapun. Ia masih berpura-pura menutup mata. Hal itu membuat Nico semakin salah tingkah.

"Sayang, kita mampir ke apotik ya." bujuk Nico lirih.

Terpaksa Adila menanggapi, "Untuk apa?"

"Untuk kamu dong, Sayang. Kamu 'kan lagi nggak enak badan."

"Nggak usah. Aku cuma meriang biasa kok, besok juga sembuh."

"Jangan gitu dong. Aku 'kan khawatir sama kamu."

Muak sekali rasanya, Adila mendengar kalimat sok perhatian dari Nico. Tapi memang Nico adalah sosok pria yang perhatian selama ini. Apa mungkin karena isi pesan Vivian, Adila merasa sikap Nico padanya jadi memuakkan?

"Nggak usah. Aku mau langsung pu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status