"Lagi pula David masih berada di luar kota, dia sendiri juga yang memintaku untuk menjaga Kania kan? kalau begitu tidak apa apa jika aku menginap hanya untuk malam ini saja" kata Rey pada dirinya sendiri sambil senyum senyum.
Akhirnya setelah berfikir dengan panjang, apakah ia akan menginap di rumah David bersama Kania, Rey akhirnya memutuskan untuk menginap di rumah David dan tidur di samping Kania. Jujur saja, Rey masih ingin merasakan pelukan hangat dari Kania seperti tadi.
Setelah melepas Jas dan sepatunya, Rey pun tidur di samping Kania. Tiba tiba saja Kania memeluknya dari belakang, Rey pun membalik posisi tidurnya dan tidur dengan memeluk Kania dalam dekapannya.
****
"Kyaaaaa!" teriak Kania yang pagi pagi sudah bangun."Ini masih pagi... tidurlah lagi" ucap Rey yang langsung terbangun setelah mendengar teriakan Kania.
"Bagaimana saya bisa tidur lagi setelah mengetahui ini semua!" kata Kania dengan panik sambil menunjuk tubuh Rey yang setengah telanjang.
"Kenapa? Kamu kagum melihat bentuk tubuhku yang seksi ini?" tanya Rey sekaligus sedikit menggoda Kania.
"A.. apa yang sudah terjadi semalam?" tanya Kania dengan panik.
"Tenang saja, aku bukan pria mesum yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dan juga tidak terjadi apapun semalam" tutur Rey.
Kania merasakan sakit di pinggang nya, apalagi setelah mengetahui penampilannya yang kacau di kaca Kania jadi tambah panik.
"Ta.. tapi ke.. kenapa pinggang saya sakit begini?" tanya kania terbata bata karna ketakutan.
"Ya.. bagaimana lagi, kamu sendiri yang begitu agresif tadi malam, aku sendiri juga jadi kewalahan" goda Rey dengan ekspresi pura pura sakit.
Kania yang kaget setelah mendengar perkataan Rey itu pun langsung menangis, Kania tidak menyangka ia harus kehilangan kesucian nya di umur yang masih muda begini itupun harus dengan bos nya.
"Hei, kenapa kamu menangis?" tanya Rey yang heran pada Kania yang tiba tiba menangis.
"Pa..padahal hiks, saya menjaga ini untuk calon suami saya nanti..hiks, ta... tapi sekarang saya malah sudah tidak suci lagi" ujar Kania sambil menangis.
"Pftt,hahaha. Tenang saja, tidak terjadi apapun semalam aku hanya mengantarmu pulang. Tapi karna sudah malam dan aku juga lelah untuk pulang jadi aku menginap di sini. Tadinya ingin tidur di kamar tamu tapi aku tidak tau dimana kamu menyimpan kuncinya dan aku juga tidak bisa tidur di ruang tamu. Apa sudah jelas? sudah bisa tenang sekarang?" tanya Rey setelah panjang lebar menjelaskan.
"Ta..tapi kenapa pinggang saya terasa sakit? dan juga kenapa penampilan saya berantakan begini?" tanya Kania yang masih tidak percaya.
"Itu karna kamu habis menangis dan kita berdua tidak sengaja tertidur dalam posisi berpelukan hingga sore," ujar Rey menjelaskan sekali lagi.
"Benar juga apa yang di katakan tuan Rey, kenapa aku baru ingat ya?" kata Kania dalam hati.
"Syukurlah, saya kira saya sudah tidak suci lagi" ucap Kania menghela nafas lega.
"Pfttt hahaha,"Kata Rey yang tidak kuasa menahan tawa.
"Ada apa? kenapa anda tertawa?" tanya Kania yang heran melihat Rey tertawa tanpa sebab.
"Padahal bagi wanita jaman sekarang kehilangan kesucian adalah hal yang biasa, tapi melihat kamu yang sampai menangis ini seperti seolah olah kamu akan mati jika sudah tidak suci lagi" kata Rey.
"Saya berbeda dengan wanita seperti itu, saya menjaga selalu menjaga kehormatan dan nama baik keluarga saya. Menurut saya, kehilangan kesucian sama saja dengan kehilangan harga diri saya sebagai wanita" kata Kania sambil berdiri untuk membuka jendela karna sudah pagi.
Mendengar ucapan Kania, Rey jadi semakin tertarik dengan nya. Berbeda dengan para wanita wanita yang selama ini mengejar nya tanpa malu, Kania sangat polos dan bahkan sebelumnya belum pernah berpacaran.
Setelah mandi dan berpakaian, Kania keluar dari kamar mandi dan menghampiri Rey yang masih berada di atas tempat tidur.
"Anda mau sarapan dengan apa? biar saya yang buatkan" tanya Kania.
"Memangnya kamu bisa masak?" Tanya Rey.
"Lihat saja nanti," jawab Kania.
Rey yang penasaran dengan kemampuan masak Kania itu menjawab terserah, Kania pun menyuruh Rey mandi sambil menunggu nya memasak sarapan.
Kania membereskan tempat tidur dan segera turun ke bawah dan memasak di dapur untuk sarapan. Setelah mandi, Rey pun pergi menyusul Kania ke bawah.
Kania menyiapkan berbagai macam masakan sederhana seperti omelet, salad sayur, dan sandwich. Kania juga memotong beberapa buah yang di belinya dari uang yang di berikan David.
Karna tidak tau seperti apa selera Rey, Kania pun menyiapkan air putih, smoothie, susu, kopi dan teh hangat untuk melengkapi masakannya.
"Karna saya tidak tau selera anda, jadi saya siapkan saja semua yang ada" ujar Kania pada Rey yang sedang berjalan menghampirinya.
"Rey," saut Rey.
"Apa?" tanya Kania bingung.
"Ini tidak sedang di kantor, jadi tidak usah bicara formal padaku. Panggil Rey saja" ujarnya.
"Baiklah, silahkan di coba" kata Kania.
Rey memilih untuk memakan omelet terlebih dahulu karna tampilan nya memang lebih menggiurkan dari yang lain. Setelah beberapa kali menguyah, tak di sangka masakan Kania ternyata enak.
"Tak ku sangka ternyata kamu pintar masak juga," kata Rey terkesan.
"Syukurlah jika masakanku cocok dengan lidahmu," jawab Kania yang masih tidak terbiasa berbicara informal.
Selain cerdas, Rey tidak menyangka jika ternyata Kania pandai memasak. Hari ini Rey merasa seperti mempunyai istri untyk mengurusnya.
Rey jadi semakin jatuh cinta pada Kania. Mereka berdua melanjutkan sarapan sambil berbincang ringan di Meja makan. Kania merasa senang dan nyaman bisa menghabiskan waktu dengan Rey.
Rey memutuskan untuk pergi ke kantor terlambat karna tak ingin menyia nyia kan kesempatan emasnya agar bisa lebih dekat dengan Kania.
Setelah selesai sarapan, Rey pergi menemani Kania minum teh di halaman belakang rumah David. Kania pun bercerita pada Rey tentang betapa baiknya David selama ini padanya.
****"Aku tidak tau lagi bagaimana nasibku jika tidak bertemu David hari itu, selama ini dia terus yang membantuku dan memberiku pekerjaan" kata Kania terus memuji David di hadapan Rey."Tapi sekarang yang menggaji mu itu aku bukan David, dan soal rumah aku juga bisa memberikanmu jika kamu mau bahkan 10× lebih bagus dari ini" kata Rey kesal.
"Maksudku bukan begitu, aku cuma cerita saja betapa beruntung nya aku bisa bertemu dengan orang sebaik David" ujar Kania.
Rey yang semakin kesal Mendengar pujian yang tiada habisnya ditujukan untuk David oleh Kania itu pun berniat untuk mengalihkan topik pembicaraan.
*Dukung author dengan cara memberikan vote, like dan riview novel ini.
Rey merasa penasaran dengan uang siapa selama ini Kania berbelanja untuk mencukupi kebutuhan nya. Karna penasaran pun, akhirnya Rey menanyakan hal yang terbesit dalam pikirannya."Lalu sampai sekarang kamu dapat dari mana uang untuk membeli kebutuhan mu? kamu punya tabungan?" tanya Rey."Oh itu, karna belum menerima gaji, aku juga di beri sejumlah uang oleh David" jawab Kania yang lagi lagi pada akhirnya membicarakan tentang kebaikan David."Lagi lagi David!" amuk Rey dalam hatinya.Rey mengepal tangan nya dengan erat saking geram nya, padahal Rey berniat untuk mengganti topik pembicaraan agar Kania tidak lagi enak menyanjung David malah ujung ujung nya David lagi yang di bahas oleh Kania.Rey mencoba bersikap tenang di depan Kania agar kecemburuan di dalam hatinya tidak terlihat, Rey pun memikirkan cara agar Kania mulai memandangnya seperti David."Ini, pakai untuk beli apa saja yang kamu mau. Kalau perlu cari tempat tinggal lagi juga
Ibunya berjanji bahwa setelah ia menikah, Kania akan mendapatkan ayah baru dan kasih sayang juga kehadiran sosok bapak yang selama ini tidak pernah ia rasakan.Tapi setelah menikah lagi, Kania malah jadi sering bertengkar dengan ibunya akibat dari hasil hasutan suami barunya yaitu pria yang usianya 5 tahun lebih muda dari ibunya.Semenjak menikah, banyak sekali aset keluarga Geralyn yang di jual habis hanya untuk melunasi hutang ayah tirinya. Satu satunya yang tersisa dan tidak di jual kini hanyalah perusahaan milik keluarga saja.Sisanya semua sudah di jual habis untuk melunasi hutang yang tidak terhitung itu. Kini setelah selesai menjual semuanya, Kania malah di tuduh yang tidak tidak hingga jadi di usir dari rumah.Kania di buang oleh ibunya sendiri. Maka dari itu Kania berniat menjadi orang sukses agar punya kekuasaan untuk mengambil semua yang seharusnya jadi miliknya kembali dari genggaman tangan ayah tirinya.Aset keluarga yang sudah di jual
Berbeda dengan mobil yang di kenakan David selama ini untuk pergi ke kantor bersama dengan Kania, mobil milik Rey yang merupakan marchedes branz ini jauh lebih keren.Selain dari harga nya yang tentu saja jauh lebih mahal dari pada mobil milik David, mobil Rey juga sudah di modivikasi dengan sangat lengkap sehingga membuat nyaman mata memandang.Tentu saja kejadian itu bisa menjadi pemandangan indah yang jarang sekali terjadi. Apalagi Kania yang pada saat itu tampil berbeda, membuatnya yang baru turun dari mobil itu menjadi pusat perhatian banyak orang.Banyak sekali karyawan yang tadinya berada di dalam kantor kini langsung keluar hanya untuk melihat Rey dan Kania. Mulai dari saat turun hingga mulai masuk ke dalam kantor, semua mata hanya tertuju pada Rey dan Kania.Mereka berdua terlihat sangat serasi, tetapi bukan seperti bos dan anak buah, mereka berdua terlihat serasi seperti sepasang kekasih. Lalu tiba tiba Nick Menyusul Rey dan Kania dari belakang.
"Tenang saja, aku tidak akan memintamu untuk melakukan hal aneh kok, aku hanya ingin kamu berperan dengan baik saat ku perlukan" ujar Nick."Contohnya?" tanya Kania."Seperti.. saat aku sedang bosan maka kamu harus menemaniku jalan jalan, atau saat aku ingin nonton bioskop kamu juga harus ikut. Kurang lebih seperti itu," jawab Nick."Jika hanya sebatas itu kenapa harus saya? bukankah banyak wanita di luar sana yang bisa anda jadikan kekasih?" tanya Kania tak habis fikir."Entahlah, mungkin karna aku tertarik padamu?" ujar Nick dengan senyum nakal.Kania hanya melongo terdiam karna terus terusan di buat kaget tak percaya dengan perkataan Nick barusan, rasanya lama lama Kania bisa gila karna terus mendengar omong kosong ini."Ah, sudahlah saya permisi" kata kania segera bergegas meninggalkan Nick.Nick langsung menarik tubuh Kania dan membuatnya berada di dalam dekapan Nick."Ini yang membuatku jadi semakin tertarik padamu, biasa
"Itulah alasan kenapa aku masih di sini meskipun ayahku tidak pernah menganggapku sebagai anaknya," kata Rey dengan ekspresi wajah yang sedih."Apa tuan sedih akan sikap pak presdir?" tanya Kania yang ikutan sedih."Sebenarnya dulu ayahku tidak seperti ini. Sebelum ibuku meninggal ia adalah orang yang hangat, kami bertiga hidup harmonis seperti keluarga pada umumnya" jawab Rey."Sepertinya pak presdir sangat mencintai ibu tuan, sebenarnya apa alasan pak presdir berubah?" tanya Kania lagi."Aku tidak tau, setelah kematian ibu dia bahkan jadi jarang tersenyum. Lalu beberapa hari setelah kematian ibu aku baru tau jika ayahku telah lama menikah lagi" kata Rey."Maafkan saya, saya sudah banyak bertanya" ujar Kania yang merasa bersalah karna mengingatkan Rey tentang kejadian buruk."Itu sudah lama sekali, tidak apa apa. Tapi lebih baik sekarang kamu melakukan sesuatu untuk membuatku senang sebagai gantinya," ucap Rey sambil tersenyum tipis.
Ellena mengikuti Rey dari belakang dan masuk ke dalam ruangan nya. Rey duduk di kursinya dan menyuruh Ellena untuk duduk di depannya."Maaf tuan, tapi saat saya sudah sampai toilet keadaan Kania sudah jadi basah kuyup begitu. Sepertinya, Kania bertengkar dengan karyawan lain" kata Ellena dengan jujur.Rey langsung berdiri dari duduknya, "Sekarang cepat cari tau apa yang sebenarnya terjadi, dan siapa saja yang terlibat"Rey segera memakai jas nya dan langsung bergegas menyusul Kania, Rey kesal dengan kejadian hari ini dan pada dirinya yang tidak bisa melindungi Kania.Rey langsung menuju parkiran belakang untuk mengambil mobilnya dan meminta kunci mobilnya pada sopir. Rey langsung melajukan kendaraan nya dengan cepat agar segera sampai ke rumah David.Di tengah perjalanan Rey terus khawatir dengan Kania, Rey takut apabila terjadi sesuatu dengan Kania. Apalagi tadi Kania langsung pergi saja dengan kondisi seperti itu tanpa berkata apa apa.&nb
Jangan banyak tanya, lebih baik kau cepat kembali~Rey.Baiklah, besok sore saya usahakan akan segera menyelesaikan nya dan segera kembali~David.Rey langsung mematikan telfon nya."Siapa yang barusan telepon?" tanya Kania yang berada di belakang Rey."David," jawab Rey."Apa katanya?" tanya Kania sambil mengeringkan rambutnya yang basah sehabis mandi."Mungkin besok sore dia akan kembali," ujar Rey dengan malas."Baguslah, aku akan masak dulu di dapur untuk makan malam nanti. Kamu bisa pulang setelah makan malam" ucap Kania dengan penuh semangat setelah mengetahui David akan segera pulang."Terserah kamu mau melakukan apa, toh aku juga tidak berniat pergi dari sini" ujar Rey sambil tersenyum nakal.Kania langsung menoleh ke arah Rey, " apa maksud anda?" tanya nya."Apa lagi? tentu saja malam ini aku akan menginap di sini, toh besok kan David dan anak buahnya udah pulang. Aku jadi tidak bisa lagi leluasa kemari" tu
"Aku tidak punya waktu untuk mendekati wanita apalagi sampai melakukan hal seperti itu, aku ini orang sibuk" tutur Rey.Memang salah Rey sendiri yang tadi sudah membuat Kania salah paham sampai menganggap Rey adalah pria yang suka bermain wanita. Tapi hal ini di lakukan Rey semata mata hanya ingin tau reaksi Kania nantinya.Tapi reaksi Kania jauh lebih parah dari yang Rey bayangkan, tapi justru Rey merasa puas. Kini ia tau bahwa Kania sedang cemburu, hal itu terlihat jelas dari raut wajahnya saat makan malam tadi hingga perilakunya sampai sekarang."Sibuk apa? padahal kamu seharian hanya duduk di depan meja dan tidak melakukan apapun," kata Kania mengungkap kekesalannya pada Rey.Rey yang tadi terus berdiri di tengah pintu sambil memegang bantal itu kini berjalan mendekati Kasur dan langsung merebahkan tubuhnya di sebelah Kania."Kamu tidak tau apa apa jadi diamlah, dan cepat tidur. Besok kita harus bekerja" tutur Rey yang berada di sisi sebelah ka
Rey pun tersenyum, merasa penasaran dengan bukti apa yang Arden telah siapkan untuk hari ini, karna melihat wajahnya yang kini tampak penuh percaya diri. "Melihatmu yang begitu percaya diri seperti ini, tampaknya bukti yang kamu bawa cukup untuk membebaskanmu dari tuduhan tersangka, ya." Ucap Rey yang terus membuat suasana semakin panas. "Tentu saja. Karna hanya dengan bukti yang ku bawa ini, aku merasa yakin bahwa aku akan terlepas dari tuduhan pelaku." Kata Arden yang menanggapi ucapan Rey padanya barusan dengan penuh percaya diri. Kini, mereka berempat tengah berada di kantor polisi, untuk membuktikan, siapakah pihak yang salah dan siapakah pihak yang hanya di manfaatkan di peristiwa buruk yang sempat terjadi pada Kania kemarin. Rey datang dengan para anak buahnya, yaitu David, Ellena dan juga Jeffrey yang merupakan tangan kanannya selama ini. Sementara Arden hanya datang seorang diri, tanpa membawa pengacara di sisinya karna ia sudah
Rey pun tersenyum, merasa penasaran dengan bukti apa yang Arden telah siapkan untuk hari ini, karna melihat wajahnya yang kini tampak penuh percaya diri. "Melihatmu yang begitu percaya diri seperti ini, tampaknya bukti yang kamu bawa cukup untuk membebaskanmu dari tuduhan tersangka, ya." Ucap Rey yang terus membuat suasana semakin panas. "Tentu saja. Karna hanya dengan bukti yang ku bawa ini, aku merasa yakin bahwa aku akan terlepas dari tuduhan pelaku." Kata Arden yang menanggapi ucapan Rey padanya barusan dengan penuh percaya diri. Kini, mereka berempat tengah berada di kantor polisi, untuk membuktikan, siapakah pihak yang salah dan siapakah pihak yang hanya di manfaatkan di peristiwa buruk yang sempat terjadi pada Kania kemarin. Rey datang dengan para anak buahnya, yaitu David, Ellena dan juga Jeffrey yang merupakan tangan kanannya selama ini. Sementara Arden hanya datang seorang diri, tanpa membawa pengacara di sisinya karna ia sudah
Menurut Kania, ucapan Nick ada benarnya juga. Karna dengan menjadi sekretaris Nick , tentunya tidak akan ada yang berani mempertanyakan dirinya yang masih tetap pergi ke kantor. Hanya inilah satu satunya cara yang tersisa, agar ia masih bisa melihat Rey dari dekat. “Apa yang anda inginkan jika membantu saya?” Tanya Kania. Nick pun dengan jujur menjawabnya. “Aku ingin kamu menyelamatkanku.” Ucap Nick dengan terang terangan menunjukkan niatnya yang dari tadi ia sembunyikan. Kania pun sedikit terkejut di buatnya. Tentunya Kania langsung mengerti, jika apa yang barusan Nick katakan adalah mengenai niat Rey yang ingin menjebloskannya ke penjara. Yang membuat Kania merasa kaget adalah, bagaimana Nick bisa mengetahui nya.Dengan terbata bata, Kania pun bertanya. “A, apa yang anda maksud?” Tanyanya. “Kamu pikir aku tidak tau jika kamu dan bosmu itu berniat memasukkan ku ke dalam penjara? Tidak penting aku m
“Iya, apa yang kamu dengar itu benar.” Ucap Nick dengan nada bicaranya yang meremehkan, seperti dirinya yang biasanya. Kania merasa curiga, dengan Nick yang tiba-tiba menelfonnya. “Ada apa anda menelfon saya?” Tanya Kania penasaran dengan motif dari Nick yang secara mendadak menelfonnya. Meskipun Kania jadi semakin membenci Nick setelah melakukan hal buruk padanya, Kania tetap mendengarkan Nick sampai akhir untuk mengetahui tujuannya. Nick pun langsung bersikap seperti dirinya yang biasanya. Ia tidak langsung menjawab pertanyaan yang Kania berikan untuknya dan malah bergurau. “Duh, padahal sudah lama sekali sejak terakhir kali kita berkomunikasi lewat ponsel, tapi sepertinya kamu tidak terdengar rindu padaku, ya?” Tutur Nick tanpa tau malu. Padahal Nick sudah melakukan hal yang buruk pada Kania, namun ia dengan tidak tau malunya tetap berani untuk menghubungi Kania duluan. Rasa tidak tau malu yang di miliki Nick inilah yang membuat Kania merasa geram
"Ba.. baik, tuan" kata Paul setelah menelan ludah.Paul pun segera pergi dan menjalankan perintah Nick untuk mencarikan nomor Kania sekaligus ponsel yang ada pulsanya dalam waktu 2 menit.Setelah Paul pergi, Nick pun langsung merebahkan dirinya dikasur untuk menenangkan dirinya."Sial, kenapa aku selalu dikelilingi orang orang lamban. Tidak seperti Rey, dia punya orang orang berkompeten seperti Ellena dan David di sisinya. Apalagi jika ditambah Jeffrey, Rey pasti akan jadi lawanku yang tak mudah kukalahkan. Untung saja Jeffrey sedang tidak ada di sini, dengan begitu akan lebih mudah bagiku untuk melawan Rey" batin Nick."Pokoknya aku harus lebih dulu menghubungi Kania sebelum Arden mengrim bukti tadi pada Rey. Ini gara gara si tua bangka itu, kenapa dia lama sekali sih" gumam Nick kesal."Tok tok tok" suara ketukan pintu dari luar."Saya sudah kembali, tuan" kata Paul dari balik pintu."Apa yang kamu lakukan? dasar tua bangka, i
"Yah, aku tidak peduli dengan apa dan bagaimana kamu mencarinya, yang terpenting saat ini adalah kamu berhasil mendapatkannya" kata Arden sambil menatap laptop dengan puas."Dengan ini, aku bisa bebas dari tuduhan dan posisiku sebagai pewaris juga aman. Lihat saja Nick, akan kubuat kamu menyesal karna telah membuatku jadi kambing hitam" ujar Arden yang tidak sabar."Coba kita lihat, hm.. bagaimana reaksinya ya saat tau dirinya dalam bahaya" ucap Arden sambil bermain dengan ponselnya.****"Tring" suara pesan masuk dari ponsel milik Nick."Siapa yang mengirim pesan malam malam begini sih?" kata Nick dengan heran sambil meraih ponselnya."Akh, rupanya pesan dari si bodoh itu. Coba kulihat, kali ini dia mau mengeluh apalagi padaku, apa mungkin Rey sudah mematahkan kedua tangannya atau apa ya?" kata Nick sambil merebahkan d
"Rey, lebih baik sekarang ceritakan semua hal yang belum ku ketahui agar aku bisa membantumu" ujar Jeffrey yang mulai paham.Akhirnya selama hampir 2 jam Rey menceritakan semua hal yang tidak di ketahui oleh Jeffrey."Sebentar, jadi maksudmu si sinting itu juga menyukai Kania?" tanya Jeffrey."Begitu lah," jawab Rey."Ya, aku juga tidak kaget sih. Wanita cantik itu memang wajar saja jika ada banyak pria yang menyukainya" kata Jeffrey."Kamu juga tau bukan? jika punya hubungan dengan bawahan itu merupakan hal yang di larang keras oleh perusahaan? apalagi jika sampai presdir tau aku menyukai Kania, dia malah nantinya akan terus mencelakai Kania" ujar Rey."Huh, aku jadi terharu deh sama kisah cinta kalian. Jadi kamu melakukan ini semua demi melindungi Kania agar tidak jadi target Nick dan presdir seterusnya?" tanya Jeffrey."Tentu saja, apalagi Nick yang terobsesi dengan Kania sampai nekat seperti kemarin membuatku khawatir" kata Rey.
"Nah, sudah deh. Nih, ku kembalikan ponselmu" kata Jeffrey langsung mengembalikan ponsel milik Ellena setelah selesai menyalin nomor telfon Kania.Ellena pun langsung panik dan menangkap ponsel milik nya itu begitu di lempar oleh Jeffrey. Rey pun hanya terdiam menyimak apa yang akan di lakukan oleh sahabat nya kali ini.Meskipun terlihat seperti orang bodoh dengan sikap nya yang tidak tau malu, Sebenarnya Jeffrey ini adalah orang yang cerdas juga licik. Ia selalu mengagetkan semua orang dengan langkah langkah nya yang tidak terduga.Jeffrey bisa berhasil dan menjadi sukses seperti sekarang ini bukan karna keberuntungan atau pun karna bantuan dari Rey. Semua ini murni hasil usaha dan kerja keras dari Jeffrey sendiri dengan Rey yang membantu nya dari belakang.Itulah alasan mengapa dulu Rey memilih untuk menolong Jeffrey saat ia berada dalam penjara. Rey melihat kemampuan dan potensi yang di miliki oleh Jeffrey dan percaya bahwa suatu saat nanti dia akan su
Setelah melihat dan menatap Nick sebentar karna penasaran, David segera bergegas pergi diam diam agar tidak ketahuan oleh Nick. Tapi saat David hendak berbalik badan, tiba tiba Nick sudah ada di belakang nya dan memegang tangan nya.Nick menyengir,"Hei, mau kemana kamu? kok sama bos gak sopan banget sih?masa setelah lihat ada aku di sini bukannya ngucapin salam tapi malah pura pura gak lihat?"David memalingkan wajahnya,"Anda bukan bos saya, saya tidak punya kewajiban untuk memberi salam pada anda""Cih,bawahan aja belagu. Mau kemana kamu? nyamperin bos mu?" tanya Nick."Bukan urusan anda," jawab David dengan cepat sambil melepaskan genggaman tangan Nick darinya."Ada apa nih kok kelihatan nya benci begitu? padahal aku gak ngapa ngapain loh?" kata Nick.David yang sudah tidak tahan melihat sikap Nick yang dari tadi terus bersikap seperti tidak tau apa apa itu pun langsung memaki maki Nick."Gak ngapa ngapain anda bilang? anda pikir sa