David menyenggol tangan Kania,"Apa gosip yang selama ini ku dengar itu benar?"
"Gosip yang mana?" tanya Kania langsung serius.
"Saat aku baru datang, aku mendengar banyak orang yang membicarakanmu dengan pak Rey. Apa yang mereka katakan itu benar? apa kamu dan pak Rey punya hubungan khusus?" tanya David tanpa jeda.
"Aku sering berdua dengan nya karna memang aku bekerja untuknya, mereka terlalu berlebihan" jawab Kania dengan tenang.
"Ku harap yang kamu katakan itu benar, aku hanya akan mengingatkanmu saja. Tidak boleh ada hubungan yang lebih di antara bos dan anak buahnya, jika sampai pak presdir tau tidak akan baik jadinya" kata David mengingatkan Kania.
Sejujurnya David bimbang dengan perasannya sendiri, apakah ia harus tetap lanjut mencintai Kania atau harus merelakan Kania dengan bos nya sendiri.
Lagi pula kecil kemungkinan David bisa memiliki Kania jika siangan nya adalah bos nya sendiri, terlebih Rey juga sudah memperingatkan David agar
Dukung author dengan cara memberikan gem serta rate bintang 5 dan juga komentar:)
Semua karyawan kembali ke tempat nya masing masing, kini hanya Ellena yang masih berada di meja Eliza. Eliza dari tadi tidak nyaman karna Ellena masih berada di tempatnya dan tidak segera pergi."Asal kamu tau Eliza, perusahaan ini sepertinya bisa lebih maju jika tidak ada orang sepertimu" kata Ellena sambil tersenyum tipis.Setelah mengatakan hal itu, Ellena langsung pergi meninggalkan Eliza karna teringat ia harus mengaktifkan speaker di seluruh ruangan.Eliza yang mendengar perkataan Ellena tadi pun terlonjak kaget, ia baru sekali ini mendengar Ellena berbicara seperti itu pada nya. Ellena memang terkenal sebagai orang yang tegas dan sedikit bicara dalam bekerja.Ia selalu berbicara dengan makna khusus yang tersirat dalam setiap kata kata yang keluar dari mulutnya. Eliza pun di buat merinding dengan nya, sebenarnya apa maksud dari perkataan nya itu?.Setelah agak lama Ellena pergi meninggalkan Eliza, Chaterine pun datang menghampiri Eliza ke mej
Tapi usaha Casty untuk kabur itu sia sia, Rey sudah menduga akan terjadi hal seperti ini. Maka dari itu Rey menempatkan orang nya diam diam di antara para karyawan.Casty yang hendak melarikan diri itu langsung di tangkap dan di bawa maju ke depan menyusul teman teman nya yang sudah berbaris itu sambil tangan nya terus di kunci oleh orang Rey.Pada saat itu terlihat dengan jelas sekali Casty yang tidak bisa menaikkan pandangan nya saking malunya, banyak sekali orang orang yang mencemoohnya dengan jelas saat di bawa maju ke depan.****Kania menarik lengan baju Rey dan Ellena yang tengah terdiam menikmati pemandangan di mana saat Casty sampai harus di kawal untuk maju ke depan."Bukan kah kemarin saya bilang untuk melupakan masalah ini?" bisik Kania."Aku bukan orang yang bermurah hati seperti mu, aku tidak bisa lagi membiarkan hal seperti ini terjadi ke depan nya" kata Rey."Yang di katakan pa
"Kania, katakan apa yang ingin kamu lakukan pada mereka sebelum masuk penjara" kata Rey menanyakan pendapat Kania."Saya ingin mereka semua di lepaskan," kata Kania.Semua orang yang mendengar hal itu jadi kaget setelah mendengar beberapa kata yang keluar dari mulut Kania. Padahal Rey dan yang lainnya sudah berusaha keras untuk bisa menyelesaikan ini seadil mungkin.Semua orang pun menatap Kania dengan heran, tak sedikit pula dari mereka yang sangat menyayangkan keputusan Kania yang memilih agar mereka berempat di lepaskan."Apa kamu sudah gila? mereka semua ini ingin mencelakakan mu, bagaimana bisa kamu berkata seperti itu?" tanya David yang bingung."Itu sudah berlalu, toh saya juga tidak apa apa" jawab Kania dengan tenang."Kalau kamu tidak ingin mereka sampai di penjara, aku akan memecatnya saja" kata Rey."Saya mohon jangan seperti itu, coba lihat lah kinerja dan ketulusan mereka dalam bekerja. Mereka sudah bekerja bertahun tahun
Saat dalam perjalanan, Casty terlambat menyadari bahwa ia berpapasan dengan Kania. Casty terus melangkah dan tidak menghiraukan suara Kania yang dari tadi memanggil nya. "Aku bilang berhenti!" bentak Kania. Casty menghentikan langkahnya,"Apa? apa lagi yang ingin kamu bicarakan?" Kania menghampiri Casty,"Aku tidak tau kenapa kamu sampai sebegitunya membenciku" Casty menoleh ke arah Kania,"Apa kamu ingin tau, alasan mengapa seluruh karyawan di sini membencimu?" "Seluruh karyawan?aku rasa aku tidak pernah berbuat sesuatu yang menyakiti hati kalian" kata Kania kebingungan. Casty tersenyum licik," Cih, berhentilah berpura pura baik seperti itu. Apa kamu pikir selama ini aku tidak tau kalau kamu menggoda pak Rey ? "Jangan sembarangan bicara, aku tidak pernah menggoda siapa pun!" bentak Kania. "Kalau benar bukan, katakan alasan yang masuk akal kenapa kamu bisa menempati posisi sekretaris CEO dengan mudah? Baru wisu
"Itu kan salahmu yang sering bolos dengan Rey, kali ini kan baru sekali denganku" kata Nick tidak suka.Kania tetap memaksa untuk kembali," lebih baik kita kembali sekarang, sebelum yang lain mencari kita""Aku sudah cukup bersabar lo selama ini, kita sudah cukup lama jadian tapi kamu malah terus menghabiskan waktumu dengan Rey" kata Nick.Kania menghela nafas,"Saya sering menghabiskan waktu dengan nya karna memang saya bekerja untuknya, lagi pula kita juga tidak betulan jadian""Bagaimana jika kamu berhenti bekerja untuk Rey dan bekerja denganku?" tanya Nick sambil menyetir."Maaf, saya tidak bisa" kata Kania menolak dengan sopan."Berapa gajimu yang di bayar Rey? akan ku bayar 2, eh tidak 3× lipatnya jika kamu mau bekerja untukku" ujar Nick."Maaf, tapi saya tetap tidak mau" kata Kania.Nick terkekeh,"Haha, ternyata kamu ini sangat setia ya. Cocok sekali dengan seleraku""Terserah apa kata anda, tapi kita mau per
"Hei, sudahlah. Tidak ada guna nya kamu mengamuk seperti ini, lebih baik sekarang ayo kita segera bersih bersih agar bisa cepat pulang" kata Eliza sambil menyerahkan sapu ijuk dan kain lap. "Ka.. kalian, apa kalian menyerah begitu saja?" tanya Casty terbata bata. "Habis mau gimana lagi? toh tidak ada guna nya juga kita meneruskan semua ini," kata Chaterine. "Kita masih bisa selamat kali ini, jika hal seperti ini masih kita teruskan bisa saja kita akan berakhir di penjara" saut Elsa. "Ta.. tapi kita sudah sampai sejauh ini, kita bisa membuat Kania tidak betah di kantor ini dan dengan begitu dia akan pergi sendiri nantinya" kata Casty meyakinkan teman teman nya. "Hentikan omong kosong mu itu, kita sudah cukup di permalukan tadi. Aku tidak mau jika harus sampai masuk penjara," kata Chaterine. "Ayo kita segera pergi ke belakang untuk bersih bersih, terserah kamu mau ikut atau tidak" ujar Elsa. "Jika kamu tetap keras kepala dan ingi
Setelah menyadari sesuatu, Kania langsung menatap Ellena dengan tajam. Kania tidak tau kenapa masalah ini di perpanjang lagi padahal ia sudah meminta Ellena agar tidak membuatnya jadi semakin rumit.Ellena langsung lari dari tatapan Kania yang seolah menyalahkan dirinya itu, David yang menyadari hal itu pun langsung menyela nya."Sudah, jangan menatap Ellena seperti itu. Ini salahku yang sudah mencerita kannya pada pak Rey," saut David."Aku tanya padamu, apa ini orang nya?" tanya Rey.Kania menghela nafas,"Iya, benar""Sudah berapa lama kamu bekerja di sini?" tanya Rey sambil memasang wajah serius."3 tahun, tuan" jawab resepsionis bernama Marie itu.Rey beranjak dari duduknya,"Kamu sudah bekerja 3 tahun di sini tapi kenapa letak toilet wanita saja hafal? apa kamu sengaja melakukan ini?"Marie hanya menundukkan kepala nya sama seperti Casty,"Sa.. saya lupa tuan,""Bagaimana bisa kamu bilang lupa? jangan memberi alasan y
"Coba lihat, bagaimana penampilan ku?" tanya Kania sambil memamerkan riasan nya.Rey terpaku melihat Kania yang begitu mempesona itu. Kania memakai bulu mata yang tidak terlalu tebal agar terkesan natural, ia juga menggunakan pensil alis hanya untuk membuat alisnya sedikit lebih rapi.Lipstik yang di ombre itu juga sangat cocok dengan bibirmya yang tipis. Karna Kania memang sudah cantik, riasan seperti apapun itu juga pasti akan sangat cocok dengan nya.Rambut panjang Kania yang di biarkan terurai kebawah dengan sedikit di ikat di bagian luarnya, bagian bawahnya juga hanya di curly saja. Penampilan Kania yang simpel juga riasan nya yang tipis itu membuatnya terlihat elegan."Tanpa ku jawab pun semua orang yang melihatmu pasti juga tau, kau sangat cantik" kata Rey tersenyum takjub."Terima kasih sudah mengajakku ke sini," kata Kania berbisik."Aku sengaja menyewa seluruh salon ini seharian hanya untukmu," kata Rey sambil berbicara di dekat te
Rey pun tersenyum, merasa penasaran dengan bukti apa yang Arden telah siapkan untuk hari ini, karna melihat wajahnya yang kini tampak penuh percaya diri. "Melihatmu yang begitu percaya diri seperti ini, tampaknya bukti yang kamu bawa cukup untuk membebaskanmu dari tuduhan tersangka, ya." Ucap Rey yang terus membuat suasana semakin panas. "Tentu saja. Karna hanya dengan bukti yang ku bawa ini, aku merasa yakin bahwa aku akan terlepas dari tuduhan pelaku." Kata Arden yang menanggapi ucapan Rey padanya barusan dengan penuh percaya diri. Kini, mereka berempat tengah berada di kantor polisi, untuk membuktikan, siapakah pihak yang salah dan siapakah pihak yang hanya di manfaatkan di peristiwa buruk yang sempat terjadi pada Kania kemarin. Rey datang dengan para anak buahnya, yaitu David, Ellena dan juga Jeffrey yang merupakan tangan kanannya selama ini. Sementara Arden hanya datang seorang diri, tanpa membawa pengacara di sisinya karna ia sudah
Rey pun tersenyum, merasa penasaran dengan bukti apa yang Arden telah siapkan untuk hari ini, karna melihat wajahnya yang kini tampak penuh percaya diri. "Melihatmu yang begitu percaya diri seperti ini, tampaknya bukti yang kamu bawa cukup untuk membebaskanmu dari tuduhan tersangka, ya." Ucap Rey yang terus membuat suasana semakin panas. "Tentu saja. Karna hanya dengan bukti yang ku bawa ini, aku merasa yakin bahwa aku akan terlepas dari tuduhan pelaku." Kata Arden yang menanggapi ucapan Rey padanya barusan dengan penuh percaya diri. Kini, mereka berempat tengah berada di kantor polisi, untuk membuktikan, siapakah pihak yang salah dan siapakah pihak yang hanya di manfaatkan di peristiwa buruk yang sempat terjadi pada Kania kemarin. Rey datang dengan para anak buahnya, yaitu David, Ellena dan juga Jeffrey yang merupakan tangan kanannya selama ini. Sementara Arden hanya datang seorang diri, tanpa membawa pengacara di sisinya karna ia sudah
Menurut Kania, ucapan Nick ada benarnya juga. Karna dengan menjadi sekretaris Nick , tentunya tidak akan ada yang berani mempertanyakan dirinya yang masih tetap pergi ke kantor. Hanya inilah satu satunya cara yang tersisa, agar ia masih bisa melihat Rey dari dekat. “Apa yang anda inginkan jika membantu saya?” Tanya Kania. Nick pun dengan jujur menjawabnya. “Aku ingin kamu menyelamatkanku.” Ucap Nick dengan terang terangan menunjukkan niatnya yang dari tadi ia sembunyikan. Kania pun sedikit terkejut di buatnya. Tentunya Kania langsung mengerti, jika apa yang barusan Nick katakan adalah mengenai niat Rey yang ingin menjebloskannya ke penjara. Yang membuat Kania merasa kaget adalah, bagaimana Nick bisa mengetahui nya.Dengan terbata bata, Kania pun bertanya. “A, apa yang anda maksud?” Tanyanya. “Kamu pikir aku tidak tau jika kamu dan bosmu itu berniat memasukkan ku ke dalam penjara? Tidak penting aku m
“Iya, apa yang kamu dengar itu benar.” Ucap Nick dengan nada bicaranya yang meremehkan, seperti dirinya yang biasanya. Kania merasa curiga, dengan Nick yang tiba-tiba menelfonnya. “Ada apa anda menelfon saya?” Tanya Kania penasaran dengan motif dari Nick yang secara mendadak menelfonnya. Meskipun Kania jadi semakin membenci Nick setelah melakukan hal buruk padanya, Kania tetap mendengarkan Nick sampai akhir untuk mengetahui tujuannya. Nick pun langsung bersikap seperti dirinya yang biasanya. Ia tidak langsung menjawab pertanyaan yang Kania berikan untuknya dan malah bergurau. “Duh, padahal sudah lama sekali sejak terakhir kali kita berkomunikasi lewat ponsel, tapi sepertinya kamu tidak terdengar rindu padaku, ya?” Tutur Nick tanpa tau malu. Padahal Nick sudah melakukan hal yang buruk pada Kania, namun ia dengan tidak tau malunya tetap berani untuk menghubungi Kania duluan. Rasa tidak tau malu yang di miliki Nick inilah yang membuat Kania merasa geram
"Ba.. baik, tuan" kata Paul setelah menelan ludah.Paul pun segera pergi dan menjalankan perintah Nick untuk mencarikan nomor Kania sekaligus ponsel yang ada pulsanya dalam waktu 2 menit.Setelah Paul pergi, Nick pun langsung merebahkan dirinya dikasur untuk menenangkan dirinya."Sial, kenapa aku selalu dikelilingi orang orang lamban. Tidak seperti Rey, dia punya orang orang berkompeten seperti Ellena dan David di sisinya. Apalagi jika ditambah Jeffrey, Rey pasti akan jadi lawanku yang tak mudah kukalahkan. Untung saja Jeffrey sedang tidak ada di sini, dengan begitu akan lebih mudah bagiku untuk melawan Rey" batin Nick."Pokoknya aku harus lebih dulu menghubungi Kania sebelum Arden mengrim bukti tadi pada Rey. Ini gara gara si tua bangka itu, kenapa dia lama sekali sih" gumam Nick kesal."Tok tok tok" suara ketukan pintu dari luar."Saya sudah kembali, tuan" kata Paul dari balik pintu."Apa yang kamu lakukan? dasar tua bangka, i
"Yah, aku tidak peduli dengan apa dan bagaimana kamu mencarinya, yang terpenting saat ini adalah kamu berhasil mendapatkannya" kata Arden sambil menatap laptop dengan puas."Dengan ini, aku bisa bebas dari tuduhan dan posisiku sebagai pewaris juga aman. Lihat saja Nick, akan kubuat kamu menyesal karna telah membuatku jadi kambing hitam" ujar Arden yang tidak sabar."Coba kita lihat, hm.. bagaimana reaksinya ya saat tau dirinya dalam bahaya" ucap Arden sambil bermain dengan ponselnya.****"Tring" suara pesan masuk dari ponsel milik Nick."Siapa yang mengirim pesan malam malam begini sih?" kata Nick dengan heran sambil meraih ponselnya."Akh, rupanya pesan dari si bodoh itu. Coba kulihat, kali ini dia mau mengeluh apalagi padaku, apa mungkin Rey sudah mematahkan kedua tangannya atau apa ya?" kata Nick sambil merebahkan d
"Rey, lebih baik sekarang ceritakan semua hal yang belum ku ketahui agar aku bisa membantumu" ujar Jeffrey yang mulai paham.Akhirnya selama hampir 2 jam Rey menceritakan semua hal yang tidak di ketahui oleh Jeffrey."Sebentar, jadi maksudmu si sinting itu juga menyukai Kania?" tanya Jeffrey."Begitu lah," jawab Rey."Ya, aku juga tidak kaget sih. Wanita cantik itu memang wajar saja jika ada banyak pria yang menyukainya" kata Jeffrey."Kamu juga tau bukan? jika punya hubungan dengan bawahan itu merupakan hal yang di larang keras oleh perusahaan? apalagi jika sampai presdir tau aku menyukai Kania, dia malah nantinya akan terus mencelakai Kania" ujar Rey."Huh, aku jadi terharu deh sama kisah cinta kalian. Jadi kamu melakukan ini semua demi melindungi Kania agar tidak jadi target Nick dan presdir seterusnya?" tanya Jeffrey."Tentu saja, apalagi Nick yang terobsesi dengan Kania sampai nekat seperti kemarin membuatku khawatir" kata Rey.
"Nah, sudah deh. Nih, ku kembalikan ponselmu" kata Jeffrey langsung mengembalikan ponsel milik Ellena setelah selesai menyalin nomor telfon Kania.Ellena pun langsung panik dan menangkap ponsel milik nya itu begitu di lempar oleh Jeffrey. Rey pun hanya terdiam menyimak apa yang akan di lakukan oleh sahabat nya kali ini.Meskipun terlihat seperti orang bodoh dengan sikap nya yang tidak tau malu, Sebenarnya Jeffrey ini adalah orang yang cerdas juga licik. Ia selalu mengagetkan semua orang dengan langkah langkah nya yang tidak terduga.Jeffrey bisa berhasil dan menjadi sukses seperti sekarang ini bukan karna keberuntungan atau pun karna bantuan dari Rey. Semua ini murni hasil usaha dan kerja keras dari Jeffrey sendiri dengan Rey yang membantu nya dari belakang.Itulah alasan mengapa dulu Rey memilih untuk menolong Jeffrey saat ia berada dalam penjara. Rey melihat kemampuan dan potensi yang di miliki oleh Jeffrey dan percaya bahwa suatu saat nanti dia akan su
Setelah melihat dan menatap Nick sebentar karna penasaran, David segera bergegas pergi diam diam agar tidak ketahuan oleh Nick. Tapi saat David hendak berbalik badan, tiba tiba Nick sudah ada di belakang nya dan memegang tangan nya.Nick menyengir,"Hei, mau kemana kamu? kok sama bos gak sopan banget sih?masa setelah lihat ada aku di sini bukannya ngucapin salam tapi malah pura pura gak lihat?"David memalingkan wajahnya,"Anda bukan bos saya, saya tidak punya kewajiban untuk memberi salam pada anda""Cih,bawahan aja belagu. Mau kemana kamu? nyamperin bos mu?" tanya Nick."Bukan urusan anda," jawab David dengan cepat sambil melepaskan genggaman tangan Nick darinya."Ada apa nih kok kelihatan nya benci begitu? padahal aku gak ngapa ngapain loh?" kata Nick.David yang sudah tidak tahan melihat sikap Nick yang dari tadi terus bersikap seperti tidak tau apa apa itu pun langsung memaki maki Nick."Gak ngapa ngapain anda bilang? anda pikir sa