"Coba lihat, bagaimana penampilan ku?" tanya Kania sambil memamerkan riasan nya.
Rey terpaku melihat Kania yang begitu mempesona itu. Kania memakai bulu mata yang tidak terlalu tebal agar terkesan natural, ia juga menggunakan pensil alis hanya untuk membuat alisnya sedikit lebih rapi.
Lipstik yang di ombre itu juga sangat cocok dengan bibirmya yang tipis. Karna Kania memang sudah cantik, riasan seperti apapun itu juga pasti akan sangat cocok dengan nya.
Rambut panjang Kania yang di biarkan terurai kebawah dengan sedikit di ikat di bagian luarnya, bagian bawahnya juga hanya di curly saja. Penampilan Kania yang simpel juga riasan nya yang tipis itu membuatnya terlihat elegan.
"Tanpa ku jawab pun semua orang yang melihatmu pasti juga tau, kau sangat cantik" kata Rey tersenyum takjub.
"Terima kasih sudah mengajakku ke sini," kata Kania berbisik.
"Aku sengaja menyewa seluruh salon ini seharian hanya untukmu," kata Rey sambil berbicara di dekat te
Dukung author dengan cara memberikan gem serta komentar dengan rate bintang lima agar author lebih semangat update setiap harinya:)
Pandangan seluruh tamu yang hadir langsung tertuju pada mobil lamborghini sián FKP abu abu milik Rey yang berhenti di depan karpet merah yang di pasang hingga ke dalam. Rey turun dari mobil kemudian membuka kan pintu dan mengulurkan tangan nya pada Kania seperti biasa. Saat mulai turun dari mobil hingga mulai berjalan masuk, tatapan orang orang seolah hanya tertuju pada Kania dan Rey. Perhatian seluruh tamu undangan yang hadir pun langsung di curi oleh kecantikan Kania, mereka terkagum kagum melihat penampilan Kania yang begitu cantik memukau kali ini. Sebagian dari mereka penasaran siapa wanita dengan paras cantik dan kesan elegan itu, apalagi yang berjalan di samping nya adalah CEO muda perusahaan ini. Kania dan Rey berjalan dari mobil hingga masuk ke dalam lobby sambil terus bergandengan tangan, tentu saja semua orang yang melihat itu jadi bertanya tanya sebenarnya ada hubungan apa antara Rey dan Kania. Padahal Rey jarang sekali menghadiri
"Jaga Kania baik baik, jangan sampai terjadi sesuatu yang buruk padanya malam ini. Kalau kamu lengah sedikit saja, Kania bisa jatuh hati padaku nanti nya" bisik Nick.Rey terbelalak kaget mendengar ucapan Nick,"Apa maksudmu?"Kania yang melihat seperti nya Nick sedang mencoba untuk menghasut Rey itu langsung segera memisahkan mereka berdua."Lebih baik kita sekarang segera pergi untuk bersiap," ujar Kania sambil menarik lengan Rey."Yang di katakan Kania benar, lebih baik sekarang kamu segera pergi untuk bersiap" saut Nick."Maafkan ketidak sopanan kami, saya permisi!" kata Kania dengan keras.Nick tersenyum licik,"Ah, tidak apa apa. Cepat bawa bos mu itu pergi sebelum dia mengamuk nantinya,"Kania langsung meninggalkan Nick dengan Rey. Kania dan Rey segera masuk ke dalam mobil, Rey duduk di depan sambil menyetir dengan Kania yang berada di samping nya.Kania menghela nafas,"Rey, seharusnya tadi kamu tidak bersikap seperti itu"
Nick menyengir,"Barusan pak presdir menghubungiku, ia sedang dalam perjalanan dari bandara menuju kemari. Tidak lama lagi ia pasti akan segera sampai""Oh begitu, aku permisi dulu" pamit Robbia.Nick tersenyum senang melihat Rey yang sampai terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan sepele tentang ayahnya itu, kejadian tadi sekalian menunjukkan ke Robbia bahwa hubungan Rey dan pak presdir tidak sebaik hubungan Nick dengan ayah nya.Nick menepuk pundak Rey,"Kasihan sekali kamu ya, bagaimana bisa anak kandung nya sendiri bahkan tidak tau masalah sepele seperti itu tentang orang tua nya"Rey hanya terdiam dengan raut wajah yang kesal, ia tidak mengelak perkataan Nick karna semua itu benar. Rey tidak tau masalah apapun yang berkaitan dengan ayahnya."Bagaimana bisa seorang ayah tidak memberitahukan lebih dulu kabarnya pada putranya? dan malah lebih dulu mengabariku," kata Nick meneruskan ucapan nya."Terserah, toh aku juga tidak peduli ada di mana d
Presdir melirik Rey,"Kamu sekarang mengusirku?"Tiba tiba ada seorang pria yang terlihat seumuran presdir datang menghampiri nya dan membuat percakapan nya dengan Rey terpotong."Sudah lama tak jumpa, bagaimana kabarmu presdir?" tanya salah satu teman nya."Hahaha, aku baik" jawab presdir dengan spontan.Presdir pun pergi dengan teman nya dan menyapa beberapa tamu lainnya, Kania memegang pundak Rey dari belakang. Rey menengok ke belakang."Meskipun pak presdir bilang begitu, tapi menurut ku kamu jauh lebih baik dari pada Nick" kata Kania.Rey tersenyum,"Benarkah? tapi bukan nya David juga jauh lebih baik dariku?""Kenapa jadi saya?" tanya David sambil melirik."Lupakan," kata Rey.****Setelah beberapa lama, akhirnya waktu yang di nantikan seluruh orang yang hadir tiba. Yaitu pesta dansa, semua orang yang hadir bebas
Nick langsung pergi dari tengah ballroom dan kembali ke sisi presdir dengan wajah yang terlihat kesal.Presdir heran melihat Nick yang terlihat kesal,"Kenapa kamu kembali lebih awal? bahkan lagu nya saja belum selesai"Nick mengendorkan dasinya,"Saya hanya lelah,"Presdir tidak percaya dengan apa yang di katakan Nick karna presdir tau bahwa Nick sangat pandai berdansa, bagaimana bisa ia sudah lelah bahkan sebelum lagunya habis.Presdir mengamati Rey yang sedang berdansa dengan seorang perempuan dari lantai atas. Setelah di ingat ingat kembali, presdir baru ingat jika wanita itu orang yang sama dengan yang berada di samping Rey tadi.Bukankah wanita itu tadinya sedang berdansa dengan Nick? kenapa sekarang malah bersama dengan Rey? apa itu alasan Nick kembali lebih awal? batin presdir.****"Jangan jangan yang tadi itu juga ulahmu?" t
Kejadian itu menarik perhatian banyak orang untuk menonton nya, presdir yang kaget melihat Rey memukul Nick dari atas pun langsung berlari turun dan menghampiri mereka berdua.Rey terus terusan memukul Nick hingga babak belur, presdir yang baru sampai pun langsung menahan tangan Rey yang hendak memukuli Nick lagi."Apa apaan kamu ini? dasar tidak tau malu!" kata presdir untuk menghentikan Rey.Presdir pun langsung membungkuk dan membantu membangunkan Nick yang terjatuh di lantai, dan meminta ajudan nya untuk memegang Nick."Untuk apa aku membesarkan anak bodoh sepertimu? bahkan saat pesta seperti ini pun yang kamu lakukan hanya lah membuatku malu!" ujar presdir dengan lantang.Rey tersenyum,"Hah.. haha, benar juga. Untuk apa juga anda membesarkan anak bodoh sepertiku? lagi pula saya juga tidak pernah meminta anda untuk membesar kan saya""A... apa katamu? dasar tidak tau terima kasih!" bentak presdir.Presdir langsung mengangkat tanga
"Paman.. saya tidak ingin memperbesar hal ini. Tolong rahasiakan ini dari kedua orang tua saya, saya takut mereka akan khawatir nantinya" ujar Nick memelas.Presdir tersenyum,"Baiklah kalau itu mau mu, akan ku rahasiakan ini dari orang tua mu. Tapi soal Rey, mau bagaimana pun dia sudah melakukan kesalahan. Dia pantas untuk di hukum,"Nick memeluk presdir,"Anda memang selalu bijaksana, paman""Ya, kamu sudah ku anggap seperti putraku sendiri. Aku tidak pernah membedakanmu dengan Rey," kata presdir sambil mengusap usap punggung Nick."Iya paman. Seharusnya tadi di pesta Rey bisa mengendalikan emosinya, apalagi jika hanya untuk bawahan seperti itu. Bagaimana bisa dia memukul sepupu nya sendiri bahkan sampai babak belur seperti ini," kata Nick untuk memprovokasi presdir."Kamu betul juga, lebih baik sekarang aku pergi menemui nya untuk membicarakan masalah ini" ucap presdir sambil memegang dagu nya."Saya ikut, paman" kata Nick yang langsung ber
David langsung mengajak Ellena keluar dari ruangan Rey secepatnya dan menutup pintu dengan hati hati, sementara Rey terus menatap nya dengan tatapan tajam hingga pintu di tutup.****"Obat perangsang? Kania yang mabuk? seperti nya tikus itu memang sudah merencanakan nya dengan matang, tapi tak ku sangka dia ternyata sekonyol ini," batin Rey.Rey melihat lagi wajah Kania lalu mengelus dan mengecup dahi nya dengan lembut."Kania.. semoga tadi aku tidak terlambat, semoga saja tadi belum terjadi apa apa padamu," batin Rey.Tentu saja Rey masih khawatir dengan Kania walaupun dokter sudah berkata tidak ada hal yang serius terjadi padanya. Apalagi saat melihat kondisi nya setelah Rey mendobrak pintu tadi.Wajah Kania yang pucat, rambut nya yang berantakan, hingga beberapa gaun nya yang terlihat seperti sengaja di sobek itu membuat banyak pikiran negatif bermunculan di kepala Rey.Ka
Rey pun tersenyum, merasa penasaran dengan bukti apa yang Arden telah siapkan untuk hari ini, karna melihat wajahnya yang kini tampak penuh percaya diri. "Melihatmu yang begitu percaya diri seperti ini, tampaknya bukti yang kamu bawa cukup untuk membebaskanmu dari tuduhan tersangka, ya." Ucap Rey yang terus membuat suasana semakin panas. "Tentu saja. Karna hanya dengan bukti yang ku bawa ini, aku merasa yakin bahwa aku akan terlepas dari tuduhan pelaku." Kata Arden yang menanggapi ucapan Rey padanya barusan dengan penuh percaya diri. Kini, mereka berempat tengah berada di kantor polisi, untuk membuktikan, siapakah pihak yang salah dan siapakah pihak yang hanya di manfaatkan di peristiwa buruk yang sempat terjadi pada Kania kemarin. Rey datang dengan para anak buahnya, yaitu David, Ellena dan juga Jeffrey yang merupakan tangan kanannya selama ini. Sementara Arden hanya datang seorang diri, tanpa membawa pengacara di sisinya karna ia sudah
Rey pun tersenyum, merasa penasaran dengan bukti apa yang Arden telah siapkan untuk hari ini, karna melihat wajahnya yang kini tampak penuh percaya diri. "Melihatmu yang begitu percaya diri seperti ini, tampaknya bukti yang kamu bawa cukup untuk membebaskanmu dari tuduhan tersangka, ya." Ucap Rey yang terus membuat suasana semakin panas. "Tentu saja. Karna hanya dengan bukti yang ku bawa ini, aku merasa yakin bahwa aku akan terlepas dari tuduhan pelaku." Kata Arden yang menanggapi ucapan Rey padanya barusan dengan penuh percaya diri. Kini, mereka berempat tengah berada di kantor polisi, untuk membuktikan, siapakah pihak yang salah dan siapakah pihak yang hanya di manfaatkan di peristiwa buruk yang sempat terjadi pada Kania kemarin. Rey datang dengan para anak buahnya, yaitu David, Ellena dan juga Jeffrey yang merupakan tangan kanannya selama ini. Sementara Arden hanya datang seorang diri, tanpa membawa pengacara di sisinya karna ia sudah
Menurut Kania, ucapan Nick ada benarnya juga. Karna dengan menjadi sekretaris Nick , tentunya tidak akan ada yang berani mempertanyakan dirinya yang masih tetap pergi ke kantor. Hanya inilah satu satunya cara yang tersisa, agar ia masih bisa melihat Rey dari dekat. “Apa yang anda inginkan jika membantu saya?” Tanya Kania. Nick pun dengan jujur menjawabnya. “Aku ingin kamu menyelamatkanku.” Ucap Nick dengan terang terangan menunjukkan niatnya yang dari tadi ia sembunyikan. Kania pun sedikit terkejut di buatnya. Tentunya Kania langsung mengerti, jika apa yang barusan Nick katakan adalah mengenai niat Rey yang ingin menjebloskannya ke penjara. Yang membuat Kania merasa kaget adalah, bagaimana Nick bisa mengetahui nya.Dengan terbata bata, Kania pun bertanya. “A, apa yang anda maksud?” Tanyanya. “Kamu pikir aku tidak tau jika kamu dan bosmu itu berniat memasukkan ku ke dalam penjara? Tidak penting aku m
“Iya, apa yang kamu dengar itu benar.” Ucap Nick dengan nada bicaranya yang meremehkan, seperti dirinya yang biasanya. Kania merasa curiga, dengan Nick yang tiba-tiba menelfonnya. “Ada apa anda menelfon saya?” Tanya Kania penasaran dengan motif dari Nick yang secara mendadak menelfonnya. Meskipun Kania jadi semakin membenci Nick setelah melakukan hal buruk padanya, Kania tetap mendengarkan Nick sampai akhir untuk mengetahui tujuannya. Nick pun langsung bersikap seperti dirinya yang biasanya. Ia tidak langsung menjawab pertanyaan yang Kania berikan untuknya dan malah bergurau. “Duh, padahal sudah lama sekali sejak terakhir kali kita berkomunikasi lewat ponsel, tapi sepertinya kamu tidak terdengar rindu padaku, ya?” Tutur Nick tanpa tau malu. Padahal Nick sudah melakukan hal yang buruk pada Kania, namun ia dengan tidak tau malunya tetap berani untuk menghubungi Kania duluan. Rasa tidak tau malu yang di miliki Nick inilah yang membuat Kania merasa geram
"Ba.. baik, tuan" kata Paul setelah menelan ludah.Paul pun segera pergi dan menjalankan perintah Nick untuk mencarikan nomor Kania sekaligus ponsel yang ada pulsanya dalam waktu 2 menit.Setelah Paul pergi, Nick pun langsung merebahkan dirinya dikasur untuk menenangkan dirinya."Sial, kenapa aku selalu dikelilingi orang orang lamban. Tidak seperti Rey, dia punya orang orang berkompeten seperti Ellena dan David di sisinya. Apalagi jika ditambah Jeffrey, Rey pasti akan jadi lawanku yang tak mudah kukalahkan. Untung saja Jeffrey sedang tidak ada di sini, dengan begitu akan lebih mudah bagiku untuk melawan Rey" batin Nick."Pokoknya aku harus lebih dulu menghubungi Kania sebelum Arden mengrim bukti tadi pada Rey. Ini gara gara si tua bangka itu, kenapa dia lama sekali sih" gumam Nick kesal."Tok tok tok" suara ketukan pintu dari luar."Saya sudah kembali, tuan" kata Paul dari balik pintu."Apa yang kamu lakukan? dasar tua bangka, i
"Yah, aku tidak peduli dengan apa dan bagaimana kamu mencarinya, yang terpenting saat ini adalah kamu berhasil mendapatkannya" kata Arden sambil menatap laptop dengan puas."Dengan ini, aku bisa bebas dari tuduhan dan posisiku sebagai pewaris juga aman. Lihat saja Nick, akan kubuat kamu menyesal karna telah membuatku jadi kambing hitam" ujar Arden yang tidak sabar."Coba kita lihat, hm.. bagaimana reaksinya ya saat tau dirinya dalam bahaya" ucap Arden sambil bermain dengan ponselnya.****"Tring" suara pesan masuk dari ponsel milik Nick."Siapa yang mengirim pesan malam malam begini sih?" kata Nick dengan heran sambil meraih ponselnya."Akh, rupanya pesan dari si bodoh itu. Coba kulihat, kali ini dia mau mengeluh apalagi padaku, apa mungkin Rey sudah mematahkan kedua tangannya atau apa ya?" kata Nick sambil merebahkan d
"Rey, lebih baik sekarang ceritakan semua hal yang belum ku ketahui agar aku bisa membantumu" ujar Jeffrey yang mulai paham.Akhirnya selama hampir 2 jam Rey menceritakan semua hal yang tidak di ketahui oleh Jeffrey."Sebentar, jadi maksudmu si sinting itu juga menyukai Kania?" tanya Jeffrey."Begitu lah," jawab Rey."Ya, aku juga tidak kaget sih. Wanita cantik itu memang wajar saja jika ada banyak pria yang menyukainya" kata Jeffrey."Kamu juga tau bukan? jika punya hubungan dengan bawahan itu merupakan hal yang di larang keras oleh perusahaan? apalagi jika sampai presdir tau aku menyukai Kania, dia malah nantinya akan terus mencelakai Kania" ujar Rey."Huh, aku jadi terharu deh sama kisah cinta kalian. Jadi kamu melakukan ini semua demi melindungi Kania agar tidak jadi target Nick dan presdir seterusnya?" tanya Jeffrey."Tentu saja, apalagi Nick yang terobsesi dengan Kania sampai nekat seperti kemarin membuatku khawatir" kata Rey.
"Nah, sudah deh. Nih, ku kembalikan ponselmu" kata Jeffrey langsung mengembalikan ponsel milik Ellena setelah selesai menyalin nomor telfon Kania.Ellena pun langsung panik dan menangkap ponsel milik nya itu begitu di lempar oleh Jeffrey. Rey pun hanya terdiam menyimak apa yang akan di lakukan oleh sahabat nya kali ini.Meskipun terlihat seperti orang bodoh dengan sikap nya yang tidak tau malu, Sebenarnya Jeffrey ini adalah orang yang cerdas juga licik. Ia selalu mengagetkan semua orang dengan langkah langkah nya yang tidak terduga.Jeffrey bisa berhasil dan menjadi sukses seperti sekarang ini bukan karna keberuntungan atau pun karna bantuan dari Rey. Semua ini murni hasil usaha dan kerja keras dari Jeffrey sendiri dengan Rey yang membantu nya dari belakang.Itulah alasan mengapa dulu Rey memilih untuk menolong Jeffrey saat ia berada dalam penjara. Rey melihat kemampuan dan potensi yang di miliki oleh Jeffrey dan percaya bahwa suatu saat nanti dia akan su
Setelah melihat dan menatap Nick sebentar karna penasaran, David segera bergegas pergi diam diam agar tidak ketahuan oleh Nick. Tapi saat David hendak berbalik badan, tiba tiba Nick sudah ada di belakang nya dan memegang tangan nya.Nick menyengir,"Hei, mau kemana kamu? kok sama bos gak sopan banget sih?masa setelah lihat ada aku di sini bukannya ngucapin salam tapi malah pura pura gak lihat?"David memalingkan wajahnya,"Anda bukan bos saya, saya tidak punya kewajiban untuk memberi salam pada anda""Cih,bawahan aja belagu. Mau kemana kamu? nyamperin bos mu?" tanya Nick."Bukan urusan anda," jawab David dengan cepat sambil melepaskan genggaman tangan Nick darinya."Ada apa nih kok kelihatan nya benci begitu? padahal aku gak ngapa ngapain loh?" kata Nick.David yang sudah tidak tahan melihat sikap Nick yang dari tadi terus bersikap seperti tidak tau apa apa itu pun langsung memaki maki Nick."Gak ngapa ngapain anda bilang? anda pikir sa