Home / Romansa / Bos angkuh itu ternyata ayah anakku / Oh, iya. Loading aku lama mas.

Share

Oh, iya. Loading aku lama mas.

Author: Tetesan air
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Dua bulan telah berlalu, Anjas dan Zeira menjalani hari-harinya dengan penuh kebahagiaan. Bahkan Anjas selalu membawa anak dan istrinya ke kantor.

Semua karyawan selalu iri melihat keromantisan mereka. Berbeda dengan Saddam, pria tampan itu bukannya iri, tetapi cemburu dan sakit hati melihat Anjas dekat dengan Zeira.

Tok...tok...tok... "Permisi pak." Saddam menjulurkan kepada dari balik pintu.

"Apa laporannya sudah selesai?" Tanya Anjas.

"Sudah pak." Saddam menaruh map yang ia bawa di atas meja kerja Anjas.

"Oke, jangan lupa siapkan berkas untuk meeting besok."

"Baik pak, kalau begitu saya permisi." Sebelum Saddam ke luar, ia melirik Zeira yang sedang menemani Azka bermain di sofa.

Dan hal itu tertangkap oleh mata Anjas, namun ia berusaha berpikir positif. Anjas tahu, kalau Saddam waktu dulu berusaha mendekati Zeira. Tetapi setelah mengetahui Zeira adalah istri bosnya, Saddam tidak mungkin lagi mencintai Zeira. Itulah yang ada dalam pikiran Anjas saat ini.

"Mas lihat apa?" Tanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Mas, hatiku sakit. Aku kecewa mas!

    "Cukup Bella, kamu tidak perlu banyak bicara." Protes Susan.Bella tersenyum kecut, ia melangkah mendekati Susan. "Adikku sayang, kamu tidak boleh bicara seperti itu kepada kakakmu," ucapnya."Biarkan aku mengatakan sesuatu yang penting kepada Zeira." Lanjut Bella."Tidak ada hal penting, semua ucapanmu adalah bohong." Protes Susan.Bella tersenyum, "kali ini aku tidak berbohong Susan, kepergian nyonya Maria untuk selamanya karena seseorang."Zeira terkejut mendengar nama ibunya terucap dari mulut Bella, "maksud kamu?" Desak Zeira."Apa kamu, benar-benar ingin tahu penyebab kematian ibumu?" Tanya Bella."Jangan dengan dia Zeira." Susan menarik tangan Zeira agar menjauh dari Bella.Hahahaha, Bella tertawa. "Aku tahu, kalau kamu takut Susan." Zeira melepaskan tangannya dari genggaman Susan. Ia melangkah menghampiri Bella, "bicaralah dengan jelas Bella, jangan membuat teka teki seperti ini." "Oke, aku akan mengatakannya. Ibumu tiada! Itu karena dia." Bella menunjuk ke arah Barata yang

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Um...enak banget, sumpah.

    Dua hari telah berlalu, Zeira sama sekali tidak ke luar dari kamar. Bahkan sarapan, makan siang dan makan malam selalu diantar pelayan ke sana.Wanita cantik satu anak itu, hanya duduk di atas kursi. Matanya menatap kosong ke arah kolam renang, melalui kaca jendela. Ia benar-benar kecewa setelah mengetahui siapa ayah kandungnya."Selamat sore sayang," ucap Anjas yang baru muncul dari pintu.Zeira memutar kepala ke arah datangnya suara, "Sore mas." Anjas melangkah menghampiri Zeira, dikecupnya kening istrinya itu dengan lembut, "Kamu cantik banget sayang." Puji Anjas untuk menghibur.Zeira tersenyum, "Terima kasih mas." "Sayang." Anjas menuntun Zeira bangkit dari kursi, lalu membawanya duduk ke sofa. Digenggamnya kedua tangan Zeira dengan penuh perasaan.Zeira mengerutkan kening melihat tingkah Anjas, "Mas mau ngapain?" ucapnya."Sayang, temui Susan ya?" ucap Anjas dengan wajah memohon."Mas, untuk saat ini aku tidak ingin bertemu dengan siapapun. Sudah cukup mereka menipuku dan memp

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Nikmati saja sayang.

    Satu Minggu telah berlalu, di mana saat ini Zeira dan Anjas sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.Usah Anjas membujuk Zeira selama ini, kini membuahkan hasil. Hati wanita cantik itu akhirnya luluh dan mau menemui ayah dan adiknya.Tok....tok....tok...."Masuk." Suara dari dalam ruangan."Selamat pagi." Sapa Anjas sambil membuka pintu.Susan yang sedang membantu ayahnya untuk duduk, refleks melihat ke arah pintu. Bibirnya menyunggingkan senyum terindah saat melihat Anjas dan Zeira. Kaki jenjangnya melangkah menghampiri Zeira."Kakak." Susan langsung memeluk Zeira. Ia menumpahkan air mata di pundak wanita cantik itu. "Maafkan aku dan ayah kakak." Lanjutnya.Zeira mengangkat tangan untuk membalas pelukan Susan, "Hm....aku sudah memaafkan kamu dan ayah." Zeira juga menumpahkan air mata di pundak Susan. Begitu juga dengan Barata, pria tua itu duduk bersandar di tempat tidur sambil meneteskan air mata melih kedua putrinya berpelukan.Jika Barata tahu, kalau Zeira adalah anak dari man

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Sebentar saja, gak sampai 5 menit sayang.

    Pagi yang cerah, secerah hati Zeira. Wanita cantik satu anak itu selalu tersenyum manis, kebahagiaan terpancar dari wajahnya.Tentu Zeira bahagia, saat ini ayah dan adiknya tinggal satu atap dengannya. Walupun hatinya terkadang sedih mengingat ibunya yang sudah jauh di surga. Tetapi Zeira berusaha untuk melupakannya, ia ingin memulai hidup yang baru bersama keluarga dan suaminya.Saat ini semuanya sedang berkumpul di meja makan untuk makan malam bersama."Uek...uek..." Tiba-tiba Anjas mual."Ada apa mas? Mas kenapa?" Zeira mengikuti Anjas yang berlari menuju kamar mandi."Sepertinya aku lagi masuk angin sayang." Jawab Anjas."Wajah kamu juga pucat mas, aku panggilin dokter ya?" Zeira khawatir dengan kondisi kesehatan suaminya. Apalagi akhir-akhir ini, Anjas sering mual saat makan dan bangun pagi."Enggak usah sayang, aku cuma masuk angin." Tolak Anjas, ia memang paling malas berurusan dengan dokter. Karena Anjas takut dengan jarum suntik."Gak mas, kali ini kamu gak boleh menolak. Do

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tenaga mamah saat bertanding dengan papah.

    Suasana hati Anjas tidak secerah cuaca pagi ini. Bella sudah menunggu di sana saat ia tiba di kantor.Wanita cantik berhati licin itu datang ke sana, untuk membicarakan tentang hasil kerja sama mereka. Biasanya Anjas selalu meminta Irene untuk mentransfer uangnya setiap bulan. Tetapi beberapa hari yang lalu, Anjas melarang Irene untuk mentransfernya."Selamat pagi pak Anjas." Sapa Bella dengan wajah serius."Selamat pagi, silahkan duduk." Anjas mempersilahkan Bella dan kedua rekan kerjanya untuk duduk."Hem..." Anjas berdehem sebelum membuka mulut, "apa ada hal penting nyonya Barata?" tanya Anjas dengan berpura-pura tidak tahu."Iya, benar sekali. Kami datang kemarin untuk membicarakan tentang hasil kerja sama kita." Jawab Bella."Oh, tunggu sebentar." Anjas bangkit dari tempatnya, melangkah menuju meja kerjanya lalu meraih sebuah map berwarna biru dari dalam laci.Ia kembali menghampiri Bella ke sofa, ditaruhnya map biru itu di atas meja, tepat di hadapan Bella."Nyonya Bella bisa me

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Terus! itu yang bulat bergerak-gerak apa?

    Satu bulan telah berlalu, selama satu bulan ini kondisi Zeira sedang tidak baik. Wanita cantik satu anak itu sering pusing dan pingsan. Tetapi saat diperiksa! Dokter selalu mengatakan kalau Zeira tidak apa-apa."Maaf nyonya, apa datang bulannya lancar?" tanya dokter yang saat ini sedang memeriksa Zeira.Seketika Zeira tertegun saat mengigat mengigat, kalau sudah 2 bulan ini dia tidak datang bulan. "Aku sudah dua bulan gak datang bulan Dokter," ucapnya."Kalau begitu kita tes dulu ya, nyonya?" Dokter mengambil secukupnya urin Zeira, lalu memasukkan benda kecil berbentuk panjang itu ke dalam. Sambil menunggu hasilnya, Zeira tidak berhenti berbicara dalam hati, "Aku gak mungkin hamil, karena 3 tahun yang lalu, mas Anjas sudah divonis dokter tidak bisa memiliki keturunan."Zeira baru selesai berbicara dalam hati, tapi tiba-tiba dokter mengatakan hasilnya, "Selamat nyonya, sebentar lagi Azka akan memiliki adik," ucap dokter dengan penuh semangat dan tersenyum bahagia.Berbeda dengan Zei

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Iya sayang, aku sudah gak kuat lagi.

    "Aku yang seharusnya berterimakasih, karena selama ini mas sudah berusaha agar Azka memiliki adik." Sahut Zeira dengan tulus.Selama ini Zeira sudah pasrah dan ikhlas jika Azka tidak akan pernah lagi memiliki adik. Tetapi karena Anjas selama ini melakukan pengobatan, akhirnya ia bisa mengandung untuk kedua kalinya. Sungguh tidak ada yang mustahil, jika Tuhan sudah berkehendak.Bagi pembacaku yang belum dikaruniai momongan, semoga segera hamil dan menjadi kado terindah di tahun depan. Amin......................Tepat pukul 2 siang, Anjas dan Zeira sudah tiba di kediaman Wijaya. Pria tampan itu terlihat menuntun istrinya menaiki tangga menuju kamar."Kak Zeira kenapa, kak?" tanya susan yang baru muncul dari pintu kamar.Anjas dan Zeira menghentikan langkahnya secara bersamaan. "Aku enggak ap......""Ada dede bayi dalam perutnya," sela Anjas yang membuat Zeira tidak melanjutkan kata-katanya.Wajah cantik Susan langsung tersenyum bahagia, ia berlari menaiki anak tangga menghampiri Zeira

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Terus, aku harus menginjak yang mana lagi?

    Dua bulan telah berlalu, kini usia kandungan Zeira memasuki 5 bulan. Sikap wanita cantik itu, semakin hari semakin aneh. Seperti saat ini, ia meminta Anjas untuk mengambil mangga muda yang ada di taman komplek, padahal saat ini sudah menunjukkan pukul 11 malam.Tetapi, walaupun tubuh Anjas terasa lelah karena pekerjaan yang menumpuk di kantor, dan matanya yang terasa berat untuk dibuka karena ngantuk! dia tetap menuruti keinginan istrinya."Mas, emang bisa manjat pohon ?" tanya Zeira sambil melangkah bergandengan tangan dengan Anjas, menuju taman komplek."Oh, bisa dong sayang." Sahut Anjas dengan sigap.Padahal sebenarnya ia tidak mengerti seperti apa caranya memanjat pohon, bahkan seumur hidupnya belum pernah memanjat pohon. Anjas berkata seperti itu, agar terlihat macho di hadapan Zeira."Benar mas?" Zeira kembali bertanya untuk memastikan.Anjas mengangguk sambil berkata, "Iya sayang.""Wah... ternyata suamiku hebat." Puji Zeira dengan girang.Berbeda dengan Asep, sopir kepercayaa

Latest chapter

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Kesadaran dan hukuman.

    Zeira mengerutkan kening, ia bingung kenapa Anjas memanggil wanita itu, Bella. Sedangkan selma ini Zeira mengenalnya sebagai imel."Apa kabar Nyonya Zeira?" sapa Mark, sambil menyodorkan tangannya."Saya baik, bagaimana dengan bapak?" Zeira menjabat tangan Mark, ia juga balik bertanya."Saya baik," balas Mark.Setelah melepaskan tangannya dari Mark, Zeira menyodorkan tangannya kepada Bella. Namun Bella tidur menyambut tangan Zeira, ia justru menarik tangan wanita cantik itu, lalu memeluknya sambil menangis."Maafkan aku Zeira, aku benar-benar minta maaf," ucap Bella di sela-sela tangisan.Zeira melepaskan pelukannya dari Bella, "Hey, kamu kenapa minta maaf?" ucapnya.Tentu Zeira bertanya demikian! Menurutnya, ia tidak pernah ada masalah dengan wanita yang ada di hadapannya saat ini. Karena Zeira tidak tahu, kalau wanita itu adalah Bella. Sebab Bella sudah mengubah seluruh wajahnya dengan melakukan operasi plastik."Aku mohon maafkan aku Zeira, aku telah banyak melakukan kesalahan terh

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Karena aku ingin menikmati tubuhnya.

    "Hentikan." Sentak Zeira dengan nada yang lebih tinggi.Ia berusaha mendorong tubuh Saddam sekuat tenaga. Tetapi apalah daya, tubuhnya jauh lebih kecil daripada Saddam."Diam Zeira." Geram Saddam.Ia mulai kesal dengan sikap Zeira yang berontak, dengan kasar tangannya mencengkram kedua pipi Zeira."Kamu adalah istriku, sudah kewajibanmu untuk melayaniku," ucap Saddam dengan tegas. "Jadi, biarkan aku menikmati tu....." Tiba-tiba seseorang menarik Saddam dari belakang, sehingga pria tampan itu tidak melanjutkan kata-katanya.Pak....puk...pak... Beberapa pukulan mendarat di wajah Saddam."Aku yang akan menikmati tubuhmu pengkhianat." Suara bariton itu membuat Zeira berhenti menagis. Tadinya ia meringkuk di atas tempat tidur sambil berurai air mata, tapi kini kepalanya terangkat setelah mendengar suara yang tidak asing di telinganya."Ma....ma...mas Anjas," ucapnya dengan bibir gemetar.Zeira sama sekali tidak bergerak dari tempat tidur, ia mengucek mata untuk memperjelas penglihatannya

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Nikmati saja Zeira.

    Mark melangkah mendekati Bella, "Maaf, tapi saya tidak mengenal anda." Wajah Bella terlihat sedih, bahkan kedua sudut matanya mengeluarkan cairan bening. Kondisinya saat ini membuatnya tidak bisa melakukan apapun. .......................Satu bulan telah berlalu, kondisi Bella kini semakin membaik. Terapi yang ia lakukan setiap hari membuat jari tangannya sudah bisa bergerak.Begitu juga dengan Mark, pria keturunan Jerman itu selalu datang menemui Anjas. Ia berusaha mengingatkan Anjas tentang masa lalunya, bahkan ia memberikan apartemennya untuk tempat tinggal Anjas dan Bella, selama mereka di sana. Mark sebenarnya ingin sekali terbang ke Indonesia untuk menemui Zeira lagi, tetapi pekerjaannya yang begitu penting tidak bisa ia tinggalkan. "Um...hum..." Bella menggumam saat melihat Mark muncul dari pintu.Mark yang mengerti maksud Bella, lantas menghampirinya, sedangkan Anjas bergegas menuju kamar."Ada apa Bella? apa kamu inginkan sesuatu?" Tanya Mark.Bella mengangguk, matanya ia

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Untuk apa dia datang kemari?

    Mark sudah memohon, tetapi security tidak juga mengizinkannya untuk masuk. Akhirnya Mark kembali ke hotel."Saya terima nikahnya dan kawinnya Zeira Kirana binti Barata, dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai." "Sah...sah...sah..."Kini Zeira resmi menjadi istri Saddam, ia hanya menjabat tangan suaminya tanpa menciumnya. Begitu juga dengan sebaliknya, Saddam tidak mencium kening Zeira, sebab istrinya itu menghindar.Air mata tidak berhenti ke luar dari matanya, begitu juga dengan Susan. Ia sangat mengerti bagaimana perasaan kakaknya saat ini. Tetapi walaupun demikian, Susan tetap mengucapkan selamat dan mendoakan semoga rumah tangga kakaknya bahagia dan harmonis.Waktu menunjukkan pukul 5 sore, saat Saddam masuk ke kamar. Ia melihat Zeira duduk di kursi sambil menghadap ke arah kolam renang melalui jendela."Hem..." Saddam sengaja berdehem agar Zeira menyadari kedatangannya.Namun Zeira sama sekali tidak merespon, tatapan wanita cantik itu tetap saja tertuju ke arah kolam renang

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tolong pak, aku harus bertemu dengan nyonya Zeira.

    "Selamat pagi." Suara dari seberang sana."Selamat pagi, apa ini dengan kantor Wijaya Grup?" Ucap Mark."Iya, ini dengan kantor Wijaya Grup. Saya bicara dengan siapa?" Tanya dari seberang sana."Ini saya Mark, klien pak Anjas. Apa saya bisa bicara dengan Ibu Zeira?""Maaf pak, ibu Zeira tidak ada di kantor." Balas dari seberang."Kalau begitu apa saya bisa meminta nomor ponselnya? ada yang ingin saya sampaikan tentang pak Anjas." "Tu....tu....tu...tu...." Tiba-tiba panggilan terputus. Mark mencoba menghubunginya kembali, namun tidak bisa terhubung."Pasti ada yang tidak beres," ucap Mark. Ia bangkit dari kursi dan pergi meninggalkan rumah sakit.Sementara di tempat lain, Saddam langsung melakukan tindakan agar Mark tidak bisa menghubungi nomor kantor. Ia juga berusaha menghubungi nomor Bella untuk memberitahu tentang Mark. Tetapi sayang, panggilnya tidak terhubung. Bagaimana terhubung, Bella saat ini sedang koma di rumah sakit, sedangkan ponselnya tinggal di hotel.Tepat pukul 5 sor

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Dokter, apa ini benar-benar istri pak Anjas?

    Keputusan Zeira untuk menikah dengan Saddam sudah bulat. Namun ia meminta pernikahan mereka hanya di laksanakan di kantor KUA tanpa adanya resepsi."Kak, apa kamu sudah yakin?" Tanya Susan.Saat ini kedua wanita cantik itu sedang duduk di taman sambil menemani Azka bermain."Sudah." Jawab singkat Zeira.Susan menarik napas dalam-dalam. "Jika kakak belum yakin! kakak berhak untuk menolaknya. Cobalah bicara dengan papah." "Tidak Susan, aku tidak mau terjadi sesuatu yang buruk kepada papah." Bantah Zeira."Kakak, jangan memaksakan diri hanya untuk sesuatu. Aku tahu kamu sangat menyayangi papah, itu sebabnya kamu setuju untuk menikah dengan Saddam. Tapi percayalah kak, pernikahan kamu dan Saddam tidak ada hubungannya dengan penyakit papah.""Tapi San.....""Tidak ada tapi-tapian, berpikirlah karena masih ada waktu satu bulan lagi." Setelah mengatakan itu, Susan langsung pergi.Sementara di tempat lain, Bella dan Anjas sudah berada di dalam pesawat. Keduanya terbang menuju Inggris untuk m

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Ma...ma...mas, Anjas.

    Satu bulan telah berlalu, hingga saat ini Zeira belum menerima permintaan ayahnya untuk menikah. Bahkan selama satu bulan ini, ia lebih sering mengurung diri di dalam kamar.Tok....tok....tok... Suara ketukan pintu menyadarkan Zeira dari khayalan.Ia bangkit dari kursi, melangkah untuk membuka pintu. Wajahnya sedikit kesal saat melihat ayahnya berdiri di sana. Zeira tahu tujuan ayahnya datang menemuinya, pasti untuk membujuknya agar menikah dengan Saddam."Apa papah boleh masuk?" Tanya Barata sambil tersenyum."Hm..." Sahut Zeira seiring dengan anggukan kepala."Apa papah datang kemari untuk membahas tentang pernikahan?" Todong Zeira setelah mereka duduk di sofa.Barata menggelengkan kepala, ia menatap Zeira sambil tersenyum. "Tidak sayang, papah datang kemari untuk mengajakmu menemani papah ke rumah sakit.""Apa papah sakit?" Zeira terlihat panik dan khawatir."Tidak sayang, papah hanya ingin cek. Soalnya akhir-akhir ini jantung papah sering berdegup kencang." Zeira bangkit dari tem

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tapi sayang, mau sampai kapan kamu larut dalam kesedihan?

    Semenjak melihat raut wajah Saddam yang begitu tegang! Susan merasa ada sesuatu yang aneh dengan pria tampan itu."Kak, kamu lihat gak wajah Saddam?" Tanya Susan kepada Zeira."Enggak, kenapa?" Zeira balik bertanya."Aku merasa ada yang aneh deh." "Aneh bagaimana? kakak rasa gak ada yang aneh." Bantah Zeira."Aku merasa wajah Saddam sedikit tegang, saat kakak mengatakan bertemu dengan pria yang mirip dengan kak Anjas." "Masa sih?" Ucap Zeira."Iya, aku enggak bohong kak." Susan mengangkat dua jari tangannya sebagai tanda serius.Zeira tersenyum tipis, "Mungkin Saddam merasa lelah, karena akhir-akhir sering lembur. Jadi wajar kalau wajahnya terlihat tegang atau pucat." Zeira berpikir positif, walupun ia tidak nyaman dengan keberadaan Saddam di rumah itu! tapi Zeira sama sekali tidak pernah berpikir buruk terhadapnya....................Pukul 6 pagi, Saddam sudah meninggalkan kediaman Wijaya. Pria tampan itu mengemudi mobilnya sendiri tanpa sopir pribadi.Biasanya setiap hari Minggu

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tapi wajahnya enggak kan?

    Enam bulan telah berlalu, kenyataan pahit itu masih menyelimuti kediaman Wijaya. Terutama Zeira dan kedua anaknya, bahkan sampai saat ini Azka masih sering menagis mencari ayahnya.Seperti pagi ini, Zeira harus berusaha keras membujuk putranya."Sayang, kamu harus makan, katanya mau jadi anak pintar! kalau gak mau makan, gimana mau pintar," ucap Zeira untuk membujuk putranya."Aku rindu papah." Sahut Azka.Zeira menaruh piring yang ada ditangannya ke atas meja. Lalu memeluk Azka dengan erat dan penuh kasih sayang."Mamah juga rindu papah sayang." Balas Zeira.Keduanya saling berpelukan dan menumpahkan air mata."Jangan sedih dong, aunty jadi ikut sedih," ucap Susan."Kakek juga ikut sedih." Timpal Barata. Pria paruh baya itu sudah kembali dari Singapura, setelah mendengar kabar kematian menantunya. Lagipula kondisi Barata sudah sembuh 80 persen. Jadi ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menghentikan pengobatannya. Ia ingin menjaga dan menemani kedua putrinya.Azka melepaskan

DMCA.com Protection Status