Share

Bab 285

Gerbang depan terbuka tepat saat Zenith melangkah ke tangga.

Pandangan mereka bertemu, seolah-olah ada ikatan batin yang kuat.

Langit malam yang dingin, semak-semak yang basah setelah hujan, serangga tidak dikenal bersiul-siul.

Kayshila menatapnya dari atas ke bawah dan mengernyit.

"Bukannya kamu mengemudi? Kenapa masih basah?"

Sambil melangkah mundur, membiarkannya masuk.

Zenith memegang sebuah tas besar, dengan rambut yang masih basah dan langsung berjalan ke dapur.

Dia meletakkan barang-barangnya sambil merapikan dan berkata, "Aku membeli beras dan ikan. Aku ingat kamu suka ikan kukus, dengan cuka ..."

Dia berhenti berbicara ketika Kayshila entah kapan sudah mendekat, membawa sehelai handuk di tangannya.

"Tundukkan kepalamu." katanya.

"Oh."

Tanpa ragu sedetik pun, Zenith menundukkan kepalanya.

Kayshila meletakkan handuk di atas kepalanya dan menggosoknya dengan kedua tangan, mengeringkan rambutnya.

Semuanya terasa alami, seolah-olah mereka sudah melakukan ini ... sela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status