Beranda / Romansa / Bodyguard Tampan Kesayanganku / Pengganti Ian Untuk Lakeizia

Share

Pengganti Ian Untuk Lakeizia

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-15 19:00:48

IAN

Papi sedang menerima tamu saat aku tiba di rumah sehingga aku harus menantinya lebih dulu.

Selagi menunggu aku melihat Toro bermain sendiri. Si jantan itu mengingatkanku pada Melodi. Aku tahu kalau Melodi nggak suka kucing. Tapi nggak pernah kusangka kalau dia akan sangat membenci Toro.

Aku jongkok lalu mengelus-elus Toro. Dia terlihat senang dan menikmati elusanku. Entah bagian mananya dari kucing ini yang membuat Melodi sebal. Toro hampir nggak ada bedanya dengan Greya. Mereka sangat manis dan lucu.

"Ian ..." Suara merdu yang memanggil namaku membuatku menoleh.

Lakeizia muncul dengan senyum manisnya. Begitu kontras dengan Melodi yang hampir selalu memberengut padaku. Untung aku sayang.

Lakeizia ikut duduk di kursi di sebelahku. "Lagi nunggu Ayah ya?"

Aku mengiakan. Tadi Lakeizia juga ada dan tahu bahwa Papi mengajakku main tenis.

"Melodi nggak ikut ke sini?"

"Capek katanya."

Lakeizia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Istri Manja Yang Posesif

    IAN"Oh iya, ada kabar bagus," ucapku."Kabar apa?" timpal Lakeizia antusias."Greya nggak jadi disteril.""Kok bisa? Dokternya lagi pergi?""Bukan, tapi Melodi berubah pikiran. Kasihan katanya."Lagi-lagi Lakeizia tertawa. "Moga dia nggak labil ya.""Nggak akan. Maklumi saja, dia lagi berada di fase quarter life crisis."Lakeizia mengangguk-angguk.Percakapan kami terjeda ketika ponselku berbunyi. Dari Melodi."Bentar ya, Kei. Dari Melodi.""Silakan."Aku menjawab panggilan dari Melodi tepat setelah deringan kedua."Hal—""Kamu di mana?" tanya Melodi sebelum aku selesai dengan sapaanku."Masih di rumah, lagi nunggu Papi.""Belum selesai juga? Dari tadi kan ya?" suara Melodi meninggi. Tadi saat aku baru tiba di rumah dia juga chat aku menanyakan keberadaanku."Belum. Kenapa? Kamu butuh sesuatu?""Heran aja sih. Kenapa Papi bisa nerima tamu sampai selama itu?""Abang nggak tahu, Princess. Mungkin tamu penting.""Terus posisi kamu sekarang lagi di mana?""Di depan rumah.""Sama siapa?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Permintaan Melodi

    MELODISudah berhari-hari aku dan Ian tinggal berdua. Berhari-hari pula aku dibangunkan oleh ciuman atau aroma masakannya. Buat aku Ian adalah paket lengkap. Dia bukan hanya sekadar suami. Tapi lebih dari itu. Dia juga penjagaku yang merangkap chef, montir dan hairstylist."Breakfast in bed ..." Ian muncul dengan membawa nampan besar berisi dua piring makanan, dua gelas tinggi air putih, satu gelas susu dan satu cangkir kopi.Aku memerhatikan makanan di dalam piring yang ternyata adalah nasi goreng. Walau hanya makanan sederhana tapi topping-nya berlimpah. Selain telur ceplok, ada irisan sosis, potongan bakso, daging suwir dan timun berbentuk mawar. Ian sampai seniat itu meng-garnish-nya untukku. Dia kemudian mengambil tanganku, menuntun untuk bangun."Ayo bangun, cuci muka sama sikat gigi terus sarapan," suruhnya.Aku menggeliat lalu dengan malas beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Sudah beberapa hari berlalu dari malam pertama kami, tapi caraku berjalan masih belum normal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Pengorbanan Ian

    IANAku mengendara menuju rumah mertuaku cukup kencang. Dari tadi Lakeizia menungguku. Hari ini aku berjanji mengajaknya nge-gym. Nanti di sana kami akan bertemu dengan Elang. Elang nggak tahu ada Lakeizia karena aku ingin semua berjalan natural. Namun perjalananku sedikit terganggu karena ingatan mengenai permintaan Melodi tadi.Melodi sudah terbiasa hidup senang sejak kecil. Apa pun permintaannya selalu dan harus terpenuhi saat itu juga. Hanya dengan bin salabim maka semua ada di depan mata.Masalahnya saat ini keuanganku juga tidak memadai. Saat sedang galau-galaunya hpku berbunyi. Ada pesan masuk dari Melodi.Princess Melodi: Ian, aku mau yang ini. Nggak pake lama 😏 Buktiin kalau kamu memang mencintaiku di setiap detik debaran jantung 😚Aku terperangah saat melihat foto mobil yang dikirimnya. Mazda CX 5 yang harganya berkisar 600 sampai 700 jutaan.Dia selalu menggunakan pernyataanku tentang tato untuk menyerangku. Aku nggak bohong. Aku bisa membuktikannya. Tapi haruskah dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Ngambek

    IANElang sedang berada di atas treadmill saat aku dan Lakeizia tiba. Dia tidak sendiri. Masih banyak yang lainnya berolahraga yang sama seperti Elang."Ian, cowok semua ya di sini?" tanya Lakeizia padaku melihat hanya ada kaum Adam di sekeliling kami."Kadang ada cewek tapi jarang. Kamu takut?"Lakeizia tertawa. "Bukan takut sih. Tapi aneh aja aku cewek sendiri di sini.""Hitung-hitung latihan. Kalau nanti kamu jadi pacar Elang kencannya di sini, bukan di resto atau kafe. Biasanya malam minggu Elang suka di sini."Lakeizia tertawa kecil. Dia mengikuti langkahku saat aku mengajaknya ke arah Elang."El!""Hai, Ian. Kirain nggak jadi datang.""Tadi mampir ke rumah mertua dulu sebentar. Kenalin nih, Lakeizia, sepupunya Melodi."Elang menggeser matanya pada Lakeizia yang berdiri sedikit di belakangku. Dia juga turun dari treadmill lalu mengulurkan tangan pada Lakeizia."Elang."Elang mengenalkan diri dengan caranya yang khas. Aku sudah sangat hafal gayanya itu. Mengulurkan tangan, mengun

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Surprise

    MELODISeharian ini mood-ku benar-benar kacau. Sial betul nasibku punya suami semena-mena seperti Ian.Aku sengaja nggak memakan sarapan pagi buatan Ian. Juga kubiarkan susunya mendingin begitu saja.Yang kulakukan hanya meringkuk seharian di tempat tidur sambil nonton dan ngemil. Aku juga nggak mandi dari pagi.Saat sorenya Ian pulang aku masih diam tanpa mengatakan apa pun.Ian melihat piring dan gelas di nakas yang masih penuh lalu bertanya padaku."Princess, tadi kamu nggak sarapan?" tanyanya heran.Aku nggak menjawab pertanyaannya. Sudah tahu masih nanya!"Ini juga masih baju yang kemarin kan?" ujarnya lagi kala menyadari aku masih mengenakan tanktop coklat kemarin malam.Aku masih nggak merespon. Dan manusia nggak punya perasaan itu belum juga meminta maaf."Abang beliin cromboloni buat kamu." Ian meletakkan kotak kue di hadapanku lalu membuka isinya, menampakkan cromboloni yang merupakan campuran croissant dan bomboloni yang sedang viral.Air liurku hampir menetes. Selain lapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Pesan Mencurigakan

    MELODI"Cieeee ... yang udah punya SIM." Amanda meledekku saat aku keluar dari mobil.Aku baru saja tiba di kampus dan menyetir sendiri.Sebenarnya aku sudah membawa mobil sendiri sejak satu bulan yang lalu. Tapi dua kurcaci centil ini seakan nggak ada puasnya meledekku."Udah dewasa dia, Nda." Anya ikut-ikutan lalu mengelus-elus mobilku."Santai woy! Nggak usah lebay."Keduanya tertawa melihatku sewot. Lalu kami berjalan menuju kampus. Pak Braga sudah kembali dari Jepang. Selama ini dia ada project di sana. Kalau sampai hari ini dia masih memberiku revisi aku nggak tahu harus bilang apa lagi."Ternyata pernikahan lo sama Ian membawa berkah ya, Melo," kata Amanda."Berkah apaan?""Buktinya lo sekarang bebas merdeka. Bisa ke mana-mana sendiri.""Tahu bakal begini mending nikah dari dulu aja nggak sih?"Aku berdecak. "Apaan sih kalian?"Semakin ke sini aku mulai mengenal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Kabur

    Aku yang tergelitik rasa ingin tahu menelusuri chat room Ian dengan Lakeizia. Terkejut saat mendapati bukti transaksi Ian mentransfer uang yang nominalnya nggak sedikit ke rekening Lakeizia.Apa-apaan?Aku yang jelas-jelas istrinya belum pernah dikasih uang segitu. Sialan, aku yang istrinya tapi Lakeizia yang dinafkahi.Aku nggak bisa lagi menenangkan diri dan tetap berpikir positif. Kalau Ian memang ada rasa pada Lakeizia kenapa dia nekat nikah denganku? Kenapa mengaku pada Papi bahwa dia mencintaiku?Dadaku sesak menahan emosi. Kepalaku bagai akan pecah.Hpnya masih berada di tanganku saat Ian keluar dari kamar mandi."Brengsek!"Ian terkejut mendengarku mengumpat. "Kamu kenapa lagi, Melodi?""Bangsat ya kamu! Bisa-bisanya duain aku. Papiku menikahkan kita bukan agar anaknya disakiti, bajingan!" Aku membanting hpnya ke lantai.Ian mengambil hpnya yang kulempar lalu menekuri layar."Don't get me wron

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Berpisah

    MELODI"Tumben malam-malam ke sini? Ian mana?"Sudah kuduga Mami pasti keheranan atas kedatanganku malam ini."Dia nggak ikut, Mi," jawabku singkat lalu melangkah menerobos ke dalam rumah."Melodi!" Mami memanggilku tapi aku terus berjalan dengan lebih kencang. Aku lagi nggak mau diinterogasi. Aku capek."Melodi! Tunggu dulu!" Mami mengejarku sampai ke tangga rumah. Mau nggak mau aku terpaksa berhenti dan meladeni Mami."Ian lembur di kantor, Mi, aku takut sendiri di apartemen.""Beneran?""Beneran, Mi. Masa aku bohong," ujarku meyakinkan Mami. "Boleh kan aku numpang nginap di sini?""Ya boleh lah, Nak. Ini kan masih rumah Melodi. Apaan sih ngomongnya numpang-numpang?" Mami mendelik padaku."Kalau gitu aku istirahat dulu ya, Mi, capek banget." Aku memijit-mijit pundak berlagak pegal.Mami menganggukkan kepalanya lalu membiarkanku naik.Kuhempaskan tubuh k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19

Bab terbaru

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Happy Ending

    EpilogMELODISatu dekade terlewati seperti busur panah yang melesat cepat. Waktu berjalan begitu kilat. Anak-anak yang dulu masih bayi sekarang sudah duduk di kelas empat SD.Usiaku 33 tahun saat ini. Dalam sepuluh tahun terakhir begitu banyak yang terjadi. Delapan tahun lamanya aku mengabdi menjadi ibu rumah tangga secara penuh. Hidupku hanya untuk mengurus anak-anak dan suamiku. Seluruh kasih sayang kulimpahkan untuk mereka. Menyaksikan pertumbuhan anak-anak dari waktu ke waktu adalah hal yang paling membahagiakan untukku.Ketiganya tumbuh dengan sehat, normal dan menjadi anak-anak yang manis dan cerdas.Seperti yang sudah dikatakan banyak orang, semakin ke sini Sean bertambah mirip dengan Ian. Kulitnya yang terang, hidungnya yang mancung, bibirnya yang merah, alis hitamnya yang lebat dan tatapannya yang khas. Bahkan rahangnya mulai terbentuk dengan bagus. Ada dua cekukan di pipinya. Melihat Sean nggak ubahnya seperti memandang Ian. Aku yakin saat dewasa nanti Sean akan menjadi idol

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Abang Cemburu

    MELODISembilan tahun sudah berlalu sejak kelahiran mereka. Anak-anak sekarang sudah duduk di kelas tiga SD. Membuatku kadang ingin menangis haru. Betapa aku sangat menikmati peranku sebagai ibu.Membesarkan tiga orang anak nggak pernah gampang bagiku. Apalagi mereka dengan segala tingkah ajaibnya membuatku kadang ingin mengeluh. Namun ketika akan menggerutu sesuatu menyadarkanku. Mereka adalah anugerah paling besar dan terindah yang kumiliki sepanjang usia.Selama sembilan tahun ini amat sangat banyak yang terjadi. Tentang aku yang akhirnya melanjutkan kuliah. Tentang karir Ian yang meroket tinggi. Dan tentu saja tentang anak-anak.Sean semakin dekat dengan Rara. Hubungan mereka seperti love hate relationship. Kadang mereka bertengkar dan nggak bertegur sapa. Tapi nggak begitu lama. Setelahnya keduanya akan kembali akrab, bercengkerama dan bercanda tawa seperti biasa.Sedangkan Javio, dia makin persis seperti papanya yang kalem dan lempeng. Aku masih ingat waktu dulu dia bilang akan

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   They Grow Up Too Fast

    MELODI"Melodi, apa nggak sebaiknya kita sekolahkan anak-anak?" kata Ian pada suatu hari meminta pertimbanganku."Uhm, sekolah ya, Bang?"Ian mengangguk.Saat ini baby triplet sudah berumur lima tahun. Sudah sepantasnya mereka bersosialisasi dengan dunia luar. Tapi kenapa aku yang nggak rela? Kalau mereka sekolah itu artinya waktuku bersama mereka akan jauh berkurang."Abang pikir dengan bersekolah maka mereka juga jadi mengenal dunia luar. Mereka juga butuh bersosialisasi.""Biar nggak kayak kamu kan? Temannya cuma dikit." Sesekali aku memang suka meledek Ian.Ian tersenyum. Dibelainya kepalaku. "Iya, biar nggak kayak Abang," ucapnya mengalah. Dia memang selalu mengalah untukku."Cieee ngambek." Aku tertawa.Dia hanya menatapku sambil memamerkan senyum segarisnya yang khas."Anak-anak emangnya mau, Bang?" tanyaku ragu."Abang yakin mereka pasti mau," ujar Ian mantap. Ian kemudian memanggil tiga bersaudara itu."Sean! Javio! Chiara!"Javio dan Chiara datang bersamaan dalam satu kali p

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Damn My Dirty Mind

    MELODIMenjadi seorang ibu bukan hanya perkara melahirkan lalu memiliki anak. Lebih dari itu menjadi seorang ibu adalah perjalanan paling menakjubkan dalam hidupku.Aku mengorbankan banyak hal untuk hal menakjubkan itu. Termasuk membatalkan rencana meneruskan S2.Aku sempat merasa sedih karena gagal mewujudkannya. Terlebih ketika melihat feed sosmed teman-teman yang pulang kuliah hangout di mal, ngopi, nonton, atau sekadar window shopping. Namun ketika melihat wajah tiga malaikat kecilku plus bapaknya, semua keinginan tadi sirna. Sean, Javio, serta Chiara jauh lebih berarti ketimbang gelar Melodi Paradisa Evano, SE, MM.Hari ini Amanda datang ke rumah. Dia baru saja pulang kuliah. Aku sedang menyuapi anak-anak makan dibantu oleh baby sitter. Saat ini Sean, Javio dan Chiara sudah berusia tujuh bulan dan telah memasuki masa MPASI sejak satu bulan yang lalu.Aku yang langsung turun tangan ke dapur untuk menyiapkan makanan mereka demi memastikan ketiganya mendapatkan yang terbaik. Bukan

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Terikat Sejak Kecil

    MELODIHari ini rumah kami begitu ramai dan semarak. Tamu-tamu para undangan sudah berdatangan dan menjadikan tiga bayi kembarku dan Ian sebagai pusat atensi."Lucu-lucu ya mereka.""Ih, gemes banget.""Ini gedenya pasti cakep-cakep."Komentar-komentar tersebut berdatangan dari mulut para tamu yang hadir menyaksikan tiga bayi kembar: Sean, Javio dan Chiara.Tidak satu pun dari orang yang datang tidak merasa tertarik pada baby triplet itu. Mereka lucu, manis dan sangat menggemaskan. Tingkahnya membuat hari-hari di rumah kami menjadi lebih berwarna.Hari ini di bangunan megah berarsitektur mediterania milik Papi atau rumahku tersebut sedang digelar acara tedak siten.Acara tersebut begitu meriah. Bukan hanya karena banyaknya para tamu yang hadir, tetapi karena para bayi tersebut terlahir kembar tiga dengan orang tua yang masih belia.Rumah sudah dihias sedemikian rupa, disulap menjadi istana anak-anak yang mewah. Sama seperti aku dan Ian, baby triplet juga mengenakan pakaian adat denga

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Quality Time

    IANSetelah dua hari berada di rumah sakit hari ini Melodi diizinkan pulang.Rumah kami, maksudku rumah mertuaku terasa jauh lebih hidup. Tangis bayi menggema di mana-mana. Dan Sean adalah bintangnya.Semua penghuni rumah bersukacita. Termasuk Bi Inem dan Pak Pri.Begitu masuk ke kamar bayi kami disambut oleh balon-balon huruf dengan tulisan, 'Welcome babies made in Canada.'Papi memang seniat itu.Siapa sangka keteledoranku dulu membuahkan hasil. Melodi nggak percaya sampai sekarang kalau aku memang nggak sengaja ngeluarinnya di dalam. Tapi serius, aku nggak bohong. Aku memang nggak sengaja. Gara-gara Melodi terlalu nikmat aku jadi telat ngangkat.Hari-hari sebagai ayah pun dimulai. Aku menemani Melodi begadang setiap malam. Si kecil kami bergantian ingin disusui. Ada saja tingkah mereka.Kalau Sean menyusu maka Javio pup, dan Chiara akan menangis karena ingin digendong.Sejujurnya kami memang kewalahan. Tapi aku dan Melodi begitu menikmati masa-masa bahagia itu.Aku pikir Melodi

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Babies Made in Canada

    MELODIIan sudah mengambil cuti sejak kemarin. Kalau sesuai rencana aku akan melahirkan melalui prosedur operasi caesar besok lusa.Semua persiapan sudah dilakukan. Mamilah yang paling repot. Oh iya, jangan lupakan Papi yang paling antusias menyambut babies made in Canada. Sejak tahu akan punya cucu kembar, Papi merenovasi kamar Ian menjadi lebih besar dan menyulapnya menjadi istana bayi.Sampai hari kemarin Mami masih mengisi lemari dengan baju-baju bayi menggemaskan. Mami sama gregetannya denganku. Aku juga membeli banyak baju-baju lucu untuk si triplet. Sampai Ian geleng-geleng kepala melihat tingkahku. Tapi nggak ada yang bisa dilakukannya selain membiarkanku. Ini adalah anugerah luar biasa bagi kami. Dan belum tentu juga aku akan hamil lagi.Sekarang tinggal aku yang harus menyiapkan mental untuk operasi lusa."Dimakan dulu, Princess." Ian meletakkan sepiring apple pie di hadapanku."Thanks, Bang Ian." Aku menjawab tanpa mengalihkan perhatian dari gawai yang berada di tangan. S

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Bercinta Saat Hamil

    MELODIIan benar-benar suami yang bisa diandalkan. Aku tahu dia lelah tapi seperti biasa dia tetap memenuhi permintaanku. Hampir setiap hari aku merengek padanya meminta keinginan yang berbeda, tapi dia nggak pernah mengeluh atau menunjukkan wajah lelah padaku. Pernah tengah malam aku membangunkannya karena aku pengen gelato padahal saat itu sedang hujan deras. Lagi-lagi tanpa mengeluh atau protes Ian mencarikannya. Saat Ian pulang aku malah nggak mau makan gelato tersebut dan membuangnya. Dia juga nggak pernah kesal atau mencoba mensubstitusi dengan yang lain. Aku mendapatkan semua yang kuinginkan dari Ian.Sambil mengusap-usap perut aku menunggu Ian pulang. Semakin besar usia kandunganku aku semakin malas bergerak ke mana-mana. Ruang gerakku hanya seputar rumah. Semingguan ini aku juga semakin sering jalan pagi seperti yang dianjurkan dokter. Ian menemaniku. Dan terkadang kami jalan pagi berempat dengan Mbak Karen dan suaminya.Saat aku sedang melamun Ian muncul membawa cemilanku."

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Dia Adalah Prioritas

    IANHubungan persahabatan Melodi dan Anya akhirnya terputus sejak hari itu. Praktis sahabat Melodi hanya tinggal Amanda. Dan ... aku.Maksudku, sekarang Melodi sudah lebih terbuka padaku. Dia mau berbagi denganku menceritakan hal-hal yang selama ini hanya diceritakan pada sahabatnya.Sejak dia hamil, sejak Greya pergi, sejak fakta tentang Anya terungkap, dan khususnya sejak kami mengakui perasaan masing-masing, Melodi sudah mulai berubah. Hanya sedikit. Dia tetap Melodi yang pemarah dan emosian. Tapi untuk saat ini hal itu sudah cukup untukku."Jadi sampai kapan mau disembunyiin dari Melodi?"Pertanyaan Lakeizia membuatku mengembaIikan fokus pada Greya dan anak-anaknya. Sama seperti manusia dia juga sangat menyayangi anak-anaknya."Entahlah. Mungkin tunggu sampai situasinya tepat dulu," jawabku. Kalau sekarang tentu saja keadaannya belum memungkinkan. Melodi sedang hamil. Aku ingin menjaga perasaannya. Aku sering berpikir kenapa Melodi begitu cemburu pada Greya. Masalahnya Greya buka

DMCA.com Protection Status