Share

Lipstick Untuk Melodi

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-02 20:38:17

MELODI

"Jason, aku sama pacarku mau makan siang. Kamu silakan duluan ke kantor."

"Aku ikut kalian, aku juga mau makan siang," jawab Jason dengan tidak tahu malunya.

Eh, apa bedanya denganku? Aku juga ngekor tanpa diajak.

Ekspresi Lakeizia tampak kurang senang tapi sungkan untuk menolak. Apa dia juga merasakan yang sama dengan kehadiranku di sini? Apa dia merasa terganggu karena hanya ingin pacaran berdua dengan Ian?

"Oh, oke."

Aku tahu Lakeizia berat hati mengucapkannya.

"Kita makan di mana, Sayang?"

Sejak tadi entah sudah berapa kata sayang diobral. Aku sampai eneg.

"Terserah kamu." Ian menjawab.

Ian dan Lakeizia berjalan bergandengan tangan di depanku. Sedangkan aku dan Jason membuntuti di belakang mereka. Untung ada Jason. Kalau tidak aku sukses menjadi kambing congek.

"Temennya Kei?" Jason mengajakku berbicara.

"Sepupunya."

"Wah, Kei nggak pernah cerita punya sepupu cantik kayak lo." Jason terlihat antusias.

Aku hanya tersenyum masam. Tentu Kei nggak akan cerita. Buat apa? Ada jur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Casyta Tanod
Akan indah pd waktunya ya kan. Ian ......
goodnovel comment avatar
Tiana
Husband material ian ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Ide Untuk Menjebak Ian

    MELODI"Meloooo!" Amanda melambaikan tangan kepadaku dan melihat melalui kaca. Rambutnya sedang dipotong. Ada Anya juga yang hanya menjadi penonton."Haaiii!" Aku membalas lambaiannya.Tante Evelyn mendekat melihatku muncul."Melodi sayang, datang juga kamu." Tante Evelyn memelukku lalu kami cipika cipiki."Tadi Amanda yang telfon katanya lagi di sini," jelasku.Tante Evelyn tersenyum. "Makin cantik aja menantu Tante. Kamu mau apa, Sayang? Manicure? Pedicure?""Nggak usah, Tan. Aku ngeliat Amanda aja.""Jangan dong. Masa udah jauh-jauh cuma mau ngeliat."Tante Evelyn menyentuh rambutku yang tergerai lalu menilainya."Melo, ujung rambut kamu agak bercabang. Potong dikit ya, Sayang?""Boleh deh, Tan. Dikit aja tapi."Si tante kemudian memanggil karyawannya untuk menanganiku."Melo, kira-kira kapan ya Tante bisa ketemu Papi Mami kamu untuk membicarakan hubungan kamu dan Juna?"Pertanyaan Tante Evelyn membuatku tersenyum bahagia."Aku tanya Mami dulu ya, Tan. Nanti aku kabari.""Tante tun

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Dia Kapan Nikahnya?

    MELODIAku duduk gelisah di sebelah Ian yang menyetir. Sedangkan Ian fokus pada jalan raya. Kabin mobil terasa sepi tanpa ada musik dan pembicaraan. Justru kepalakulah yang berisik. Berbagai macam suara tumpang tindih memenuhi pikiranku.Sesekali aku mencuri pandang pada Ian. Bagaimana cara yang elegan untuk menjebaknya? Sedangkan dia tidak pernah lengah. Dia selalu siaga untukku. Aku tidak menemukan celah untuk masuk."Ian ..." Aku memanggilnya.Dia menoleh."Pekerjaan yang kamu maksud apa sudah dapat?""Belum.""Kok bisa?" tanyaku heran.Dengan IPK summa cumlaude aku rasa tidak sulit bagi Ian untuk mendapat pekerjaan. Kecuali dia yang nggak mau."Belum ada yang cocok.""Memangnya yang cocok itu yang gimana? Kamu mau digaji berapa emang?"Ian nggak menjawab. Dia suka sekali membuatku kesal. Aku curiga kalau bayaran yang diberi orang tuaku jauh lebih besar daripada perusahaan mana pun. Jadi wajar kalau dia keberatan pergi dari rumah.Padahal kalau dia mau pergi baik-baik aku nggak p

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Banyak

    Setelah menyampaikan pada Tante Evelyn mengenai jawaban orang tuaku, pertemuan itu pun terselenggara.Dan di sinilah kami sekarang. Berada di sebuah restoran all you can eat.Tadi di rumah aku sudah mewanti-wanti pada Mami dan Papi agar jangan salah-salah bicara. Terlebih saat membicarakan pernikahan.Aku nggak mau si tante tersinggung lalu hubunganku dengan Juna jadi rusak.Tante Evelyn belum datang. Padahal kami sudah tiba sejak lima belas menit yang lalu. Saat aku menelepon Juna dia tidak merespon."Masih lama, Melo? Kalau masih lama Mami mau pulang aja," kata Mami tidak sabar."Sabar, Mi, mungkin masih di jalan.""Gimana sih, kok nggak on time begini?" Mami menggerutu lagi. Aku nggak tahu ini merupakan bentuk keantusiasan Mami atau sesuatu yang lain."Nah itu dia, Mi!" seruku saat melihat Tante Evelyn muncul. Tapi kenapa dia hanya sendiri? Mana Juna?Tante Evelyn melangkah anggun menghampiri kami. Aku melempar senyum menyambutnya."Selamat malam, Ben, Rhi. Maaf aku terlambat."Ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   He Don't Deserve You In Every Universe."

    MELODIIan membawakanku segelas air putih lalu menyuruhku untuk meminumnya. Aku masih sibuk menenangkan diri. Perasaanku terguncang atas semua yang terjadi.Aku duduk bersandar ke headboard sedangkan dia duduk menyamping hadapanku."Cerita sekarang." Aku menagihnya."Kamu udah tenang?" tanyanya sambil menatapku.Kuanggukkan kepala sebagai jawaban walau aku belum benar-benar merasakannya.Ian mengusap muka sebelum memulai bercerita padaku."Seperti yang tadi kamu dengar Tante Evelyn adalah mantannya Om Ben. Mereka berpisah bertahun-tahun setelah putus. Lalu setelah bertemu ternyata Tante Evelyn masih mencintai Om Ben. Sayangnya Om Ben udah punya pacar yaitu Tante Rhiannon, Mami kamu. Awalnya Tante Evelyn bersikap baik karena mengira hubungan Om Ben dan pacarnya hanya sementara. Tapi ketika tahu mereka serius dan akan menikah, Tante Evelyn berubah sikap. Tante Evelyn melakukan berbagai cara agar pernikahan mereka gagal. Mulai dari menghancurkan usaha Mami kamu, tapi nggak berhasil. Sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Ian Is Mine

    IANAku membolak-balikkan badan di pembaringan. Sudah sejak tadi hal itu kulakukan. Sayangnya mataku enggan dipejamkan. Sejak masuk ke kamar tadi aku mencoba tidur. Tapi tidak bisa. Tidak tahu ini ada hubungannya dengan kopi yang kuteguk tadi sore atau cerita tentang masa laluku pada Melodi.Aku keluar dari kamar. Mencari sesuatu di luar sana yang bisa mendatangkan kantuk.Lampu ruang tengah sudah dimatikan. Tapi saat membawa langkah ke ruang belakang aku melihat cahayanya terang benderang. Mungkin si Bibi masih belum tidur.Dugaanku salah karena yang kutemukan bukanlah asisten rumah tangga melainkan Lakeizia."Ian, belum tidur?" Dia menyapa begitu menyadari keberadaanku."Belum.""Aku lagi nggak bisa tidur. Tiba-tiba lapar terus pengin makan mie. Kamu mau sekalian aku masakin?""Boleh."Lakeizia tersenyum lalu menyibukkan diri di depan kompor. Aku duduk di kitchen stool menantinya. Sepuluh menit kemudian semangkuk mie rebus dengan uap panas yang masih mengepul terhidang di depanku.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Putus

    MELODIKeduanya tentu terkejut oleh kedatanganku. Lakeizia memandangku malu lalu menatap Ian kebingungan.Well, tadi aku hanya bermaksud mengambil juice di dalam kulkas. Tapi tiba-tiba saja aku mengurungkan niat ketika menyaksikan pemandangan itu. Rasa penasaranku tergelitik. Aku pikir mereka akan bermesraan atau berciuman. Tapi ternyata fakta yang kudengar begitu mengejutkan.Ternyata aku tertipu selama ini. Mereka hanya berpura-pura. Lalu ketika mendengar Lakeizia mengungkapkan perasaannya tiba-tiba sebuah ide melintas di benakku. Aku tidak dendam. Hanya ingin Lakeizia tahu bagaimana rasanya ditolak oleh orang yang kita sukai."Kalian pacaran? Tapi Ian bilang dia masih single." Lakeizia menatapku mengonfirmasi."Tentu Ian nggak akan sejujur itu, Kak. Ian sangat tahu diri. Kami pacaran backstreet. Mami dan Papi juga nggak tahu.""Terus pacar kamu si Juna gimana?" Lakeizia rupanya masih belum percaya padaku. Dia meragukan keteranganku."Aku udah putus sama Juna. Sekarang pacarku adal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Sakit Hati

    MELODIAku masuk ke mobil dan membanting pintu. Ian hanya menatap sekilas. Dia sudah biasa dan sangat hafal kelakuanku.Dalam perjalanan aku menahan rasa sedih dan sakit hati sendiri. Aku memang sangat mencintai Juna, setidaknya sampai beberapa menit yang lalu. Tapi satu hal yang dilakukannya memupus rasa itu.Aku nggak pernah sudi orang tuaku dihina. Aku menyayangi mereka melebihi apa pun.Ian berbelok memasuki SPBU. "Bentar, aku mau ke toilet," ujarnya.Aku nggak menjawab.Setelah dia keluar aku melihat hp Ian di atas tempat duduk. Mungkin meluncur tanpa sengaja dari sakunya.Iseng aku mengambil benda itu. Aku tahu pattern lock-nya karena tanpa sengaja pernah mengintip. Lagian kalau ada yang mau mencuri akan dengan mudah membukanya. Masa Ian menggunakan huruf M sebagai pola. Bakal gampang ditebak oleh siapa pun.Dan hal pertama yang kutemui adalah percakapannya dengan Lakeizia. Kei: Ian, maaf ya, tolong lupakan soal kemarin. Anggap aku nggak pernah bilang itu. Aku nggak tahu kalau

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Cantikan Juga Aku

    MELODI Amanda menyambutku dengan sukacita begitu kutemui dia di kantin kampus."Ada Anya?" tanyaku sembari celingukan membaca situasi di sekeliling kami.Gelengan kepala Amanda adalah jawabannya yang membuatku merasa lega seketika. Jika Anya beredar di sekitar kami maka dipastikan rencana kami akan gagal total."Jadi gimana, Nda?" tanyaku tidak sabar agar Amanda segera menyampaikan gagasannya."Nggak sabar amat." Amanda tertawa. "Apa yang bikin lo jadi berubah pikiran begini?" tanyanya penasaran.Lalu kuceritakan mengenai kisah cintaku dengan Arjuna yang sudah kandas. Dan juga soal sepupuku yang kecentilan."Haaaaah!!!" Amanda membuka mulutnya lebar-lebar serta memegang kedua sisi pipinya dengan ekspresi yang lebay."Biasa aja dong!""Yang kayak gini nggak bisa ditanggapi secara biasa, Meloooo." Amanda menolak santai dan terus saja misuh-misuh. "For God's sake gue nggak percaya lo putus sama Juna. Secara lo cinta banget sama dia.""Najis." Aku bergidik jijik mendengarnya.Bagaimana b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06

Bab terbaru

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Happy Ending

    EpilogMELODISatu dekade terlewati seperti busur panah yang melesat cepat. Waktu berjalan begitu kilat. Anak-anak yang dulu masih bayi sekarang sudah duduk di kelas empat SD.Usiaku 33 tahun saat ini. Dalam sepuluh tahun terakhir begitu banyak yang terjadi. Delapan tahun lamanya aku mengabdi menjadi ibu rumah tangga secara penuh. Hidupku hanya untuk mengurus anak-anak dan suamiku. Seluruh kasih sayang kulimpahkan untuk mereka. Menyaksikan pertumbuhan anak-anak dari waktu ke waktu adalah hal yang paling membahagiakan untukku.Ketiganya tumbuh dengan sehat, normal dan menjadi anak-anak yang manis dan cerdas.Seperti yang sudah dikatakan banyak orang, semakin ke sini Sean bertambah mirip dengan Ian. Kulitnya yang terang, hidungnya yang mancung, bibirnya yang merah, alis hitamnya yang lebat dan tatapannya yang khas. Bahkan rahangnya mulai terbentuk dengan bagus. Ada dua cekukan di pipinya. Melihat Sean nggak ubahnya seperti memandang Ian. Aku yakin saat dewasa nanti Sean akan menjadi idol

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Abang Cemburu

    MELODISembilan tahun sudah berlalu sejak kelahiran mereka. Anak-anak sekarang sudah duduk di kelas tiga SD. Membuatku kadang ingin menangis haru. Betapa aku sangat menikmati peranku sebagai ibu.Membesarkan tiga orang anak nggak pernah gampang bagiku. Apalagi mereka dengan segala tingkah ajaibnya membuatku kadang ingin mengeluh. Namun ketika akan menggerutu sesuatu menyadarkanku. Mereka adalah anugerah paling besar dan terindah yang kumiliki sepanjang usia.Selama sembilan tahun ini amat sangat banyak yang terjadi. Tentang aku yang akhirnya melanjutkan kuliah. Tentang karir Ian yang meroket tinggi. Dan tentu saja tentang anak-anak.Sean semakin dekat dengan Rara. Hubungan mereka seperti love hate relationship. Kadang mereka bertengkar dan nggak bertegur sapa. Tapi nggak begitu lama. Setelahnya keduanya akan kembali akrab, bercengkerama dan bercanda tawa seperti biasa.Sedangkan Javio, dia makin persis seperti papanya yang kalem dan lempeng. Aku masih ingat waktu dulu dia bilang akan

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   They Grow Up Too Fast

    MELODI"Melodi, apa nggak sebaiknya kita sekolahkan anak-anak?" kata Ian pada suatu hari meminta pertimbanganku."Uhm, sekolah ya, Bang?"Ian mengangguk.Saat ini baby triplet sudah berumur lima tahun. Sudah sepantasnya mereka bersosialisasi dengan dunia luar. Tapi kenapa aku yang nggak rela? Kalau mereka sekolah itu artinya waktuku bersama mereka akan jauh berkurang."Abang pikir dengan bersekolah maka mereka juga jadi mengenal dunia luar. Mereka juga butuh bersosialisasi.""Biar nggak kayak kamu kan? Temannya cuma dikit." Sesekali aku memang suka meledek Ian.Ian tersenyum. Dibelainya kepalaku. "Iya, biar nggak kayak Abang," ucapnya mengalah. Dia memang selalu mengalah untukku."Cieee ngambek." Aku tertawa.Dia hanya menatapku sambil memamerkan senyum segarisnya yang khas."Anak-anak emangnya mau, Bang?" tanyaku ragu."Abang yakin mereka pasti mau," ujar Ian mantap. Ian kemudian memanggil tiga bersaudara itu."Sean! Javio! Chiara!"Javio dan Chiara datang bersamaan dalam satu kali p

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Damn My Dirty Mind

    MELODIMenjadi seorang ibu bukan hanya perkara melahirkan lalu memiliki anak. Lebih dari itu menjadi seorang ibu adalah perjalanan paling menakjubkan dalam hidupku.Aku mengorbankan banyak hal untuk hal menakjubkan itu. Termasuk membatalkan rencana meneruskan S2.Aku sempat merasa sedih karena gagal mewujudkannya. Terlebih ketika melihat feed sosmed teman-teman yang pulang kuliah hangout di mal, ngopi, nonton, atau sekadar window shopping. Namun ketika melihat wajah tiga malaikat kecilku plus bapaknya, semua keinginan tadi sirna. Sean, Javio, serta Chiara jauh lebih berarti ketimbang gelar Melodi Paradisa Evano, SE, MM.Hari ini Amanda datang ke rumah. Dia baru saja pulang kuliah. Aku sedang menyuapi anak-anak makan dibantu oleh baby sitter. Saat ini Sean, Javio dan Chiara sudah berusia tujuh bulan dan telah memasuki masa MPASI sejak satu bulan yang lalu.Aku yang langsung turun tangan ke dapur untuk menyiapkan makanan mereka demi memastikan ketiganya mendapatkan yang terbaik. Bukan

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Terikat Sejak Kecil

    MELODIHari ini rumah kami begitu ramai dan semarak. Tamu-tamu para undangan sudah berdatangan dan menjadikan tiga bayi kembarku dan Ian sebagai pusat atensi."Lucu-lucu ya mereka.""Ih, gemes banget.""Ini gedenya pasti cakep-cakep."Komentar-komentar tersebut berdatangan dari mulut para tamu yang hadir menyaksikan tiga bayi kembar: Sean, Javio dan Chiara.Tidak satu pun dari orang yang datang tidak merasa tertarik pada baby triplet itu. Mereka lucu, manis dan sangat menggemaskan. Tingkahnya membuat hari-hari di rumah kami menjadi lebih berwarna.Hari ini di bangunan megah berarsitektur mediterania milik Papi atau rumahku tersebut sedang digelar acara tedak siten.Acara tersebut begitu meriah. Bukan hanya karena banyaknya para tamu yang hadir, tetapi karena para bayi tersebut terlahir kembar tiga dengan orang tua yang masih belia.Rumah sudah dihias sedemikian rupa, disulap menjadi istana anak-anak yang mewah. Sama seperti aku dan Ian, baby triplet juga mengenakan pakaian adat denga

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Quality Time

    IANSetelah dua hari berada di rumah sakit hari ini Melodi diizinkan pulang.Rumah kami, maksudku rumah mertuaku terasa jauh lebih hidup. Tangis bayi menggema di mana-mana. Dan Sean adalah bintangnya.Semua penghuni rumah bersukacita. Termasuk Bi Inem dan Pak Pri.Begitu masuk ke kamar bayi kami disambut oleh balon-balon huruf dengan tulisan, 'Welcome babies made in Canada.'Papi memang seniat itu.Siapa sangka keteledoranku dulu membuahkan hasil. Melodi nggak percaya sampai sekarang kalau aku memang nggak sengaja ngeluarinnya di dalam. Tapi serius, aku nggak bohong. Aku memang nggak sengaja. Gara-gara Melodi terlalu nikmat aku jadi telat ngangkat.Hari-hari sebagai ayah pun dimulai. Aku menemani Melodi begadang setiap malam. Si kecil kami bergantian ingin disusui. Ada saja tingkah mereka.Kalau Sean menyusu maka Javio pup, dan Chiara akan menangis karena ingin digendong.Sejujurnya kami memang kewalahan. Tapi aku dan Melodi begitu menikmati masa-masa bahagia itu.Aku pikir Melodi

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Babies Made in Canada

    MELODIIan sudah mengambil cuti sejak kemarin. Kalau sesuai rencana aku akan melahirkan melalui prosedur operasi caesar besok lusa.Semua persiapan sudah dilakukan. Mamilah yang paling repot. Oh iya, jangan lupakan Papi yang paling antusias menyambut babies made in Canada. Sejak tahu akan punya cucu kembar, Papi merenovasi kamar Ian menjadi lebih besar dan menyulapnya menjadi istana bayi.Sampai hari kemarin Mami masih mengisi lemari dengan baju-baju bayi menggemaskan. Mami sama gregetannya denganku. Aku juga membeli banyak baju-baju lucu untuk si triplet. Sampai Ian geleng-geleng kepala melihat tingkahku. Tapi nggak ada yang bisa dilakukannya selain membiarkanku. Ini adalah anugerah luar biasa bagi kami. Dan belum tentu juga aku akan hamil lagi.Sekarang tinggal aku yang harus menyiapkan mental untuk operasi lusa."Dimakan dulu, Princess." Ian meletakkan sepiring apple pie di hadapanku."Thanks, Bang Ian." Aku menjawab tanpa mengalihkan perhatian dari gawai yang berada di tangan. S

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Bercinta Saat Hamil

    MELODIIan benar-benar suami yang bisa diandalkan. Aku tahu dia lelah tapi seperti biasa dia tetap memenuhi permintaanku. Hampir setiap hari aku merengek padanya meminta keinginan yang berbeda, tapi dia nggak pernah mengeluh atau menunjukkan wajah lelah padaku. Pernah tengah malam aku membangunkannya karena aku pengen gelato padahal saat itu sedang hujan deras. Lagi-lagi tanpa mengeluh atau protes Ian mencarikannya. Saat Ian pulang aku malah nggak mau makan gelato tersebut dan membuangnya. Dia juga nggak pernah kesal atau mencoba mensubstitusi dengan yang lain. Aku mendapatkan semua yang kuinginkan dari Ian.Sambil mengusap-usap perut aku menunggu Ian pulang. Semakin besar usia kandunganku aku semakin malas bergerak ke mana-mana. Ruang gerakku hanya seputar rumah. Semingguan ini aku juga semakin sering jalan pagi seperti yang dianjurkan dokter. Ian menemaniku. Dan terkadang kami jalan pagi berempat dengan Mbak Karen dan suaminya.Saat aku sedang melamun Ian muncul membawa cemilanku."

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Dia Adalah Prioritas

    IANHubungan persahabatan Melodi dan Anya akhirnya terputus sejak hari itu. Praktis sahabat Melodi hanya tinggal Amanda. Dan ... aku.Maksudku, sekarang Melodi sudah lebih terbuka padaku. Dia mau berbagi denganku menceritakan hal-hal yang selama ini hanya diceritakan pada sahabatnya.Sejak dia hamil, sejak Greya pergi, sejak fakta tentang Anya terungkap, dan khususnya sejak kami mengakui perasaan masing-masing, Melodi sudah mulai berubah. Hanya sedikit. Dia tetap Melodi yang pemarah dan emosian. Tapi untuk saat ini hal itu sudah cukup untukku."Jadi sampai kapan mau disembunyiin dari Melodi?"Pertanyaan Lakeizia membuatku mengembaIikan fokus pada Greya dan anak-anaknya. Sama seperti manusia dia juga sangat menyayangi anak-anaknya."Entahlah. Mungkin tunggu sampai situasinya tepat dulu," jawabku. Kalau sekarang tentu saja keadaannya belum memungkinkan. Melodi sedang hamil. Aku ingin menjaga perasaannya. Aku sering berpikir kenapa Melodi begitu cemburu pada Greya. Masalahnya Greya buka

DMCA.com Protection Status