Beranda / Young Adult / Bodyguard Kesayangan Nona Muda / Aku Akan Selalu Ada Untukmu

Share

Aku Akan Selalu Ada Untukmu

Penulis: Juniarth
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-12 23:10:49

"Gue tinggal bentar ya, Do. Tolong jagain Risty," ucap Kak Alfonso.

Kepalaku mengangguk lalu memilih duduk di kursi yang ada di samping kiri ranjang pesakitan Risty. Kutatap wajah lelapnya yang tirus dengan sedikit luka memar yang membekas dan selang oksigen yang masih terpasang di kedua lubang hidungnya.

Rambut indahnya yang dulu sering bergoyang kesana kemari saat ia sedang berjalan atau diterpa angin, kini berubah pendek sekali. Hanya sampai di bawah daun telinganya saja.

Tubuhnya terlihat lebih kurus dan pergelangan kakinya membekas luka yang hanya melihatnya saja membuat mataku sakit. Belum lagi lengan tangannya terdapat bekas luka disulut rokok panas hingga melepuh.

Malangnya Risty.

Lalu tanganku bergerak membetulkan selimut nyaman berwarna ungu itu hingga sebatas lehernya kemudian duduk di sebelahnya kembali. Kuberanikan diri mengambil tangan kirinya yang tidak terpasang jarum infus lalu kukecup lama dengan penuh perasaan.

Ya, perasaan rindu, cinta, dan banyak lagi. Intin
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Itu Benar-Benar Menyiksa!

    Sudah dua hari Mas Kian di Bali untuk menemaniku dan Kak Alfonso menjaga Risty. Untuk kuliah kami, Kak Alfonso sudah memerintahkan tangan kanannya agar aku dan Risty tetap lulus semester ini meski tidak hadir dalam perkuliahan. Apalagi jika bukan uang yang berkuasa. "Do, jaga diri baik-baik. Mas balik dulu," pamit Mas Kian. "Ya, Mas. Aku pasti akan jaga diri." "Hubungi Mas kalau ada apa-apa." Lalu Mas Kian menghampiri Risty yang sudah diperbolehkan dokter untuk belajar duduk dan berjalan di dalam kamar rawatnya. Meski tubuhnya masih belum sepenuhnya sehat. "Makasih udah jenguk dan jagain aku, Mas," ucap Risty. "Cepat sembuh." Dan siang itu, Mas Kian benar-benar meninggalkan rumah sakit tempat Risty dirawat. Sedang Kak Alfonso sudah berpamitan lebih dulu pada Risty karena dia tidak bisa meninggalkan posisinya sebagai wakil CEO. Akhirnya, hanya kami berdua di ruang rawat inap ini. Sesuai janjiku pada Kak Alfonso dan diri sendiri, bahwa aku akan ada untuk Risty. "Gue bosen c

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Risty Lebih Mempercayai Saya Untuk Menjaganya

    "Mama bawain makanan kesukaanmu, Ris." "Aku nggak punya makanan favorit. Jadi nggak usah repot-repot bawain." Akibat ucapan Risty itu, mamanya berubah ekspresi. Beliau menghela nafas pendek dengan wajah sendu. "Oh ya, hari ini sampai kamu pulang dari rumah sakit, nanti biar Mama yang jagain. Biar Rado pulang." Mendengar ucapan itu, Risty meliriknya tajam. "Mending Rado yang jagain aku dari pada anda yang nemenin. Bukannya aku makin sehat, yang ada aku makin sa-kit!" Kemudian Risty terbatuk-batuk dan membetulkan sendiri selang oksigen di hidungnya. "Mama mau nemenin kamu, Ris. Ayo kita berbaikan dan membangun keluarga yang bahagia." Mata Risty kembali menatap nyalang wanita yang melahirkannya ke dunia. "Keluargaku udah mati! Anda yang bikin Papa meninggal! Untuk apa sekarang anda bilang mau bikin keluarga bahagia! Apa anda lupa kalau Papa nggak mungkin bisa hidup lagi, heh?!" "Mending anda pergi! Pergi!" "Urus aja suami baru anda itu dan anak kesayangan anda dari hasil pers

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Bisa Tinggalin Kami Berdua?

    “Lo tadi habis nelfon siapa, Ris?” tanyaku ketika baru masuk kamar rawat Risty. Bukannya menjawab, Risty justru langsung meletakkan ponselku di atas nakas lalu merebahkan tubuh dengan posisi miring kemudian memejamkan mata. Melihat selang infusnya tertekuk, aku melangkah mendekat untuk membetulkan posisinya. Namun Risty segera menepis tanganku dengan memberi lirikan tajam. “Gue bisa sendiri!” gumamnya tegas. Sesakit ini ketika kehadiranku masih tidak dianggap oleh Risty. Sesakit ini ketika perjuanganku untuknya berakhir diacuhkan. Ya Tuhan, kenapa Engkau mengizinkan hatiku mencintai perempuan yang tidak mungkin bisa kudapatkan? *** Seharian ini Risty menunjukkan aura dingin padaku dan Mamanya. Alasannya sederhana, dia marah karena kami bersekongkol menyembunyikan siapa dalang dibalik penculikannya. Aku hanya terlalu sayang dengan kesehatannya jika mengatakan siapa dalangnya saat ia masih dalam tahap pemulihan. Sedang Mamanya terlalu sayang jika suami keduanya itu harus dimusuhi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda    Sepasang Remaja Yang Dimabuk Cinta

    "Halo, Do?" "Halo, Mas." Aku sedang menghubungi Mas Kian dengan duduk santai di taman rumah sakit sambil melapangkan hati. "Gimana kabar Risty?" tanyanya melalui sambungan telfon. "Baik, Mas." "Kamu kenapa? Kok jawabnya singkat-singkat?" Mas Kian sangat hafal dan tahu sekali tentang diri ini jika sedang tidak baik-baik saja. Maklum, sejak masih kecil, dia selalu bersamaku hingga diri ini beranjak dewasa. "Aku ... " Mengakui masalah asmaraku pada Mas Kian rasanya begitu sulit karena terlalu malu. Aku terbiasa mengatakan semua masalahku padanya tapi tidak dengan masalah hatiku. “Rado, kalau kamu ada masalah, mending bilang Mas. Itu lebih baik dari pada kamu pendam sendiri. Mas nggak mau kamu salah langkah lagi kayak dulu.” Ya, salah langkah mencintai istrinya dan berujung kami menjadi tidak akur. Namun aku masih beruntung karena Mas Kian masih mau memberikan maafnya untuk kesalahan fatalku itu. Setelah menghela nafas panjang dengan sarat akan maksud, aku berpikir jika tida

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Bahagia Di Atas Perasaanku Yang Tak Berbalas

    Ini kali pertama aku duduk berdua dengan Richard demi membahas seorang Risty. Ya, gadis itu sama-sama kami cintai tapi Richard dan Risty tidak tahu jika aku memendam rasa cinta ini seorang diri. Ah ... biarlah. "Risty udah cerita semuanya, Do," ucap Richard lebih dulu setelah kopi pesanan kami tersaji. Sengaja kami berbicara di salah satu kafe yang ada di kantin rumah sakit ini. Karena tadi yang memergokiku masuk ke dalam kamar rawat Risty adalah Richard. Sedang Risty tetap terlelap karena satu jam sebelumnya, baru saja mendapat suntikan obat. Kepalaku mendongak perlahan dengan memasang mata dan alis serius. "Cerita apaan?" "Cerita tentang hubungan dia dan lo. Awalnya gue pikir lo sama dia emang bener pernah pacaran, tapi ternyata gue salah. Andai Risty nggak bilang sendiri kalau lo adalah bodyguardnya, mungkin selamanya gue bakal nganggap lo sebagai rival gue." Tanpa Richard sadari, sebenarnya dia adalah rivalku. "Risty juga udah bilang segalanya kenapa sampai ngakuin lo s

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Gue Ditampar! Dipukul! Dicambuk!

    Sepanjang perjalanan udara kembali ke Jakarta, Risty terlihat duduk berdua bersama Richard. Sedang aku lebih banyak bersama Kak Alfonso dan Mamanya Risty. Rupanya Risty sedang membuat perang dingin karena kami sepakat tidak akan memberi tahu dulu siapa dalang dibalik penculikannya. Tak apa, jika nanti Risty mengerti mengapa aku sengaja mengulur waktu demi kesehatannya, dia pasti akan berterima kasih. “Rado, lebih baik kamu aja yang bilang semuanya ke Risty.” Kepalaku menoleh ke samping kiri tempat beliau duduk. “Apa Nyonya tidak mencoba mengatakannya lebih dulu?” Kepalanya menggeleng, “Hanya akan ada pertengkaran saja. Setelah ini, aku akan menebus itu semua perlahan-lahan dengan memberi Risty perhatian penuh.” Hubungan Risty dan Mamanya rupanya tidak kunjung membaik dan lagi-lagi aku yang harus menjadi perantara. Padahal Risty juga sedang marah padaku. Setibanya di bandara, Risty lebih memilih acuh padaku. Dan sebagai bodyguardnya, dengan sigap kubawa tas berisi pakaiannya. Sed

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Ketika Mahkotanya Direnggut Paksa

    Aku menunggu kelanjutan ucapan Risty dengan jantung berdebar. Semoga saja, apa yang akan dia ucapkan bukan satu hal yang selama ini kutakutkan. “Dan apa, Ris?” tanyaku dengan raut wajah menelisik. Dia memandangku dengan sorot kesal, marah, dan terluka. Lalu ditelannya saliva yang terasa memenuhi kerongkongan untuk mengutarakan apa yang ingin dikatakan. “Dan … gue diperkosa, Rado.” *** Aku tidak bisa menunggu nanti. Aku ingin sekarang juga bertemu Kak Alfonso! Siang itu, setelah Risty mengatakan segalanya, tentang dirinya yang diperkosa oleh preman-preman yang disewa papa tirinya dan Ziany, aku tidak bisa membuka mata dengan tenang. Meski cintaku padanya hanya akan menjadi cinta bertepuk sebelah tangan, tapi aku tidak bisa membiarkan Risty menanggung kesedihannya sendiri. Dan sore yang hampir menjelang maghrib, aku bertandang ke rumah Kak Alfonso tanpa sepengetahuan Risty. Aku hanya berpesan padanya untuk di apartemen saja, karena akan keluar sebentar. Dan mengingatkan dia agar t

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Sekarang, Cintamu Buat Siapa?

    Setelah menyuapi Risty dan menemaninya menonton televisi yang tidak membuat senyumnya kembali seperti sedia kala, aku tetap menjaganya hingga dia mengantuk. Obat anti depresanku sudah bekerja dengan baik hingga dia ingin terlelap. Aku mengantar Risty menuju kamarnya lalu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan menyesuaikan suhu pendingin ruangan. Namun baru saja aku berbalik badan setelah meletakkan remote AC, pergelangan tanganku tiba-tiba digenggam kuat oleh Risty. “Jangan kemana-mana, Do. Gue takut kalau ada yang tiba-tiba masuk ke apartemen lalu nyulik gue lagi,” pintanya dengan ekspresi memohon. Wajar jika Risty mengalami trauma sebesar ini. “Oke, gue ambil selimut dulu buat alas.” Dan sudah sewajarnya aku sebagai bodyguard menjaganya sepenuh waktu dan ... hati. Setelah menggelar selimut di lantai dan menata bantal serta guling, aku merebahkan diri disana. Agak sedikit dingin sebenarnya tidur di bawah seperti ini. Lalu Risty memilih tidur di sisi ranjang yang berdekatan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27

Bab terbaru

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Menikah

    Akhirnya persidangan perceraian Risty dan Richard selesai digelar. Perjuangan berat dan besar Kak Alfonso memenangkan harta Risty yang tidak seharusnya dibagi akhirnya dikabulkan oleh pengadilan. Richard mendapatkan harta gono gini namun tidak dengan warisan Risty dari Papanya yang telah tiada. Walau begitu, masih ada masalah lain yang belum terselesaikan tapi Risty memilih untuk mundur. "Aku mundur, Mas Al," ucapnya pada Kak Alfonso. Aku, Risty, Kak Alfonso, dan pengacaranya sedang duduk bersama di ruang tamu rumah Mas Kian untuk membahas hasil persidangan hari ini. Kemudian Risty meletakkan berkas pengadilan yang tebal itu di meja kaca ruang tamu. "Aku bertekad mandiri, Mas Al. Masalah warisanku yang masih dikuasai Nenek dan Kakek, aku nggak peduli lagi. Terserah mau mereka apakan harta Papa." Kak Alfonso memandang Risty tidak habis pikir. "Ris, itu hakmu. Warisan itu bisa kamu pakai untuk modal bisnismu." "Lalu berjuang lagi di pengadilan? Aku lelah, Mas Al." "Kakek da

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Risty Tidak Boleh Pergi Lagi

    Perceraian Risty sudah diserahkan pada pengacara kepercayaan Kak Alfonso. Dia hanya tidak mau waktunya terkuras habis memikirkan perceraian yang diprediksi bakal alot itu. “Aku mau perceraian kami tahu beres, Mas. Masa bodoh sama harta dan warisan itu. Yang penting aku bisa lepas dulu dari Richard,” ucap Risty malam itu di rumah Mas Kian. “Apa yang jadi hakmu bakal aku perjuangin sama pengacara, Ris.” Kepala Risty mengangguk, “Makasih, Mas. Tapi aku nggak berharap banyak.” “Belum dicoba. Jangan pesimis dulu.” Aku yakin jika Kak Alfonso bisa membantu Risty memenangkan perceraian itu secara adil Semoga saja karena Risty benar-benar seperti perempuan tanpa keluarga. Bahkan Risty merelakan warisan dari Papanya jatuh ke tangan nenek kakeknya karen tetap memilih bercerai dari Richard. Apapun konsekuensinya Risty sudah pasrah dan memilih menjalani kehidupan selanjutnya sesuai versi dan kemampuannya sendiri. Kini, ia jauh lebih selektif menggunakan uang dari pada biasanya. Sudah pasti k

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Syarat Terkabulkannya Perceraian

    "Nenek dan kakek nggak akan percaya gitu aja sama ucapanmu, Ris! Kecuali kamu punya bukti kalau Richard memang main perempuan kayak tuduhanmu!" Neneknya berseru tidak terima dengan menatap Risty tajam. "Aku malas kalau harus buka cctv rumah, Nek. Buat apa aku menenggelamkan diri ke tempat yang selama ini cuma bikin aku menderita. Itu bukan rumah, tapi ne-ra-ka!""Itu artinya kamu cuma fitnah! Bisa bicara tapi nggak ada bukti yang nyata! Ini lebih kejam dari pembunuhan, Ris! Apalagi yang kamu fitnah itu suamimu sendiri!" giliran Ibunya Richard yang berseru tidak terima dengan menunjuk wajah Risty.Risty menatap semua yang ada di ruangan ini lalu berdiri dari duduknya. Kemudian aku ikut berdiri. "Silahkan kalian lihat dan cek sendiri. Masih ada di cctv rumah. Jangan suruh aku ngurusin hal sam-pah kayak gitu! Aku muak! Lebih muak lagi menjadi anggota keluarga ini!" ucapnya sungguh-sungguh dengan hati kesal sekali. Kemudian ia menatap nenek dan kakeknya bergantian. "Kalau nenek dan kak

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Coret Namaku Dari Daftar Keluarga

    Malam ini, Mas Kian mengizinkanku tidur di rumahnya dengan alasan harus menjaga Risty yang tidak stabil emosinya. Sekaligus ingin berbicara empat mata dengan Mas Kian tentang perasaanku pada istrinya, Mbak Sasha, yang kini sudah tidak ada lagi. Berharap Mas Kian tidak perlu khawatir aku akan melakukan hal tidak benar seperti masa lalu pada istrinya."Hatiku benar-benar udah buat Risty, Mas. Udah nggak ada lagi cinta buat Mbak Sasha. Tapi, demi kebaikan bersama, setelah kakek neneknya Risty tiba di Indonesia, aku bakal balik ke apartemen." Kepala Mas Kian mengangguk pelan. Kami tengah duduk bersama di dapur, malam-malam begini. Membicarakan urusan lelaki."Apapun itu, Do. Mas akan dukung selama kamu bisa mengendalikan isi hatimu pada orang yang nggak seharusnya. Oh ya, kapan kakek neneknya Risty datang ke Indonesia?" "Diusahakan secepatnya sama Kak Al." Keesokan harinya, aku sengaja mengetuk pintu kamar Risty lebih dulu sambil membawa segelas susu hangat. Semoga saja dia sudah bangu

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Kami Bisa Memulainya Dari Awal

    "Rado, kamu dimana? Risty mengurung diri di kamar. Mas takut dia nekat!" ucap Mas Kian melalui sambungan telfon dengan suara panik. Bulu kudukku meremang begitu mendengar ucapan Mas Kian. Apa Risty berpikir ingin mengakhiri hidupnya? Astaga, Tuhan! Tolong halangi Risty melakukan itu! Baru saja aku selesai membuat kesepakatan dan negoisasi dengan Richard tentang pernikahan mereka, mengapa Risty justru seperti ini? "Mas, coba terus bujuk Risty biar buka pintunya! Aku kesana sekarang!" "Oke. Cepat, Do!" Aku segera memasukkan ponsel ke dalam saku celana lalu memasang helm. Melihatku yang tergesa-gesa, Kak Alfonso kemudian membuka suara. "Kenapa, Do?" "Risty nggak mau buka pintu kamarnya, Kak." "Apa?!" Kak Alfonso ikut terkejut. "Aku balik dulu. Makasih untuk bantuannya malam ini." Aku segera melajukan motor sport milikku menuju kediaman Mas Kian. Meninggalkan Kak Alfonso dan para bodyguardnya yang masih bersiap kembali pulang. Semoga jalanan tidak terlalu macet karena ini ham

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Biar Gue Yang Membahagiakan Dia

    "Rado, aku bilang pu-lang!" Risty kembali memekik di ujung sambungan telfon. Aku membasahi bibir sambil berperang dengan pikiran sendiri. "Sekali lagi aku tegasin kalau aku nggak cinta kamu! Jadi, jangan bahayakan dirimu demi aku! Nggak usah berjuang terlalu dalam demi aku karena nggak pernah ada cinta di hatiku buat kamu!" Serius kah Risty berkata demikian? Benarkah dia tidak mencintaiku barang setitik pun? Kenyamanan yang selama ini kuberikan dan segenap perhatian? "Aku tahu, kalau yang paling jatuh cinta tuh aku, Ris. Aku cinta kamu, sangat! Karena aku cinta kamu, aku putusin untuk ngasih satu kenangan yang bikin kamu bisa selalu ingat sama siapa itu Rado. Kenangan baik yang bikin kamu ingat aku dan bikin kamu bisa lepas dari pernikahan yang cuma bisa bikin kamu tertekan." "Bodoh! Aku bilang balik, Rado!" Kepalaku menggeleng dengan telfon masih menempel di telinga. "Sekali ini aja, Ris. Biar aku bantu kamu lepas dari Richard." "Kalau tahu begini, mending kamu nggak usah

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Setidaknya Aku Pernah Ada Untukmu

    "Aborsi."Kedua mataku membelalak tidak percaya mendengar pengakuan Risty. "Aku pernah hamil anaknya Richard. Karena aku benci sama dia dan pernikahan kami, akhirnya aku mutusin untuk ... aborsi, Do.""Ris?" panggilku lirih dengan kepala menggeleng tidak percaya. "Kenapa? Apa kamu mikir aku gila? Tukang tega?" ucapnya lirih dengan sorot sendu.Aku hanya memandang Risty tanpa berani berkata-kata lagi. Takut melukai egonya yang sudah lama terluka karena pernikahannya dengan Richard. Khawatir dia tidak nyaman jika aku terlalu menghakimi perbuatannya. Karena aku yakin Risty melakukan aborsi itu karena ada alasannya. "Waktu itu aku mikirnya, kehamilan ini terjadi karena Richard ngasih aku obat perangsang berkali-kali. Lalu, apa yang harus aku lakuin selain gugurin anak ini.""Aku nggak mau anak itu nanti hidup di dalam keluarga yang toxic. Keluarga yang nggak pernah ada cinta di dalamnya. Karena sampai kapanpun aku nggak akan bisa mencintai Richard atau nerima dia sebagai suami sebenarn

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Aku Pernah Dimiliki Richard

    Hatiku takluk karena Risty memelukku dari belakang seerat ini. Amarah yang tadinya membumbung tinggi, mendadak tenggelam oleh sentuhannya yang sangat kudamba. Kepalaku menunduk lalu melihat eratan jemari indahnya yang melingkari perutku. Perlahan aku menyentuh tangannya itu. Apakah ini benar atau hanya tipuan? Benarkah Risty memintaku tetap ada di sisinya? "Jangan marah kayak tadi lagi, Do. Aku takut. Lalu, kalau kamu pergi, aku hidup sama siapa? Aku udah keluar dari rumah. Udah mengingkari janji pernikahanku sama Richard. Dan sekarang, aku cuma punya kamu. Please, jangan pergi." Aku pergi meninggalkan Risty? Itu tidak mungkin. Kecuali dia yang menyuruhku pergi. "Maaf, Ris. Tadi aku kebawa emosi," ucapku dengan mengusap tangannya lembut yang masih melingkari perutku. Bagaimana tidak emosi jika Risty menganggap keseriusanku tadi sebagai guyonan semata. Kemudian ia melepas tangannya lalu berjalan ke depanku. "Aku nggak tahu apa aku cinta kamu atau nggak. Yang pasti untuk

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Jangan Pergi Kemana-Mana

    Di apartemenku yang sederhana, aku mengundang Risty untuk bermalam di sini usai melepaskan diri dari pernikahan beracunnya dengan Richard. Risty merebahkan tubuhnya di sofa panjang sambil memejamkan mata usai aku meletakkan kopernya. "Mau makan apa, Ris?" tanyaku dengan duduk di single sofa. "Tidur." Lalu Risty memiringkan tubuhnya ke kanan dengan nyaman. Kemudian senyumku terbit melihat tingkahnya yang masih saja menggemaskan. Meski perabotan di apartemenku tidak semewah di rumahnya, aku bersyukur Risty tidak merasa terganggu. "Aku keluar bentar. Beli stok isi kulkas. Kamu di sini atau ikut?" Risty membalik tubuhnya lalu menghadapku sambil berbaring. "Apa lo bilang? Kamu? Aku?" Kepalaku mengangguk karena telah merubah panggilan ke Risty dengan sebutan lebih akrab. "Kesambet angin apaan lo berubah seratus delapan puluh derajat?" ucapnya dengan senyum tipis sarat akan ejekan.Aku mengangkat bahu santai sambil menatapnya."Aku cuma mau membiasakan diri manggil kamu dengan sebut

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status