Beranda / Urban / Bodyguard Gagah Dari Kampung / Chapter 13 : Mencari Jejak

Share

Chapter 13 : Mencari Jejak

last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-14 17:00:39

"Wendy menghilang. Rumahku sepertinya dibobol orang. Ruang tengah dan kamar Wendy juga berantakan. Aku pikir dia diculik."

Stefanie berkata dengan panik ditelpon. Dario tentu saja terkejut. Dia baru saja akan menyelesaikan laporan mingguan untuk Lili.

"Baik, aku segera kesana. Kirim alamat apartemen mu."

"Iya."

Dario segera mengamankan laporannya lalu berganti baju dan jaket hitam untuk segera meluncur ke tempat Stefanie.

Dia berlari ke Basemen dan membuka sebuah ruangan yang disewakan sebagai gudang untuk penghuni apartemen.

Sebuah motor Ducati Multistrada V2S terlihat setelah Dario membuka terpal yang menutupinya.

Motor ini hadiah dari Lili sebagai kendaraan operasi bila dibutuhkan. Dario tidak memakainya karena terlalu mencolok jika dipakai kerja.

Setelah memastikan alamat Stefanie, raungan motor terdengar menggema di malam yang hening.

xxx

Hanya hitungan menit karena jalanan sudah lenggang, Dario sudah berada di apartemen Stefanie.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 14 : Penculik Gila

    Edmun dan Hudson tiba hampir bersamaan dengan Dario ke ruangan cctv. Keduanya memang diminta untuk datang."Ada apa, tuan Dario? Apakah anda menemukan jejak orang itu?" tanya Hudson penasaran. Bagaimana pun, mereka baru saja berpisah tadi."Yah, bisa dibilang begitu," jawab Dario. " Tuan Hudson, apakah ada tangga khusus yang mengarah ke atap?""Iya, bagaimana kau tahu?""Hanya menebak saja," ucap Dario lagi. "Lalu tuan Edmun, adakah anak buahmu memeriksa ke atap?""Apakah maksudmu orang itu malah lari ke atas?" Edmun malah balik bertanya yang membuat Dario kesal."Ini hanya hipotesis ku. Jawab pertanyaan ku dulu.""Iya, memang mereka tidak mengecek sampai ke atas. Ada yang sampai depan pintu lalu turun lagi karena pintunya terkunci," jawab Edmun sedikit gugup."Apakah benar-benar memang terkunci atau ada sesuatu yang menahannya?" tanya Dario kemudian."Aku tidak tahu. Mereka hanya bilang pintu ke atap terkunci, lalu turun. Aku pikir juga tidak mungkin penculik itu malah ke atas. Pasti

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-15
  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 15 : Penasaran

    Fraud terhuyung kebelakang. Darah menyembur dari mulutnya. Pisau yang ia pegang terpental jauh. Sebuah tendangan baru saja mengenai dagunya.Saat Fraud berbicara dengan Wendy, Dario sudah mengumpulkan kekuatannya. Dia segera menendang tangan kiri Fraud yang memegang pisau serta dagu pria itu bergantian.Dario segera bangun dan berlari ke arah pisau yang tergeletak 10 meter darinya. Tapi benda pipih yang mengeluarkan listrik kembali di lempar Fraud.Dengan Akrobatik, Dario menendang kembali benda pipih itu menjauh. Sedikit sengatan membuatnya terjatuh setelah melayang di udara.Fraud kembali melempar lebih banyak benda pipih itu ke arah Dario dan di sekitarnya. Strategi pria itu ingin Dario terkepung.Tapi sekali lagi Dario menendang semuanya sampai rusak. Fraud terlihat kesal. Kali ini dia mengeluarkan pistol khusus yang pelurunya bermuatan listrik dan menembakkannya dengan tangan kiri.Dario harus berguling-guling agar tidak kena. Jujur saja, tersengat listrik bukan pengalaman yang me

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-15
  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 16 : Masa Lalu

    Sebenarnya Wendy sudah datang dari tadi, tapi dia tidak segera masuk. Dia hanya mendengarkan obrolan Dario dan Stefanie dibalik pintu.Pemeriksaan polisi sudah selesai, jadi dia langsung kesini untuk menemui Dario. Tak disangka, nampaknya sepasang pria dan wanita di dalam kamar cukup dekat.Wendy bisa menilai dari obrolan dan candaan mereka. Sejak kapan mereka dekat? Bukannya Stefanie itu ratu es? Hatinya tiba-tiba terasa sakit jika memikirkan itu.Setelah mendengarkan kata-kata terakhir Stefanie, Wendy akhirnya memutuskan masuk ke kamar Dario."Wendy? Apa kau baik-baik saja?"Stefanie segera bangun dan memeluk Wendy. Nada suaranya terdengar khawatir. Kekhawatiran perempuan itu benar-benar tulus, Wendy merasakan hangat di hatinya."Yah, aku tidak apa-apa. Maaf sekali lagi telah merepotkan mu, Stef," ucap Wendy yang kemudian ikut duduk bersama Stefanie."Jangan dipikirkan. Kau adalah temanku. Sesama teman harus mau direpotkan," ujar Stefanie tersenyum.Keduanya kembali berpelukan."Ehm

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-15
  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 17 : Titik Balik

    Wendy masih ingat hari itu. Akhir Desember cuaca cukup dingin. Badai salju semalam membuat tumpukan putih memenuhi semua halaman rumah.Dia memilih untuk tidur kembali saat Ivoni memanggilnya dari lantai bawah. Dengan berat hati, dia pun melangkah turun dari kamarnya yang hangat."Ada apa, Bu?" tanyanya setelah dibawah.Kedua orang tua angkatnya sudah duduk di meja makan. Fraud kebetulan ada di rumah untuk merayakan tahun baru."Ayo sarapan dulu," ujar Ivoni."Aku tidak lapar, Bu," ucap Wendy malas sambil leyehan di meja menjadikan kedua tangannya sebagai bantal."Heh, anak gadis tidak boleh begitu. Ayo makan dulu."Dengan setengah malas, Wendy akhirnya ikut makan dengan kedua orang tuanya.Masakannya sederhana. Hanya dua telor di orak-arik kesukaan Wendy dicampur dengan kentang rebus. Walaupun sederhana, kebersamaan ini selalu disukai Wendy."Apa ibu jadi pergi ke tempat paman Frederick?" tanyanya disela makan mereka."Ya, tentu saja. Ak

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-16
  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 18 : Hari yang normal

    Seorang pria dengan dengan setelan jas hitam dan kemeja biru, sudah berdiri di pintu masuk. Rambutnya klimis di sisir kebelakang, iris matanya biru dan tersenyum ramah.Pria itu diikuti sepasang pria dan wanita dengan setelan jas hitam dan kemeja putih dibelakangnya. Keduanya masing-masing membawa koper kecil."Apa ini kamar tuan Dario?" tanya pria itu."Benar, tuan," Stefanie yang menjawab."Apa kedatangan saya mengganggu?" tanya pria itu lagi melihat dua wanita di ruangan itu sembab sehabis menangis."Tidak. Tidak apa. Silahkan masuk. Ada yang bisa kami bantu?" kata Stefanie balik bertanya.Ketiga orang itu pun masuk. Mereka memperkenalkan diri. Pria paling depan adalah Detektif Aaron. Sedangkan yang dua lagi adalah Detektif Bordon dan Hailey."Apakah anda nona Wendy?" tanya Aaron."Iya, benar detektif. Namaku Wendy," ucapnya."Aku ditugaskan dalam kasus penculikan anda. Mungkin aku akan sering mengganggu mu nanti. Apakah tidak masalah?""Tidak masalah, tuan Detektif.""Baiklah kalau

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-16
  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 19 : Stefanie Dalam Masalah

    Boa Groups mempunyai banyak lini produksi dari berbagai bidang, seperti elektronik, fashion, perhiasan, makanan. ekspor impor bahkan perusahan keamanan pun ada.Proyek terbaru Stefanie berkaitan dengan produk makanan yang baru dikeluarkan oleh perusahaan, yaitu buah kalengan siap makan.Respon pasar cukup bagus. Makanya perusahaan memutuskan membangun pabrik di pinggiran kota dekat dengan perkebunan.Tujuannya tentu saja agar buah yang baru dipanen bisa langsung diproses di pabrik agar tetap segar."Bagaimana perkembangan proyek mu?" tanya Dario saat mereka makan siang bareng di atas atap. Seperti biasa, Stefanie sibuk dengan makanannya."Cukup bagus," jawab perempuan itu setelah menenggak setengah botol minuman. "Pembangunan jalan cukup lancar berkat bantuan mu kemarin itu.""Baguslah. Bagaimana dengan pabriknya?" tanya Dario lagi."Tingkat produksi sudah lumayan, tapi belum bisa memenuhi kuota yang diinginkan perusahaan. Rencananya perusahaan akan menambah pekerja lagi.""Kau bisa l

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-16
  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 20 : Menyusup

    Image Dario di kantor adalah seorang kutu buku. Memakai kacamata hitam dengan bingkai besar, dia dianggap hanya karyawan titipan.Tidak banyak karyawan divisi Marketing yang mau dekat atau sekedar menjadi temannya.Stefanie yang sering ngobrol dengan Dario hanya di anggap sikap atasan kepada bawahan, tidak lebih.Minggu pertama, karena seringnya interaksi mereka, yang lain melihatnya mereka sudah tidak hanya atasan bawahan.Sering Stefanie kedapatan wajahnya merah dengan senyuman tersungging bila di dekat Dario. Tentu saja yang lain mengira mereka sudah pacaran.Hal itu menimbulkan kecemburuan di antara para pria. Karena Stefanie salah satu kembang di divisi marketing mereka.Ivan adalah yang paling benci dengan Dario. Tentu saja karena dia merasa lebih baik dari anak baru kutu buku itu.Dia sudah jatuh cinta pada Stefanie sejak hari pertama melihatnya. Tapi belum ada seminggu, Stefanie malah terlihat dekat dengan Dario.Dua orang preman melangkah masuk diikuti oleh seorang pemuda kli

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-17
  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 21 : Yang Menang Dan Yang Kalah

    Salah satu preman itu melihat Dario menuruni tangga. Segera yang lain berlari mengejar kearah Dario berada.Puluhan tongkat kayu dan pemukul besi melayang di arah kan ke tubuh Dario. Salah satu preman maju dan melayangkan tongkat yang ia pegang dengan ganas.Dari belakang juga ada yang ikut menyerang. Dario menghindari keduanya sekaligus. Diraihnya tangan pria pertama dan mengarahkan tongkat yang ia pegang ke preman kedua hingga mengenai kepalanya. Satu jatuh.Dia kemudian merampas tongkat yang sudah menjatuhkan pria kedua dan menendang terbang pria pertama.Melihat hal itu, preman yang lain mulai lebih hati-hati. Mereka tidak ingin kena balik pukul oleh tongkat yang mereka pegang."Serang bersamaan!" teriak salah satunya.Puluhan orang yang mengepung Dario menurut. Mereka langsung mengarahkan senjata yang mereka pegang.Bak! Buk! Bak! Buk!Dengan lincah, tongkat yang dipegang Dario mendarat mulus diberbagai bagian tubuh para preman itu.Mereka jatuh satu persatu sambil memegang bagia

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-17

Bab terbaru

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 67 : Hati Yang Terhubung

    Pria yang baru datang itu tidak memiliki badan sekekar para bajingan yang menggangu Stefanie. Sosoknya terlihat kurus dengan sebuah kacamata kotak yang terpasang di wajahnya.Namun meski begitu, tangan Jhon tidak bisa lepas dari genggaman pria itu bagaimanapun dia mencoba. Hanya tatapan dingin dari pria itu yang membuat dia merasa merinding."Dario," Stefanie membisikan sebuah nama."Apakah kalian tidak mengerti bahasa manusia? Pelayan ini hanya ingin kalian tidak membuat keributan."Dengan sekali hentakan, Jhon terhuyung mundur yang langsung ditahan oleh Tomi. Bajingan itu merasa malu ketika tidak bisa lepas dari genggaman lawannya dihadapan banyak orang."Siapa kau bajingan? Berani menggangu kesenangan kami geng Red Bull!"Untuk menutupi rasa malunya, Jhon langsung menyerang Dario. Dia tidak ingin terlihat seperti badut dihadapan semua orang.Sementara dua temannya hanya melihat dengan tatapan galak, Jhon malah tersungkur setelah se

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 66 : Seorang Gadis Dan Seorang Wanita

    Fabian hanya bisa mengulum senyum melihat bosnya makan dengan lahap. Dia masih berdiri dengan tenang di samping Lili. Meskipun terlihat sederhana, masakan yang dibawa Fabian terasa berbeda. Tadinya sang bos muda terlihat ragu begitu tudung saji dibuka. Baginya yang sudah pernah berkeliling dunia, semua makanan sudah pernah dicoba. Dia pun agak skeptis dengan apa yang dilucapkan Fabian. Namun saat suapan pertama memasuki mulutnya, gadis itu tanpa sadar segera menghabiskan makanan yang di meja. Nafsu makannya yang sudah hilang beberapa Minggu ini, langsung bangkit begitu saja. "Dimana kau menemukan koki ini, Fabian? Apa kau tidak memesan makanan ini dari restoran terkenal?" Ada nada penasaran yang keluar dari pertanyaan yang Lili ucapkan. "Bukannya sudah saya bilang tadi nona, anda malah bertemu koki ini terlebih dahulu daripada saya." Lili tentu saja berpikir siapa saja orang yang dia kenal. Belakangan ini kecuali Dario, yang lain sudah dia kenal sejak lama. Dia hanya

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 65 : Perubahan

    Perubahan tampaknya jelas sedang terjadi di Boa Groups. Baik di kantor pusat atau kantor cabang, beberapa orang yang dicurigai telah ditangkap atas tuduhan penggelapan dana dan menerima suap.Mereka-mereka yang ditangkap tidak hanya dari pihak eksekutif dan manajerial, beberapa di antaranya malah hanya karyawan biasa tapi bisa membeli barang-barang yang kelihatannya cukup mahal.Hal ini tentu membuat kaget para kolega yang bekerja dengan benar untuk perusahaan. Efeknya timbul rasa saling curiga antar karyawan.Efek lainnya membuat kepercayaan publik jatuh sehingga membuat saham perusahaan menurun. Beberapa perusahaan lain yang bekerja sama dengan Boa Groups juga meninjau kembali kerjasama mereka.Sebagai orang yang sudah berkutat dengan bisnis selama puluhan tahun, Edinson sudah meramal hal itu akan terjadi.Saat ini dia tak perduli dengan saham perusahaannya yang turun dan lusinan telepon dari para pemegang saham menanyakan komitmennya.Edinson hanya ingin menyelamatkan sesuatu yang d

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 64 : Masa Lalu

    Sore menjelang malam, saat sang surya berada di ujung ufuk sebelah barat, sebuah kereta berhenti di stasiun kecil yang sepi. Hanya ada satu atau dua petugas yang terlihat di stasiun itu.Sepasang pria dan wanita turun dari gerbong belakang kereta. Tak lama kemudian, kereta itu berjalan kembali meneruskan perjalanannya. Deru suaranya kemudian hilang setelah kereta menjauh.Sang pria menuntun sang wanita dengan hati-hati. Perut sang wanita yang membuncit, menandakan ada satu kehidupan yang akan menyongsong dunia sebentar lagi."Hei Revano, kau akhirnya pulang juga!" sapa salah satu petugas yang berdiri di dekat pintu keluar masuk stasiun. " Apakah dia istrimu?""Ah, tuan Galileo, lama tak jumpa," balas pria bernama Revano itu sambil tersenyum. Dia memandang lembut ke arah sang wanita." Ya, dia istriku, Jovanka. Kami akan disini sampai anak kami lahir.""Salam, tuan Galileo." Kini giliran Jovanka yang menyapa pria paruh baya yang berusia akhir 30an."Ah, senangnya. Kau pergi begitu lama

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 63 (Bab 1 End) : Edinson Wallace Bertindak

    Sosok cantik dengan penampilannya yang elegan masuk tanpa permisi. Kehadiran sosok itu membuat Raven dan Dario berhenti tertawa. "Selamat datang, Nona." Ucap ketiga orang di ruangan serentak. Lili masuk diiringi Fabian dibelakangnya. "Apa kalian sedang menertawakan Rhino?" Lili kembali bertanya. Raven hanya tersenyum simpul. Rhino terlihat suram, sedangkan Dario hanya bisa nyengir saja. "Rhino kalah cepat dalam memburu tersangka yang meracuni saya, nona Lili. Ada yang berhasil menangkapnya sebelum dia. Makanya lihatlah wajahnya bagai rebusan ubi sekarang." "Sial kau, Raven. Semoga kakimu membusuk dan kau hanya bisa diam di ranjang selamanya." "Hei... Hei... Bukannya itu terlalu kejam?" Fabian yang sedari tadi diam ikut bicara. "Biarkan saja, Fabian. Orang tua itu kalau stress memang seperti itu." Raven kembali terkekeh. "Huh, aku jadi kangen dengan Raven kecil yang tidak banyak omong." Rhino hanya mendengus kesal. Lili hanya bisa tersenyum melihat interaksi dua sahabat itu. Da

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 62 : Kenyataan Yang Sebenarnya.

    Mobil Ferrari yang dikendarai oleh Connor perlahan memasuki gerbang rumah utama keluarga Wallace. Saat itu jam makan malam, lampu-lampu cantik sudah menyala, berderet memenuhi taman yang berada di sebelah parkiran. Sebuah mobil VW hitam sudah terparkir tak jauh dari Connor menghentikan mobilnya. Beberapa penjaga yang berjaga menyapanya dengan hormat. Setelah di parkir, Gerald sudah menunggunya di depan pintu masuk. Wajah Connor tidak terlihat baik-baik saja. Dia bisa menebak kenapa dia dipanggil kesini. "Selamat datang, tuan muda. Tuan Besar sudah menunggu di meja makan." Ucap Gerald sopan. Dia membukakan pintu dan membiarkan cucu tertua majikannya untuk masuk. "Apakah tuan besar sendirian?" tanya Connor yang berjalan di depan. "Tidak, tuan. Ada tuan Gustav yang menemani tuan besar." Desahan pelan keluar dari mulut Connor. Malam ini bisa jadi malam yang berat untuknya. Gustav seingatnya adalah teman dekat kakeknya. Saat Perusahaan Penjaga Boa didirikan, Gustav menjadi instruktur

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 61 : Rencana Reynold Dan Amarah Connor

    Hasil perlombaan hari kedua benar-benar di luar dugaan. Dua kontestan paling potensial sama-sama tidak mendapatkan poin karena gagal finish.Penyebab keduanya gagal adalah karena anak buah Lili yang dipertengahan lomba malah disangsikan untuk bisa melanjutkan. Di kubu Reynold, hasil kurang bagus yang mereka terima dalam dua hari lomba membuat ayah dan anak kelimpungan. Mereka sudah menyiapkan para pengawal terbaik untuk kontes ini. Namun adanya insiden kecelakaan beberapa pengawal, membuatnya kekurangan kekuatan. "Sudah ku bilang dari dulu, fokus untuk mengembangkan anak buahmu!" Suara Robert terdengar gusar. Dihadapannya ada Reynold dan Rose. Tampang keduanya tidak terlalu bagus. "Jika tidak ada insiden sebelum lomba, anak buahku bisa melakukannya dengan lebih baik," Reynold mencoba membela diri, tidak mau disalahkan sepenuhnya. Brakk! "Omong kosong! Kau tidak lihat apa yang terjadi dengan anak buah Lili? Dia juga mengalami

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 60 : Raven Dan Rhino 4

    Seorang pria tinggi besar melangkah santai mendekati Eros dan Randolf berada. Jaket kulit, celana serta sepatu tentara yang dia kenakan menunjukan aura yang mendominasi. "Jedi?" Sebelum ada jawaban, Randolf terlihat mengambil senjatanya dengan tangan kiri. Eros segera berlari kemudian setengah melayang menerjang tubuh sang lawan. Tanpa ampun Randolf langsung terlempar menabrak dinding. Seteguk darah keluar dari mulutnya. Erang kesakitan tak bisa tertahan. Setelah melakukan tendangan tadi, Eros juga ikut terjatuh. Dia bangkit dan mengambil pistol. Setelah mengeluarkan isinya, dia melempar senjata itu ke sungai. Jedi datang dengan senyum sumringah. Sementara Eros masih merasa De Javu dengan kejadian tadi. Dia mengingat ketika di keroyok di sebuah gang dan diselamatkan Jedi. Keduanya berpelukan. Jedi jadi orang yang terlihat paling bahagia. "Aku sudah mencari mu keliling kota selama berbulan-bulan. Tidak kusangka Eros yang melegenda malah mau mati di bawah kolong ini." Senyum meri

  • Bodyguard Gagah Dari Kampung   Chapter 59 : Raven Dan Rhino 3

    Dulu sewaktu sudah belajar mengingat, keadaaan yang membuat Eros menjadi pribadi yang dingin dan hanya ingin sendirian.Hidup hanya dengan nenek tanpa kasih orang tua, membuatnya berpikir dunia bukan tercipta untuknya. Meski pikirannya sedikit berubah saat dia bersama Jedi mengukir legenda sebagai yang terkuat di kota, pikiran itu kembali terbawa sampai dia tiba di Roswell.Kesialan satu persatu menghampirinya yang masih hijau untuk hidup di kota besar. Dia pernah ditipu hingga semua uang yang dia bawa hilang.Pernah juga disiram sang pemilik toko ketika pagi menjelang setelah semalaman menumpang untuk sekedar memejamkan mata.Bahkan harus mengorek tempat sampah mencari makanan sisa hanya untuk sekedar memenuhi perutnya yang lapar. Berbulan-bulan Eros bekerja serabutan dengan tidur dimana saja. Dia kerap berpindah-pindah hingga bisa kenal dengan beberapa orang yang senasib dengannya.Dengan mereka, Eros belajar arti sebuah ketulusan. Meski sama-sama kekurangan, mereka siap selalu sa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status