Oek oek oek
"Sayang apakah di sini ada bayi? Sepertinya aku mendengar suara bayi menangis." Tanya Ardy penasaran dengan suara bayi yang dia rasa ada di rumah ini. Awalnya suaranya hanya terdengar samar-samar tapi kini suara semakin keras.
"Oh itu suara baby Arga dan baby Angga." Ucap Anggun panik saat mendengar suara tangisan bayinya yang semakin keras. Dia mulai memunguti pakaiannya yang berserakan dilantai.
"Bayi siapa sayang?" Tanya Ardy bingung karena setahu dirinya Anggun tinggal sendirian di ruko ini.
"Itu suara bayi kembar kita mas. Saat aku keluar dari mansion ternyata aku sudah hamil mas." Jelas Anggun lalu duduk dipinggir tempat tidur.
"Jadi sekarang mas sudah menjadi seorang ayah? Dan anak kita kembar? Laki-laki atau perempuan?" Tanyanya antusias.
"Iya mas. Keduanya laki-laki mas."
Anggun yang mendengar suara tangisan bayinya semakin kencang semakin panik. Saat akan bangkit berdiri, tangannya dipegang Ardy.
"
Siang ini Luna mengantarkan pesanan kue ke suatu perusahaan yang memesan 50 dos kue. Luna mengantarkan kue ke resepsionis perusahaan itu. Saat itu juga ada sepasang mata yang memperhatikan Luna. Dia mendekat ke arah Luna. "Luna akhirnya aku menemukanmu. Aku sudah mencari mu ke mana-mana dan ternyata takdir mempertemukan kita di sini. Kita perlu bicara Lun." Ucapnya yang ternyata adalah Rama. Rama tidak sengaja melihat Luna di kantor Rama yang sedang mengantarkan pesanan kue untuk rapat siang ini. Luna terkejut melihat Rama yang kini tepat berada di hadapannya. "Kenapa harus bertemu lagi dengannya? Kenapa? Susah payah aku berusaha melupakannya dan sekarang bertemu lagi bagaimana caraku melupakannya. Aku sangat merindukanmu. Aku sangat mencintaimu." Jerit batin Luna. "Ayo ikut denganku." Ajak Rama sambil menggenggam tangan Luna. Dengan patuh Luna mengikuti Rama. Keduanya berjalan menuju restoran terdekat agar dapat berbicara dengan lebih
Setelah makan siang, Rama meminta nomor ponsel Luna karena Luna telah mengganti nomor ponselnya. Lalu keduanya kembali melakukan aktivitas masing-masing. Selesai rapat salah satu karyawan membagikan kue, Rama yang melihat bungkus kue itu seperti yang Luna kirim tadi siang lalu menanyakan kepada karyawannya perihal kue yang dibagikan dan menanyakan alamat toko kue itu. Sore hari setelah pulang dari kantor Rama pergi mencari alamat yang diberikan oleh karyawan yang membagikan kue di kantor. Rama melajukan mobilnya ke alamat toko kue itu. Setelah bertanya beberapa kali dengan masyarakat sekitar akhirnya Rama menemukan alamat Luna yang saat ini dia cari. "Ini dia rukonya. Itu Luna tapi bayi siapa yang digendongnya. Apa Luna sudah menikah? Tidak mungkin, dia hanya mencintaiku. Aku harus segera tanyakan padanya." Pikir Rama saat melihat Luna menggendong seorang bayi sambil menjaga toko kuenya. Tampak depan ruko itu terbuat dari kaca seh
Hari Minggu siang Rama dan Luna datang berdua untuk menemui orang tua Luna.Sesampainya di depan rumah besar itu, Luna termenung mengingat semua kenangan saat dia berada di rumah itu.Kenangan manis saat mamanya masih ada, orang tua Luna sangat menyayangi Luna dan memperlakukan Luna seperti tuan putri. Mamanya selalu menceritakan dongeng sebelum dia tidur, papanya selalu menciumnya ketika akan berangkat ke sekolah, canda tawa saat bersama, liburan bersama. Tapi semuanya berubah saat mamanya meninggal dan papanya menikah lagi.Luna mengingat semua kenangan pahit yang dialaminya saat kedatangan mama tirinya. Dia diperlakukan seperti pembantu di rumahnya sendiri. Kamar yang semula ditempatinya terpaksa direlakan untuk ditempati saudara tirinya dan tidur di kamar belakang yang biasa ditempati oleh pembantu di rumah itu. Hinaan dan pukulan kerap diterimanya ketika dia melakukan kesalahan. Bahkan ketika dia tidak melakukan kesalahan, mama tirinya s
Kota S Setelah kejadian penyerangan malam itu, Ardy menyewa beberapa bodyguard selama dia berada di kota S. Keesokan harinya Ardy, Anggun dan Devi telah memberikan kesaksian di kantor polisi. Pengacara nya pun telah mengurus segala tindakan hukum yang diperlukan di kantor polisi. "Sayang sebaiknya kita segera pergi dari kota ini. Sepertinya musuhku sedang merencanakan untuk mencelakakan aku lagi. Mereka akan menyerang ku lagi. Aku takut kamu dan anak-anak kita akan celaka. Di kota J lebih aman karena banyak bodyguard dan anak buahku di sana." Ucap Ardy kepada Anggun dengan penuh kekuatiran. "Tapi bagaimana dengan pekerjaan ku di sini mas? Aku masih punya tanggung jawab dengan kantor di sini mas." "Pindahkan saja pusat kantor ini ke kota J. Kamu juga harus memikirkan keselamatan anak-anak kita." "Baiklah mas, nanti aku akan membicarakan tentang ini kepada Beni." Setelah pembicaraan dengan Ardy malam itu, Anggun sege
Selesai makan malam, semua anggota keluarga Suhendra berkumpul di ruang keluarga. Mereka berbincang- bincang dan bercanda tawa membuat suasana di rumah itu kembali ceria dan penuh warna. Anggun menceritakan semua yang dia alami selama pergi dari mansion dan juga penyebab pergi nya Anggun dari mansion. Ardy benar-benar merasa bersalah membuat istrinya pergi meninggalkannya seorang diri karena sebuah kesalahpahaman. Ardy terus saja menempel pada Anggun. Dia tidak membiarkan istrinya lepas dari pandangannya. Ke mana pun Anggun pergi, Ardy selalu mengikutinya dan menggenggam tangan nya. Ardy takut jika tiba-tiba Anggun akan pergi lagi dari kehidupannya. Dia bisa gila jika Anggun dan anak-anak nya menghilang dari kehidupannya. Papa dan mama Ardy menasehati Ardy supaya dalam hubungan suami istri harus ada komunikasi, kejujuran dan keterbukaan. Semua masalah harus di diskusikan bersama dengan kepala dingin. Ardy dan Anggun yang mendengar nasihat itu han
Kedua putra Anggun diserahkan kepada baby sitter untuk diasuh, lalu Anggun mulai sesi perkuliahannya secara online. Sudah selama satu tahun lebih Anggun berkuliah online sejak dia meninggalkan mansion suaminya. Anggun merasa bahwa kesempatan yang diberikan kepadanya untuk pendidikannya tidak boleh terbuang percuma. Dia bertekad untuk mendapatkan gelar sarjananya. "Sayang kamu online dengan siapa?" Tanya Ardy melalui gerak mulut saat melihat Anggun online dengan beberapa orang yang tidak tampak jelas oleh Ardy karena Anggun melarangnya mendekat ataupun bersuara. Ardy tidak tahu jika istrinya tetap melanjutkan kuliahnya secara online. "Aku kuliah online mas." Jawab Anggun singkat dengan menutup mic pada headset nya. Anggun berkonsentrasi belajar dan ingin secepatnya mendapatkan gelar sarjana sehingga dapat membanggakan keluarganya. "Oooo." Ardy hanya ber ooooo ria saat mendengar jawaban dari Anggun. Setelah menunggu dua jam akhirnya kuliah onlin
Ardy turun di lobby perusahaannya dengan senyum yang tidak pernah hilang dari wajahnya. Suasana hatinya yang gembira begitu jelas terlihat. "Wah tuan Ardy hari ini cerah sekali, senyumnya bikin aku makin cinta." "Ada apa ya dengan tuan Ardy? Selama satu tahun ini mukanya selalu kusut tapi hari ini mukanya lebih cerah dari mentari." "Tampannya bosku, aku mau jadi yang kedua." Begitulah bisik - bisik dari semua karyawan yang melihat senyum Ardy di pagi hari ini. Sesampainya di depan ruangannya, Ardy di sambut Rayhan dan Declan. "Sepertinya ada yang sedang berbahagia." Sindir Declan "Tentu saja bahagia istrinya sudah ketemu." Goda Rayhan. "CK kalian berdua ini memang suka benar. Hahaha." Ardy menanggapi kedua temannya dengan santai. "Ray bagikan bonus kepada semua karyawan atas syukuran kelahiran kedua anakku. Untukmu, Declan dan Beni aku berikan bonus tiga kali gaji karena berkat kalian perusahaan i
Baru saja Anggun akan menunggu di sofa tunggu, pintu ruangan Ardy terbuka dan keluarlah seorang wanita cantik berkulit putih dan bodynya bak gitar spanyol. Saat pintu terbuka Anggun melihat wanita itu memberikan ciuman jarak jauh lalu pergi meninggalkan ruangan Ardy dengan sikap angkuh. "Siapa dia? Kenapa bersikap mesra kepada mas Ardy jika hanya seorang klien? Apakah mas Ardy selingkuh? Ahh tidak mungkin suamiku seperti itu, aku akan bertanya pada mas Ardy." Batin Anggun berkecamuk. Brakk.. Anggun masuk ke dalam ruangan Ardy tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Ardy yang berada di dalam ruangan merasa terkejut "siapa yang...." Kemarahan Ardy terhenti ketika melihat siapa yang datang ke ruangannya. Anggun melotot mendengar suara kemarahan Ardy, "aku sedang kesal dia malah bikin aku tambah kesal." Gumam Anggun pelan. "Sayang maafkan mas, mas tidak bermaksud membentak padamu, mas hanya terkejut ada orang yang berani masuk ke ruan
"oke sayang mas bangun sekarang. Kamu tunggu mas, mas akan antar kamu. Pokoknya mas gak kasih ijin kalau kamu pergi sendiri." Setelah selesai berucap, Ardy segera ke kamar mandi. Ardy seperti masih trauma ditinggalkan istri tercintanya. Setelah menemukan Anggun beberapa waktu lalu, Ardy selalu memantau istrinya di manapun Anggun berada bahkan menempatkan beberapa bodyguard untuk mengawal istrinya dan beberapa bodyguard untuk mengawasi dari jarak jauh. Sembari menunggu suaminya, Anggun menyiapkan pakaian suaminya dan membersihkan kamarnya lalu keluar untuk bermain dengan kedua anaknya."Anak mama sudah wangi" ucap Anggun mendekati anaknya lalu menggendong salah satu anaknya lalu menciumi anaknya. Setelah itu dia menggendong anaknya yang lain lalu melakukan hal yang sama. "Sus, biar anak-anak bersama saya, kalian membersihkan diri saja dulu." ucapnya sambil tersenyum. Anggun memang ramah kepada semua orang tanpa memandang status dan pekerjaan mereka. Maka dari itu semua pekerja yang be
Maafkan saya tuan dan nyonya, hanya saja saya merasa familiar dengan wajah anda nyonya. Wajah anda mengingatkan saya pada putri saya yang telah meninggal hampir dua puluh tahun yang lalu." ucap sedih tuan Surya."Benar pa, wajah nya sangat mirip dengan Angle." ucap Mike membenarkan."Dan sampai saat ini kami sekeluarga tidak bisa menemukan keberadaan keponakan saya." sambung Mike dengan wajah sendu."Mereka ternyata mencariku.. Benarkah ini? Apakah mereka akan menerimaku jika mengetahui bahwa aku adalah keluarga mereka?" pikir Anggun. Anggun tidak pernah menyangka jika keluarga dari mama nya akan mencari keberadaannya. Anggun menggenggam erat tangan suaminya. Ardy membalas genggaman Anggun seolah mengatakan bahwa aku akan selalu ada untukmu, jangan takut."Maaf siapa nama anda nyonya?" tanya tuan Surya."Nama saya Anggun Sasmita." jawab Anggun.deg"Nama yang sama, wajah yang mirip. Apakah ini hanya kebetulan atau wanita ini benar-benar adalah cucu kandungku, anak Angle yang hilang?"
Malam ini Misya sangat senang karena Ardy akan memenuhi undangan makan malam di mansionnya. Sejak pulang dari kantor, Misya langsung bersiap untuk penampilan terbaiknya menyambut sang pujaan hati. Sudah banyak baju yang dia coba sampai seisi kamarnya berantakan tapi masih saja merasa ada yang kurang."Ya ampun sayang, kenapa kamarmu jadi seperti terkena badai topan? sangat berantakan mirip kapan pecah." omel mama Misya yang sedang melewati kamar anaknya. Tadinya mama Misya ingin ke kamarnya tapi saat melewati kamar Misya dan melihat pintu kamar anaknya sedikit terbuka, mama Misya mendorong pintu itu dan melihat keadaan kamar putri nya."Mama sudahlah daripada ngomel mending bantu Misya pilih gaun apa yang cocok untuk makan malam nanti." ucap Misya sibuk dengan gaun gaunnya tanpa menoleh kepada mamanya."ckckck." decak mama Misya melihat kelakuan anaknya.Mama Misya mulai memilih gaun gaun yang berantakan di tempat tidur lalu memilih gaun berwarna merah dengan bahan press body."Yang i
Pagi ini Ardy ke kantor dengan wajah yang bersinar cerah. Karyawan yang menyapanya saat melewati lobby merasa hari ini mood bos mereka sangat baik.Semalam setelah masalah dengan wanita bernama Akira selesai, Ardy mendapatkan tambahan vitamin dari sang istri tercinta. Pergumulan panas mereka selesai saat tengah malam dan pagi ini Ardy kembali meminta jatah. Melihat tuannya datang, sekertaris Ardy mengikuti nya dan menyampaikan agenda hari ini."Selamat pagi pak, hari ini jam sembilan ada rapat dengan bagian keuangan dan jam dua nanti ada pertemuan dengan tuan Mike dari Anggoro group." ucap sekertaris Ardy membacakan jadwal agenda hari ini."Pastikan bahwa tuan Mike yang akan datang, jika orang lain yang menjadi perwakilannya sebaiknya batalkan saja." ucap Ardy tegas."Kalau bukan karena Anggun, aku tidak akan menemui orang yang telah mempermainkan ku apalagi ada ulet bulu. Menyebalkan." batin Ardy."Baik tuan akan saya pastikan. Permisi." jawab sekertaris Ardy lalu pergi meninggalkan
"Kalian menjauhlah, biar aku yang menghadapinya!" geram Anggun melihat Akira menyerang dengan jarum beracun.Ardy juga memerintahkan untuk segera menelepon ambulans.Anggun menyerang Akira dengan pisau kecil di kedua tangannya. SlingSlingAkira melempar jarumnya ke arah Anggun dan ditepis menggunakan pisau yang ada di tangannya. bughbughAnggun bergerak maju mendekati Akira dengan cepat lalu menyerangnya dengan tendangan memutar. Wajah Akira lebam dan bibirnya berdarah terkena tendangan Anggun. Ibu jari Akira menempel di bibirnya lalu melihat darah yang keluar "cih.." decihnya sambil membuang darah di bibirnya.Mereka berdua saling memukul dan menendang lawan. Akira dan Anggun sama-sama kehabisan tenaga akibat bertarung. Devi yang saat itu berada di bandara karena akan berangkat ke negara Je untuk melanjutkan penelitiannya, merasa penasaran dengan keramaian di tengah area bandara. Devi mendekati keramaian itu, Devi melihat
Pagi- pagi sekali Ferdinand sudah bangun walaupun semalam dia tidak bisa tidur karena memikirkan rencana apa yang harus dia lakukan untuk mendekati Stella. Berbagai rencana dia siapkan untuk membuat Stella jatuh cinta pada nya. Ferdinand tahu jika Ardy telah menikah jadi Stella pasti tidak akan pernah bersama Ardy dan kali ini adalah kesempatan untuk nya mendapatkan hati Stella. Selama ini dia hanya menyukai Stella dalam diam. Dia tidak berani mengungkapkan rasa yang dia miliki kepada Stella. Dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Bahkan Ferdinand telah meminta ijin kepada Marko untuk mendekati Stella."Semangat pagi Ferdinand. Kejar Stella, dapatkan hatinya, lalu menikah." ucap Ferdinand semangat walaupun dia hanya tidur dua jam tapi inilah perjuangan cinta nya. Pengorbanan nya selama ini harus berbuah manis. Dia selalu menyempatkan diri untuk menjenguk Stella ketika Stella koma di rumah sakit, setelah Stella sadar dia akan terus berjuang mendapatkan hati pujaa
"Aku sudah mendapat informasi tentang wanita itu mas. Dia adalah warga asing yang sengaja didatangkan ke sini. Namanya Akira. Ada orang yang sengaja menutup informasi mengenai wanita itu dan aku belum tahu siapa orang itu. Menurut informasi yang aku dapat, wanita itu akan pergi meninggalkan kota J besok dengan penerbangan menuju negara A." jelas Anggun."Istri mas memang hebat." puji Ardy"Besok mas akan menangkapnya di bandara." lanjut Ardy."Aku ikut mas, wanita itu pasti sudah mempersiapkan segalanya dan ada orang yang sudah membantu nya." Anggun semangat untuk menangkap wanita itu."Boleh tapi ada syaratnya." Ardy berjalan mengambil remote di mejanya lalu mengunci pintu ruangannya dan menutup semua korden."Syarat? Apa syaratnya? Dan kenapa mas mengunci pintu nya bahkan menutup korden?" tanya Anggun polos tidak mengerti maksud suaminya. Anggun berjalan mendekati Ardy di balik meja kebesaran Ardy. Ardy berjalan mengitari mejanya lalu memeluk Anggun dari b
Perjalanan ke kantor Ardy memakan waktu selama setengah jam. Sesampainya di kantor Ardy, Anggun berjalan memasuki lift menuju ruangan suaminya.Anggun tidak melihat sekertaris Ardy berada di mejanya lalu langsung masuk ke ruangan Ardy tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.deg.."Wanita itu... Dia adalah wanita yang berada di rumah sakit. Wanita yang menyebabkan aku pergi. Kenapa ada di sini?" batin Anggun.Ketiga orang yang berada di ruangan itu merasa terkejut dengan kedatangan seorang wanita cantik yang saat ini melamun di ambang pintu."Wanita itu pasti istri kak Ardy. Cantik, sederhana dan masih muda, mungkin umurnya masih 20 tahun." batin Stella.Ardy telah memanggilnya beberapa kali tetapi diabaikan oleh Anggun.Lamunannya terhenti ketika Ardy menyentuh lembut pipinya."Sayang." ucap Ardy lembut. Dari raut wajah Anggun, Ardy memahami bahwa istrinya terkejut dengan kedatangan Stella. Ardy tidak mau ada kesalahpahaman lagi yang menyebabkan is
Kediaman Keluarga AnggoroMisya pulang ke kediaman nya dengan wajah yang tampak lesu. Dia tidak berhasil menjalin hubungan kerja sama dengan Suhendra group. Bahkan Ardy tidak memberi nya kesempatan untuk berbicara.Misya langsung berjalan ke arah Mike saat melihat papanya duduk bersama kakeknya di ruang keluarga."Papa. Papa sampai jam berapa tadi?" Tanya Misya seraya memeluk dan bergelayut manja di lengan Mike. Misya sangat dekat dengan papanya. Mike pun sangat menyayangi putrinya dan memenjakannya. "Papa sampai mansion setengah jam yang lalu. Bagaimana pertemuanmu dengan tuan Ardy?" tanya tuan Mike kepada anaknya yang baru saja pulang dari kantor. Dari Minggu lalu Mike berada di luar kota karena ada masalah di anak cabang perusahaannya. Rencananya Mike berada di luar kota hanya selama tiga hari tapi masalah yang terjadi di anak cabang perusahaannya ternyata lebih rumit dan menyelesaikan masalah itu memerlukan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Akhi