Perjalanan ke kantor Ardy memakan waktu selama setengah jam. Sesampainya di kantor Ardy, Anggun berjalan memasuki lift menuju ruangan suaminya.Anggun tidak melihat sekertaris Ardy berada di mejanya lalu langsung masuk ke ruangan Ardy tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.deg.."Wanita itu... Dia adalah wanita yang berada di rumah sakit. Wanita yang menyebabkan aku pergi. Kenapa ada di sini?" batin Anggun.Ketiga orang yang berada di ruangan itu merasa terkejut dengan kedatangan seorang wanita cantik yang saat ini melamun di ambang pintu."Wanita itu pasti istri kak Ardy. Cantik, sederhana dan masih muda, mungkin umurnya masih 20 tahun." batin Stella.Ardy telah memanggilnya beberapa kali tetapi diabaikan oleh Anggun.Lamunannya terhenti ketika Ardy menyentuh lembut pipinya."Sayang." ucap Ardy lembut. Dari raut wajah Anggun, Ardy memahami bahwa istrinya terkejut dengan kedatangan Stella. Ardy tidak mau ada kesalahpahaman lagi yang menyebabkan is
"Aku sudah mendapat informasi tentang wanita itu mas. Dia adalah warga asing yang sengaja didatangkan ke sini. Namanya Akira. Ada orang yang sengaja menutup informasi mengenai wanita itu dan aku belum tahu siapa orang itu. Menurut informasi yang aku dapat, wanita itu akan pergi meninggalkan kota J besok dengan penerbangan menuju negara A." jelas Anggun."Istri mas memang hebat." puji Ardy"Besok mas akan menangkapnya di bandara." lanjut Ardy."Aku ikut mas, wanita itu pasti sudah mempersiapkan segalanya dan ada orang yang sudah membantu nya." Anggun semangat untuk menangkap wanita itu."Boleh tapi ada syaratnya." Ardy berjalan mengambil remote di mejanya lalu mengunci pintu ruangannya dan menutup semua korden."Syarat? Apa syaratnya? Dan kenapa mas mengunci pintu nya bahkan menutup korden?" tanya Anggun polos tidak mengerti maksud suaminya. Anggun berjalan mendekati Ardy di balik meja kebesaran Ardy. Ardy berjalan mengitari mejanya lalu memeluk Anggun dari b
Pagi- pagi sekali Ferdinand sudah bangun walaupun semalam dia tidak bisa tidur karena memikirkan rencana apa yang harus dia lakukan untuk mendekati Stella. Berbagai rencana dia siapkan untuk membuat Stella jatuh cinta pada nya. Ferdinand tahu jika Ardy telah menikah jadi Stella pasti tidak akan pernah bersama Ardy dan kali ini adalah kesempatan untuk nya mendapatkan hati Stella. Selama ini dia hanya menyukai Stella dalam diam. Dia tidak berani mengungkapkan rasa yang dia miliki kepada Stella. Dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Bahkan Ferdinand telah meminta ijin kepada Marko untuk mendekati Stella."Semangat pagi Ferdinand. Kejar Stella, dapatkan hatinya, lalu menikah." ucap Ferdinand semangat walaupun dia hanya tidur dua jam tapi inilah perjuangan cinta nya. Pengorbanan nya selama ini harus berbuah manis. Dia selalu menyempatkan diri untuk menjenguk Stella ketika Stella koma di rumah sakit, setelah Stella sadar dia akan terus berjuang mendapatkan hati pujaa
"Kalian menjauhlah, biar aku yang menghadapinya!" geram Anggun melihat Akira menyerang dengan jarum beracun.Ardy juga memerintahkan untuk segera menelepon ambulans.Anggun menyerang Akira dengan pisau kecil di kedua tangannya. SlingSlingAkira melempar jarumnya ke arah Anggun dan ditepis menggunakan pisau yang ada di tangannya. bughbughAnggun bergerak maju mendekati Akira dengan cepat lalu menyerangnya dengan tendangan memutar. Wajah Akira lebam dan bibirnya berdarah terkena tendangan Anggun. Ibu jari Akira menempel di bibirnya lalu melihat darah yang keluar "cih.." decihnya sambil membuang darah di bibirnya.Mereka berdua saling memukul dan menendang lawan. Akira dan Anggun sama-sama kehabisan tenaga akibat bertarung. Devi yang saat itu berada di bandara karena akan berangkat ke negara Je untuk melanjutkan penelitiannya, merasa penasaran dengan keramaian di tengah area bandara. Devi mendekati keramaian itu, Devi melihat
Pagi ini Ardy ke kantor dengan wajah yang bersinar cerah. Karyawan yang menyapanya saat melewati lobby merasa hari ini mood bos mereka sangat baik.Semalam setelah masalah dengan wanita bernama Akira selesai, Ardy mendapatkan tambahan vitamin dari sang istri tercinta. Pergumulan panas mereka selesai saat tengah malam dan pagi ini Ardy kembali meminta jatah. Melihat tuannya datang, sekertaris Ardy mengikuti nya dan menyampaikan agenda hari ini."Selamat pagi pak, hari ini jam sembilan ada rapat dengan bagian keuangan dan jam dua nanti ada pertemuan dengan tuan Mike dari Anggoro group." ucap sekertaris Ardy membacakan jadwal agenda hari ini."Pastikan bahwa tuan Mike yang akan datang, jika orang lain yang menjadi perwakilannya sebaiknya batalkan saja." ucap Ardy tegas."Kalau bukan karena Anggun, aku tidak akan menemui orang yang telah mempermainkan ku apalagi ada ulet bulu. Menyebalkan." batin Ardy."Baik tuan akan saya pastikan. Permisi." jawab sekertaris Ardy lalu pergi meninggalkan
Malam ini Misya sangat senang karena Ardy akan memenuhi undangan makan malam di mansionnya. Sejak pulang dari kantor, Misya langsung bersiap untuk penampilan terbaiknya menyambut sang pujaan hati. Sudah banyak baju yang dia coba sampai seisi kamarnya berantakan tapi masih saja merasa ada yang kurang."Ya ampun sayang, kenapa kamarmu jadi seperti terkena badai topan? sangat berantakan mirip kapan pecah." omel mama Misya yang sedang melewati kamar anaknya. Tadinya mama Misya ingin ke kamarnya tapi saat melewati kamar Misya dan melihat pintu kamar anaknya sedikit terbuka, mama Misya mendorong pintu itu dan melihat keadaan kamar putri nya."Mama sudahlah daripada ngomel mending bantu Misya pilih gaun apa yang cocok untuk makan malam nanti." ucap Misya sibuk dengan gaun gaunnya tanpa menoleh kepada mamanya."ckckck." decak mama Misya melihat kelakuan anaknya.Mama Misya mulai memilih gaun gaun yang berantakan di tempat tidur lalu memilih gaun berwarna merah dengan bahan press body."Yang i
Maafkan saya tuan dan nyonya, hanya saja saya merasa familiar dengan wajah anda nyonya. Wajah anda mengingatkan saya pada putri saya yang telah meninggal hampir dua puluh tahun yang lalu." ucap sedih tuan Surya."Benar pa, wajah nya sangat mirip dengan Angle." ucap Mike membenarkan."Dan sampai saat ini kami sekeluarga tidak bisa menemukan keberadaan keponakan saya." sambung Mike dengan wajah sendu."Mereka ternyata mencariku.. Benarkah ini? Apakah mereka akan menerimaku jika mengetahui bahwa aku adalah keluarga mereka?" pikir Anggun. Anggun tidak pernah menyangka jika keluarga dari mama nya akan mencari keberadaannya. Anggun menggenggam erat tangan suaminya. Ardy membalas genggaman Anggun seolah mengatakan bahwa aku akan selalu ada untukmu, jangan takut."Maaf siapa nama anda nyonya?" tanya tuan Surya."Nama saya Anggun Sasmita." jawab Anggun.deg"Nama yang sama, wajah yang mirip. Apakah ini hanya kebetulan atau wanita ini benar-benar adalah cucu kandungku, anak Angle yang hilang?"
"oke sayang mas bangun sekarang. Kamu tunggu mas, mas akan antar kamu. Pokoknya mas gak kasih ijin kalau kamu pergi sendiri." Setelah selesai berucap, Ardy segera ke kamar mandi. Ardy seperti masih trauma ditinggalkan istri tercintanya. Setelah menemukan Anggun beberapa waktu lalu, Ardy selalu memantau istrinya di manapun Anggun berada bahkan menempatkan beberapa bodyguard untuk mengawal istrinya dan beberapa bodyguard untuk mengawasi dari jarak jauh. Sembari menunggu suaminya, Anggun menyiapkan pakaian suaminya dan membersihkan kamarnya lalu keluar untuk bermain dengan kedua anaknya."Anak mama sudah wangi" ucap Anggun mendekati anaknya lalu menggendong salah satu anaknya lalu menciumi anaknya. Setelah itu dia menggendong anaknya yang lain lalu melakukan hal yang sama. "Sus, biar anak-anak bersama saya, kalian membersihkan diri saja dulu." ucapnya sambil tersenyum. Anggun memang ramah kepada semua orang tanpa memandang status dan pekerjaan mereka. Maka dari itu semua pekerja yang be
"oke sayang mas bangun sekarang. Kamu tunggu mas, mas akan antar kamu. Pokoknya mas gak kasih ijin kalau kamu pergi sendiri." Setelah selesai berucap, Ardy segera ke kamar mandi. Ardy seperti masih trauma ditinggalkan istri tercintanya. Setelah menemukan Anggun beberapa waktu lalu, Ardy selalu memantau istrinya di manapun Anggun berada bahkan menempatkan beberapa bodyguard untuk mengawal istrinya dan beberapa bodyguard untuk mengawasi dari jarak jauh. Sembari menunggu suaminya, Anggun menyiapkan pakaian suaminya dan membersihkan kamarnya lalu keluar untuk bermain dengan kedua anaknya."Anak mama sudah wangi" ucap Anggun mendekati anaknya lalu menggendong salah satu anaknya lalu menciumi anaknya. Setelah itu dia menggendong anaknya yang lain lalu melakukan hal yang sama. "Sus, biar anak-anak bersama saya, kalian membersihkan diri saja dulu." ucapnya sambil tersenyum. Anggun memang ramah kepada semua orang tanpa memandang status dan pekerjaan mereka. Maka dari itu semua pekerja yang be
Maafkan saya tuan dan nyonya, hanya saja saya merasa familiar dengan wajah anda nyonya. Wajah anda mengingatkan saya pada putri saya yang telah meninggal hampir dua puluh tahun yang lalu." ucap sedih tuan Surya."Benar pa, wajah nya sangat mirip dengan Angle." ucap Mike membenarkan."Dan sampai saat ini kami sekeluarga tidak bisa menemukan keberadaan keponakan saya." sambung Mike dengan wajah sendu."Mereka ternyata mencariku.. Benarkah ini? Apakah mereka akan menerimaku jika mengetahui bahwa aku adalah keluarga mereka?" pikir Anggun. Anggun tidak pernah menyangka jika keluarga dari mama nya akan mencari keberadaannya. Anggun menggenggam erat tangan suaminya. Ardy membalas genggaman Anggun seolah mengatakan bahwa aku akan selalu ada untukmu, jangan takut."Maaf siapa nama anda nyonya?" tanya tuan Surya."Nama saya Anggun Sasmita." jawab Anggun.deg"Nama yang sama, wajah yang mirip. Apakah ini hanya kebetulan atau wanita ini benar-benar adalah cucu kandungku, anak Angle yang hilang?"
Malam ini Misya sangat senang karena Ardy akan memenuhi undangan makan malam di mansionnya. Sejak pulang dari kantor, Misya langsung bersiap untuk penampilan terbaiknya menyambut sang pujaan hati. Sudah banyak baju yang dia coba sampai seisi kamarnya berantakan tapi masih saja merasa ada yang kurang."Ya ampun sayang, kenapa kamarmu jadi seperti terkena badai topan? sangat berantakan mirip kapan pecah." omel mama Misya yang sedang melewati kamar anaknya. Tadinya mama Misya ingin ke kamarnya tapi saat melewati kamar Misya dan melihat pintu kamar anaknya sedikit terbuka, mama Misya mendorong pintu itu dan melihat keadaan kamar putri nya."Mama sudahlah daripada ngomel mending bantu Misya pilih gaun apa yang cocok untuk makan malam nanti." ucap Misya sibuk dengan gaun gaunnya tanpa menoleh kepada mamanya."ckckck." decak mama Misya melihat kelakuan anaknya.Mama Misya mulai memilih gaun gaun yang berantakan di tempat tidur lalu memilih gaun berwarna merah dengan bahan press body."Yang i
Pagi ini Ardy ke kantor dengan wajah yang bersinar cerah. Karyawan yang menyapanya saat melewati lobby merasa hari ini mood bos mereka sangat baik.Semalam setelah masalah dengan wanita bernama Akira selesai, Ardy mendapatkan tambahan vitamin dari sang istri tercinta. Pergumulan panas mereka selesai saat tengah malam dan pagi ini Ardy kembali meminta jatah. Melihat tuannya datang, sekertaris Ardy mengikuti nya dan menyampaikan agenda hari ini."Selamat pagi pak, hari ini jam sembilan ada rapat dengan bagian keuangan dan jam dua nanti ada pertemuan dengan tuan Mike dari Anggoro group." ucap sekertaris Ardy membacakan jadwal agenda hari ini."Pastikan bahwa tuan Mike yang akan datang, jika orang lain yang menjadi perwakilannya sebaiknya batalkan saja." ucap Ardy tegas."Kalau bukan karena Anggun, aku tidak akan menemui orang yang telah mempermainkan ku apalagi ada ulet bulu. Menyebalkan." batin Ardy."Baik tuan akan saya pastikan. Permisi." jawab sekertaris Ardy lalu pergi meninggalkan
"Kalian menjauhlah, biar aku yang menghadapinya!" geram Anggun melihat Akira menyerang dengan jarum beracun.Ardy juga memerintahkan untuk segera menelepon ambulans.Anggun menyerang Akira dengan pisau kecil di kedua tangannya. SlingSlingAkira melempar jarumnya ke arah Anggun dan ditepis menggunakan pisau yang ada di tangannya. bughbughAnggun bergerak maju mendekati Akira dengan cepat lalu menyerangnya dengan tendangan memutar. Wajah Akira lebam dan bibirnya berdarah terkena tendangan Anggun. Ibu jari Akira menempel di bibirnya lalu melihat darah yang keluar "cih.." decihnya sambil membuang darah di bibirnya.Mereka berdua saling memukul dan menendang lawan. Akira dan Anggun sama-sama kehabisan tenaga akibat bertarung. Devi yang saat itu berada di bandara karena akan berangkat ke negara Je untuk melanjutkan penelitiannya, merasa penasaran dengan keramaian di tengah area bandara. Devi mendekati keramaian itu, Devi melihat
Pagi- pagi sekali Ferdinand sudah bangun walaupun semalam dia tidak bisa tidur karena memikirkan rencana apa yang harus dia lakukan untuk mendekati Stella. Berbagai rencana dia siapkan untuk membuat Stella jatuh cinta pada nya. Ferdinand tahu jika Ardy telah menikah jadi Stella pasti tidak akan pernah bersama Ardy dan kali ini adalah kesempatan untuk nya mendapatkan hati Stella. Selama ini dia hanya menyukai Stella dalam diam. Dia tidak berani mengungkapkan rasa yang dia miliki kepada Stella. Dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Bahkan Ferdinand telah meminta ijin kepada Marko untuk mendekati Stella."Semangat pagi Ferdinand. Kejar Stella, dapatkan hatinya, lalu menikah." ucap Ferdinand semangat walaupun dia hanya tidur dua jam tapi inilah perjuangan cinta nya. Pengorbanan nya selama ini harus berbuah manis. Dia selalu menyempatkan diri untuk menjenguk Stella ketika Stella koma di rumah sakit, setelah Stella sadar dia akan terus berjuang mendapatkan hati pujaa
"Aku sudah mendapat informasi tentang wanita itu mas. Dia adalah warga asing yang sengaja didatangkan ke sini. Namanya Akira. Ada orang yang sengaja menutup informasi mengenai wanita itu dan aku belum tahu siapa orang itu. Menurut informasi yang aku dapat, wanita itu akan pergi meninggalkan kota J besok dengan penerbangan menuju negara A." jelas Anggun."Istri mas memang hebat." puji Ardy"Besok mas akan menangkapnya di bandara." lanjut Ardy."Aku ikut mas, wanita itu pasti sudah mempersiapkan segalanya dan ada orang yang sudah membantu nya." Anggun semangat untuk menangkap wanita itu."Boleh tapi ada syaratnya." Ardy berjalan mengambil remote di mejanya lalu mengunci pintu ruangannya dan menutup semua korden."Syarat? Apa syaratnya? Dan kenapa mas mengunci pintu nya bahkan menutup korden?" tanya Anggun polos tidak mengerti maksud suaminya. Anggun berjalan mendekati Ardy di balik meja kebesaran Ardy. Ardy berjalan mengitari mejanya lalu memeluk Anggun dari b
Perjalanan ke kantor Ardy memakan waktu selama setengah jam. Sesampainya di kantor Ardy, Anggun berjalan memasuki lift menuju ruangan suaminya.Anggun tidak melihat sekertaris Ardy berada di mejanya lalu langsung masuk ke ruangan Ardy tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.deg.."Wanita itu... Dia adalah wanita yang berada di rumah sakit. Wanita yang menyebabkan aku pergi. Kenapa ada di sini?" batin Anggun.Ketiga orang yang berada di ruangan itu merasa terkejut dengan kedatangan seorang wanita cantik yang saat ini melamun di ambang pintu."Wanita itu pasti istri kak Ardy. Cantik, sederhana dan masih muda, mungkin umurnya masih 20 tahun." batin Stella.Ardy telah memanggilnya beberapa kali tetapi diabaikan oleh Anggun.Lamunannya terhenti ketika Ardy menyentuh lembut pipinya."Sayang." ucap Ardy lembut. Dari raut wajah Anggun, Ardy memahami bahwa istrinya terkejut dengan kedatangan Stella. Ardy tidak mau ada kesalahpahaman lagi yang menyebabkan is
Kediaman Keluarga AnggoroMisya pulang ke kediaman nya dengan wajah yang tampak lesu. Dia tidak berhasil menjalin hubungan kerja sama dengan Suhendra group. Bahkan Ardy tidak memberi nya kesempatan untuk berbicara.Misya langsung berjalan ke arah Mike saat melihat papanya duduk bersama kakeknya di ruang keluarga."Papa. Papa sampai jam berapa tadi?" Tanya Misya seraya memeluk dan bergelayut manja di lengan Mike. Misya sangat dekat dengan papanya. Mike pun sangat menyayangi putrinya dan memenjakannya. "Papa sampai mansion setengah jam yang lalu. Bagaimana pertemuanmu dengan tuan Ardy?" tanya tuan Mike kepada anaknya yang baru saja pulang dari kantor. Dari Minggu lalu Mike berada di luar kota karena ada masalah di anak cabang perusahaannya. Rencananya Mike berada di luar kota hanya selama tiga hari tapi masalah yang terjadi di anak cabang perusahaannya ternyata lebih rumit dan menyelesaikan masalah itu memerlukan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Akhi