Baru saja Anggun akan menunggu di sofa tunggu, pintu ruangan Ardy terbuka dan keluarlah seorang wanita cantik berkulit putih dan bodynya bak gitar spanyol.
Saat pintu terbuka Anggun melihat wanita itu memberikan ciuman jarak jauh lalu pergi meninggalkan ruangan Ardy dengan sikap angkuh.
"Siapa dia? Kenapa bersikap mesra kepada mas Ardy jika hanya seorang klien? Apakah mas Ardy selingkuh? Ahh tidak mungkin suamiku seperti itu, aku akan bertanya pada mas Ardy." Batin Anggun berkecamuk.
Brakk..
Anggun masuk ke dalam ruangan Ardy tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Ardy yang berada di dalam ruangan merasa terkejut "siapa yang...." Kemarahan Ardy terhenti ketika melihat siapa yang datang ke ruangannya. Anggun melotot mendengar suara kemarahan Ardy, "aku sedang kesal dia malah bikin aku tambah kesal." Gumam Anggun pelan.
"Sayang maafkan mas, mas tidak bermaksud membentak padamu, mas hanya terkejut ada orang yang berani masuk ke ruan
"Mas ada yang ingin aku bicarakan." "Ada apa sayang?" "Mas sepertinya wanita yang tadi siang ke kantormu bukan orang baik-baik. Wanita itu punya niat jahat padamu." Anggun menceritakan tentang jarum yang dia temukan di ruangan Ardy dan racun yang ada pada jarum itu kepada suaminya. Ardy terkejut mendengar cerita istrinya. "Pantas saja ketika wanita itu datang, tubuhku selalu merasa lemas." Pikir Ardy. "Aku akan segera menyelidiki siapa wanita itu dan apa motif nya melakukan itu." Geram Ardy. "Mas minum ini dulu, ini dapat menawarkan racun yang ada di tubuhmu." Ucap Anggun lalu memberikan serum itu kepada suaminya. Ardy meminum serum itu lalu setelahnya dia seperti memiliki tenaga untuk bergerak. "Apakah serum itu dari Devi?" "Iya mas, Devi yang memberikan serum itu." Ardy tahu saat ini musuh- musuhnya sedang mengincar dirinya dan keluarganya, dia harus lebih ekstra berhati-hati dalam melakukan sega
Lanjut flash back Selama tiga tahun pacaran, Rima dan Bima selalu terlihat mesra. Berjalan berdua, makan berdua, ke mana - mana selalu berdua bahkan mereka dijuluki pasangan teromantis di kampus. Semua masalah yang terjadi dapat mereka hadapi bersama. Hingga satu tahun lalu keduanya sepakat untuk tinggal bersama dan merencanakan untuk menikah setelah lulus kuliah. Dalam satu atap yang sama Bima dan Rima akhirnya melakukan hubungan terlarang tanpa adanya ikatan pernikahan. Keduanya larut dalam gairah cinta hingga tak sadar bahwa yang mereka lakukan adalah suatu dosa. Kedua insan yang tengah jatuh cinta itu juga telah mengenalkan pasangan mereka kepada orang tua masing-masing. Kedua orang tua Rima dan Bima memberikan restu untuk hubungan keduanya. Awalnya keduanya bekerja sambil kuliah. Lama kelamaan uang yang mereka kumpulkan menjadi banyak dan cukup untuk menjadi modal usaha buat mereka. Dengan modal yang mereka kumpulkan, Bima dan Rima m
Anggun terus berjalan mengikuti petunjuk dari suster tadi hingga sampailah di sebuah ruangan yang dituju.Tok tok tok"Masuk" ucap suara seorang lelaki dari dalam ruangan."Selamat siang dengan dokter Doni?""Ya dengan saya sendiri. Ada yang bisa saya bantu nyonya?""Saya keluarga pasien yang bernama Mbah Siti yang saat ini di UGD. Bagaimana keadaan Mbah Siti?""Silakan duduk nyonya.""Terima kasih dok." Ucap Anggun lalu duduk di kursi depan dokter Doni."Keadaan Mbah Siti saat ini sedang kritis nyonya. Kecil kemungkinan untuk bertahan karena kanker paru-paru yang diderita pasien sudah di stadium empat dan sudah menyebar ke seluruh tubuh."Mendengar perkataan dokter itu, Anggun meneteskan air mata nya."Apa tidak ada cara lain dok?""Maaf nyonya untuk saat ini kami belum menemukan cara lain. Kami dari tim dokter akan berusaha sebaik mungkin. Sebagai manusia sebaiknya kita berserah kepada Yang
Saat menyentuh tangan Mbah Siti, Anggun tersentak kaget "Mas, tangan Mbah Siti kenapa dingin begini?" Tanya Anggun dengan meneteskan air mata Ardy segera mendekat lalu menyentuh tangan Mbah Siti untuk memastikan suhu tubuh Mbah Siti. Sesaat setelah menyentuh tangan Mbah Siti, Ardy segera menekan tombol darurat untuk memanggil dokter dan suster jaga rumah sakit. Melihat istrinya akan jatuh, Ardy segera menopang tubuh Anggun. Dokter dan suster segera masuk ke dalam ruang rawat dan meminta agar Ardy dan Anggun menunggu di luar. "Ayo sayang kita tunggu di luar, biar dokter memeriksa Mbah Siti dulu." Ajak Ardy sambil memapah istrinya. "Tapi mas..." "Serahkan semuanya kepada dokter dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa." Ucapnya seraya membawa Anggun keluar agar tidak menggangu para dokter dan suster bekerja. Keduanya menunggu pemeriksaan dari dokter di depan kamar rawat inap Mbah Siti. Saat pintu terbuka dokter Doni hanya menghe
Anggun mendekap surat yang ditulis ayahnya dengan bercucuran air mata. Selama ini tidak ada satu orang pun yang bercerita padanya tentang kisah kedua orang tuanya bahkan Mbah Siti pun tidak mengetahui tentang ibunya. Mbah Siti tidak pernah sekalipun membuka kotak yang di simpan oleh ayah Anggun. Kotak itu hanya dibiarkan berada di lemari tanpa mengetahui apa isinya. Yang Mbah Siti tahu adalah bahwa kotak itu sangat berharga bagi ayah Anggun.Awalnya semua tetangga mengira bahwa wanita yang dekat dengan ayah Anggun adalah istri ayahnya, ternyata wanita itu hanya teman ayahnya yang mengharap cinta ayah Anggun. Wanita itu meninggalkan Anggun dan Mbah Siti ketika ayah Anggun meninggal. Semua menduga dia adalah seorang ibu yang kejam, tapi pada kenyataannya wanita itu tidak ada hubungan apa pun dengan Anggun dan ayah Anggun. Setelah membaca surat - surat dari kotak itu barulah Anggun mengetahui siapa ibu kandungnya."Ayah, sampai sekarang pun ibu tidak pernah
"Siapa anda sebenarnya?" Marah Anggun. Tanpa menjawab pertanyaan Anggun, wanita itu mulai menyerang dan mencoba memukul Anggun namun Anggun dapat menghindari nya. Perkelahian pun tidak terhindar kan. Aksi pukul dan tendang antara Anggun dan wanita itu membuat ruangan Ardy kacau.prang..brukk...Meja kaca pecah, barang- barang jatuh dan berkas - berkas tercecer di lantai. Keduanya sama kuat sehingga membuat keduanya terluka. Ardy ingin membantu Anggun akan tetapi Anggun melarangnya."Jangan mas, biar aku yang menanganinya."ucap Anggun tenang. Wanita itu melemparkan jarum kepada Anggun dan di tangkis dengan pisau kecil yang selalu dibawa Anggun. "Sial! Dia kuat sekali. Aku harus pergi dari sini, jika terus seperti ini aku akan kalah telak dan menghancurkan semua rencana tuan kesayanganku." pikir wanita itu.Perkelahian itu membuat beberapa karyawan yang berada satu lantai dengan Ardy terkejut karena adanya suara kaca pecah, dan barang yang
"Sekarang ceritakan tentang Rima dan kamu." ucap Bima kepada pemuda itu setelah keduanya sampai di sebuah taman."Menurut cerita nenek, Ibu meninggal sesaat setelah melahirkan aku. Saat ibu mengetahui bahwa dia hamil, saat itu juga dia mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan kemoterapi dan tidak meminum semua obat yang seharusnya ibu minum. Semakin hari kondisi ibu semakin menurun. Semua ibu lakukan karena ibu mengandung anak dari seorang laki-laki yang sangat dicintainya." pemuda itu menghela nafas dan menghapus air mata yang keluar dari ekor matanya.Deg..."Apa dia anakku? atau dia anak Ardan? Tapi...." Pikir Bima lalu mendengarkan kembali cerita pemuda itu."Setelah kematian ibu, Nenek dan kakek membesarkan aku, melimpahiku dengan kasih sayang hingga tujuh tahun lalu kakek meninggal lalu dua tahun setelahnya nenek pun meninggal." lanjutnya bercerita."Siapa namamu?" tanya Bima"Perkenalkan nama saya Hema Satya Putra." jawabnya."Sebenarnya si
Kediaman Keluarga AnggoroMisya pulang ke kediaman nya dengan wajah yang tampak lesu. Dia tidak berhasil menjalin hubungan kerja sama dengan Suhendra group. Bahkan Ardy tidak memberi nya kesempatan untuk berbicara.Misya langsung berjalan ke arah Mike saat melihat papanya duduk bersama kakeknya di ruang keluarga."Papa. Papa sampai jam berapa tadi?" Tanya Misya seraya memeluk dan bergelayut manja di lengan Mike. Misya sangat dekat dengan papanya. Mike pun sangat menyayangi putrinya dan memenjakannya. "Papa sampai mansion setengah jam yang lalu. Bagaimana pertemuanmu dengan tuan Ardy?" tanya tuan Mike kepada anaknya yang baru saja pulang dari kantor. Dari Minggu lalu Mike berada di luar kota karena ada masalah di anak cabang perusahaannya. Rencananya Mike berada di luar kota hanya selama tiga hari tapi masalah yang terjadi di anak cabang perusahaannya ternyata lebih rumit dan menyelesaikan masalah itu memerlukan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Akhi