Share

Misi Selesai

Penulis: Wafa Farha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Misi Selesai

Indah merasakan pergerakan dari sampingnya. Ia pun mengerjap dan melihat Zidan tangah duduk di sisi ranjang membelakanginya, dalam kondisi tertunduk memegangi kepala dengan kedua tangan. Pria itu tengah gelisah, sebagai istri yang bertahun mendampingi, Indah tahu itu.

"Mas," panggilnya lembut.

Pria itu pun menegakkan badan dan menoleh. Sementara Indah bangkit mendekat padanya dengan menarik kedua lutut menyandar ke dinding.

"Apa ini soal Hanna?"

Tak ada jawaban, melainkan sebuah desahan panjang, yang membenarkan pertanyaan Indah. Juga sebagai tanda bahwa hal itu sangat berat baginya.

Zidan merasa masalah ini tak bisa diremehkan. Kenapa Yusuf mengira dirinya pelaku yang merusak masa depan istrinya, Adelia? Ini aneh. Dia dan adik satu-satunya, harus berada dalam lingkaran masalah tanpa tahu apa dosa dan salah mereka. Zidan dan Hanna adalah korban dari perbuatan manusia lain.

Namun, yang jadi pertanyaan, siapa orangnya!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Jangan Menyentuh, Hanna!

    Jangan Menyentuh, Hanna!Yusuf nyaris menangis tatkala tangannya merasakan rembesan darah dari kepala Hanna. Namun, ia berusaha mengabaikan perasaannya agar tak lemah dan segera pergi dari sini.Di lobi, Yusuf bergerak cepat membawa sang istri yang tengah tak berdaya dalam pelukan. Tak sabar kala bayangan mobilnya terlihat.Namun, baru saja pintu lobi terbuka, dua mobil datang secara bersamaan.Yusuf membeku menatap mereka dengan tersengal. Satu mobil, keluar sosok Alex yang lekat dengan keluarga Hanna, dari mobil lain, sosok Eksha yang selama ini mengincar Adelia juga turun dari mobilnya. Sementara di belakangnya beberapa orang datang mendekat dan menguncinya.Kali ini matanya lebih fokus pada sesosok pria yang bergerak mendekat padanya dengan langkah cepat. Alex. Apa yang pria itu lakukan? Kenapa dia ada di sini? Apa dia membuntutinya dan Hanna? Mustahil. Atau pria itu ada hubungan dengan Eksha? Batin Yusuf bertanya-tanya.Belum lagi menda

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Kamu ingin bebas bukan?

    Kamu ingin Bebas Bukan?Alex tak peduli pada ucapan Yusuf dan terus berjalan."Jika itu perlu untuk memisahkan kalian selamanya, aku akan melakukannya!" gumamnya menekan, seiring langkah yang sudah menjauh dari Yusuf.Tentu saja suami Hanna tak mendengar hal itu. Tapi setidaknya, untuk kali ini, Alex puas bisa menyentuh dan membawa Hanna persis di depan Yusuf. Pria itu pasti sangat kesal sekarang."Aku bahkan berharap, ini adalah awal perpisahan kalian."Setelah meletakkan Hanna di kursi belakang, Alex berlari ke arah kursi kendali. Sambil menayalakan mesin, Alex menelepon seseorang."Tenang, Na. Aku tak akan membiarkanmu kenapa-kenapa," ucap Alex sambil mengklik nomor seseorang di ponselnya untuk dihubungi.Mobil yang dikendarai terus melaju dengan kecepatan lebih dari biasa. Pria itu seolah tak ingin kehilangan waktu barang sejenak. Jika terjadi sesuatu pada Hanna, dia akan sangat merasa bersalah. Tapi kesalahan besar ada pada Yusuf

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Menyelesaikan Masalah

    Menyelesaikan MasalahSeorang detektif tengah mengawasi aktivitas di sebuah bangunan yang terletak persis di pinggir laut. Di mana target kliennya berada. Dari tempatnya berdiri, pria itu bisa mengamati beberapa pergerakan, terutama di luar gedung dengan teropong kecil di tangan.Setelah menunggu sekitar satu jam dan melihat banyak hal aneh, ia pun berniat menghubungi kliennya.Di saat tangannya merogoh sebuah ponsel, tanpa ia tahu satu mobil keluar halaman dengan membawa satu targetnya, Hanna."Baik, Pak. Saya kirim lokasi. Saya akan terus mengawasi mereka," ucapnya kemudian setelah info utama sampai pada orang di seberang.Tak lama, orang-orang yang disekap itu dilepasi pakaiannya lalu dikenakan oleh pihak penyekap. Detektif itu mengerutkan itu mengerutkan kening."Apa yang mereka lakukan? Ini bukan situasi biasa!"Tak lama orang-orang itu disembunyikan. "Apa aku perlu merekam ini?" gumamnya sambil merogoh ponsel."Tak salah

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Wanita dalam Bangsal

    Wanita dalam BangsalAdelia mengerjap, kala suara-suara beberapa pria dan seorang wanita berada satu ruangan bersamanya.Perawat-perawat yang kena sift malam itu terpaksa ikut bersembunyi, meninggalkan pasien mereka yang tidur. Sembari berharap pasien-pasien itubtaky bangun atau dibangunkan oleh orang-orang yang datang mensabotase mereka."Kami ada di bangsal terakhir. Seperti permintaan dokter. Jadi tak tahu sama sekali kejadian di luar sana. Saat memanggil Pak Satpam dan mendapat jawaban aneh dari orang lain, Fadli teman kami segera mematikan ponsel karena takut terlacak.""Ya, aku mengerti. Biar aku kirim seseorang untuk melihat kondisi di sana. Tolong jaga istri kakak saya," pinta Zaki sekaligus berusaha menenangkan para perawat yang menjaga Adelia.Tak lama panggilan pun diputus."Si-siapa kalian?" ucapnya bingung."Tenang, ya, Sayang," ucap perawat wanita yang langsung mendekat begitu tahu Adelia telah sadar.Namun, di lu

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Tanda Lahir

    Tanda Lahir"Sedang apa kamu di sini?" tanya Alex sembari menarik orang suruhannya menjauh dari area ICU di mana keluarga Hanna masih berada di sana.Gawat saja kalau sampai mereka tahu, bahwa pria itu adalah suruhan Om nya Eksha. Dan dia adalah juga dari dalang kejadian ini, yang kemudian berbuntut pada pemukulan di kepala Hanna."Tenang Tuan. Saya membawa kabar bagus!" sahut pria itu."Tapi kan gak harus ke sini!" tekan Alex yang tak suka. "Kamu hanya tinggal bilang lewat telepon.""Oh, nggak bisa. Saya harus bertemu Tuan karena membawa ini dari mobil pria itu," jawab si pria.Alex pun segera meraih dan membukanya. "Apa ini?"Matanya melebar sempurna ketika membaca sebuah gugatan cerai dari Hanna dan sudah ditandatangani oleh Yusuf."Ini benar-benar kejutan." Sebuah senyum terbit di wajah Alex."Lex!" panggil Subakhi yang tampak dari kejauhan."Ah. Ya, Om!" Alex menyahut agar pria tua itu tak curiga."Sia

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Seseorang yang Dipercaya

    Seseorang yang Dipercaya"Ah ya. Jadi Hanna yang meneleponku meminta bantuan. Tapi saat datang dia sudah terluka, sepertinya mereka sedang bertengkar hebat." Alex memutarbalikkan fakta. Entah, kenapa semua kejadian tampaknya mendukung jalan yang ditempuhnya. Seolah takdir tengah berpihak pada Alex."Apa?!" Zidan membeliak.Pria itu diam sejenak. Mencerna apa yang Alex sampaikan. Benar, juga. Semua kejadian bersesuaian dengan ucapannya. Pasti penyebab pertengkaran itu, karena Yusuf masih sangat kesal pada Hanna sebab Zidan memukulinya sampai tak berdaya. Lalu, berbuntut pada surat perceraian yang Yusuf kirim ke rumah sakit. Benar-benar tak punya hati."Dia melampiaskan dendamnya padaku ke Hanna. Bajingan, pengecut!" rutuknya kesal.Namun, kenapa Yusuf membawa Hanna ke rumah sakit jiwa itu? Apa dia ke sana untuk berobat? Karena sebenarnya Yusuf punya gangguan jiwa.Ini hal penting, detektif suruhan Zidan harus mencari tahu tentang ini. Jangan

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Aku Bisa Gila Tanpamu

    Aku Bisa Gila TanpamuSampai di depan kamar pasien di mana Hanna dirawat, Yusuf melihat kakak iparnya dan Alex tengah bicara serius. Tak pikir panjang, ia pun mendekat dan menanyakan kabar sang istri."Assalamuallaikum. Mas," sapa Yusuf. Yang meskipun kesal pada Alex, memilih bersikap tenang dan tak mengungkit kejadian di rumah sakit."Waallaikumussalam," sahut Zidan sepontan, sembari membalik tubuhnya melihat siapa yang mengucapkan salam. Matanya melebar tak percaya, bahwa Yusuf berani datang setelah semua yang diperbuatnya.Begitu juga Alex, ia tampak murka dengan pria itu. Lelaki itu pikir, suami Hanna sudah mati, atau setidaknya disekap oleh Om-nya karena menyembunyikan keberadaan Adelia.'Aneh, kenapa Om Eksha melepasnya? Apa aku kurang provokatif? Ini pasti ada yang salah? Atau jangan-jangan mereka membuat kesepakatan?'"Sedang apa kamu di sini?" tanya Zidan menekan."Hah?" Yusuf melebarkan mata. Bingung atas tanggapan kakak ipa

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Membatasi Kekhilafan

    Membatasi KekhilafanPapa Hanna berlari menyusuri koridor mencari perawat yang berjaga. Tak lama ia melihat seorang pria berpakaian perawat tengah berbincang dengan seorang pria yang memakai topi. Ia pun segera menghampiri dan mengatakan bahwa putrinya telah siuman."Baik, kami akan memeriksanya." Perawat itu menyahut cepat."Dok, segera ganti pakaian, pasien menunggu." Pria itu memberi kode pada Yusuf agar segera berganti pakaian.Pria yang juga mengenakan masker itu mengangguk dan segera masuk ke dalam ruangan di mana jas milik seorang dokter tergantung.Tanpa kecurigaan apa pun papa Hanna membersamai dua orang itu masuk ke kamar putrinya.***Kepala Eksha meneleng, memikirkan ada hal yang aneh berdasarkan pernyataan Alex bahwa Yusuf tengah membuat kekacauan di rumah sakit.Pria itu pun menghubungi orang yang berjaga di sekitar rumah Yusuf. Agar memeriksa benar tidaknya yang dikatakan Alex. Kalau Yusuf di rumah sakit, itu art

Bab terbaru

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP Terakhir - Pujian

    EP Terakhir - Pujian"Pa, belum tidur?" tanya Zidan pada papanya yang tengah duduk di ruang kerjanya menatap layar komputer. Ia sengaja bertanya, sebagai isyarat meminta izin meminta masuk dan menggangu sang papa."Oh." Papa Zidan yang juga papa dari Hanna itu sontak mendongak. Menatap ke pintu, di mana asal suara datang.Meski pria tua itu tampak sibuk memandangi komputer, namun, kenyataan ... pikiran pria paruh baya itu tak sedang ada di sana. Ia terus kepikiran pada munculnya Alex di depan mereka hari ini. Seseorang yang ia pikir akan mendekam di penjara lebih lama.Putra sulungnya itu lalu masuk ke dalam. Ia duduk di sofa yang jaraknya berdekatan."Apa Papa tahu sesuatu tentang Alex?" Zidan menyampaikan kekhawatirannya melihat sosok Alex tadi pagi.Ia ingin menghubungi pemuda yang dulu jadi teman dekatnya tersebut. Akan tetapi, takut jika masalah justru akan bertambah rumit.Pria paruh baya itu menggeleng. "Aku tak tahu apa pun."

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP11 - Malam Pertama

    EP11 - Malam Pertama"Apa kamu sudah siap?" tanya Henry yang sudah berdiri di depan ranjang. Di mana Adelia tengah memeluk putrinya.Henry merasa sudah sangat bersih sekarang. Mandi dan menggosok tubuhnya lebih dari setengah jam. Menggosok gigi dan memakai parfum di mulutnya. Juga menyemprotkan ke seluruh tubuh yang hanya dibalut pakaian handuk."Hem?" Mata gadis kecil di pelukan Adelia sontak membuka sempurna.Saat itu Adelia memejamkan mata.Henry tampaknya tak tahu bagaimana harus mengatasi kondisi anak kecil yang akan tidur. Ini saja dia perlu mendongeng, bercerita tentang masa kecilnya, juga menjanjikan banyak hal menyenangkan untuk putrinya kalau dia mau tidur dengan cepat.Akan tetapi ... sekarang. Hanya dalam hitungan detik, Henry mengacaukannya."Ayah mau ke mana Bunda? Aku boleh ikut kan?""Huhhh. Sabar ....." Adelia mengenbus berat. Ia kemudian melirik pada Henry yang tampaknya juga sangat kecewa kala melihat gadis k

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP10 - Double Date (3)

    EP10 - Double Date (3)"Mau ke mana malam-malam begini?" tanya Maya pada Alex."Ke rumah teman. Bentar Mi." Pria yang sedang sibuk mengikat tali sepatu itu menyahut. Melirik sekilas wanita yang selama ini setia menemaninya."Lex, Mami gak mau kamu kena masalah lagi, ya." Maya mengingatkan. Sudah cukup mereka merasakan hidup lebih sulit dari sebelumnya tanpa Alex.Pikir Maya, sekarang ini, dua keluarga kaya itu pasti tengah mengawasi Alex dan mencari-cari kesalahannya."Iya. Mi. Tenang saja." Alex menyahut singkat. Kali ini ia telah berdiri tegak di atas kedua kakinya dan siap bergerak pergi."Aku pamit dulu." Pria itu menunjuk keluar, di mana mobil sudah siap di depan rumah mengantarnya ke mana saja."Ya." Maya melepas putranya dengan kondisi hati yang was-was. Berharap Alex bisa memegang kata-kata, dan tak membuat masalah di luar sana.***"Jadi tadi ... aku bertemu dan bicara dengan Alex, bahkan dia sempat mencengkeram

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP9 - Double Date 2

    EP9 - Double Date 2Yusuf menyerah. "Kita bahas soal bulan madu kita saja.""Hah?" Mata Hanna membulat. Semudah itu? "Bu- bukan kita yang bulan madu, tapi mereka Mas.""Tapi kita diajak untuk meramaikan acara mereka." Yusuf tersenyum pada Hanna."Yeah! Itu lebih baik!" Henry berseru senang. Sejak awal pria itu memang terus terlihat senang. Apalagi ini adalah malam pertamanya dengan Adelia.Karena itu juga lah, Yusuf yang sebenarnya sangat kesal, menahan diri untuk tidak marah. Tak etis rasanya kalau harus merusak kebahagiaan pengantin baru karena kesalahan yang menurutnya tak disengaja."Btw, Mas bakal perjalanan bisnis ke mana?" tanya Henry."Ke Inggris. Kami perlu bertemu klien dan memeriksa lapangan untuk memutuskan apakah tanda tangan kontrak atau tidak." Yusuf menjelaskan hal yang tak Henry pahami."Yah ... kenapa ke Inggris. Kami baru mau rencana ke Turkey berkunjung ke Aya Sofia." Henry menyayangkannya."Wah, kali

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP8 - Double Date

    EP8 - Double DateAlex mondar-mandir gelisah di dekat meja makan. Meski sang mami sudah menyediakan makanan lezat di atas meja, pria itu tampak tak berselera untuk menyantapanya."Lex kenapa tidak segera duduk dan makan?" tanya Maminya heran. Pemuda itu malah mondar-mandir gak jelas, dan membiarkan makanan sampai dingin."Mi, udah dapat telepon dari Tante Risa?" tanya Alex penasaran.Mami Alex menggeleng. "Belum, sabar. Sekarang dia pasti sedang berusaha keras membujuk Om kamu buat maafin kita."***"Waallaikumussalam. Mas Yusuf. Baiknya kamu pulang deh sekarang.""Hah? Pulang?" protes Yusuf. Dia bahkan baru sampai. "Ada apa?""Udah cepetan. Ini aku mumpung baik loh ngasih tau!" teriaknya memaksa di ujung telepon.Yusuf terbengong-bengong. Apa yang terjadi sebenarnya? Apa ini ada hubungannya dengan kerisauan hatinya. Atau pria itu cuma mengerjainya saja? Henry kan dikenal usil."Bilang deh. Kamu ngerjain aku, ya.

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP7 - Paksaan Henry pada Yusuf

    EP7 - Paksaan Henry pada YusufHanna tak ingin mempedulikan Alex dan berjalan begitu saja melewati pria itu. Namun, di saat bersamaan, tangan panjang Alex dengan cepat meraih lengan wanita tersebut. hingga langkah wanita itu terhenti.Merasa tak nyaman dan risih, Hanna menarik kasar tangannya. "Jaga perilakumu!" tekannya mengacungkan jari tepat ke wajah Alex, dengan tatapan tajam pada pria itu."Oke." Alex mengangkat kedua tangannya. Seolah takut pada ancaman Hanna. "Ck. Galak amat. Padahal aku udah berubah jadi anak baik." Senyumnya tipis. Ingin menunjukkan ketulusan pada lawan bicaranya, kalau dia memang sudah berubah.Hanna bergerak mundur, sekira tak lagi sampai Alex meraihnya. Tak ingin berlama-lama meladeni pria yang menurutnya gila, kakinya pun bergerak semakin cepat menjauh.Alex hanya bisa tersenyum. Tak mudah mengambil hati orang-orang yang disakitinya."Yah, semua perlu waktu. Aku akan mencoba memahami itu." Pria itu memiringkan s

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP6 - Apa Maumu, Lex!?

    EP6 - Apa Maumu, Lex!?Tujuan utama Alex ke rumah Adelia, selain membuat semua orang yang bahagia saat dia di penjara, terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba, adalah untuk bertemu sosok wanita yang terus dirindukannya, Hanna.Setelah menemui Adelia dan suaminya, ia berkeliling mencari di mana Hanna berada. Namun, setelah mendapati Eksha dan tantenya Risa sudah tak terlihat, ia pun yakin bahwa Hanna juga sudah pulang bersama mertuanya itu. Apalagi Yusuf juga tak terlihat. Sepasang suami istri itu harusnya bersama, jika tak ada salah satunya, berarti satu yang lain pun tak ada.Merasa putus asa, Alex akhirnya memilih pulang saja. Dia bisa meneruskan keinginannya itu di lain waktu, dan beristirahat untuk sekarang. Sepulang dari lapas, punggungnya sama sekali belum bertemu tempat rehat, bahkan sekedar untuk bersandar. Di dalam mobil pun, tanpa sadar ia terus duduk tegap, karena serius menyimak penjelasan pengacara yang dibawa sang mami.Langkah lebar pr

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP5 - Bawa Aku, Mas!

    EP5 - Bawa Aku, Mas!"Selamat ya," ucap Alex sembari menyodorkan tangan pada mempelai wanita yang kini sedang beristirahat di ruang ganti. Seluruh make up di wajahnya dibersihkan oleh penata rias.Adelia mengerutkan kening. Ia tampak tak mengenali pria itu, lalu menangkupkan dua tangannya. Kenapa ada pria asing yang bisa masuk ke ruang pribadinya. Keluarga atau kenalan dekat memang masih dibolehkan untuk masuk, tapi ia merasa tak mengenal Alex.Alex tersenyum. Meski kecewa respon yang didapat tak sebaik bayangannya. Dia lalu beralih ke mempelai laki-laki. Pria itu dengan terpaksa meraih tangan Alex."Selamat ya, Dokter em ...." Alex tampak berpikir. Bodohnya tak memperhatikan banner di depan dengan nama sepasang pengantin di sana."Henry. Nama saya Henry." Pria itu tersenyum tipis. Setelah bersalaman Alex pun menjauh."Siapa dia?" bisik Henry yang merasa aneh. Karena bahkan wanita yang sudah sah jadi istrinya itu tak mengenalnya."Ent

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP4 - Turunin, Mas!

    EP4 - Turunin, Mas!Hanna baru saja selesai mandi. Wanita itu keluar dari pintu toilet sambil mengeringkan rambut dengan handuk kecil."Kenapa pakai handuk kecil itu? Bakal lama selesainya. Itu ada hair dryer." Yusuf yang tengah menggendong Akhyar menunjuk ke arah lemari.Hanna menggeleng. Nanggung menurutnya. Pakai handuk kering sudah cukup simple tak perlu menyalakan mesin dan menggerakkannya ke kepala. Lagi pula mereka tak sedang buru-buru, karena takut kepergok berduaan di kamar itu."Ck. Pasti sengaja, ya. Mau goda," goda Yusuf dengan menyebut Hanna yang menggodanya."Ish, apa sih, Mas? Baru juga selesai. Masa goda lagi," protes Hanna sambil mencebik, melirik pura-pura kesal ke arah sang suami."Heleh. Pura-pura jaim." Yusuf tak menyerah. "Ya, kan, Dek." Kini tatapannya beralih pada batita dalam gendongan. Rasanya senang saja Hanna kesal, dan hanya memperhatikannya."Hehmh. Mas kali yang jaim. Padahal pengen lagi kan tapi ngomong

DMCA.com Protection Status