Beranda / Romansa / Bidadari Pembawa Luka / 28. Haruskah Aku Membunuh Waktu?

Share

28. Haruskah Aku Membunuh Waktu?

“Umma, ini ada kue dari ibu. Ibu membuatnya khusus untuk Umma,” ucap Maha.

“Simpan saja di sana,” balas Sarah dengan dingin. Wanita paruh baya itu masih belum bisa menerima kehadiran Maha di rumah tangga anaknya.

“Umma mau mencicipinya?” tawar Maha dengan suara yang lembut.

“Eh, Bi Inah sini,” panggil Sarah. Alih-alih menjawab tawaran Maha, wanita paruh baya itu malah memanggil asisten rumah tangganya itu.

“Iya, Nyai. Ada yang perlu Bibi kerjakan?” tanya Inah.

“Itu kue buat kamu, makan ya bagikan sama yang lainnya juga,” balas Sarah.

“Ini kan kue kesukaaan Nyai? Nyai mau memberikan semuanya?” tanya Inah.

“Lidah saya nggak cocok, buat kamu saja,” balas Sarah dengan dingin.

“Baik, Nyai. Nanti Bibi bagikan ke yang lainnya,” ucap Inah. “Matur nuhun, Nyai,” tambahnya.

Maha hanya bisa membisu saat kue buatan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status