Share

Siapa?

‘’Maafkan aku, Bu,’’ batinku.

‘’Jangan dimasukin ke dalam hati semua kata-kata Pak Ardi ya?’’ pinta bu Karni.

‘’Aku nggak tahu harus ngomong apa lagi, Bu. Ibu mau saja menolong aku yang banyak dosa ini.’’ Tangisanku pecah seketika.

‘’Huushh! Kamu lihat Ibu! Nggak boleh ngomong kayak begitu, semua orang punya banyak dosa, dan kamu belum terlambat untuk bertaubat.’’ Bu Karni memandangiku, lalu memelukku erat.

‘’Iya, Bu. Ibu benar. Makasih sekali lagi ya, Bu.’’ Perlahan aku melepaskan pelukan.

Bu Karni hanya mengangguk dan tersenyum, lalu menyeka buliran air mataku dengan tangannya, ‘’Ya udah, tuh dimakan dulu makanannya. Pasti kamu sudah lapar kan?’’

Aku mengangguk dan meraih makanan yang dihantarkan oleh bu Karni.

‘’Kalau begitu, Ibu keluar dulu ya. Makan nasimu dan habiskan, ingat jangan banyak pikiran!’’ Nasihat bu Karni sembari beranjak dari duduknya. Aku hanya mengangguk perlahan, beliau pun melangkah keluar.

‘’Melihat nasi aja aku udah nggak selera. Padahal sambalnya enak, tapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status