แชร์

Rejeki nomplok

ผู้เขียน: Nisa cantik
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-04-23 10:06:53

"Nanti setelah bosnya Damar itu pergi, kita minta saja uang yang diserahkan kepada Nadin tadi, amplopnya tebal banget ya Bu, pasti itu isinya adalah 100 juta seperti yang diungkapkan oleh Damar!" kata Sarah.

"Rezeki nomplok Kalau seumpama kita bisa mengambil alih uang tersebut, enak bener perempuan miskin itu menerima uang sebanyak itu, nggak pantes banget!" kata Bu Pratiwi menimpali perkataan putrinya.

Sarah rupanya mengingkari surat perjanjian yang sudah ditandatanganinya kemarin, dia kembali mendatangi ibunya dan melakukan hal-hal yang sangat dilarang oleh suaminya tersebut.

Sarah benar-benar menyepelekan tentang perjanjian yang sudah ditandatanganinya yang terkait dengan talak yang disebut di dalamnya.

Kesalahan fatal Sarah akan memicu retaknya rumah tangganya bersama Budi, hanya Ivanka lah yang menjadi pertimbangan seorang Budi untuk memberi satu kesempatan kepada Sarah, Budi sudah berjanji dalam hatinya sendiri jika Sarah sampai tidak bisa memanfaatkan kesempatan yang diberikann
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (3)
goodnovel comment avatar
Nina Hani Anissa
Suka sekali ceritanya sedih juga punya suami pedit nya ampun deh ......
goodnovel comment avatar
Yuyun Yuni
sebel n sedih dg nasip istri yang bersuami kan peria pelit medit n egois
goodnovel comment avatar
Yuyun Yuni
seru cerita nya
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   on cam nih

    Sarah yang tidak mau ketahuan bahwa dirinya diam-diam menemui Bu Pratiwi, langsung berpamitan pulang kepada ibunya.Tapi langkahnya urung dilanjutkan saat mengetahui ada Damar di rumah sang ibu."Saya pulangnya nanti dulu deh Bu mau ngomong dulu sama Damar, aku harus memberikan kabar bahwa Nadine sudah menerima uang dari perusahaan miliknya, uang itu kan hasil kerja kerasnya Damar! seharusnya yang berhak menerimanya adalah Damar bukannya Nadine!"kata Sarah.Langkah cara mendahului Ibu Pratiwi untuk langsung menuju ke arah Damar."Sudah pulang lu Mar? Tau nggak Aku punya kabar penting banget buat kamu!"mendengar kakaknya yang tiba-tiba bicara membuat Damar menyipitkan matanya."Penting apa Kak? tentang apa? Kalau kakak nyamperin aku hanya untuk menanyakan uang, Maaf Kak, Damar sudah tidak punya uang lagi!" kata Damar yang salah paham."Haiiisssshhh kamu itu, suudzon aja adanya! dengerin dulu kenapa kalau mbak mu ini mau ngomong?"setelah berkata itu Sarah pun menoyor kepala sang adik kar

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-24
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   peringatan Budi

    "Kenapa sih kamu malah kalah sama perempuan seperti itu? mau-maunya kamu diancam seperti itu!"protes Sarah kepada adik lelakinya."Mbak Sarah nggak dengar tadi dia bilang on cam? Mbak sarah tahu artinya itu apa? Kita bakalan viral untuk kedua kalinya jika masih nekat!"jawab Damar."Kita?? Kamu aja kali! aku mah ogah!"kata Sarah membantah ucapan Damar."Tinggal kamu ambil saja hp-nya lalu kamu banting, beres kan? Kalau sudah begitu kan next dia tidak bisa mengancam kamu lagi!''kata Sarah memberi ide gila."Betul juga ya mbak? Kenapa aku nggak kepikiran sampai ke sana?"jawab Damar membenarkan ucapan kakaknya."Besok lagi aja lah Mbak, toh kita sudah tahu di mana Nadine tinggal, sewaktu-waktu kita bisa ke sana, dan yang pasti jangan saat ada Ine ataupun Sari!"kata Damar."Kenapa memangnya? Kamu takut? Kamu lho laki-laki, kok bisa-bisanya takut sama perempuan, pakai rok saja sana biar lebih lembut!"ledek Sari kepada adiknya."Bukannya takut, tapi lagi capek ini, mana jabatan Aku di kantor

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-25
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Meminta yang bukan haknya

    "Benar kata Nadine Mbak, Sampai kapan akan terus lari dari mereka! mereka itu bukan Tuhan Mbak yang harus ditakuti! kalau Nadine sudah siap untuk menghadapi mereka, Ya sudah sih kita siap saja di belakang Nadine untuk selalu mendukungnya!"jawab Ine."Tapi kita kan tidak selalu di rumah Ne, kita ini terikat dengan pekerjaan yang selalu meninggalkan Nadine sendirian di rumah!" kata Sari mengingatkan Nadine."Mbak Sari lupa dengan kuasa Allah? Apa sih yang tidak menurutnya? Bagi kita yang mustahil pun bisa di wujudkan dengan Kun fayakunnya!"jelas Ine mengingatkan."Kita serahkan saja jalan takdir yang akan diukir oleh Nadine, semampu dan sebisa kita, kita akan mendampinginya!"kata ine kemudian.Sari pun akhirnya menganggukkan kepalanya tanda paham apa yang dimaksud oleh Ine, tak lama dari dalam keluar Nadine bersama Gibran ya hendak dijemur oleh Nadine."Kita pasrah saja dengan garis takdir Mbak, kita tak perlu berlari-lari lagi, aku siap kok menghadapi Mas Damar! Dia kan sudah bukan sua

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-25
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Bogem mentah

    "Maaf tidak bisa, uang itu untuk tabungan sekolah Gibran kelak!" tolak Nadine masih dengan nada yang sangat tegas."Jangan serakah kah kamu Nadine, uang itu adalah milikku, aku yang bekerja aku yang memeras keringat aku yang membanting tulang! kenapa kamu malah ingin menguasainya sendiri?"Kata Damar dengan sedikit menahan amarahnya."Itu adalah uang dari perusahaan di luar uang gajimu, terkhusus untuk kami para istri!" Nadine menekan kata terkhusus dalam penjelasannya berharap Damar sadar dari rasa tamaknya."Tapi kalau aku tidak bekerja di sana, kamu juga tidak akan mendapatkan uang itu, lagian setiap bulannya aku juga sudah memberikannya kepadamu!" bantah Damar."Kamu masih mengungkit uang tak layak yang kamu berikan kepadaku? Uang yang kamu berikan kepadaku Bahkan tak ada separuh dari jatah perusahaan! tak ada 10% dari uang yang setiap bulannya kamu terima dari perusahaan! mau membahasnya lagi? Waras kamu?"Tanya Nadine. "Sudah, nggak usah banyak cincong! intinya aku tidak akan mem

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-27
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Usaha Nadine

    "Pesanan ibu sudah siap, silakan kalau Ibu mau mengambilnya!" kata Nadine.Setelahnya Nadine pun mempersiapkan pesanan sang customer agar saat sudah tiba, tinggal membawanya saja.Sinambi menunggu kedatangan pelanggannya, Nadine pun membersihkan peralatan miliknya.Tepat saat Nadine sudah selesai membersihkan alat masaknya, pelanggan pun datang. Nadine menyerahkan pesanan yang sudah dibuatnya tadi, kini tinggal giliran Nadine untuk datang ke rumah tetangganya yang telah dititipi Gibran.Tak lupa dibawanya kue yang sengaja dibuatnya tadi untuk tetangganya tersebut."Assalamualaikum Mbak Rahma...! terima kasih ya sudah jagain Gibran untukku! ini tadi ada sisa kue yang aku buat, mbak Rahma mau ya?" Kata Nadine menyodorkan satu toples kue kering kastengel dan juga satu loyang kecil brownies lumer. "Repot-repot banget loh kamu Din, tapi terima kasih deh, kebetulan perutku rasanya lapar, langsung aku makan ya?" Jawab Rahma berterima kasih atas kue pemberian Nadine tersebut. Karena sudah a

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-28
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Berghibah tentang Nadine

    "Emang dasar Nadine aja yang gak tau diri, aku sumpahin dia mendapatkan azab dari apa yang dia lakukan kepadamu, Ibu tidak terima ya Mar, apalagi tentang uang yang di dirampasnya itu! udah jelas-jelas dia tidak bekerja, seharusnya dengan sukarela Dia memberikan uang itu kepadamu, kan memang kamu yang kerja?" pendapat sampah seorang Pratiwi.Padahal yang sebenarnya adalah uang yang diterima oleh Nadine itu merupakan uang tunjangan dari perusahaan yang memang diperuntukkan untuk istri dari para pekerjanya, lalu bagaimana jika perempuan yang bekerja di perusahaan Indrawati tersebut? Nah kalau ada perempuan yang bekerja di sana maka akan mendapatkan bonus separuh dari tunjangan istri tersebut yaitu sekitar 1.500.000. Bonus itu pun tidak serta-merta keluar begitu saja.Bonus itu bisa cair jika pekerja tersebut tidak absen selama masa kerjanya di satu bulan dengan alasan apapun. "Iya ya Bu? Kok Nadine tidak mendapatkan azab karena sudah menzalimiku? Dia malah semakin senang hidupnya! Ibu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-30
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   baba 19

    "Entahlah Bu, Nadine sangat berubah sejak kejadian waktu itu! Nadine yang sekarang benar-benar tak sama seperti Nadine yang menemaniku selama ini! entah apa yang terjadi padanya, apa mungkin Nadine kesurupan setan Talak ya Bu?" Damar bicara sesuatu yang tidak berbobot. Mana ada setan Talak? ya nggak dears?"Kamu waras? Mana ada setan Talak? Aya Aya wae ikam pang!" kata Ibu Pratiwi menggabungkan bahasa daerah dari dua tempat berbeda."Lah nyatanya Bu? Aku saja sampai tak bisa mengendalikannya setelah talak itu tanpa sengaja aku jatuhkan, kenapa juga dia harus seperti itu? Padahal kan tinggal anggap kalau aku tak pernah berkata Talak kepadanya kan beres?" Kata Damar masih ngawur."Nadine itu benar-benar egois dan tak memikirkan Gibran yang akan kehilangan ayahnya!" omel Damar lagi.Damar sendiri tidak menyadari jika sebenarnya yang egois adalah dirinya, bahkan sejak kelahiran Gibran sama sekali Damar tidak pernah memikirkan kebutuhan anak tersebut, kalau tidak tertolong oleh fihak kanto

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-02
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   bab 20

    "Kenapa hidup kita semakin belangsak ya Bu? Apa benar kalau kita ini terkena karma karena kutukan Nadine?" Tanya Damar. "Tau nggak Bu? Sebenarnya aku nggak rela loh Nadine mendapatkan aliran dana setiap bulannya sebanyak 3 juta dari perusahaan tempatku bekerja, bahkan aku yang banting tulang saja hanya menghasilkan 5 juta setiap bulannya!"lanjut Damar lebih seperti curhat kepada ibunya."Betul katamu Mar, enak bener sih Nadine? Ongkang-ongkang kaki di rumah tapi mendapatkan jatah! makin besar kepala lah tuh! coba kamu minta saja uang yang diberikan oleh kantor kepada Nadine!" usul Pratiwi lagi."Kalau Ibu mau silakan, kalau aku sih ogah pakai banget! bukannya mendapat uang tapi babak belur dan bonyok karena bogem mentahnya Nadine...!"jawab Damar. Tengah asik berbincang santai membahas tentang kebingungan mereka, dari kamar Santi terdengar orang sedang muntah-muntah, bisa dipastikan bahwa itu adalah Santi sang pemilik kamar. "Santi sedang tidak enak badan Bu? Kok muntah-muntahnya pa

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-03

บทล่าสุด

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   bab 72

    Ine menatap tajam ke arah Sari, hatinya merasa curiga dengan permintaan maaf dari sahabatnya itu,"Jangan katakan kalau kamu nggak bisa Dateng ya mbak, aku marah nih...!" kata Ine."Maaf...!" jawab Sari sekali lagi tanpa berani melanjutkan kata-katanya yang semakin membuat Ine penasaran dan sekaligus geram."Sudahlah mbak Ine, jangan maksa mbak Sari Dateng kalau emang dasarnya nggak bisa Dateng. Acaranya akan tetap berlangsung meskipun tanpa kehadiran mbak Sari." Kini Nadine yang menyahut."Maafin aku, tdi Damar bilang hari pernikahan kami, maksud saya hari ijab qobul pernikahan kami tepat di tanggal 27 bertepatan dengan acara 7 bulanan Ine...!" Sari menjelaskan dengan menunduk."Bukan keputusan kami Din, tapi itu adalah keputusan dari sesepuh kampungku yng di mintai tolong untuk memperhitungkan hari yang tepat untuk kami...!" lanjutnya penuh rasa bersalah."Apakah tidak bisa di tukar harinya mbak? satu hari saja...!" Ine masih mencoba untuk menego supaya Sari bisa ikut hadir di acaran

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Bab 71

    "Aku tak tahu meski berkata apa, kita jalani saja dulu, jika memang pada akhirnya takdir membawa kita dalam sebuah komitmen, kita bisa apa?"jawab Sari. "Kamu tidak berniat untuk mengingkari takdir kan?"tanya Damar. Sari pun menggelengkan sebagai jawaban atas pertanyaan Damar."Berikan aku waktu, aku pun butuh memahami apa yang terjadi di dalam sini, konyol nggak sih?"kata Sari kemudian. "Tergantung dari bagaimana kamu memandangnya...!"jawab Damar. "Kita ini hanya makhluk, ibaratnya kita ini hanyalah wayang yang siap untuk menerima peran kita, tentu saja tidak mampu untuk menolaknya, siapa pula kita...?"kata-kata Damar terdengar sangat bijak. Setelah itu mereka pun saling pulang ke rumah mereka masing-masing, setelah sebelumnya mereka saling bertukar nomor ponsel. ***** Tak terasa 2 minggu telah berlalu, kini tiba saatnya Nadine dan juga Anan untuk mengambil surat hasil dari pemeriksaan mereka dua minggu yang lalu. Dalam hati Nadine sangat berharap jika hasil tesnya adalah

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Kamu bukan ibu kandungnya Nadine bukan?

    "Kak ih... Aku nggak suka kakak bilang seperti itu...!" kata Nadine merajuk.Anan semakin mengeratkan pelukannya, tapi dalam hati di tak pernah menyesali kata-katanya barusan. Baginya cinta yang dia berikan untuk Nadine adalah cinta tak bersyarat. Cinta yang akan selalu apa adanya dan selalu menerima segala keadaan.Keesokan harinya, Sesuai keinginan Nadine mereka pun memeriksakan diri berdua ke dokter kandungan, jika Anan santai, beda halnya dengan Nadine.Entah mengapa hatinya diliputi rasa was-was yang sangat mendalam, hatinya gelisah karena dia terus terngiang-ngiang kata-kata dari sang suami."Bagaimana jika seandainya aku tak bisa memberikanmu keturunan kak?" Tanya Nadine tiba-tiba."Tak masalah...!" jawab Anan santai."Tapi kakak adalah anak tunggal dari Mama dan Papa...!" perkataan Nadine tak selesai karena di sanggah terlebih dahulu oleh Anan."Dan aku bukanlah seorang pangeran yang wajib memiliki penerus untuk sebuah kerajaan yang di pimpin, ku kira itu cukup untukku jadikan

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Ucapan adalah Do'a

    Melihat Damar berlalu dengan rasa malu yang ditanggungnya membuat Sari sedikit merasa kasihan dan iba, tapi tak di pungkiri nya juga bahwa dirinya juga merasa jengah dengan tingkah absurd dari Nadine tersebut."Mbok ya sadar to mar, tak bisakah dirimu bermetamorfose menjadi lelaki baik seperti yang lainnya? andai kau itu normal seperti lelaki kebanyakan, mungkin aku akan bersedia menjadi pengganti Nadine...!"Batin Sari.Tapi setelahnya Sari pun langsung mengusap dadanya dan beristighfar berkali-kali karena fikiran konyolnya tersebut. setelah itu dia juga memukul-mukul kepalanya karena tak habis fikir bisa memiliki fikiran seperti itu."Sari Sari, kamu itu jangan ketularan tidak waras, Nadine saja dulu sampai tobat yang bukan soto babat menjadi istrinya,lah kok bisa-bisanya kamu memiliki fikiran menjadi istrinya. Eling Sari eling...!" gumamnya kemudian"Tapi kata pak ustadz kemaren, katanya jodoh tak ada yang tahu...!" katanya kemudian seolah membela diri atas pemikirannya tadi.*****

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Laki-laki halu rupanya

    "Cukup saja lah, aku ingin segera menyelesaikan liburan kita, aku sudah rindu sama Gibran...!"kata Nadine sendu saat mengingat sang putra."Kita pulang besok pagi saja ya? di penerbangan awal...!" jawab Anan menanggapi keinginan sang istri.Nadine mengangguk menyetujui keinginan sang suami, dia cukup senang dan lega karena keinginannya langsung di iyakan dan tak di persulit.Pagi harinya, sesuai janji Anan kepada sang istri mereka pun bertolak dengan penerbangan pertama, tujuan yang awalnya ingin langsung ke tempat wisata yang lain berubah haluan dengan menjemput Gibran untuk di bawa turut serta bersama mereka. Anan pun tak merasa keberatan karena ritual bulan madu yang seharusnya di lakukan pun belum bisa mereka lakukan.Sesampainya di kediaman orangtua Nadine, Ibu Liliana dan suami di buat terkejut dengan kepulangan Nadine dan juga Anan yang tak sesuai jadwal."Aretha? kok kalian pulang cepat? ada apa? ada masalah kah?" tanya Ibu Liliana sudah mewakili kebingungan sang suami."Kami

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   bulan madu di tempat yang berbeda

    Akhirnya keputusan diambil untuk berwisata di Kalimantan, sesuai keinginan Nadine mereka berdua akan mengelilingi Kalimantan, dari Kalimantan timur selatan barat tengah dan Utara. Sementara Arkan pun lebih memilih menuruti keinginan sang istri yaitu berlibur ke luar negeri, tempat yang dituju oleh mereka adalah negeri impian Ine untuk dikunjunginya selama ini. Kedua pasang pengantin baru itu sangat bahagia menikmati bulan madu mereka, karena kedua pasang pengantin itu tak melewati masa pacaran, maka pacaran mereka lakukan setelah menikah. dan itu jauh lebih membahagiakan bagi mereka. "Dek aku tidak mau menunda kehamilan, apakah kamu bersedia untuk langsung merencanakan dedek bayi di sini?" tanya Arkan kepada Ine di suatu senja saat mereka berada di bawah menara Eiffel. Ine yang mendengar ucapan dari suaminya tersebut pun tersipu malu, meskipun sekarang Mereka adalah pasangan sah sebagai suami istri, namun Ine masih merasakan malu yang tak terkira jika dirinya membahas masalah inti

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Rencana bulan madu

    Sesampainya di rumah ibu Pratiwi terheran melihat keadaan putranya."Kenapa jidatmu mar? kok tambah 2 senti begitu?"tanya ibu Pratiwi seperti sebuah ledekan untuk Damar."Kejedot tiang listrik...!" jawab Damar skenanya kemudian dia langsung menuju ke dapur untuk mengambil air minum di kulkas.Setelah Damar selesai membasahi tenggorokannya yang kering, ini Damar langsung menuju ke ruang di mana sang ibu tadi berada. Pratiwi yang baru menyadari bahwa penampilan anaknya sangatlah rapi langsung menanyakan keheranan hatinya "Kamu dari mana? rapi sekali sepertinya? tapi... bukankah ini hari Minggu? kamu kan tidak kerja ya?"tanya ibu Pratiwi bertubi-tubi. " Damar habis dari menghadiri pernikahannya Nadine...!"jawab Damar singkat. Mendengar jawaban dari putranya kening ibu Pratiwi mengkerut, ia seolah tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan."Nadin menikah? Kok ibu nggak diundang? Terus...? Kok kamu nggak mau ngajak ibu ke sana?" Tanya ibu Pratiwi."Kita semua diundang Bu, tapi Da

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Damar yang konyol

    Liliana Nadine Dan juga Ine langsung berangkat menuju butik yang mereka maksud tadi, ketiganya sangat bersemangat untuk segera mencoba baju pengantin, tak lupa saat dalam perjalanan mereka juga menghubungi Arkhan dan juga Anan untuk sekalian mencoba dan menilai baju yang mereka pilih. Sesampainya di butik mereka disambut dengan ramah oleh para pegawai butik tersebut, karena sebelumnya sudah observasi untuk fitting baju pengantin, maka ketiganya langsung diarahkan untuk langsung menuju kamar ganti. Anan dan Arkan tiba di butik tersebut tepat saat Nadine Dan juga Ina sudah selesai memakai baju pengantin dan keluar dari kamar ganti. "Nah itu mereka, bagaimana menurut kalian? cocok tidak?"kata ibu Liliana kepada anak serta menantunya. Sangking terpananya Anan dan juga Arkan dengan istri mereka mereka hanya terdengar dengan pandangan kagum kepada keduanya. sebelum pada akhirnya ibu Liliana menepuk pundak mereka secara bersamaan. "Ditanya malah bengong, terpesona ya?"kata ibu Liliana m

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Memilih baju pengantin

    "Ine mau aku ajak kawin Mah, Besok kita ke kampung Ine ya? kita lamar dia sekaligus menikahinya...!" Arkhan berkata dengan bahagianya."Kawin-kawin,,,ayam kali...!"Ibu Liliana menimpali dengan geleng-geleng kepala."Kapan kalian akan meresmikan hubungan kalian? Apakah benar dan serius mau bareng sama Nadine?" meskipun merasa absurd dengan tingkah Sang putra tapi Ibu Liliana masih tetap penasaran dengan putranya tersebut."Pokoknya aku tak mau di langkahi nadine dan Anan....! titik nggak pakai koma...!" Jawab Arkhan menggebu penuh keseriusan."Nadin mengalah dulu nggak papa kok Kak, kok sepertinya Kakak takut amat Nadine yang nikah duluan...!" Nadine berpura-pura cemberut bermaksud untuk menggoda sang kakak.Melihat sikap adiknya, Arkhan pun menjadi Serba Salah, dia Lalu menghampiri sang adik untuk membujuknya, Padahal sama sekali Nadine tak merasa tersinggung."Apakah adiknya kakak ini sedang merajuk? apakah kamu keberatan Nadine kalau seumpama kita menikahnya berbarengan?"tanya Arkan

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status