Beranda / Urban / Best Friend With Benefits / Best Friend With Benefits Part 69

Share

Best Friend With Benefits Part 69

Penulis: Kristiana0909
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-10 11:05:17

Baru saja Nada memasuki kamarnya setelah ia dan keluarganya mengikuti acara makan malam bersama keluarga Papa mertuanya di rumah Eyang Ningrum. Namun sejak tadi handphonenya tidak berhenti berbunyi. Tidak perlu heran, tentunya teman-temannya pasti sudah heboh setelah mendapatkan undangan after wedding party milik Adam dan Shara yang ia kirimkan ke alamat kantor mereka masing-masing hari ini. Nada memilih membiarkan handphonenya berbunyi dan balasan demi balasan muncul di sana yang ia abaikan begitu saja.

Kini saat suaminya justru masih sibuk untuk membakar lemak-lemak di tubuhnya setelah mereka menyantap makan malam besar di rumah anak Eyang Ningrum, Nada baru membuka handphonenya lagi. Ia membaca pesan demi pesan yang di kirim oleh ketiga sahabatnya, Salma, Deva dan Robert. 

Gabriella Salma menambahkan Robert Aryawilaga

Salma : *sending picture*

Salma : gue udah dapat undangan after we

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Best Friend With Benefits     Best Friend With Benefits Part 70

    Shara duduk termenung sambil mengingat-ingat kejadian hari ini. Ia merasa bersalah karena mengomeli Adam laksana Adam adalah laki-laki yang baru saja ketauan selingkuh. Andai saja Mama Adam tidak membuatnya jengkel dengan semua hal yang berlebihan itu. Bagaimana tidak, Adam dan Mamanya membelikan Shara tas Harmen, Gucci, LV belum barang-barang branded lainnya yang sebetulnya tidak ia butuhkan.Ketika Gendhis memilih pergi terlebih dahulu karena harus menghadiri acara arisan bersama teman-temannya, Shara mengajak Adam berbicara berdua di studio musik yang ada di rumah orangtua Adam.Saat mereka ada di dalam sana, akhirnya Shara meluapnya semua yang ada di dalam dirinya."Nyet, aku nggak suka dengan semua ini.""Nggak suka apanya?" Tanya Adam ketika ia belum paham arah pembicaraannya dengan Shara saat ini."Kamu kasih aku hal-hal mewah yang sebenarnya aku juga sedang nggak butuh. Biaya pernikahan kita udah besar, Nyet. Terus kenapa kamu masih kasih a

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-11
  • Best Friend With Benefits     Best Friend With Benefits Part 71

    Malam ini Shara dan Adam duduk di pinggir alun-alun selatan Yogyakarta sambil menatap dua pohon beringin besar yang ada di depan mereka. Suasana yang mulai sepi menemani mereka malam ini. Para pedagang sudah mulai menutup dagangan mereka. Berbagai macam mainan seperti sepeda hias, bahkan sampai mobil-mobilan kayuh juga sudah mulai pulang satu per satu dini hari ini."Bi, kamu nggak mau olahraga malam-malam?""Olahraga apa?" Tanya Shara dengan bingung."Genjot itu." Kata Adam sambil menunjuk ke mobil kayuh yang ada di pinggir jalan.Shara hanya menghela napas panjang kemudian ia menggelengkan kepalanya."Ogah, Nyet." Jawab Shara singkat."Kenapa?""Itu yang kayuh kalo bisa berempat masih mending bebannya nggak berat, tapi kalo kita cuma kayuh berdua? Duh, mending jalan kaki keliling alun-alun, Nyet."Setelah mengatakan itu Shara memilih berdiri dari posisi duduknya dan langsung berjalan menyeberangi jalan untuk menuju ke arah du

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-12
  • Best Friend With Benefits     Best Friend With Benefits Part 72

    Siang ini Shara berjalan dengan kaki yang terasa sakit. Entah ia harus merasa beruntung atau sial sejak semalam. Bagaimana tidak merasa sial, ia baru sampai di rumah pukul lima pagi dan Adam baru pulang dari rumah orangtuanya pukul tujuh pagi. Baru beberapa jam Shara menutup matanya, Ero telah meneleponnya dan memintanya datang ke butik.Dengan mata yang sebenarnya enggan untuk terbuka, akhirnya Shara bangkit dari ranjangnya yang empuk dan berjalan menuju ke kamar mandi. Ia sengaja mandi dengan air dingin agar matanya dapat terbuka lebar, namun tetap saja dirinya merasa mengantuk. Selesai melakukan kegiatan paginya di kamar mandi, Shara berjalan menuju ke walk in closet yang ada di dalam kamarnya dan segera mengambil kaos oblong beserta celana jeans panjang sobek-sobeknya yang memang 'dirinya sekali.'Mengingat dirinya tidak boleh menyetir seorang diri mendekati hari pernikahannya, Shara memilih mengunakan motor matic miliknya yang ada di garasi."O

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-13
  • Best Friend With Benefits     Best Friend With Benefits Part 73

    Adam sedang merenung di balik meja kerjanya tentang pertengkarannya tadi pagi dengan sang Papa. Entah bisa di sebut pertengkaran atau hanya perbedaan pendapat dengan suara yang sama-sama keras, tapi yang jelas bagi dirinya yang jarang berselisih paham dengan orangtuanya terlebih sang Papa tentunya ini ia artikan sebagai pertengkaran."Dam, itu sudah tradisi. Keluarga kita akan membawa semuanya ke sana untuk seserahan. Termasuk beras, minyak, gula, telur, teh, bumbu dapur, bahkan kambing juga bawa.""Ribet, Pa. Nggak usah."Adam tau dirinya dan Papanya sudah sama-sama panas. Bahkan sang Papa menyebut tentang masalah biaya."Kalo kamu takut keluar biaya. Papa yang akan biayain semuanya."Adam harus menarik napas panjang berkali-kali sebelum akhirnya ia hanya mengatakan kepada Papanya tentang sebuah keputusan yang menurutnya sangat adil dan bijaksana."Kita ikutin apa maunya Shara dan keluarganya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-14
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 74

    Hangatnya suasana pagi ini membuat Shara tersenyum karena mulai hari ini hingga tiga hari ke depan rangkaian acara pernikahannya dengan laki-laki yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya akan menjadi imam di hidupnya akan mulai digelar. Bahkan keluarga besarnya yang rata-rata adalah dokter serta pengusaha di bidang medis juga turut hadir kali ini.Sejak pagi senyum tak lepas dari Shara saat menyaksikan sang Mama dan Papa mulai melakukan tradisi pasang tarub sebagai tanda bahwa mereka akan memiliki hajatan mantu. Karena cukup mendadaknya acara pernikahan Shara dan Adam, tentunya beberapa keluarga Shara cukup kaget karena Shara menikah bukan dengan pacarnya yang sering ia jadikan foto profil di berbagai akun media sosialnya, namun justru dengan sahabatnya sejak kecil. Berbagai foto mulai Shara dan Adam kecil hingga fotopreweddingterakhir yang mereka ambil di Korea Selatan beberapa waktu lalu sudah terpampang di sepanjang halaman rumah orangtuanya menuju temp

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-15
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 75

    Nada mengusap air matanya tatkala matanya fokus memperhatikan sang kakak yang sedang menjalani prosesi siraman di rumah orangtuanya. Juna yang melihat sang istri sedang menangis sambil terisak, hanya merangkul Nada mengunakan tangan kirinya."Sudah, nggak usah nangis. Nantimake upkamu rusak."Nada memilih tidak menanggapi ocehan sang suami dan ia tetap terisak."Aku nggak nyangka, Jun. Kalo melepas Adam buat nikah akan sepedih ini. Padahal kita jarang akur seumur hidup.""Sssttt... Nggak boleh begitu. Bukannya kamu yang mau Mas Adam buruan nikah dan kasih kita ponakan?"Nada hanya menganggukkan kepalanya dan ia fokus ke prosesi siraman yang di lakukan Adam di depannya.Kini saat acara siraman sudah selesai, Adam berjalan berjalan bersama kedua orangtuanya menuju ke kamar untuk berganti pakaian.Sambil menunggu Adam yang berganti pakaian, para tamu yang hadir di acara ini dipersilahkan untuk menikmat

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-16
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 76

    Tok....Tok.....Tok.....Suara ketukan di pintu kamarnya membuat Adam menoleh ke arah pintu."Come in," Kata Adam dan tidak lama setelahnya pintu itu terbuka.Ceklek....Kini di depan pintu tampak kedua orangtuanya yang sedang berdiri di sana. Mama dan Papanya malam ini sudah menggunakan piyama tidur berwarna biru dongker masuk ke dalam kamarnya. Setelah berada di dalam, sang Papa menutup pintu itu.Adam masih menatap kedua orangtuanya dalam diam hingga orangtuanya berhenti berjalan di depannya dan kini duduk di ranjang kamarnya yang berukuran King ini."Mama sama Papa ada perlu apa malam-malam begini ke sini?" Tanya Adam karena tidak biasanya orangtuanya akan masuk ke kamarnya malam hari seperti ini.Gendhis Adiratna dan Suryawan Raharja saling berpandangan dan anggukan kepala dari Suryawan Raharja membuat Gendhis tersenyum lalu Gendhis memfokuskan kembali pandangannya kepad

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-17
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 77

    Wisnuaji dan Samira saling berpandangan ketika memperhatikan menantunya sibuk di dapur mereka malam ini untuk membuat bumbu gudangan yang menurut Nada adalah bentuk tasyakuran karena kakaknya akan menikah."Mas, coba kamu tanya sama Nada kenapa harus malam-malam gini buatnya?""Kamu aja deh, Sam. Nanti kalo aku ke sana, yang ada aku disuruh bantuin."Mendengar jawaban dari sang suami Samira hanya menatap suaminya dengan tatapan malas. Ia segera bangkit berdiri dari sofa yang ia duduki di ruang tengah dan ia angkat Kaiman yang sedang tidur di pahanya lalu ia berikan kepada sang suami."Nih, penguasa sungai punyamu, Mas."Wisnuaji hanya tersenyum dan menerima salah satu reptil kesayangannya itu. Kini ia hanya memperhatikan istrinya yang mendekati sang menantu."Nad, kenapa nggak besok aja buatnya? Ini udah malam.""Aduh, Ma. Besok pagi ini mau buat sarapan. Lagipula mau buat tumpengan."Samira menghela napasnya. Ia tidak bisa mem

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-18

Bab terbaru

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 120

    Setelah mengatar Galen dan Edel ke sekolah mereka, pagi ini Juna dan Nada segera menuju ke rumah Adam yang berada di daerah Kalasan. Jangan tanya bagaimana padatnya lampu merah pagi ini karena tentu saja di jam-jam orang berangkat kerja seperti ini jalan Laksda Adisucipto cukup membuat banyak orang tiba-tiba cosplay menjadi Valentino Rossi."Kalo bukan karena kamu yang ngajakin aku, Nad, mending aku ke kantor dan kerja aja. Kerjaanku numpuk ini.""Kemarin kita sudah menuruti keinginan Adam buat enggak ditengok, karena itu kita ngikutin kemauan Tiara buat bikin acara penyambutan di rumahnya si Monyet.""Memang siapa yang punya kunci rumahnya?""Aku," kata Nada sambil memamerkan kunci rumah Adam di depan wajah suaminya yang kini sedang berada di balik kemudi mobil.Juna menggelengkan kepalanya melihat kunci rumah Adam yang memiliki gantungan boneka Pucca itu. Melihat reaksi Juna, Nada menarik kunci itu dan memasukkan kembali ke dalam tasnya. Obrolan khas suami istri terjadi di dalam mob

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 119

    Adam baru bisa bernapas dengan lega kala Mamanya pamit untuk ke kantor, namun sepertinya rasa lega yang ia rasakan terlalu cepat berakhir karena handphonenya sudah penuh dengan hujatan dari saudara-saudaranya.Nada : Nyet... sebenarnya lo anggap kita di group ini apa? Bisa-bisanya lo enggak kasih kabar kalo Mbak Shara opname di rumah sakit.Luna : Shara opname?Nada : Iya, Mbak. Gue dikasih tahu Mama soalnya Mama ijin berangkat siang hari ini karena mau jenguk Mbak Shara dulu.Ruben : Bagus.... si Monyet minta didepak dari dari group ini secara terang-terangan.Juna : Gimana bisa kita depak dia, Ben... dia kan admin group-nya :DCaramel : Oh... begitu ya mainnya sekarang, mas Adam? Kalo ada apa-apa enggak pernah kasih tahu keluarga. Awas aja kalo bininya sampai mikir keluarga lakinya cuek-cuek dan enggak ada yang perhatian.Adam yang membaca pesan di group whatsapp itu hanya bisa menghela napas panjang. Niat hati ingin merahasiakan semua ini agar Shara bisa beristirahat dengan nyaman

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 118

    Shara memilih memfokuskan pandangannya pada layar handphone miliknya sejak Sony dan Ayu masuk ke ruangan ini. Apalagi dokter Merry baru saja melakukan kunjungan dan menerangkan kondisinya secara detail saat ini kepada Adam berbonus kepada Sony serta Ayu. Tentu saja Sony dan Ayu menanyakan kondisi Shara saat ini secara detail kepada dokter Merry melebihi pertanyaan-pertanyaan yang Adam berikan. "Selalu saja begitu kamu itu, Shar. Apa sih susahnya menahan diri? Toh kalian ini sudah lama 'kan mengharapkan kehadiran momongan.""Mama kaya enggak pernah ditinggal lama sama Papa terus ketemu lagi. Bisa coba dibayangkan gimana 'kan rasanya."Jika tidak ingat ini di rumah sakit, Ayu pasti sudah mengomeli Shara tiada henti. Sayangnya Sony sudah meminta istrinya itu untuk diam dan tidak meneruskan perdebatan ini. Suara ketukan di pintu ruangan Shara dirawat ini membuat Adam segera berdiri dan berjalan untuk membukanya. Tidak mungkin perawat karena jika perawat pasti setelah mengetuk pintu akan

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 117

    "Sebagai tindakan preventifnya, saya sarankan ibu Shara untuk bedrest selama beberapa hari di rumah sakit."Mendengar ucapan dokter Merry ini, Adam tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Bagaimana bisa Shara merahasiakan semuanya ini dari dirinya sejak pagi sampai siang. Untung saja saat ini dirinya menemani Shara ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya jika tidak entah apa yang akan terjadi. Bisa-bisa Shara tetap akan menyembunyikan keadaannya dengan mengatakan akan menginap di rumah orangtuanya selama beberapa hari. "Baik, Dok."Ucapan Shara yang terdengar pasrah ini membuat Adam menoleh. Andai tidak ada dokter Merry di hadapannya, Adam mungkin akan memarahi Shara secara habis-habis. Sudah menjadi kesepakatan mereka untuk selalu terbuka dalam hal apapun namun Shara memilih menyembunyikannya. Kini saat dokter Merry meminta Adam dan Shara mengurus semua bekas yang diperlukan untuk melakukan rawat inap, segera saja mereka berdua keluar dari ruang praktek dokter Merry. Samb

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 116

    Terik sinar matahari yang menyapa kedua mata Adam membuatnya segera menggunakan kacamata hitamnya. Ia baru saja sampai di Yogyakarta Internasional Airports dan langsung menuju ke parkiran karena Nada sudah menjemputnya di sana. Sengaja Adam tidak memberitahukan kepada Shara tentang detail jadwal penerbangannya dari Berlin ke Jakarta. Ia bahkan sempat menginap selama semalam di Jakarta terlebih dahulu sebelum pulang ke Jogja.Begitu Adam sudah masuk ke sisi penumpang depan, Nada langsung tancap gas untuk keluar dari parkiran bandara."Gimana, Nyet kabar lo?""Seperti yang lo lihat.""Baguslah, sepertinya lo sehat.""Haruslah, Nad. Makanya gue nginep di Jakarta dulu semalam biar jetlag gue hilang. Biar waktu balik ke sini, gue bisa langsung lovey dovey-an sama Babi."Mendengar perkataan Adam ini, Nada menjadi teringat kejadian ketika ia berada di PGS kemarin. Meskipun ia sudah berjanji kepada Shara untuk tidak membocorkan masalah ini kepada Adam, namun entah kenapa ia merasa resah. Peng

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 115

    Malam ini Adam duduk di kursi dapur yang ada di rumah Angi. Sengaja malam ini dirinya datang ke sini setelah mendapatkan kabar jika keluarga Joe sudah kembali ke Berlin setelah liburan keluarga yang mereka lalui."Tumben lo diam, Nyet?" Tanya Angi sambil membawakan minuman untuk Adam yang sudah datang sejak tadi ke rumahnya untuk bertemu Joe. Baru setelah urusan Adam dan Joe selesai di ruang kerja, Adam menuju ke dapur dan menunggu Angi selesai menidurkan Bathara di sana."Lo maunya gue tanyain apa?""Biasanya lo paling enggak bisa lihat orang pulang liburan tapi enggak bawa oleh-oleh.""Itu dulu. Sekarang sejak Shara hamil, gue akan pelan-pelan merubah sifat sampah gue. Ya meskipun enggak bisa seratus persen karena itu bawaan orok, tapi seenggaknya gue kurangin."Angi yang kini duduk di samping Adam hanya bisa menatap sepupunya itu dengan tatapan sedih. Ia belum siap kehilangan sosok gila Adam yang sudah menemaninya sejak kecil dengan segala tingkah nyentriknya. Mungkin saja tanpa ke

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 114

    Seminggu setelah kepulangannya ke Indonesia, Shara akhirnya diselimuti rasa bosan. Aktivitasnya hanya berenang, yoga dan nonton TV seharian. Rasanya ia benar-benar membutuhkan pekerjaan untuk membuat otaknya tidak tumpul. Meksipun Adam tidak melarangnya utnuk bekerja, namun Adam tidak mengizinkannya untuk bekerja di kantor lagi yang mengharuskan ia naik turun tangga apalagi menyetir cukup jauh. Sejak tiga hari yang lalu bahkan Shara harus pindah kamar ke kamar tamu yang ada di lantai satu daripada setiap ia bertelepon ria dengan Adam, Adam terus menerus membahas hal ini.Selama seminggu ini juga Askara selalu menemaninya setiap malam di rumah. Kedua orangtuanya juga sudah dua kali datang menjenguknya, begitupula dengan mertuanya.Suara bel pintu rumah yang berbunyi membuat Shara segera berdiri dan berjalan ke arah depan. Sebelum membukanya, Shara mengintip dari jendela. Shara terkejut melihat Galen dan Edel ada di teras rumahnya bersama kedua orangtuanya.Apa Nada sama Juna enggak ker

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 113

    Sejak Shara memberitahukan tentang kabar kehamilannya kemarin melalui sambungan telepon dan rencananya untuk pulang ke Indonesia bersama mertuanya, Ayu dan Sonny semakin tidak sabar menanti kepulangan anak perempuannya itu. Mereka tidak menyangka jika Tuhan sebaik ini kepada keluarga mereka. Shara akhirnya hamil secara alami. Ini benar-bensr mukjizat bagi keluarga mereka. Apalagi mengingat masalah rahim yang dialami Shara kemarin hingga ia harus berobat ke Jerman. "Pa, kita jemput Shara ke Bandara, yuk?" "Papa maunya gitu, tapi enggak bisa, Ma. Soalnya jadwalnya bentrok sama waktu operasi.""Hmm.... Ya sudah, Pa. Tapi kalo Mama ajak Shara tinggal di sini aja selama Adam belum balik ke Indonesia, Papa setuju enggak?""Setuju aja, Ma tapi apa Gendhis sama Suryawan enggak akan iri kalo Shara ikut kita?""Ya harusnya enggak, Pa. Bagaimanapun juga lebih enak ikut orangtua sendiri daripada ikut mertua. Di sisi lain kita ini 'kan dokter, jadi kalo Shara ada keluhan tentang kesehatannya, ki

  • Best Friend With Benefits    Best Friend with Benefits Part 112

    Sepi. Itulah hal pertama yang Adam temui ketika ia masuk ke rumah yang ia tinggali bersama Shara selama ini. Tidak ia sangka jika kehadiran Shara lebih dari setahun belakangan ini membuat hidupnya lebih berwarna. Tanpa Shara di rumah ini, suasananya menjadi seperti kuburan. Mengingat ia baru saja datang dari bandara, Adam segera menuju ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Selesai melakukan semua itu, ia memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas ranjang tempat tidur. Sebelum ia lupa, Adam segera mengambil handphonenya yang ada di atas meja dekat ranjang lalu mengirimkan pesan kepada istrinya. Adam : Bi, aku sudah sampai di rumah. Sekarang aku mau tidur dulu. Nanti kalo sudah bangun, aku telepon ya? Selesai mengetikkan semua itu, Adam menyenggol tombol send di handphone miliknya. Memgingat lelah setelah perjalanan, Adam langsung memejamkan matanya dan berharap esok hari dirinya sudah memiliki cukup kekuatan untuk menyelesaikan pekerjaannya. ***Shara yang baru saja membaca pesan dari

DMCA.com Protection Status