"Baiklah, kita bicarakan di dalam tenda ya?" Pinta Briant sembari menatap istrinya dengan tatapan memohon. Deferla membuang wajahnya, tentu saja dia tidak akan bisa diam begitu saja seolah apa yang dilakukan Terra adalah hal yang mudah untuk dimaafkan. Tidakkah Briant berpikir, Jika saja dia tidak
Dua hari yang mereka gunakan untuk berlibur dengan camping, nyatanya berjalan dengan sulit meski pada akhirnya dua hari itu telah mereka lewati dengan baik. Deferla dan juga Briant, dua orang itu benar-benar berusaha keras untuk tidak memperlihatkan apa yang terjadi, situasi mereka dihadapan Alana.
Terra menggigit bibir bawahnya menahan tangis yang ingin pecah. Bagaimana bisa dia mendapatkan surat mutasi? sungguh, tidak bisa menerima hal itu dan menuduh Kalau surat mutasi itu diberikan padanya dengan sengaja atas permintaan dari, Deferla. Deferla pasti merasa kesal, cemburu dan dendam padanya
Briant terdiam memikirkan semua yang diucapkan oleh ibunya Terra. Tentu saja sekarang dia tidak bisa mengambil sebuah keputusan yang akan memberatkan salah satunya, terutama untuk istrinya. Memikirkan banyaknya penderitaan yang dialami oleh Terra, juga bagaimana Helena mencoba untuk menemukan Terra,
Kalimat yang keluar dari mulut Deferla itu benar-benar membuat Terra tak tahan mendengarnya. Bukankah Deferla terlalu berlebihan, juga tidak tahu sopan santun? Apakah pantas mempermalukan seseorang separah ini? Dia hanya membuat seseorang melakukan sesuatu untuknya dengan cara menghasut, agar Deferl
Setelah kegiatan akhir pekan itu selesai, Briant tanpa mengatakan apapun membawa Deferla dan juga Alana kembali ke apartemen. Deferla tidak mengatakan apapun, dia terlalu malas untuk banyak bicara namun pada akhirnya tidak didengar juga. Briant sudah selesai menidurkan Alana di kamarnya. Dia segera
"Sungguh, maafkan aku, Bibi. Keputusanku untuk memindahkan Terra ke kantor cabang sudah bulat, dan itu adalah keputusan yang paling baik untuk kami semua juga untuk Bibi dan juga Terra sendiri."Ucapan menyebalkan yang keluar dari mulut Briant itu, benar-benar membuat Ibunya Terra tak habis pikir. P
"Lenyapkan wanita itu, lakukan dengan cara yang bersih. Tentang bayarannya, akan aku kirimkan sisanya setelah pekerjaanmu selesai." Ucap Terra pada telepon yang sedang terhubung dengan seseorang. Setelah mendengar jawaban setuju dari orang yang berada di seberang teleponnya, kemudian Terra memutusk
Wendy benar-benar terkejut. Panti asuhan? walaupun tempat itu adalah sebuah tempat yang tidak dia ketahui, tetapi jika dia harus tinggal jauh dari ibunya, Tentu saja itu bukanlah tempat yang nyaman bukan? Wendy menatap kedua bola mata ibunya dengan tatapan memohon sembari menggelengkan kepalanya lal
"Ahhhh!" Pekik Wendy yang ketakutan karena melihat Felli dan juga Wiliam saling mencoba untuk menyakiti satu sama lain. Felli sudah berhasil melukai Wiliam karena Wiliam tak memiliki kesiapan saat Wendy tiba-tiba saja menyerang dengan pisau dan menikam dadanya. plak! Wiliam menampar wajah Felli k
Wiliam, pria itu sengaja mendekati Felli saat dia menjadi istrinya Jordan. Dengan segala upaya dan juga rayuan-rayuan mautnya, pada akhirnya William dapat meluluhkan hati Felli dan perlahan-lahan membuat wanita itu tak dapat mengendalikan perasaannya hingga akal sehatnya menjadi seakan mati. Felli t
Jordan mengeraskan rahangnya Setelah dia mengetahui sebuah kebenaran yang sangat membuatnya terkejut sekali. Photo Felli, bersama dengan sepupu Jordan, anak tunggal dari adik Ibunya Jordan. Wajahnya agak mirip dengan Jordan, dan itu membuat kemungkinan besar yang menyatakan bahwa Wendy sebenarnya ad
Felli tersenyum, mencoba untuk memasang mimik wajah yang terlihat ramah dan juga hangat. Saat itu, Felli bersama dengan Wendy tengah mendatangi rumah Ibunya Jordan dengan alasan bahwa, Wendy ingin mengunjungi neneknya karena sudah beberapa Minggu tidak bertemu. "Maafkan kedatangan kami yang benar-b
Jordan meminta bantuan dari orang yang dia kenal sebagai detektif yang terkenal. Memang benar bayarannya cukup mahal, tapi hanya dengan cara itulah Jordan bisa mencari tahu lebih banyak tentang Felli. Juga, bagaimana tentang DNA tes mereka dan memastikan benar hasil tes itu benar-benar asli atau ada
Seperti yang sudah diperintahkan oleh Jordan, pada akhirnya, Wendy bergabung di setiap sarapan, makan siang, juga makan malam. Felli juga mau tidak mau hanya bisa mengikuti Wendy untuk ikut makan disana. Selama berada di meja makan, Felli beberapa kali melihat ke arah Wendy dengan tatapan matanya y
"Sebenarnya, Apa yang kau lakukan sampai anakku keluar dari kamar dan dia pingsan, tapi kau tidak tahu sama sekali dan asik tidur dengan nyenyak?!" Tanya Jordan kesal kepada Felli. Saat Jordan bereteriak meminta Jeceline untuk menghubungi ambulans, di saat itulah Felli baru saja terbangun dengan se
Felli kembali ke rumah dengan rasa lelah yang begitu dirasa oleh tubuhnya. Yah, seharian dia pergi meninggalkan Wendy untuk memuaskan hasratnya dalam mengejar kenikmatan dan akhirnya mendapatkan kepuasan meski lelah begitu terasa. Akhirnya, setelah satu Minggu lebih dia menahan diri, akhirnya dia b