"Kau benar-benar terlihat sangat tidak baik, wajahmu sangat pucat seperti hantu! Hentikan, jangan menyiksa dirimu sendiri," Pinta Briant saat melihat bagaimana penampilan Gozel yang begitu kacau sekali. Gozel menghela nafasnya, tentu saja dia tahu kalau dia kacau, hanya saja dia tidak begitu perdul
5 bulan telah berlalu, 5 bulan pula mereka berjuang dengan caranya masing-masing. Deferla, dia berjuang dengan ikut membantu dalam segala hal tentang perusahaan, dan selalu ikut serta tidak perduli pagi, siang, malam. Dia juga berusaha sebaik mungkin tidak perduli bahwa sebenarnya tubuhnya lelah.
Pesta terus berlangsung, kata sambutan juga telah dikumandangkan oleh Tuan Hellian sendiri. Pria tua itu terus tersenyum ramah kepada semua orang, tapi khusus untuk Gozel sekeluarga dia akan sengaja mengacuhkannya seolah ingin memperlihatkan kepada semua orang bahwa mereka adalah kaum terhina. "Ak
Rodez mengeraskan rahangnya, ada perasaan tidak rela yang tertinggal dihatinya, sehingga dia merasa cukup kesal. Anak yang ada di gendongan Briant, itu adalah anaknya bukan?Rodez mencoba untuk mengendalikan dirinya, sungguh dia pusing. Sejak Gozel berada di hadapannya dia mulai berkeringat dingin,
Rodez terduduk di pinggiran tempat tidur sembari memegangi kepalanya menggunakan kedua tangannya. Sungguh, dia benar-benar bingung sekali dengan keadaan tubuhnya yang seperti tak pernah sehat. Rasanya, semakin banyak obat yang masuk kedalam tubuhnya, dia justru merasa tak berdaya. Ingatannya juga k
Suasana tegang kini terasa di pagi hari ini. Rapat yang tadinya tengah membahas soal proyek terbaru yang sedang dalam perencanaan tiba-tiba saja senyap kala Rodez masuk kedalam sana bersama dengan Greta. Rodez tak langsung bicara, dia memperhatikan benar ruangan yang seperti baru dia lihat namun te
"Sayang, kau harus menyingkirkan Deferla! Dia benar-benar membuatmu kehilangan muka, aku membenci dia, sayang!" Ucap Greta begitu dia masuk kedalam mobil untuk menuju kerumah. Rodez tak mengatakan apapun, dia hanya bisa diam karena situasinya begitu membingungkan dan dia justru mulai merasa ragu de
"Arghh....." Pekik Rodez kesakitan seraya memegangi kepalanya. Setelah beberapa saat, Rodez perlahan bangkit dari posisi tidurnya. Ada rasa sakit, berdenyut nyeri di kepalanya, telinganya juga seperti berdengung. Matanya meremang padahal dia yakin sekali sekarang sudah sekitar pukul 8 atau 9 pagi.
Wendy benar-benar terkejut. Panti asuhan? walaupun tempat itu adalah sebuah tempat yang tidak dia ketahui, tetapi jika dia harus tinggal jauh dari ibunya, Tentu saja itu bukanlah tempat yang nyaman bukan? Wendy menatap kedua bola mata ibunya dengan tatapan memohon sembari menggelengkan kepalanya lal
"Ahhhh!" Pekik Wendy yang ketakutan karena melihat Felli dan juga Wiliam saling mencoba untuk menyakiti satu sama lain. Felli sudah berhasil melukai Wiliam karena Wiliam tak memiliki kesiapan saat Wendy tiba-tiba saja menyerang dengan pisau dan menikam dadanya. plak! Wiliam menampar wajah Felli k
Wiliam, pria itu sengaja mendekati Felli saat dia menjadi istrinya Jordan. Dengan segala upaya dan juga rayuan-rayuan mautnya, pada akhirnya William dapat meluluhkan hati Felli dan perlahan-lahan membuat wanita itu tak dapat mengendalikan perasaannya hingga akal sehatnya menjadi seakan mati. Felli t
Jordan mengeraskan rahangnya Setelah dia mengetahui sebuah kebenaran yang sangat membuatnya terkejut sekali. Photo Felli, bersama dengan sepupu Jordan, anak tunggal dari adik Ibunya Jordan. Wajahnya agak mirip dengan Jordan, dan itu membuat kemungkinan besar yang menyatakan bahwa Wendy sebenarnya ad
Felli tersenyum, mencoba untuk memasang mimik wajah yang terlihat ramah dan juga hangat. Saat itu, Felli bersama dengan Wendy tengah mendatangi rumah Ibunya Jordan dengan alasan bahwa, Wendy ingin mengunjungi neneknya karena sudah beberapa Minggu tidak bertemu. "Maafkan kedatangan kami yang benar-b
Jordan meminta bantuan dari orang yang dia kenal sebagai detektif yang terkenal. Memang benar bayarannya cukup mahal, tapi hanya dengan cara itulah Jordan bisa mencari tahu lebih banyak tentang Felli. Juga, bagaimana tentang DNA tes mereka dan memastikan benar hasil tes itu benar-benar asli atau ada
Seperti yang sudah diperintahkan oleh Jordan, pada akhirnya, Wendy bergabung di setiap sarapan, makan siang, juga makan malam. Felli juga mau tidak mau hanya bisa mengikuti Wendy untuk ikut makan disana. Selama berada di meja makan, Felli beberapa kali melihat ke arah Wendy dengan tatapan matanya y
"Sebenarnya, Apa yang kau lakukan sampai anakku keluar dari kamar dan dia pingsan, tapi kau tidak tahu sama sekali dan asik tidur dengan nyenyak?!" Tanya Jordan kesal kepada Felli. Saat Jordan bereteriak meminta Jeceline untuk menghubungi ambulans, di saat itulah Felli baru saja terbangun dengan se
Felli kembali ke rumah dengan rasa lelah yang begitu dirasa oleh tubuhnya. Yah, seharian dia pergi meninggalkan Wendy untuk memuaskan hasratnya dalam mengejar kenikmatan dan akhirnya mendapatkan kepuasan meski lelah begitu terasa. Akhirnya, setelah satu Minggu lebih dia menahan diri, akhirnya dia b