Share

Bab 0006

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2023-06-25 11:36:16

Gozel membuka lemari miliknya yang di penuhi pakaian mahal dan barang lainnya. Dia benar-benar hanya bisa menghela nafas, menyesali kebodohannya yang telah menghabiskan banyak yang hanya untuk Pakaian aneh itu, juga aksesoris serta tas dan sepatu yang begitu banyak. Semua pakaian yang di beli Gozel benar-benar pakaian yang cukup terbuka, kalaupun tertutup, pasti pakaian itu akan sangat ketat sehingga saat Gozel menggunakannya, seluruh tubuh, lekuknya akan terlihat sangat jelas sekali.

"Aku benar-benar suka sekali memamerkan tubuhku rupanya. Walaupun aku memiliki tubuh yang cukup bagus, seharusnya aku tidak berlebihan sekali bukan?" Gozel mengeluarkan semua pakaian itu dari lemarinya, menumpuknya di atas tepat tidur entah akan dia apakan pakaian itu, dia hanya memilih pakaian yang agak tertutup dan agak longgar. Benar-benar luar biasa sekali lelahnya, tapi seperti ini juga bagus, dan dia juga tidak perlu menggunakan pakaian terbuka juga ketat yang jelas tidak akan nyaman. Dulu, Gozel begitu menyukai tatapan semua orang yang terarah padanya, dia seolah menikmati dan menganggap bahwa tatapan itu adalah sebuah pujian untuknya, dan dia juga berharap benar kalau Rodez akan memujinya. Sayang sekali, semua yang di kenakan Gozel, semua yang Gozel lakukan justru membuat Rodez merasa kesal dan muak hingga hubungan mereka terasa semakin jauh.

Suara ketukan pintu terdengar, membuat Gozel menghentikan kegiatannya dan menatap sosok yang baru saja masuk ke dalam kamarnya.

"Rodez?" Pria itu terdiam sebentar, Rodez? Sudah sejak kemarin Gozel sama sekali tidak memanggilnya dengan sebutan sayang, walaupun itu memang menyebalkan untuk di dengar, tapi anehnya Sekarang Rodez justru merasa tidak terbiasa dengan panggilan nama jika Gozel yang memanggilnya. Rodez berjalan mendekati Gozel yang berdiri si dekat tempat tidur.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Rodez yang merasa heran dengan pakaian yang di keluarkan semuanya dari dalam lemari. Sebelumnya saat Gozel koma, kamar itu masih tetap di rawat dan di bersihkan setiap harinya. Barulah sekitar tiga bulan hampir empat bulan Rodez pikir akan lebih baik menyingkirkan semua barang itu.

"Aku merasa sudah tidak pantas lagi menggunakan pakaian ini, aku akan memberikan pakaian ini untuk teman ku kalau dia mau, atau kalau tidak ya mungkin aku hanya akan membakarnya. Ngomong-ngomong ada apa kau kesini?"

Rodez terdiam dengan segala pemikirannya, membakarnya? Pakaian yang jika di satukan akan dapat membeli rumah itu bahkan akan di bakar pada akhirnya?

"Ini untukmu." Rodez menyerahkan satu paper bag kecil kepada Gozel, dan tentu saja itu adalah ponsel yang dia siapkan untuk Gozel karena jelas Gozel sekarang tidak memiliki ponsel kan? Kalaupun ingin menjual perhiasan yang dia miliki, tentu saja untuk seorang Gozel akan amat tidak mungkin mengingat selama ini Gozel hanya tahu membeli saja tidak pernah memikirkan untuk menjualnya.

Gozel segera meraih paper bag itu, begitu membuka dan melihat bahwa isinya adalah ponsel baru, tentu saja Gozel benar-benar bahagia dan merasa berterima kasih sekali karena di jaman sekarang ponsel adalah sama artinya dengan dunia.

"Terimakasih banyak, Rodez." Gozel tersenyum senang, bagaimanapun setidaknya Rodez masih memperdulikan dirinya meski memang hubungan mereka pada akhirnya akan berakhir dengan perceraian.

"Iya." Rodez tak memiliki alasan untuk terus berada di sana, jadi dia memutuskan untuk keluar dan masuk kembali ke ruang baca untuk bekerja meski sekarang adalah hari Minggu. Rodez adalah pemilik restauran ternama di beberapa kota, dia juga seorang Presdir dari perusahaan besar yang bergerak di bidang properti, juga memiliki saham terbesar di perusahaan tambang batu bara.

Setelah kembali ke ruang baca, Rodez memilih untuk duduk di sofa, menyandarkan punggungnya membuat wajahnya menatap langit-langit kosong dengan segala pemikirannya. Rasanya perubahan Gozel benar-benar membuat perasaannya tidak karuan, dia merasa aneh dan juga terlalu tidak terbiasa, dia juga merasa rindu meski dia tidak ingin mengakui dan menerimanya. "Sayang'' Biasanya Gozel selalu memanggilnya seperti itu, tapi sekarang benar-benar berubah.

Di kamar Gozel.

Setelah mendapatkan ponsel itu, Gozel dengan segera mengaktifkan, dan untungnya juga sudah di sediakan card jadi Gozel benar-benar bisa banyak bersyukur sekali. Setelah semuanya sudah aktif, Gozel dengan segera membuka media sosial miliknya, lalu membuka satu persatu pesan yang masuk ke media sosialnya. Gozel membaca semua pesan itu sembari menahan tangis haru karena ternyata ada beberapa teman yang memperdulikannya dengan menanyakan kabar kecelakaan, juga mendoakan kesembuhan.

"Rose?"

Gozel menutup mulutnya, membiarkan air matanya jatuh karena tak bisa menahan tangis saat membaca pesan dari Rose. Rose adalah teman dekat Gozel yang selama ini dia acuhkan bahkan Gozel juga tidak segan memaki Rose saat Rose memberikan saran kepada Gozel untuk tidak menikah dengan Rodez. Rose menganggap Rodez tidak akan memberikan kebahagiaan kepada Gozel karena hati Rodez hanyalah milik Jeceline saja. Tapi pada akhirnya, setelah Gozel memberikan banyak makian dan hinaan untuknya, Rose ternyata masih begitu memperdulikannya.

Dengan keberanian dan menyingkirkan rasa malu dari apa yang terjadi di masa lalu, Gozel mencoba untuk menghubungi Rose melalui media sosialnya.

"Gozel? Ini kau atau bukan? Kau menggunakan media sosialnya, kau siapa?" Itu adalah kalimat yang keluar dari mulut Rose saat panggilan telepon mereka terhubung.

Gozel menyeka air matanya, rasanya dia tidak sanggup untuk banyak bicara, tapi dia juga merasa rindu dan merasa bersalah sekaligus terhadap sahabatnya itu.

"Rose, ini aku, Gozel."Rose terdiam sebentar, dia terdengar menangis sesegukan dan tak sanggup untuk bicara hingga beberapa saat dan hal itu membuat Gozel juga mengigit bibir bawahnya menahan suara tangis yang seakan ikut pecah.

"Dasar perempuan bodoh! Kenapa kau tidak mendengarkan aku?! Kau seharusnya tidak celaka, kau seharusnya tidak menderita di balik topeng antagonis mu! Aku benar-benar, aku benar-benar" Rose terdengar kesal, dia juga marah sekali, namun dia juga merasa lega karena pada akhirnya Gozel bisa melewati masa koma yang katanya bahkan tidak akan bisa bangkit lagi.

"Aku benar-benar membenci sifat egois dan arogan mu, tapi aku tidak bisa membenci mu, aku tetap tidak bisa melakukannya, aku tidak sanggup membenci mu yang adalah teman, sahabat terbaik ku!"

Gozel menyeka kembali air matanya.

"Maafkan aku, Rose. Maafkan aku yang sudah menyakiti hati mu, kau pantas merasa kesal padaku, lakukan saja. Melampiaskan kekesalan padaku pasti bisa membuatmu sedikit membaik, aku akan menerimanya dengan senang hati." Ujar Gozel seraya menyeka air matanya.

"Baiklah, ayo kita bertemu! Aku tidak bisa kesal kalau dari telepon. Aku juga akan membawamu seseorang yang juga sangat mengkhawatirkan mu, dia juga selalu memikirkan mu."

Gozel terdiam sebentar.

"Maksudmu, Benjamien?"

Bersambung.

Related chapters

  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0007

    Sarapan pagi. Gozel turun agak terlambat sehingga ketika dia sampai di meja makan, Jeceline dan Rodez sudah mulai menikmati sarapan mereka. Jeceline dengan salad buah, Rodez dengan roti bakar tanpa toping, mereka benar-benar mengatur pola makan mereka seperti Gozel dulu. "Selamat pagi?" Sapa Gozel

    Last Updated : 2023-06-28
  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0008

    Brak!Rodez membuang berkas yang ada di mejanya Karena perasaan kesal yang dia rasakan. Hari ini beberapa pekerjaan terhambat, masalah datang dengan berbarengan sehingga dia sulit menahan kesal. Hal yang paling membuat Rodez kesal adalah, Gozel terlihat sangat dekat dengan dengan pria yang bernama B

    Last Updated : 2023-07-02
  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0009

    Rodez langsung memutuskan sambungan teleponnya. Rasanya dia kesal sekali sampai tenggorokannya terasa kering, tapi karena tidak ada air di sana, Rodez memilih untuk berjalan keluar untuk mendapatkan air. Baru saja beberapa langkah dia keluar dari ruang baca, Jeceline tiba-tiba saja muncul dan langs

    Last Updated : 2023-07-05
  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0010

    Rodez terdiam, matanya masih menatap Gozel yang kini tengah menatapnya seolah menuntut untuk jawaban dari pertanyaannya tadi. "Bukan begitu maksudku," Rodez mencoba untuk mengelak, dia bingung untuk sementara mengatakan apa. "Jangan terlalu di pikirkan, bagaimanapun aku hanya sedang memikirkan bena

    Last Updated : 2023-07-06
  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0011

    "Cari tahu di mana istriku sekarang, pastikan aku mendapatkan informasinya kurang dari 30 menit!" Ucap Rodez kepada Fandy, pria yang menjabat sebagai asisten sekretaris dan juga tangan kanan bagi Rodez. Rodez kini sedang dalam perjalanan ke kantor, dia benar-benar melewatkan sarapan juga tidak mena

    Last Updated : 2023-07-06
  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0012

    "Baiklah, biarkan saja dulu dia melakukan apa yang ingin dia lakukan." Rodez menggeser ponsel milik Fandy yang duduk berseberangan meja dengannya. "Sudah seharusnya dia sedikit berusaha untuk hidupnya." Ujar Rodez. Fandy menghela nafas. Bahkan saat bibir Rodez mengatakan tidak masalah dan akan mem

    Last Updated : 2023-07-07
  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0013

    "Dasar wanita sialan!" Rodez menyingkirkan ponselnya, dia benar-benar kesal luar biasa karena mendapatkan kirimkan photo saat Gozel dan Benjamien sedang berciuman di depan gedung. Mereka terlihat seperti pasangan kekasih yang di mabuk cinta! Menggelikan! Rodez membuang nafas kasarnya, sungguh kes

    Last Updated : 2023-07-07
  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0014

    "Masuk!" Suara Rodez begitu lantang terdengar, baru saja mereka sampai dan kini Gozel berdiri di depan pintu rumah yang tidak dia kenali. Tentu saja dia hanya bisa sampai di sana karena rumah itu bukanlah miliknya. Gozel membalikkan tubuhnya sehingga kini dia bisa menatap Rodez yang tengah menatapn

    Last Updated : 2023-07-08

Latest chapter

  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0202

    Wendy benar-benar terkejut. Panti asuhan? walaupun tempat itu adalah sebuah tempat yang tidak dia ketahui, tetapi jika dia harus tinggal jauh dari ibunya, Tentu saja itu bukanlah tempat yang nyaman bukan? Wendy menatap kedua bola mata ibunya dengan tatapan memohon sembari menggelengkan kepalanya lal

  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0201

    "Ahhhh!" Pekik Wendy yang ketakutan karena melihat Felli dan juga Wiliam saling mencoba untuk menyakiti satu sama lain. Felli sudah berhasil melukai Wiliam karena Wiliam tak memiliki kesiapan saat Wendy tiba-tiba saja menyerang dengan pisau dan menikam dadanya. plak! Wiliam menampar wajah Felli k

  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0200

    Wiliam, pria itu sengaja mendekati Felli saat dia menjadi istrinya Jordan. Dengan segala upaya dan juga rayuan-rayuan mautnya, pada akhirnya William dapat meluluhkan hati Felli dan perlahan-lahan membuat wanita itu tak dapat mengendalikan perasaannya hingga akal sehatnya menjadi seakan mati. Felli t

  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0199

    Jordan mengeraskan rahangnya Setelah dia mengetahui sebuah kebenaran yang sangat membuatnya terkejut sekali. Photo Felli, bersama dengan sepupu Jordan, anak tunggal dari adik Ibunya Jordan. Wajahnya agak mirip dengan Jordan, dan itu membuat kemungkinan besar yang menyatakan bahwa Wendy sebenarnya ad

  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0198

    Felli tersenyum, mencoba untuk memasang mimik wajah yang terlihat ramah dan juga hangat. Saat itu, Felli bersama dengan Wendy tengah mendatangi rumah Ibunya Jordan dengan alasan bahwa, Wendy ingin mengunjungi neneknya karena sudah beberapa Minggu tidak bertemu. "Maafkan kedatangan kami yang benar-b

  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0197

    Jordan meminta bantuan dari orang yang dia kenal sebagai detektif yang terkenal. Memang benar bayarannya cukup mahal, tapi hanya dengan cara itulah Jordan bisa mencari tahu lebih banyak tentang Felli. Juga, bagaimana tentang DNA tes mereka dan memastikan benar hasil tes itu benar-benar asli atau ada

  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0196

    Seperti yang sudah diperintahkan oleh Jordan, pada akhirnya, Wendy bergabung di setiap sarapan, makan siang, juga makan malam. Felli juga mau tidak mau hanya bisa mengikuti Wendy untuk ikut makan disana. Selama berada di meja makan, Felli beberapa kali melihat ke arah Wendy dengan tatapan matanya y

  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0195

    "Sebenarnya, Apa yang kau lakukan sampai anakku keluar dari kamar dan dia pingsan, tapi kau tidak tahu sama sekali dan asik tidur dengan nyenyak?!" Tanya Jordan kesal kepada Felli. Saat Jordan bereteriak meminta Jeceline untuk menghubungi ambulans, di saat itulah Felli baru saja terbangun dengan se

  • Berubahnya Istri Bodoh sang CEO   Bab 0194

    Felli kembali ke rumah dengan rasa lelah yang begitu dirasa oleh tubuhnya. Yah, seharian dia pergi meninggalkan Wendy untuk memuaskan hasratnya dalam mengejar kenikmatan dan akhirnya mendapatkan kepuasan meski lelah begitu terasa. Akhirnya, setelah satu Minggu lebih dia menahan diri, akhirnya dia b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status