Home / Urban / Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan / Bab 73. Lokasi Penelepon Misterius Ditemukan

Share

Bab 73. Lokasi Penelepon Misterius Ditemukan

Author: Oei Monica
last update Last Updated: 2024-08-03 23:37:54
Sebelum pukul 17.00 …

Selepas membeli beberapa bahan yang diperlukan Lu Wan Wan untuk memasak, Yin bergegas mengayuhkan sepeda rentalnya menuju pinggiran Kota Shanghai.

Bukan untuk kembali pulang ke tempat kediaman Keluarga Lu, melainkan ingin menemui Arthur Chen.

Dia berpikir, dengan waktu empat puluh menit yang masih tersisa, dirinya mampu menjalani perjalanan pulang pergi dari supermarket menuju gedung apartemen Arthur, lalu pulang kembali ke rumah Keluarga Lu.

“Aku harus menanyakan sesuatu pada lelaki tua itu,” batin Yin mengungkap alasan mengunjungi Arthur.

KRING! KRING!

Yin sengaja membunyikan bel sepedanya hanya karena dia menyukai suara itu. Lagi pula, karena suara yang dia mainkan tersebut, banyak pengguna kendaraan bermotor yang memberikan kesempatan kepadanya untuk jalan lebih dulu. Membuat mantan jenderal besar Dinasti Qing itu tertawa lepas dalam setiap perjalanan.

Dua puluh menit!

Itulah waktu yang diperlukan Yin untuk tiba di gedung apartemen Arthur.

Kali ini Yin tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Marisa 73
kok bisa nyasar ke kel ma
goodnovel comment avatar
Pisces Man
prank lagi atau bukan nih?
goodnovel comment avatar
bibimbap
ternyata orang keluarga Ma yang terlibat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 74. Racun Pikiran

    Lokasi sudah ditemukan dan hanya tinggal lelaki tua itu seorang yang masih berkutat dalam tombol-tombol papan keyboard serta beberapa layar monitor yang masih menyala. Direntangkannya kedua tangannya itu ke samping untuk meregangkan otot-otot tuanya yang sejak tadi menumpu di atas meja.Sambil menguap lebar, dia pun mengambil satu buah plum merah peninggalan Yin. Satu gigitan. Tiga kali kunyahan. Detik itu juga mata tua tersebut langsung terpejam dengan kuat.“Cih! Asam sekali!” Arthur langsung membuang sisa plum yang ada di dalam mulutnya ke tempat sampah. “Bisa-bisanya dia tahan dengan rasa asam seperti ini? Jangankan makan satu buah, satu gigitan saja tidak sanggup kuhabiskan.”“Coba kuhitung, Yin telah memakan berapa,” gumam Arthur seraya membawa sisa buah plum peninggalan Yin menuju lantai tiga.Begitu pintu lift terbuka di lantai tiga. Arthur Chen—si lelaki tua yang hanya terlihat serius jika berada di depan layar laptop itu terkaget-kaget ketika menyaksikan sendiri bagaimana ke

    Last Updated : 2024-08-04
  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 75. Sebutan yang Tidak Pantas

    Bisikan Lu Fen Fen yang tak mendasar membuat sepasang manik mata Lu Wan Wan membeliak. Pernyataan yang baru saja diungkap itu seolah membuat Lu Wan Wan terbangun dari mimpi indah yang pernah dialaminya ketika melihat perubahan yang terjadi dalam diri Yin.Sebenarnya perubahan itu bukan sesuatu yang salah, hanya saja Lu Wan Wan terlanjur menyukai keberadaan Yin saat ini.Kehangatan seorang pria, tatapan mata yang saling berbalas saat berbicara, pertolongan-pertolongan Yin yang membuatnya senang, karena merasa dirinya tidak diabaikan di dalam rumah, serta guyonan receh pria itu yang mampu membuat hati Lu Wan Wan mendesir sekaligus tertawa.Sejak itulah Lu Wan Wan merasa memiliki seorang suami, bukan seorang pelayan, apalagi sebuah patung manekin yang tak berperasaan. Pada waktu itu juga, sebuah gelengan kepala yang kuat dari Lu Wan Wan membuat senyum Lu Fen Fen dan Lu Shen Shen memudar. Putri bungsu itu pun berucap kepada kedua kakaknya.“Kak, jangan fitnah Yin!”“Siapa yang memfitn

    Last Updated : 2024-08-05
  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 76. Jatah Makanan

    Cengkeraman kuat yang menahan tangannya untuk bergerak. Suara bariton yang terdengar menggelegar di telinga.Dan tepisan tangan yang kasar.Semua itu membuat wajah Li Na memucat. Dia yang semula ingin melayangkan telapak tangannya ke pipi Lu Wan Wan mendadak berdiri bagai patung. Bibir merah yang sejak tadi dia gunakan untuk memaki-maki putri bungsungnya itu mendadak hening dalam kebisuan. Menatap wajah samping Yin dalam kejanggalan.Yin yang dapat merasakan, bagaimana cara ibu mertua menatapnya memilih untuk mengalihkan perhatiannya pada selembar kain lap yang tergeletak begitu saja di atas meja.Keluarga munafik ini benar-benar keterlaluan!Selama ini Yin hanya mampu merasakan penderitaan yang dialami Lu Wan Wan melalui bekas luka yang mendadak muncul pada permukaan kulitnya, tetapi sore ini dia telah melihat semuanya dengan kepala mata sendiri.Sejak dalam perjalanan pulang menuju rumah mertua, Yin yang saat itu sedang mengayuh sepeda rentalnya di tengah padatnya lalu lintas Kota

    Last Updated : 2024-08-05
  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 77. Mengejar

    Ketika senja mulai merayap di langit Kota Shanghai, satu per satu gedung pencakar langit yang menjulang tegak di sana sudah mulai bersiap-siap untuk menyambut kehidupan baru yang penuh energik.Tampak ribuan titik lampu sudah mulai mengisi kelamnya malam, seiring dengan jutaan manusia yang telah berkeriapan di sudut-sudut kota. Bukan hanya untuk mengisi perut mereka yang kosong, melainkan juga melegakan jiwa mereka yang haus. Adalah Ma Jia Wei—seorang pewaris Keluarga Ma yang saat ini sedang berada di dalam sebuah restoran bersama dengan seorang gadis cantik berusia 25 tahun, bernama Han Zhi Zhi. Mereka duduk saling berhadapan sambil menikmati makanan oriental yang disajikan di atas piring panas yang terbuat dari logam besi. Pertemuan mereka bukanlah atas inisiatif Jia Wei ataupun Zhi Zhi, melainkan berasal dari orangtua masing-masing yang menginginkan agar hubungan mereka semakin dekat.Tujuh tahun telah berlalu. Selama waktu itu pula, baik Ma Jia Wei maupun Han Zhi Zhi tidak pern

    Last Updated : 2024-08-06
  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 78. Mengelabui

    Pukul 18.45 waktu Shanghai.Mobil listrik yang dikemudikan Lu Dong telah berhenti di halaman depan. Pria paruh baya itu kemudian bergegas turun setelah salah seorang anak buahnya membukakan pintu untuknya.“Bagaimana keadaan di rumah?” tanya Lu Dong.“Semuanya aman, Tuan,” jawabnya, yang tidak mengetahui tentang pertengkaran yang terjadi antara Yin dan Li Na di dapur. Begitu mendengar kata “aman” diucapkan, Lu Dong menaikan kedua sudut bibirnya. Setidaknya perkataan anak buahnya itu sedikit mengurangi beban pikiran yang ditanggungnya selama beberapa hari ini.Sudah beberapa hari setelah berita kebangkrutan Group GT dan merosotnya nilai saham perusahaan mereka, Lu Dong mendatangi banyak perusahan besar di Shanghai. Dia berusaha melobi petinggi-petinggi perusahaan untuk sudi menanamkan sebagian modalnya di Group Lushang.Dan pada malam ini, wajah Lu Dong yang sebelumnya tampak bengis itu kini berubah kuyu. Karena tak satu pun dari petinggi-petinggi itu yang mau menemui dirinya, sekalipu

    Last Updated : 2024-08-06
  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 79. Sayembara Lu Dong

    Suara tawa yang cekikikan serta suara sumbang yang sejak tadi membicarakan kesialan yang kelak akan menimpa Yin dan Lu Wan Wan mendadak berhenti. Tiga pasang mata yang berjarak cukup dekat satu sama lain itu mengikuti gerak-gerik Lu Dong yang baru saja memasuki ruang makan.Sungguh aneh, jika melihat betapa lebarnya kedua sudut bibir pria paruh baya itu tersenyum. Bukankah beberapa menit yang lalu, wajah suami serta ayah mereka tampak garang? Suara baritonnya yang selalu menggelegar itu juga terdengar menggema di dalam lorong saat berteriak memanggil sang menantu serta putri bungsunya?Apa yang terjadi? Semua pertanyaan mereka itu akhirnya terjawab dengan suara gelindingan roda yang meluncur di atas lantai.Mereka tahu, kalau roda-roda itu adalah bagian dari sebuah kereta kecil yang kerap kali digunakan oleh seseorang untuk membawa berbagai macam jenis makanan dengan satu kali antar.Kedua alis mereka pun tampak saling bertautan begitu melihat Yin mendorong sebuah kereta kecil memas

    Last Updated : 2024-08-07
  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 80. Surat Pengunduran Diri

    Masih di malam yang sama ketika kegiatan makan malam di rumah Keluarga Lu telah selesai.Yin membawa semua piring-piring kotor itu ke dapur. Membuang semua sisa-sisa makanan itu ke dalam tempat sampah yang berlubang kecil. Namun, alangkah terkejutnya Yin setelah penutup sampah itu dibuka. Dia sudah tidak lagi mendapati lima kotak bekas makanan milik sebuah restoran yang sebelumnya telah dibuang di sana.Terpikir olehnya mungkin saja Lu Wan Wan yang melakukan. Mungkin tanpa sepengetahuan dirinya, istri sang pemilik tubuh itu berjalan masuk ke dapur untuk membuang kotak tersebut di tempat pembuangan di luar.Akan tetapi, keterkejutan Yin semakin menjadi tatkala melihat Lu Shen Shen telah berdiri di hadapannya. Wanita berambut coklat pendek itu tersenyum sinis. “Dari awal aku sudah menduga, pasti ada yang tidak beres dengan masakan kalian. Dan ini buktinya,” beber Lu Shen Shen sembari memperlihatkan lima kotak bekas makanan itu kepada Yin.Yin menatap semua benda yang ada di tangan Lu

    Last Updated : 2024-08-08
  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 81. Kartu Undangan Ulang Tahun

    Nyonya Bai mengambil amplop putih yang baru saja diletakkan Yin di atas meja kerja. Dia membuka amplop besar berbentuk persegi panjang dengan seulas tali yang melilit bagian lidah. Selembar kertas putih yang dicetak dengan printer telah terpampang jelas di depan mata.Beberapa kerutan mulai muncul menghiasi kening Nyonya Bai. Sepasang matanya yang berada di balik kacamata merah itu tampak memicing. Menengadah menatap wajah Yin yang berdiri menjulang tinggi di hadapannya.“Kau akan berhenti?” tanyanya.“Aku harap Nyonya Bai segera menyetujuinya.” Yin menjawab.“Aku harus membicarakan ini kepada Tuan Chao. Kalau boleh tahu, apa alasanmu berhenti? Karena aku tidak melihat alasan itu tertulis dalam surat pengunduran dirimu.”“Hanya alasan pribadi.” Yin mengatakan seperti yang diajarkan Arthur padanya.“Alasan pribadi apa? Apa itu soal pengirim video misterius? Atau soal kau ada masalah dengan rekan kerjamu?” cecar Nyonya Bai, yang tidak mengetahui dan sebagian besar penduduk Shanghai, jug

    Last Updated : 2024-08-09

Latest chapter

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 185. Pembebasan Feng Siyu: Polisi vs Ma Zimo vs Black Dragon

    Malam masih belum berakhir. Setelah aksi bungkam yang dilakukan Feng Siyu di kantor polisi pusat, maka Kapten Chang dan beberapa anggota kepolisian akhirnya memindahkan pemuda itu ke kantor kejaksaan untuk menjalani interogasi tingkat lanjut.Pihak kejaksaan memutuskan untuk mengambil alih semua kasus yang melibatkan Feng Siyu, karena saking banyaknya perkara pidana dan perdata yang dituduhkan padanya. Pria yang memiliki bekas jerawat di wajah itu bukan hanya terlibat dalam kasus penggelapan dana, pencurian identitas, namun juga ada sangkut pautnya dengan kematian Ma Shin Fei serta percobaan pembunuhan yang dia lakukan terhadap Yin. Namun, rencana Kapten Chang tidak semulus yang dikira.Iring-iringan kendaraan polisi yang baru saja menempuh setengah perjalanan itu terpaksa berhenti, karena kehadiran dua mobil van putih yang tiba-tiba menghadang dan menghalangi. Ciiiitttt …!Suara rem yang diinjak secara mendadak hingga sampai mengeluarkan percikan api di jalan raya beraspal, membu

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 184. Kepala Feng Siyu Menjadi Rebutan

    Malam itu menjadi malam yang sangat panjang bagi Shun Yuan alias Yin. Setelah membuka rahasia terbesar dalam dirinya, dia justru mendapat kejutan. Arthur Chen langsung mengembuskan napas terakhirnya di ranjang rumah sakit. Lelaki tua itu seakan ingin secepatnya pergi meninggalkan dunia menyusul si pemilik tubuh.“Beristirahatlah dengan tenang,” ujar Shun Yuan setelah menyimpan abu jenazah Arthur di rumah duka. “Aku ikut berduka cita,” hibur Lu Wan Wan yang ikut mendampingi Shun Yuan.Selepas memberi penghormatan terakhir, keduanya pun kembali ke gedung apartemen tak bernama itu. Dengan disaksikan dan dibantu oleh Lu Wan Wan, Shun Yuan membuka semua file-file peninggalan Arthur Chen.Hal pertama yang mereka cari adalah rekaman video kejadian kecelakaan yang terjadi di atas Jembatan Sungai Yang Tze beberapa bulan yang lalu. Mereka ingin mengetahui kebenarannya. Siapa yang sebenarnya terlibat dan siapa yang seharusnya dihukum.Mulut keduanya langsung menganga, begitu menyaksikan kalau

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 183. Impas

    Teriakan Arthur yang menyangkal perkataan Feng Siyu itu membuat Yin menelengkan kepala. Dia menatap lelaki tua itu dengan sorot mata yang lebih dingin dari biasanya.“Yin … ini … bukan seperti yang kau kira,” ucap Arthur terbata-bata.“Jawab pertanyaanku! Apa benar kau juga berada di sana?” Yin meninggikan nada suaranya.Langkah tegap Yin yang mendominasi serta kedua tulang rahangnya yang mengeras, telah membuat tubuh Arthur seakan mengerut. Tanpa sadar punggung lelaki tua itu langsung membentur tepi meja. Namun, benturan itu tidak sebanding dengan suaranya yang tercekat di tenggorokan.Melihat kegugupan serta kegelisahan yang terpancara dari wajah Arhur, makin membuat Yin naik pitam. Mantan jenderal besar Dinasti Qing itu langsung menghardik lawan bicaranya. Serapat-rapatnya menyimpan bangkai, pada akhirnya pasti tercium juga. Dengan kepala yang tertunduk, akhirnya keluarlah pengakuan dari Arthur. “A—aku memang ada di sana.”Satu kalimat pengakuan itu lantas membuat Yin mengepalkan

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 182. Dusta Arthur

    Tuduhan yang dilontarkan Yin itu membuat manik mata Feng Siyu bergerak-gerak. Rupanya pria yang memiliki banyak bekas jerawat di wajah itu masih mengingat kejadian musim gugur tahun lalu. Di atas motor balap yang dikendarainya, dia menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bagaimana mobil listrik itu menabrak pagar jembatan lalu terjun bebas ke dalam sungai. Kebungkaman itu lantas membuat Yin menghampiri. Dengan sorot mata menyalang tajam serta kedua rahang yang mengeras, dia mencengkeram jaket hitam yang dikenakan Feng Siyu. Membuat pria itu bangkit sedikit menjauhi kursinya.“Jawab pertanyaanku! Apa kau yang melakukannya?!” Yin melotot dengan penekanan suara.Namun, itu tak membuat nyali Feng Siyu ciut. Pria itu justru memalingkan wajahnya ke arah lain. Sambil mencebikkan bibirnya, dia pun berkata, “Kau saja tidak tahu, lalu untuk apa aku menjawab.”“Kau!?” Yin langsung menunjukkan kepalan tangannya.“Tak perlu marah. Aku akan memberitahumu, tapi dengan satu syarat.”“Kau tak perlu

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 181. Mulut yang Berkicau

    “Tapi kenapa aku harus—”“Karena dialah yang menyebabkan kakakmu mengakhiri hidupnya!” potong Arthur cepat.Begitu penjelasan itu telah diterima oleh Yin, detik itu juga mengayunlah sepasang kakinya yang terbungkus dengan pantofel untuk mengejar pria tersebut. Dia sempat melihat kalau pria itu telah berbelok dan meninggalkan kafe.Meskipun beberapa kelebihan yang dimilikinya telah diambil, namun Yin masih memiliki kemampuan seorang Jenderal Besar Shun Yuan, yaitu ilmu bela diri dan kemampuan untuk memetakan lingkungan sekitar.Pengejaran itu tak berlangsung lama. Dengan mengandalkan tendangannya yang mengayun di atas angin, maka salah satu kaki Yin itu mampu membuat pria tersebut jatuh tersungkur sebelum mencapai bahu jalan.BUGH! BRUAK!Yin langsung menarik bagian belakang jaket kulit yang dikenakan pria tersebut. Membuat tubuh pemiliknya terangkat hingga berdiri tegak. Kali ini sebuah benturan kembali terjadi.BRUAK!Yin membenturkan tubuh pria itu ke permukaan dinding batako yang m

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 180. Underground_King vs Prosecutor

    Jarum jam belum berada tepat di angka tujuh. Nasi tim ayam yang baru saja di pesan juga belum sempat di santap. Namun, sebuah postingan yang mendadak dia temukan di sebuah laman internet membuat selera makan Arthur Chen lenyap seketika.“Akun ini …,” gumamnya dengan kelopak mata melebar menatap layar laptop. Dia nyaris tak percaya.Setelah sekian lama mencari akun yang tiba-tiba menghilang setelah menjungkir balikkan nama baik Ma Shin Fei di seluruh jagat dunia maya, kini tiada hujan maupun badai, atau bencana dahsyat lainnya, akun yang bernama Prosecutor itu mendadak muncul kembali ke permukaan. Siapa yang menduga di saat dirinya juga sedang mencari kepingan-kepingan informasi tentang kejahatan Ma Zimo dan Feng Siyu, akun berhantu itu tiba-tiba muncul.Mungkinkah ini adalah bantuan dari alam semesta?Lelaki tua itu tak mampu menjawab. Apa mungkin ada yang kebetulan di dunia kejahatan?Postingan yang ditulis oleh Prosecutor rupanya menggelitik hati Arthur. Bukan hanya satu, tetapi

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 179. Bangkitnya Akun Pembunuh Dari Kubur

    Dari semua rencana yang ada di dalam kepala Feng Siyu untuk mencelakai Yin, nyatanya pria muda itu justru lebih tertarik untuk menyelesaikan dendam pribadinya terhadap Lu Dong.Malam hari selepas mengantar kepulangan Ma Zimo ke tempat kediaman Keluarga Ma, Feng Siyu diam-diam menyelinap keluar. Beberapa kali dia berusaha untuk menghindari dan mengecoh para penjaga rumah. Hingga akhirnya di halaman belakang yang sepi, pria itu pun berhasil melompati pagar tinggi, lalu mendarat di sebuah trotoar.“Stasiun 4!” pinta Feng Siyu kepada pengemudi taksi yang baru saja dihentikan olehnya.“Baik, Tuan.”Beberapa kali Feng Siyu sempat menoleh ke belakang untuk melihat, apakah ada anak buah Ma Zimo yang mengejarnya.Namun, hasilnya nihil. Yang dia lihat di balik jendela kaca itu hanyalah kegelapan malam yang dihiasi dengan siraman cahaya kuning dari lampu-lampu jalan yang menerangi kelamnya malam.Lima menit sebelum satu jam meninggalkan tempat kediaman Keluarga Ma, pengemudi taksi akhirnya menga

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 178. Sekali Unjuk Kemampuan, Dua Kesempatan Didapat

    Terlambat!Seruan Arthur Chen itu tidak mampu menyelamatkan Yin dari kedatangan serta rasa penasaran Ma Zimo. Pria paruh baya itu ingin melihat dengan mata kepala sendiri, bagaimana sopir barunya itu bekerja.Bukan hanya langkah pendeknya saja yang bergerak cepat, namun pandangannya pun juga telah menangkap punggung yang menjulang tinggi tersebut.“Yin!” serunya sembari melewati Arthur Chen begitu saja.Tiga puluh tahun lebih tidak bertemu, membuat Ma Zimo melupakan sosok yang dicarinya selama ini, yaitu Chen Ting. Tidak ada yang lebih sadis dalam merenggut kenangan seseorang selain usia.Dan selama tahun-tahun kehidupannya, tak pernah sekalipun Arthur Chen mengalami keberuntungan seperti hari ini. Melihat keacuhan Ma Zimo, tak lantas membuat lelaki tua itu memilih untuk bergabung dengan mereka. Menurutnya meninggalkan tempat itu dalam diam adalah keputusan yang tepat. Yin yang mendengar panggilan itu lantas menoleh. Dia juga sempat melihat kepergian Arthur. Sambil berpura-pura men

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 177. Membentuk Pasukan Khusus

    Berita penangkapan Lu Dong itu juga didengar oleh Feng Siyu yang selama beberapa bulan ini telah mencuri identitas Ma Yin Fei di tempat kediaman Keluarga Ma. Kelima jari pemuda itu mengepal hingga membuat buku-bukunya memutih. Ponsel kecil yang ada dalam genggaman tangannya itu nyaris hancur lebur karena kemarahannya.Hasil kerja keras yang membawanya melakukan semua ini hilang menjadi tak bermakna. Akhirnya orang yang ingin dia bahagiakan telah tiada.Dengan tatapan mata yang menyalang Feng Siyu menatap foto mendiang Denise Allard pada layar ponselnya. Pemuda itu bersumpah dalam hati, bahwa dia tidak akan pernah melepaskan Lu Dong hingga pria paruh baya itu membayar semua kejahatannya. Nyawa ganti nyawa dan penjara tidak akan bisa membuat adik tirinya itu hidup kembali.“Jadi ini kerjaanmu seharian? Pantas saja ayahku tidak pernah mengajakmu ke tempat proyek atau membawamu ke pertemuan bisnisnya.”Suara bariton milik Ma Jia Wei itu membuat kedua pundak Feng Siyu tersentak. Dia langsun

DMCA.com Protection Status