Share

PERNIKAHAN PURA-PURA

Author: Ema Ryosa
last update Last Updated: 2025-02-28 23:56:43

Selesai mengucapkan kalimatnya, Chase langsung tahu itu salah.

Pernikahan mereka bukan pernikahan sungguhan kan? Bagaimana bisa dia meradang hanya karena melihat Samantha dalam pelukan pria lain?

Segera Chase meralat ucapannya.

"Aku tahu pernikahan kita pura-pura, tapi kau sendiri yang bilang jangan sampai ada kemesraan apapun dengan orang lain yang kita perlihatkan di depan Tristan! Itu berarti berpelukkan pun jangan!"

Terlihat Samantha menatap Chase, pertanyaan terpancar dari sorot matanya.

Chase berusaha menerka apa yang ada di otak Samantha.

"Benar, asal jangan di depan Tristan! Kau bebas berpacaran dengan kekasihmu, barisan Barbie atau siapapun juga silahkan, pernikahan kita bukan pernikahan penuh bunga!"

Chase makin mendekat hingga kini Samantha terjepit diantara Chase dan meja di ruang kerja Arnold.

"Kekasih? Barisan Barbie?" Chase mengulang pernyataan Samantha menjadi kalimat pertanyaan.

Melihat Samantha diam saja kembali Chase melanjutkan.

"Sudah mengerjakan PR rupan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Valentinus Johanadyatma
pasti jatuh cinta bosku
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   BENARKAH, HANYA 6 BULAN?

    Baru dua langkah Arnold berbalik. "Kau belum menjawab pertanyaanku, pakai ilmu apa? Dengan dandanan tempo dulu kayak begini bisa membuat dia kesengsem! Bayangkan... saat dia menemukan bahwa kau adalah Alana Drew, hmm dia akan memberikan bulan dan bintang untukmu, cuma matahari yang nggak." Samantha tertawa, memang sangat menghibur ngobrol dengan Arnold. "Gimana kalau aku maksa minta matahari?" "Dia harus berusaha keras membelinya dari Pak Mochtar Riady." Tawa Samantha kembali terdengar, dia tidak mengira maksud Arnold adalah Matahari Departemen Store, dasar! "Cukup!" kali ini bukan hanya suaranya saja yang terdengar menyela akan tetapi Chase tiba-tiba sudah ada disamping Arnold, langsung menggandeng dan membawa Samantha pergi. Arnold maklum pasti Chase sedang merasa panas hatinya. Hmmm....menarik, sangat menarik. Arnold tidak sabar menunggu saat Chase tahu tentang sosok istri pura-puranya

    Last Updated : 2025-03-01
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   KEHANGATAN

    Begitu sampai di mobil Chase pasang badan melindungi Samantha dari si pemburu berita, sambil membantu Samantha yang bergerak lebih lambat karena ada Tristan dalam gendongannya. Begitu Samantha telah duduk, Chase berputar dengan cepat kemudian masuk ke sisi pengemudi. Dalam hati Chase bergumam seandainya saja dia tadi menggunakan salah satu sopirnya, dan membawa pengawalnya pasti sekarang dia bisa duduk menemani Samantha, duduk bertiga di belakang, dia tidak membawa mereka semua karena dia masih belum yakin dengan reaksi Samantha. "Sebenarnya kau mau mengajak kami ke mana?" Chase hanya memandang jalanan di hadapannya. "Bahasamu harus dirubah, bukan lagi 'kami' seharusnya 'kita' coba ulang." Chase menunggu balasan Samantha, dia sangat menikmati lidah tajam Samantha yang sedari awal sudah dengan berani mencaci maki dirinya. Selama ini tidak ada satupun orang-orang di sekitarnya yang berani melawan titahnya apa

    Last Updated : 2025-03-02
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   KOK NGGAK DIBUKA?

    'rumah impian.'Samantha sampai tidak bisa menahan seringai di wajahnya melihat keseluruhan ruangan yang begitu pas di hatinya. Dalam hati Samantha berkata bahwa inilah rumah impiannya, akan tetapi dia berusaha menahan bibirnya agar tidak menyuarakannya karena dia takut dikira berusaha mengambil hati si pemilik rumah.Samantha berkeliling kemudian dia menghempaskan tubuhnya ke sebuah sofa tunggal yang terlihat sangat empuk."Hmmm nyaman sekali." Samantha hanya sekilas melirik Chase yang sedang menelepon. "Aku bisa tertidur nyenyak hanya dengan berada di ruangan ini," gumam Samantha."Kau belum melihat ruangan lainnya." Sanggah Chase, yang ternyata mendengar gumaman Samantha, ada rasa bangga yang tersirat dalam kalimatnya."Pasti serupa, menjanjikan kenyamanan."Kali ini Samantha merasakan de javu saat melihat ruang keluarga. Ada sofa lebar yang panjang melingkar berhadapan dengan TV besar yang ditanam di dinding, karbet tebal yang terham

    Last Updated : 2025-03-03
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   BIBIR INI ...

    "Kok nggak dibuka bajunya?" Samantha terbebas dari keharusan menjawab ketika pintu rumah terbuka lalu nampaklah dari jauh sang kakek yang berjalan dengan seringai bahagia di wajahnya. Samantha menunggu dengan Tristan dalam gendongannya untuk menyamarkan bajunya yang basah. "Siang, Kek," sapa Samantha dengan ramah. Kakek mengangguk lalu memeluk Samantha sekaligus Tristan, setelahnya kakek menggendong Tristan dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Samantha yang ikut senang tidak sadar bahwa bajunya yang basah kembali mencetak payudaranya yang indah.Tristan yang tadinya diam mendadak tertawa saat tubuhnya diangkat tinggi. Sepanjang interaksi mereka Chase hanya diam mengamati sampai akhirnya sang kakek melihat Chase masih dengan Tristan dalam pelukannya. "Jangan menyalahkan ku jika aku ingin melihat cicitku." "Darimana Kakek tahu bisa menemukan kami di sini?" "Kau tahu kalau kakekmu sudah punya kemauan siapa yang bisa menghalangi?" Suara pria

    Last Updated : 2025-03-04
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   JANGAN MELAWANKU!

    Suasana begitu hening. "Bukankah pertanyaan itu lebih tepat untuk cucu Kakek? Bisakah dia hidup bersamaku, kami bertolak belakang dalam segala hal. Bagai bumi dan langit. Mungkin kalau tidak ada Tristan kami tidak mungkin bersama walau aku wanita terakhir yang tersedia."Chase terkejut karena yang Samantha katakan adalah kalimat yang Chase lemparkan diawal pertemuan. Chase berharap seandainya saat ini mereka hanya berdua saja. 'memangnya kalau kalian hanya berdua apa yang akan kau lakukan? Meminta maaf? Penguasa arogan meminta maaf pada seorang wanita? Impossible!' suara hatinya mengejek Chase, membuat Chase makin masygul, seandainya saat itu dia menjaga mulutnya..."Mata tuaku ini telah berkali kali melihat cucuku tak bisa menjauhkan tangan dan bibirnya darimu, jadi pertanyaan itu bukan untuk dia, tetap kau yang harus jawab, bisakah kau mentoleransi masa lalunya?""Kalian membahasku seolah aku ini barang." Gerutuan Chase disambut tepuk tangan Salim.

    Last Updated : 2025-03-05
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   Pernikahan PURA-PURA kah(?)

    Selesai menelepon Samantha, Chase langsung menelepon Salim."Bos?""Kau suruh orang kita berjaga di luar rumah Samantha, jaga dengan super ketat mulai sekarang! Jangan sampai dia keluar tanpa pengawalan!" Chase tahu pasti Salim berpikir itu untuk melindungi Samantha, padahal kenyataannya itu untuk melindungi Chase!Chase merasa takut jika Samantha tidak datang ke pernikahan mereka besok, bukan karena takut warisan perusahaan di ambil, atau alasan yang lain, tapi sesungguhnyalah Chase mulai merasa hatinya terlibat!"Bos, ini masih Samantha yang kemarin Bos suruh pergi?" "Kepo lu, Lim! Mana laporan kekasih Samantha?""Tidak ada!""Tidak ada? Nggak mungkin!" tukas Chase yang tidak percaya dengan hasil pencarian anak buahnya."Kenapa nggak mungkin? Mungkin saja Bos! Intinya posisi saat ini laporan dari pencarian masa lalu Samantha adalah tidak punya pacar, tapi ini belum 100% jadi fix-nya Bos tunggu dulu.""Oke, besok jangan terlambat." "Siap, aku mulai merasa ini bukan pernikahan pura

    Last Updated : 2025-03-06
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   Miss Universe? Malaikat?

    "Selama ini tak seorangpun berhasil menaklukkan hati Chase, tak seorang pun! Biasa mereka hanya kekasih temporary, Chase tidak pernah bersusah payah untuk mereka, kenapa yang seorang ini beda? Brengsek!" Leda mengumpat-umpat sambil berjalan kesana kemari. Cepat cepat Leda pun menelepon toko bunga untuk menanyakan detailnya. Mereka pasti mau menjawab pertanyaan Leda, karena selama ini Leda lah yang selalu memesan bunga ke mereka. “Halo selamat pagi, ada yang bisa kami bantu?” tanya pegawai toko.“Halo, saya Leda sekretaris Mr Chase Navarell. Apa Mr Chase Navarell sudah memesan sebuah buket bunga?” tanya Leda tanpa basa-basi.“Mr Navarell? Tunggu sebentar saya cek dulu ya, Bu.”“Ya, saya baru saja menerima laporan pembayaran buket bunga yang cukup mahal. Karena bukan saya yang memesannya langsung, jadi saya ingin tahu buket bunga apa yang dipesan Bos saya hingga harganya tidak seperti biasanya,” jelas Leda berharap penjaga toko itu mau menjelaskan semuanya pada

    Last Updated : 2025-03-07
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   HARUSNYA TANPA RASA...

    "Siapa yang mengambil? Kenapa kalian berani berikan ke orang lain tanpa perintah saya?" “Oh yaa, emmm...sebentar saya cek dahulu, Tuan.”jawab penjaga toko itu dan membuka catatannya dengan tangan gemetar.Chase melihat tangan pelayan yang gemetar, tapi dia tidak punya banyak waktu tersisa. "Saya tidak punya banyak waktu, cepat kalian rangkai sama persis dengan yang saya pesan tadi." "Tuan, tapi saya masih harus memeriksa letak kesalahannya di mana.""Tidak bisa, saya harus segera menjemput calon istri saya!""Tapi Tuan.." "Kalian bikin cepat! Saya akan bayar semuanya!"Selagi Chase meneriakkan perintah ponselnya berdering. "Chase, jadi menikah hari ini?" Ledekan terdengar dalam pertanyaan Salim."Sebentar, aku sudah dalam perjalanan, ini sedikit terhambat karena ada kekeliruan, tunggu sebentar." Chase meletakkan ponselnya ke dalam saku. Tadinya dia tidak sabar dengan kekeliruan yang dibuat oleh pihak penjaga toko bunga, aka

    Last Updated : 2025-03-08

Latest chapter

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   DUSTA...HARUS BERAKHIR

    "Sam..why? Kau sana rindunya deng..." Chase tidak melanjutkan kalimatnya sebagai gantinya dia mengacak-acak rambutnya. "Mungkin mulut kita berkata lain tapi tubuh kita lebih jujur dalam meneriakkan kerinduannya," kata Chase dengan wajah tersiksa. Samantha pun yakin ekspresinya tidak lebih baik dari Chase. Dia sampai ingin menangis saat merasa tubuhnya terpisah dari tubuh Chase.Akan tetapi dia tidak mungkin membiarkan keadaan kembali keluar dari jalur yang direncanakan, sudah terlalu lama dia menyembunyikan sebuah DUSTA. Malam ini semua harus berakhir....Berakhir bahagia? Berakhir duka?Dia hanya bisa menunggu..."Chase, ada yang harus kita bicarakan." Chase memandang Samantha dengan wajah suntuk. "Kau tahu kalimat itu yang paling dibenci seorang pria? Kalimat 'kita harus bicara' mengindikasikan ada sesuatu yang tidak beres!" "Memang ada yang tidak beres." Mereka berdua termenung sejenak. "Kalau tentang apa ya

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   RENCANA PENGAKUAN 2

    Chase sibuk mempersiapkan malam spesial menyambut kedatangan istri tersayang.Sesorean Chase merasa seperti remaja yang baru jatuh cinta, rasanya ingin waktu cepat berlalu tapi juga ingin waktu berhenti...Plin plan kan? 'mungkin beginilah yang namanya jatuh cinta, irasional, nggak masuk akal,' Chase sibuk bermonolog dengan diri sendiri. Chase sudah mengatur makan malam romantis tapi tetap di rumah saja, dia sudah terlalu rindu dengan Samantha, kalau mereka makan di luar bakalan panjang waktu perjalanan pulang perginya, lagian dia membutuhkan istrinya sendirian tanpa ada orang lain tanpa ada interupsi apapun! Agar mereka bisa bercakap-cakap sepuasnya, sejujurnya, akan dicurahkannya isi hatinya lalu dia akan memulai rayuan, mengerahkan segenap kemampuan mautnya, kalau Samantha belum bisa mencintainya minimal mereka telah terhubung dengan sangat kuat secara fisik. Chase setelah berpakaian lengkap yaitu setelan formal untuk makan malam dan dia juga telah

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   MALAM PENENTUAN

    Arnold mengusap wajahnya mendengar pertanyaan tajam dari Samantha. "Kurang 10 menit lagi kau tampil, bersiaplah." Arnold menerangkan dengan wajah serius. "Kau tahu, kau harus menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi hingga kau bertingkah seperti pelindungku." Kembali mereka saling berpandangan, lalu Arnold memalingkan kepala sambil mengumpat."Lima menit lagi, Tha." Samantha mengangkat dagunya. "Aku tidak akan tampil sebelum kau bilang apa yang sebenarnya terjadi!" "Tha.." "Say it!" "Tha.." "Oh oke, kalau mau bermain lambat...silahkan, mari kita lihat siapa yang pegang bola saat ini." Samantha pun memilih kursi tunggal lalu duduk dengan santai, walau pun rasa gemuruh di dadanya tak juga mereda. "Ok, wajahmu muncul di surat kabar pagi ini, dan kini waktumu harus tampil." "Apa judul beritaku?" tanya Samantha yang reflek berdiri. Samantha bertahan ditempatnya walau pun Arnold berusaha mendorong dia untuk maju. "Nold? Apa judulnya?" Nampak Arnold ingin menendang se

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   LEBIH DARI PANTAS!

    Chase bersiap untuk pulang saat kembali ponselnya berdering. GRANDPA! 'Semoga ini tidak ada hubungannya dengan berita hari ini.' "Halo Grandpa?" "Aku tidak membesarkan mu untuk jadi pria kebanyakan, aku mendidik mu agar suatu hari kau bisa jadi pria pelindung keluarga besar mu dan keluarga kecilmu sendiri." "Grandpa_" "Kalau saja dari awal kau bilang terus terang, Grandpa akan cari cara lain untuk membesarkan cicit grandpa dan ibunya, Grandpa tadinya yakin kau mampu melihat jauh ke dalam hati wanita yang kalian bilang BUKAN WANITA YANG PANTAS untukmu! Omong kosong darimana itu? Hah?" "Grandpa, kasih kesempatan Chase untuk_" Berkali-kali Chase berusaha menyela akan tetapi Grandpa tidak pernah memberi kesempatan, nampaknya Grandpa begitu emosional sehingga tidak mau mendengarkan siapapun. "Memangnya siapa wanita yang pantas, bawa mereka ke sini, Grandpa akan bandingkan mereka dengan ibu Tri

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   WANITA PALING BERHARGA

    Leda masih juga berdiri di hadapan Chase, hanya saja kali ini Leda mulai gentar. "Kau tuli? Keluar dari rumahku, kau dipecat!"Seketika Leda terbelalak, sepertinya bukan begini yang direncanakannya. "Chase_""Mr Chase Navarell! Dan tidak usah menjelaskan apapun, kau sudah di pecat, keluar sebelum kau menyesal berurusan denganku!" "Kau yang akan menyesal, Chase! Kau yang akan menyesal! Apa kurang ku dibanding istrimu yang lusuh, tidak bisa dandan, kedodoran, hah? Kelebihannya hanya dia melahirkan anakmu! Aku juga bisa, hamili aku, aku akan memberikan keturunan sebanyak yang kau inginkan!" Rentetan kalimatnya Leda tembakkan sambil berjalan mundur karena Chase terus maju dengan sikap mengancam. "Tutup mulutmu wanita gila, jangan pernah menghina istriku." Begitu kalimatnya selesai, Chase langsung teringat masalah yang ada dan sadar bahwa ada kemungkinan Leda terlibat di balik semua yang terjadi. "Kau yang merancang semua ini?" Chase bertanya sambil mendekatkan wajahnya, nampak Le

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   TERPISAH TAPI DEKAT

    "Aku berusaha mengerahkan otakku kiri dan kanan untuk bisa mencerna penjelasanmu, Tha. Jadi karena sekarang Chase sudah tahu bahwa dia menikah dengan Sang Diva, maka_""Dia belum tahu, Bi." "Impossible Tha, kalian bercinta pakai gaya apa? Dia pasti tahu keindahan tubuh bagai iblis betina yang kau miliki.""Dia cuma tahu aku ternyata nggak gendut, tapi selebihnya dia belum tahu. Saat tidur bersamanya aku tetap mengenakan softlens ku, tetap dengan rambut pirang pucat jelek ini kan dan tetap tidak berdandan, jadi dia nggak tahu." "Dari awal aku tidak terlalu setuju kau mempertahankan penyamaran sampai selama ini awalnya hanya untuk paparazi kan, Tha? Kenapa jadi selama ini?""Terlanjur, Bi." "Kalau begitu MENGAKULAH sekarang, Tha. Aku yakin dia akan mengerti." "Aku takut melihat reaksinya, Bi. Dia pria yang sangat jujur, sangat berintegritas, dia pasti jijik dengan kebohonganku.""Coba dulu, Tha. Lakukan hari ini ceritakan semuanya jangan ada yang kau tutupi, jangan ada yang dise

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   BERCINTA SETIAP HARI(?)

    "Sebenarnya aku lagi gabut, terus nggak bisa tidur dan sekarang moodku makin nggak jelas!"Samantha menunggu sahabatnya yang selalu berhasil mencerahkan suasana hatinya beraksi. Akan tetapi sampai lama belum juga Bianca bersuara."Biii?" "Hmm, makanya kalau main jangan setengah -setengah, jadinya nanggung, seandainya Dewa Yunani kamu ijinkan ikut kan nggak sampai duduk-duduk bengong gini, bisa nggak sempat duduk malah, bangun hajar, bangun hajar!" Membayangkan Chase malah makin membuat Samantha pusing. "Sayang sekali dia nggak ada di sini."kembali Bianca bersuara. "Masalahnya dia ada di sini." "WHAT? Jadi kamu ijinkan Chase ikut? Kamu udah terus terang? Kamu udah membuka identitas mu?""Nggak Bi! Itulah masalahnya. Kami tidak pergi bersama tapi dia ada di sini. Dia ada di sini bukan karena aku tapi karena ada janji dengan wanita lain." hening ....Mungkin Bianca sedang berpikir keras. "Tha...perjanjian kalian belum berubah kan?""Belum! Karena itu aku menelepon mu Bi! Kau ora

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   KESEDIHAN

    "Banyak hal menarik yang tidak hanya bisa memuaskan rasa ingin tahu sebagian orang saja, tapi hal yang kutemukan akan menggemparkan!"Samantha kembali menghadap piringnya jadi posisinya kini membelakangi pria asing itu. "Pergilah, kau tidak diterima di meja kami," kata Arnold sambil bangkit berdiri. Nampak si pria tak gentar sedikitpun, dia hanya berjalan berputar, lalu perlahan berada di sisi Arnold dan mulai mengangkat kameranya. Terjadi tarik menarik. "Aku bebas memberitakan apa yang kameraku tangkap." "Tidak tanpa seijin kami." Terjadi perdebatan antara Arnold dan pria asing itu.Sambil tersenyum mengejek sang pria asing menjawab Arnold. "Ijinkan aku mengambil foto yang akan melengkapi berita besok pagi dengan judul Hubungan Rahasia Istri Sang Penguasa!"Seketika Samantha menarik nafas panjang, tadinya dia menebak bahwa sang paparazi ini sudah tahu tentang penyamarannya, akan tetapi ternyata sepertinya dia hanya mencurigai ba

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   RAHASIA ISTRI SEDERHANA(?)

    Sang Diva menitikkan air mata. Arnold sangat amat terkejut! Arnold berusaha mengingat kapan Samantha menitikkan air mata....Tidak pernah! Sepanjang karir mereka berdua bersama tidak pernah sekalipun dia melihat Samantha menitikkan air mata, Samantha adalah orang yang paling tangguh dan tenang yang pernah bekerja sama dengan dia. Jadi saat ini melihat Samantha meneteskan air mata mendatangkan rasa haru di hatinya. Perlahan Arnold berjalan mendekati Sang Diva sambil memikirkan cara untuk menghibur. Akan tetapi begitu telah tiba di sisi Samantha saat Arnold akan mulai membuka mulutnya tiba-tiba Samantha berdiri dan menghapus air matanya. "Yuk makan." "Astaga kasih kesempatan kek buat temennya menghibur, baru juga akan dimulai udah dibatalin." "Nggak pakai acara hibur menghibur, gue nggak butuh hiburan yang gue butuh makanan ayo cepetan kita pergi makan." Kembali untuk yang kedua kalinya Arnold terkejut hingga menatap Samantha dengan mulut ternganga. "Bukannya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status