Lanjut...
Katanya sebentar, eh malah kebablasan. Sudah 4 jam Dirga berada di rumah Feby. Dirga yang awalnya akan pulang dari jam 2 tadi karna mengingat dirinya harus pulang untuk menyelesaikan masalab bersama istrinya. Tapi niat terhenti saat kedua orang tua Feby pulang dari pekerjaan mereka
Langsung dong, Feby memperkenalkan Dirga kepada kedua orangtua. Orang tua Feby pun terlihat senang saat Dirga datang ke rumah mereka, apalagi ayah Feby terlibat sangat suka pada Dirga. Kedua orang Feby tau tentang Dirga, karna sebelum Dirga pindah ke Jakarta bersama kedua orangtua tuanya, keluarga Feby sudah mengenal baik keluarga Dirga
Tapi, karna sudah beberapa tahun tak bertemu dan tidak saling memberi kabar, akhirnya Bella tidak mengingat mereka lagi. Waktu itu Bella pernah bertemu Feby di rumah besannya. Masih ingat kan?
Bella nampak biasa saja saat bertemu dengan Feby. Bella juga tidak tau jika Feby adalah anak dari tetangga nya dulu.
Mereka y
Setelah bercerita panjang lebar, akhirnya makan malam sudah siap disajikan. Dasra ibunda Feby kemudian pergi menunggil mereka untuk makan bersama. Feby di mana? Bukannya tadi dia membantu ibunya memasak? Feby di dapur hanya di tugaskan untuk memasak sayuran aja oleh sang bunda. Ya, dari pada bosen di dapur mulu mending Feby pergi ke ruang tengahDalam hatinya Dirga kini sudah bener bener takut. "Pasti Lexsa bakal ngamuk besar nih." Bantinnya saat ini. Dirga melirik ke arah jam dinding rumah Feby dilihat waktu sudah menunjukkan jam 07:00 malam"Mampus gue." Batinnya lagi. Dirga yang tidak bisa berlama lama lagi di sana berpamitan untuk pulang. Tapi tetap saja di tahan oleh ayah dan Feby. Lagi lagi di tambah dengan kedatngan Dasra"Nak, Dirga mau kemana, kok buru buru amat? Makan dulu. Tante udah siapin loh.""Makasih tante, tapi Dirga masih kenyang kok.""Bohong! Dari tadi kamu di rumah ku loh, gakk lagi di rumah makan, masa iya kamu gak
Akhirnya doa Dirga terkabul. Sekian lama ia berada di rumah Feby akhirnya ia bisa keluar dari rumah itu, iya berterima kasih pada Bara yang telah membantunyaSetelah selesai dengan ritual di meja makan, mereka langsung melanjutkan obrolan mereka. Ayah Feby yang gerah berpamitan untuk pergi sebentar, selesai mandi ia akan gabung bersama mereka lagiDirga yang tidak bisa apa apa kini hanya bisa pasrah, ia terdiam sesekali tersenyum, tertawa kecil saat Feby dan ibunya Dasra menceritakan kembali masa lalu mereka."Dirga lo masih ingat, waktu itu lo hampir tenggelam pas banjir. Ingat kan?" tanya Feby pada Dirga, ia membalas dengan anggukan sesekalu tertawa kecil. "Iya."Waktu sudah menunjukkan jam 09:00 malam, Dirga kini mulai was was, perasaannya mulai tidak enak. Ia menatap kedua wanita yang ada di hadapannya itu. Saat ini ia berniat untuk berpamitan. Lagi lagi Dirga di tahan"Tunggu bokap gue dulu ya, lagi mandi. Nanti gak enak lo," ujar
Akhirnya doa Dirga terkabul. Sekian lama ia berada di rumah Feby akhirnya ia bisa keluar dari rumah itu, iya berterima kasih pada Bara yang telah membantunyaSetelah selesai dengan ritual di meja makan, mereka langsung melanjutkan obrolan mereka. Ayah Feby yang gerah berpamitan untuk pergi sebentar, selesai mandi ia akan gabung bersama mereka lagiDirga yang tidak bisa apa apa kini hanya bisa pasrah, ia terdiam sesekali tersenyum, tertawa kecil saat Feby dan ibunya Dasra menceritakan kembali masa lalu mereka."Dirga lo masih ingat, waktu itu lo hampir tenggelam pas banjir. Ingat kan?" tanya Feby pada Dirga, ia membalas dengan anggukan sesekalu tertawa kecil. "Iya."Waktu sudah menunjukkan jam 09:00 malam, Dirga kini mulai was was, perasaannya mulai tidak enak. Ia menatap kedua wanita yang ada di hadapannya itu. Saat ini ia berniat untuk berpamitan. Lagi lagi Dirga di tahan"Tunggu bokap gue dulu ya, lagi mandi. Nanti gak enak lo," ujar
Lanjut..."Feby gak sengaja meluk gue. Sumpah gue gak bohong sama lo. Plis dengerin penjalasan gue.""Pergi lo dari sini. Pergi." bentaknya. Dirga yang tidak bisa berbuat apa apa hanya bisa pasrah. Ia kemudian berdiri dan pergi keluar dari kamar ituSetelah memastikan Dirga bener bener keluar dari kamarnya Lexsa kemudian berdiri dan langsung menutup dan mengunci pintu kamarnya"Lexsa plis, dengerin penjelasan gue." mohonya dibalik pintu. Lexsa yang bener bener sakit hati dengan Dirga, tidak mau mendengar penjelasannya walau sekatapu, ia kini menangis dibalik pintu***Pagi hari yang indah nan cerah dan burung berkicauan. Di mana kedua pasangan muda itu masih tertidur di tempat mereka masing-masing. Dirga yang ketiduran di depan pintu dan begitu juga yang terjadi pada LexsaLexsa perlahan lahan terbangun dari tidurnya dilihatnya kamar begitu berantakan. "Kok mata gue agak sakit ya," ujar Lexsa yang masih tetap dengan posisi
Lanjut....Di kantin ketiga bersahabat itu sedang nongkrong. Siapa lagi kalo bukan Bara Kevin dan Wirda. Vino sama Vanya kemana? Entahlah mereka kemana"Tadi malam kok Lexsa nyari Dirga ya, apa Dirga gak pulang semalan?" tanya Kevin pada keduanya"Hah, masa sih?" Wirda terkejut sambari menatap Kevin. Kevin mengangguk. "Iya, kayaknya sih, soalnya Lexsa nelfon gue Bara dan Vino semalam nyariin Dirga.""Dirga bukannya kemaren lagi nganterin Feby pulang ya? Apa jangan jangan Dirga gak langsung pulang ke rumah dan malah mampir ke rumah Feby?""Tapi mana mungkin Dirga ngelakuin itu.""Iya sih." Wirda berpikir. Bara yang kurang tau juga masalah antara Dirga dan Lexsa memilih diam tak bersuara. Itu urusan rumah tangga keduanya mana mungkin Bara harus mencari tau secara detail masalah keduanya, menurutnya wajar, karna setelah kita menikah itu tak segampang membolak balikan tangan pasti ada rintangan, cobaan yang akan dirasakan semua orang yang
Belum cukup sebulan Lisa Reval dan sang suami di surabaya, mereka akan pulang ke Jakarta hari ini juga mengingat ibu mertua dari Sinta sudah sembuh, dan rencananya besok ibu mertuanya baru bisa pulang ke rumahLisa Reval dan sang suami kini sedang membereskan pakaian pakaian mereka dan di bantu oleh Sinta. Asna dan Reno sedang tidak ada di rumah, kedua bocah lucu, imut dan mengemaskan itu sedang ber sekolah"Val, pakaian pakaian kamu udah dimasukin semua kan?" tanya Lisa sang ibu"Udah mah." Reval tersenyum manis pada ibunya"Sin, apa gak tunggu beberapa hari lagi pulangnya? Lagian kalian di sini belum sampai sebulan, baru aja 3 minggu kalian nginep di sini." Sinta yang tadinya fokus memasukkan kue kue, atau yang bisa di sebut dengan oleh oleh dari Surabaya di dalam koper kini menatap Lisa"Aku juga pengennya gitu, tapi mengingat anak anak cuman tinggal berdua di Jakarta, aku agak khawatir sama mereka. Apalagi Bella dan suaminya juga sedang di Band
Setelah beberapa jam menempuh perjalanan akhirnya Lisa Reval dan sang suami tiba di Jakarta. Bukan hanya Lisa, Bella dan sang suami pun telah ditiba di Jakarta sekarang"Alhamdulillah kita udah nyampe dengan selamat," ujar Lisa yang keluar dari mobil. Reval dan ayahnya Rival langsung mengambil barang barang di bagasi. Lisa yang tidak sabar bertemu dengan anak dan juga menantunya segera masuk ke dalam runah"Assalamu'alaikum."Lisa heran saat tidak ada yang menjawab salamnya."Kok runah sepi banget, Dirga sama Lisa kemana?""Mereka kan lagj sekolag ma," ujar sang suami saat ke dalam rumah dengan membawa barang barang mereka bersama Reval"Mama lupa, ini kan masih jam sekolah.""Hehehheh iya yah, mama lupa." Lis cengengesan***Sementara Bella yang juga baru sampai di rumahnya segera ingin bertemu dengan anak dan juga menantunya"Pa, mama pengen ketemu Lexsa sama Dirga. Yuk kita ke rumah Lisa sekarang."
"Reval tolong beliin mama kecap manis." Lisa datang menghampiri anaknya yang berada di ruang tengah yang tengah asik menonton anime kesukaannya"Oh iya, ma." Reval merentangkan tanganya dan lalu Lisa memberikan dua lembar uang berwarna merah yang membuat Reval sedikit heran. Reval mengambil uang itu lalu menatap dengan seksama"Ini bener ma? Kok mau beli kecap uangnya gede." Reval menatap sang ibu"Bukan hanya kecap yang akan kamu beli," ucapan Lisa membuat Reval mengerutkan dahinya. Lisa lalu memberikan sekeras yang di penuhi tulisan"Ini daftar bahan bahan yang akan kamu beli." Lisa memberikan kertas itu pada anaknya. Reval mengambil kertas itu"Buset, banyak amat ma.""Yuadah sana cepetan beli."***Sementara yang terjadi di sekolah kini Monika telah menelfon ayahnya untuk datang ke sekolah. Para guru guru kini telah merapat saat kedatangan Pak Arifsyah ayah Monikah. Monikah dengan lebay langsung memeluk sang ayah dan member
Vanya Wirda dan Lexsa sudah sampai di depan rumah Lisa, Lexsa dengan cepat masuk ke dalam untuk menganti celananya. Wirda dan Vanya memparkirkan dulu lalu menyusul masukDi dalam Lexsa mengehentikan langkahnya saat melihat ayah dan ibunya sedang duduk di sofa dengan ekspresi sedih. Lexsa yang niatnya akan pergi ke kamarnya langsung menghampiri keduanya bersamaan dengan masuknya Vanya dan Wirda"Mama papa."Lexsa melihat ibunya sudah berlinang air mata, Lisa mendongkak dan langsung memeluk anaknya yang membuat Lexsa bingung. Dan bertanya kenapa dengan ibunya ini. Vanya dan Wirda yang melihat adengan yang ada di depan mata mereka hanya bisa terdiam***Hari ini adalah hari terakhir Zahra dan Reval di bali. Keduanya kini sudah membereskan pakaian pakaian mereka dan memasukkannya dalam koperSementara itu di cafe mahal yang berada di Jakarta, dimana sudah terdapat ketiga manusia yang sedang bersenang senang. Mereka tertawa bahagia di kala
Lanjut...."Oh iya, mending kita pergi dari sini, gue rasa kayak ada aurah aneh di tempat ini," ujar Vanya"Iya, tiba tiba banget aurahnya jadi serem gitu. Yaudah yok kita pergi. Ketiganya berdiri dan akan pergi tiba tiba Monikah mengehentikan mereka"Lihat, si bodoh mereka."Lexsa menghelas nafas lalu membalikkan tubuhnya. "Kok gue denger suara ya tadi. Tapi kok gak ada orangnya di sini. Ya gak? Lo juga denger kan Van?""Iya gue denger suara tapi kok gak ada orangnya. Iihh serem bet nih tempat, gue baru tahu jika di belakang kampus kita bisa seserem ini. Oh iya gue pernah denger cerita zaman dulu mengenai kampus ini. Dulu di sini ada cewek bunuh temennya sendiri. Bukan temen sih tapi si dia itu iri banget sama cewek yang ia bunuh.""Masa sih?" tanya Wirda yang percaya akan cerita bohong Vanya"Iya. Makanya mending kita pergi dari sini, gue takut nanti lo ke surupan."Vanya Lexsa dan juga Wirda pun langs
Lanjut...."Oh iya, mending kita pergi dari sini, gue rasa kayak ada aurah aneh di tempat ini," ujar Vanya"Iya, tiba tiba banget aurahnya jadi serem gitu. Yaudah yok kita pergi. Ketiganya berdiri dan akan pergi tiba tiba Monikah mengehentikan mereka"Lihat, si bodoh mereka."Lexsa menghelas nafas lalu membalikkan tubuhnya. "Kok gue denger suara ya tadi. Tapi kok gak ada orangnya di sini. Ya gak? Lo juga denger kan Van?""Iya gue denger suara tapi kok gak ada orangnya. Iihh serem bet nih tempat, gue baru tahu jika di belakang kampus kita bisa seserem ini. Oh iya gue pernah denger cerita zaman dulu mengenai kampus ini. Dulu di sini ada cewek bunuh temennya sendiri. Bukan temen sih tapi si dia itu iri banget sama cewek yang ia bunuh.""Masa sih?" tanya Wirda yang percaya akan cerita bohong Vanya"Iya. Makanya mending kita pergi dari sini, gue takut nanti lo ke surupan."Vanya Lexsa dan juga Wirda pun langs
Pagi hari...Lexsa membuka matanya perlahan lahan lalu ia merasa susah bergerak dan ada sesuatu yang melingkar di perutnya. Lexsa melihat ke bawah dan dia melihat sebuah tangan dan"Aaaaa...." Lexsa bangkit dari tempat tidurnya dan langsung mendorong Dirga hingga Dirga jatuh ke lantaiDirga meringis kesakitan dan berusaha berdiri dengan cara memegang ujung kasur itu"Dasar cowok gak tau diri." Lexsa sudah berdiri di samping kanan kasurnya"Lo kenapa sih? Pagi pagi udah teriak teriak. Ngedorong lagi. Aaww." dan Dirga berdiri"Lo kenapa sampai tidur di atas kasur gue dan meluk gue hah? Jawab, siapa yang nyuruh lo?""Dih, setres lo ya, lo sendiri yang nyuruh gue semalam buat tidur seranjang.""Jangan bohong? Sejak abad kapan gue relain lo tidur seranjang bareng gue?""Semalam.""Dasar gak tau diri.... " Lexsa lalu mengambil bantal dan melemparkannya kepada Dirga"Eh lo apa apaan sih. Lexsa."
Ada beberapa karyawan melirik ke arah saat melihat Dirga sudah balik lagi ke kantor. Dirga keluar dari dalam mobil dan masuk"Pak Dirga tadi pergi ke kampus anaknya pak bos.""Benerkah? Kenapa bisa?""Iya, katanya gara gara dia lihat vidio yang lagi viral itu, tentang anaknya pas bos.""Kalian ngpain masih di sini? Sana kerja.""Baik baik, pak." mereka berdua pergi ke tempat masing-masing***"Iya, wah aku senang banget jika kamu akan dateng ke jakarta sekarang.""Pasti kok, aku gak bakal kasih tau Dirga sama Lexsa jika kamu akan pulang ke Jakarta hari ini. Yuadah kalo gitu, hati hati di jalan. Assalamu'alaikum."Lisa menutup telfonnya dan membalikkan tubuhnya, Lisa di kejutkan saat Lexsa tiba tiba saja sudah berada di belakang ibunya"Astagfirullah, Lexsa kamu bikin mama kaget aja." Lisa mengelus ngelus dadanya"Hehheh maaf." Lexsa lalu meraih tangannya ibu untuk salim"Kamu udah pulang dari k
Kehidupan di sebuah kampus, Lexsa dan kedua sahabatnya Vanya dan Wirda kini berada di kantin seperti biasa mereka sedang menunggu pesanan mie mereka. Nih tiga cewek demen banget makan mie. Namanya juga warga ples 62+ wkwkTak lama Lexsa yang sedang fokus pada hpnya tiba tiba Monikah dateng dan langsung menyiramkan air di atas kepala Lexsa. Lexsa yang kaget langsung menyimpan hpnya di atas meja an berdiriBukan hanya Lexsa tapi Vanya Wirda dan orang orang yang berada di kantin itupun juga sekarang melirik ke arah mereka. Monikah bukanya minta maaf atas perbuatannya ia malah tersenyum sinis dan melipat kedua tanganyaLexsa lalu menatap Monikah. "Lo!""Kasian basah." Monikah tertawa dengan kedua sahabatnya Mila dan Nila. Vanya yang tidak senang dengan perlakukan wanita di hadapannya itu langsung membalas perbuatan dengan sama yaitu menyirami Monikah dengan airReflex Monikah kaget dan menatap Vanya. Sama seperti Monikah tadi yang tersenyum bahagia dan
"Oh iya pak, baik baik. Assalamu'alaikum." Dirga lalu menutup telfonya tak lama satu keriawan masuk dan Dirga mempersilhkannya"Pak, ada orang yang ingin bertemu dengan bapak.""Persilhkan dia masuk."Tak lama muncul orang tersebut dari balik pijtu. Dirga kaget saat mekihat siapa yang tersebut, ya dia adalah sahabatnya. Dirga dengan wajah senang berdiri dan menyambut sahabatnya itu"Kevin, lo apa kabar." Dirga memeluk sahabatnya itu. Lalu perempuan itu pamit untuk keluar dan Dirga mempersilhkannyaDirga melepas pelukannya. "Gue baik. Lo gimana?""Gue juga baik. Ayo kita duduk dulu." mereka duduk di sofa"Udah lama kita gak ketemu. Terakhir kita ketemu itu pas acara pernikahan Reval. Oh iya kuliah lo gimana? Aman?""Aman. Oh ia btw gue kira lo kerja di perusahaan bokap lo."Tak lama salah satu kariawan tadi masuk lagi dengan memengang sesuatu di tanganya. Dia sedang memengang minunan untuk kedua cowok itu. Setelah selesai
Lanjut....Demi apa entah apa dan jin apa yang telah merasuki Lexsa. Lexsa sangat bahagia saat kini ia telah berhasil memasak opor ayam buatannya sendiri tanpa di bantu siapapun. Zahra? Ya, maksudnya Zakohra cuman ngasih tau Lexsa masukin ini masukin itu gituLexsa kemudian mematikan kompornya dan lalu membuka penutup panci itu. Lexsa semakin bahagia saat menyIum bau aroma sedap dari masakan. "Kak Zahra liat opor Lexsa udah mateng," ujar Lexsa dengan wajah bahagianya. Zahra yang melihat raut wajah Lexsa ikut bahagia, Zahra tersenyum"Coba kamu cobain." suruh Zahra dan kemudian memberikan sendok kepada Lexsa. Lexsa mengambilnya dan ia akan mulai mencicipinya. Baru saja tuh sendok masuk ke mulut eh Lexsa malah menjauhkannya lagi"Kenapa?" tanya Zahra lembut"Lexsa takut gak enak.""Pasti enak kok, dari baunya aja udah harum apalagi rasanya, pasti the bets." Zahra memberikan dua jempol sembari mengedipkan matanya sebelah. Hal
Setelah pernikahan Reval, Bella dan sang suami langsung berangkat di Malaysia. Selama 2 tahun yang lalu Bella dan sang suami sudah tinggal di malaysia karna urusan pekerjaan. Saya juga gak tau kenapa Dirga bekerja di perusahaan ayah mertuanya di bandingkan peruhasaan ayahnya sendiriTapi itu udah menjadi kesepakatan mereka, saya juga gak tau kesepakatan apa, intinya jika urusan kedua orng tua sudah selesai di Malaysia, maka Dirga akan bekerja di persahaan ayahnya sendiri, bukan bekerja melainkan perusahaan yang ber atas namakan ayahnya itu akan jatuh atas nama anaknya Dirga SanjayaBella dan sang suami juga telah menuliskan jika di surat wasiat harta mereka sebesar 10% akan di sumbangan ke panti asuhan dan 10 % di sumbungkan untuk pasantren di mana pasantren yang mereka maksud adalah milik ayahhanda Zahra, dan sisanya untuk anaknya DirgaDan alhamdulillah Bella dan sang suami besok akan balik ke indonesia. Bella sengaja tidak memberitahu anaknya Dirga jika dirin