"Mohon. laporan saat ini, kalo gue Lexsa Guerrero minta izin buat pergi ke rumah Vanya. Bagi sudah membaca surat tolong tinggalkan uang sebanyak 3 lembar yang merah. Sekian dari saya." Lexsa pun tanda tangan
***
Beberapa menit kemudian Lexsa turun dari bawah. Kini ia memakai koas ukuran bigsize. Ya, semua pakaian wanita ini tidak ada yang ketat ketat katanya karna bisa membentuk tubuh. Terkadang ia heran sama wanita jaman sekarang kok mereka pede pede aja gitu berpakaian seperti itu. Bangga? Apa yang mau di banggakan. Bentuk tubuh? Hey cukup suamimu aja nanti yang bisa melihat bentuk tubuhmu
Dengan rambut terurai yang menambah kecantikan dirinya. Lexsa melirik ke arah suaminya yang masih tertidur lelap. Padahal Dirga gak tidur wkwkkw.
"Pergi tidak pergi tidak pergi tidak." Lexsa berpikir kembali. "Pergi aja lah, kan udah izin." Lexsa mengangkat kedua bahunya lalu pergi. Dirga membuka matanya sebelah
"Ini mereka dateng."Bella dengan rasa khawatirnya langsung menghampiri keduanya. "Ya ampun sayang. Kalian dari mana?" Bella meraba raba wajah Lexsa sampai tubuhnya juga. Dirga yang hanya terdiam melirik ibunya"Gue anaknya apa bukan sih." gumamnya. Kemudian Lexsa turun dari motor dan Dirga langsung memasang standar pada motornya"Lexsa baik baik aja bun, tadi di jalan ban motor Lexsa kurang angin, jadi kita cari cari bengkel dulu bun, makanya kita baru pulang.""Syukurlah kamu gak kenapa kenapa sayang, yaudah kita masuk yuk." Bella kemudian mengandeng tangan mantu kesayangannya untuk masuk duluan meninggalkan suami dan anaknya. Dirga tak habis pikir dengan ibunya"Pah, aku anaknya bukan sih.""Sabar Nak,"***Sementara kelima bersahabat itu masih belum pulang ke rumahnya masing masing. Kini mereka sedang berpesta"Pokoknya malam ini sampe jam 12 malam," ujar Kevin yang sedang mengipas ngipas ayam pangg
"Allahu Akbar, Allahu Akbar."Tiba waktunya subuh, Dirga yang mendengar suara adzan langsung membuka matanya dan bangun. "Alhamdulillah." Kini ia duduk terlebih dahulu sebelum berdiri untuk mengambil, karna Dirga masih mengumpulkan nyawanya sembari ia menjawab adzanSetelah merasa nyawanya udah ke kumpul ia segera pergi ke kamar mandi dan berwudhu. Beberapa menit kemudian ia keluar dari kamar mandi kamudian ia melirik Lexsa yang masih tertidur pulasDirga menganti pakaian dengan baju kokok dan kemudian ia memakai pecinya. Adzan telah selesai di kumandangkan, kini tinggal menunggu iqomah, sebelum masuk ke sholat fardhu Dirga terlebih dahulu melaksanakan sholat sunnah dua rokaat"Allahu Akbar." Dirga kini fokus dengan sholatnya"Assalamu'alaikum warohmatullah, Assalamu'alaikum warohmatullah."Akhirnya iqomah. Sebelum masuk ke sholat fardhu Dirga melirik istirnya kemudian pergi membangunkannya."Lexsa, bangun udah
"Kak Reval, kakak jangan pergi ya, kakak tinggal di sini aja sama Reno. Kalo kakak pergi, Reno bakal kesepian.""Reno anak ganteng, baik dan juga sholeh, kakak gak bakal pulang hari ini kok. Kakak cuman beresin baju kakak aja.""Alhamdulillah, aku kira kakak bakal pulang hari ini." Reno cengengesan"Gakk sayangg." Reval mengelus ngelus kepalanyaSementara Reno sedang menemani Reval beberes di kamar, Asna kini sedang menganggu ibunya masak, sedangkan Lisa ia kini menjaga Asni bayi munggil itu"Mama, Asna boleh bantu gak?" Asna menatap sang ibu dan Sinta fokus memotong bawang"Gak usah sayang, kali Asna udah gede nanti, Asna boleh bantu mama.""Uumm. Yuadah deh." Asna membalikkan badannya untuk pergi, Sinta hanya bisa tersenyum kala melihat ekspresi wajah anaknya yang cemberut. Sinta kembali fokus dengan pekerjaannya. Tak lama Asna kembali dan bertanya kepada sang ibu"Mama mama." Asna menarik narik baju ibunya
Jam istirahatAlex kini sudah membuat rencana bersama Ramal sang sahabat. "Bos, apa kita kasih masalah ini pada Feby?""Gak usah, percuma kita kasih tau dia, dia gak bakal percaya lagi sama kita. Tapi gue yakin, suatu saat nanti Feby bakal percaya sama semua omongan gue. Liat aja nanti." Alex tersenyum sinisSaat ini keduanya belum bisa mengungkapkan kebenaran yang sesungguhnya. Pertama Alex hanya mencurigai kalo Lexsa dan Dirga berpacaran. Tapi saat ini berbeda, ia juga kaget saat mendengar berita tentang keduanyaSetelah membersihkan kamar mandi. Lexsa dan Dirga sungguh dibuat capek. Keduanya kini beristirahat atau duduk di lantai dan di tangan mereka ada sapu dan lap pel. Kemudian bersandar satu sama lain"Gue, kapok, gue gak mau telat lagi," ujar Lexsa kini ngosngosan"Ini semua gara gara lo tau gak,""Iya iya, gue yang salah...Dir, beliin gue minum dong, gue haus." Lexsa memegang tenggorokannya"Sama gue
Triiinggg....Bel telah berbunyi menandakan waktu pulang. Vanya dan Lexsa lebih dulu pulang, karna saat ini Lexsa benar benar marah. Vanya yang juga tidak tau kenapa Lexsa bisa semarah itu hanya bisa mengikuti kemauannyaDi tempat parkiran sudah ada keemapat bersahabat. Vino Kevin dan juga Bara kini bertanya bertanya kenapa Lexsa dan Vanya begitu cepatnya pulangnya"Kalian," ujar Wirda menatao ketiga cowok itu dan begitu pun mereka. "Anterin gue pulang dong, gue gak bawa motor, tadi gue datangnya sama Vanya." Wirda memasang wajah yang dibikin bikin sedih"Sama Bara aja, soalnya gue sama Vino."Wirda kini menatap Bara dengan wajah imut dan mengemaskan. Bukan keliatan imut di mata Bara, ia malah merasa jijik. "Ubah gak tuh ekspresi lo, jijik gue ngeliatnya." Bara membalikkan badanya dan segera naik di motor sportnya dan begitu pun pada Vino dan Kevin"Ayo naik."Wirda yang masih terdiam dan masih menatap Bara dengan ekspresinya se
Lanjut...Katanya sebentar, eh malah kebablasan. Sudah 4 jam Dirga berada di rumah Feby. Dirga yang awalnya akan pulang dari jam 2 tadi karna mengingat dirinya harus pulang untuk menyelesaikan masalab bersama istrinya. Tapi niat terhenti saat kedua orang tua Feby pulang dari pekerjaan merekaLangsung dong, Feby memperkenalkan Dirga kepada kedua orangtua. Orang tua Feby pun terlihat senang saat Dirga datang ke rumah mereka, apalagi ayah Feby terlibat sangat suka pada Dirga. Kedua orang Feby tau tentang Dirga, karna sebelum Dirga pindah ke Jakarta bersama kedua orangtua tuanya, keluarga Feby sudah mengenal baik keluarga DirgaTapi, karna sudah beberapa tahun tak bertemu dan tidak saling memberi kabar, akhirnya Bella tidak mengingat mereka lagi. Waktu itu Bella pernah bertemu Feby di rumah besannya. Masih ingat kan?Bella nampak biasa saja saat bertemu dengan Feby. Bella juga tidak tau jika Feby adalah anak dari tetangga nya dulu.Mereka y
Setelah bercerita panjang lebar, akhirnya makan malam sudah siap disajikan. Dasra ibunda Feby kemudian pergi menunggil mereka untuk makan bersama. Feby di mana? Bukannya tadi dia membantu ibunya memasak? Feby di dapur hanya di tugaskan untuk memasak sayuran aja oleh sang bunda. Ya, dari pada bosen di dapur mulu mending Feby pergi ke ruang tengahDalam hatinya Dirga kini sudah bener bener takut. "Pasti Lexsa bakal ngamuk besar nih." Bantinnya saat ini. Dirga melirik ke arah jam dinding rumah Feby dilihat waktu sudah menunjukkan jam 07:00 malam"Mampus gue." Batinnya lagi. Dirga yang tidak bisa berlama lama lagi di sana berpamitan untuk pulang. Tapi tetap saja di tahan oleh ayah dan Feby. Lagi lagi di tambah dengan kedatngan Dasra"Nak, Dirga mau kemana, kok buru buru amat? Makan dulu. Tante udah siapin loh.""Makasih tante, tapi Dirga masih kenyang kok.""Bohong! Dari tadi kamu di rumah ku loh, gakk lagi di rumah makan, masa iya kamu gak
Akhirnya doa Dirga terkabul. Sekian lama ia berada di rumah Feby akhirnya ia bisa keluar dari rumah itu, iya berterima kasih pada Bara yang telah membantunyaSetelah selesai dengan ritual di meja makan, mereka langsung melanjutkan obrolan mereka. Ayah Feby yang gerah berpamitan untuk pergi sebentar, selesai mandi ia akan gabung bersama mereka lagiDirga yang tidak bisa apa apa kini hanya bisa pasrah, ia terdiam sesekali tersenyum, tertawa kecil saat Feby dan ibunya Dasra menceritakan kembali masa lalu mereka."Dirga lo masih ingat, waktu itu lo hampir tenggelam pas banjir. Ingat kan?" tanya Feby pada Dirga, ia membalas dengan anggukan sesekalu tertawa kecil. "Iya."Waktu sudah menunjukkan jam 09:00 malam, Dirga kini mulai was was, perasaannya mulai tidak enak. Ia menatap kedua wanita yang ada di hadapannya itu. Saat ini ia berniat untuk berpamitan. Lagi lagi Dirga di tahan"Tunggu bokap gue dulu ya, lagi mandi. Nanti gak enak lo," ujar
Vanya Wirda dan Lexsa sudah sampai di depan rumah Lisa, Lexsa dengan cepat masuk ke dalam untuk menganti celananya. Wirda dan Vanya memparkirkan dulu lalu menyusul masukDi dalam Lexsa mengehentikan langkahnya saat melihat ayah dan ibunya sedang duduk di sofa dengan ekspresi sedih. Lexsa yang niatnya akan pergi ke kamarnya langsung menghampiri keduanya bersamaan dengan masuknya Vanya dan Wirda"Mama papa."Lexsa melihat ibunya sudah berlinang air mata, Lisa mendongkak dan langsung memeluk anaknya yang membuat Lexsa bingung. Dan bertanya kenapa dengan ibunya ini. Vanya dan Wirda yang melihat adengan yang ada di depan mata mereka hanya bisa terdiam***Hari ini adalah hari terakhir Zahra dan Reval di bali. Keduanya kini sudah membereskan pakaian pakaian mereka dan memasukkannya dalam koperSementara itu di cafe mahal yang berada di Jakarta, dimana sudah terdapat ketiga manusia yang sedang bersenang senang. Mereka tertawa bahagia di kala
Lanjut...."Oh iya, mending kita pergi dari sini, gue rasa kayak ada aurah aneh di tempat ini," ujar Vanya"Iya, tiba tiba banget aurahnya jadi serem gitu. Yaudah yok kita pergi. Ketiganya berdiri dan akan pergi tiba tiba Monikah mengehentikan mereka"Lihat, si bodoh mereka."Lexsa menghelas nafas lalu membalikkan tubuhnya. "Kok gue denger suara ya tadi. Tapi kok gak ada orangnya di sini. Ya gak? Lo juga denger kan Van?""Iya gue denger suara tapi kok gak ada orangnya. Iihh serem bet nih tempat, gue baru tahu jika di belakang kampus kita bisa seserem ini. Oh iya gue pernah denger cerita zaman dulu mengenai kampus ini. Dulu di sini ada cewek bunuh temennya sendiri. Bukan temen sih tapi si dia itu iri banget sama cewek yang ia bunuh.""Masa sih?" tanya Wirda yang percaya akan cerita bohong Vanya"Iya. Makanya mending kita pergi dari sini, gue takut nanti lo ke surupan."Vanya Lexsa dan juga Wirda pun langs
Lanjut...."Oh iya, mending kita pergi dari sini, gue rasa kayak ada aurah aneh di tempat ini," ujar Vanya"Iya, tiba tiba banget aurahnya jadi serem gitu. Yaudah yok kita pergi. Ketiganya berdiri dan akan pergi tiba tiba Monikah mengehentikan mereka"Lihat, si bodoh mereka."Lexsa menghelas nafas lalu membalikkan tubuhnya. "Kok gue denger suara ya tadi. Tapi kok gak ada orangnya di sini. Ya gak? Lo juga denger kan Van?""Iya gue denger suara tapi kok gak ada orangnya. Iihh serem bet nih tempat, gue baru tahu jika di belakang kampus kita bisa seserem ini. Oh iya gue pernah denger cerita zaman dulu mengenai kampus ini. Dulu di sini ada cewek bunuh temennya sendiri. Bukan temen sih tapi si dia itu iri banget sama cewek yang ia bunuh.""Masa sih?" tanya Wirda yang percaya akan cerita bohong Vanya"Iya. Makanya mending kita pergi dari sini, gue takut nanti lo ke surupan."Vanya Lexsa dan juga Wirda pun langs
Pagi hari...Lexsa membuka matanya perlahan lahan lalu ia merasa susah bergerak dan ada sesuatu yang melingkar di perutnya. Lexsa melihat ke bawah dan dia melihat sebuah tangan dan"Aaaaa...." Lexsa bangkit dari tempat tidurnya dan langsung mendorong Dirga hingga Dirga jatuh ke lantaiDirga meringis kesakitan dan berusaha berdiri dengan cara memegang ujung kasur itu"Dasar cowok gak tau diri." Lexsa sudah berdiri di samping kanan kasurnya"Lo kenapa sih? Pagi pagi udah teriak teriak. Ngedorong lagi. Aaww." dan Dirga berdiri"Lo kenapa sampai tidur di atas kasur gue dan meluk gue hah? Jawab, siapa yang nyuruh lo?""Dih, setres lo ya, lo sendiri yang nyuruh gue semalam buat tidur seranjang.""Jangan bohong? Sejak abad kapan gue relain lo tidur seranjang bareng gue?""Semalam.""Dasar gak tau diri.... " Lexsa lalu mengambil bantal dan melemparkannya kepada Dirga"Eh lo apa apaan sih. Lexsa."
Ada beberapa karyawan melirik ke arah saat melihat Dirga sudah balik lagi ke kantor. Dirga keluar dari dalam mobil dan masuk"Pak Dirga tadi pergi ke kampus anaknya pak bos.""Benerkah? Kenapa bisa?""Iya, katanya gara gara dia lihat vidio yang lagi viral itu, tentang anaknya pas bos.""Kalian ngpain masih di sini? Sana kerja.""Baik baik, pak." mereka berdua pergi ke tempat masing-masing***"Iya, wah aku senang banget jika kamu akan dateng ke jakarta sekarang.""Pasti kok, aku gak bakal kasih tau Dirga sama Lexsa jika kamu akan pulang ke Jakarta hari ini. Yuadah kalo gitu, hati hati di jalan. Assalamu'alaikum."Lisa menutup telfonnya dan membalikkan tubuhnya, Lisa di kejutkan saat Lexsa tiba tiba saja sudah berada di belakang ibunya"Astagfirullah, Lexsa kamu bikin mama kaget aja." Lisa mengelus ngelus dadanya"Hehheh maaf." Lexsa lalu meraih tangannya ibu untuk salim"Kamu udah pulang dari k
Kehidupan di sebuah kampus, Lexsa dan kedua sahabatnya Vanya dan Wirda kini berada di kantin seperti biasa mereka sedang menunggu pesanan mie mereka. Nih tiga cewek demen banget makan mie. Namanya juga warga ples 62+ wkwkTak lama Lexsa yang sedang fokus pada hpnya tiba tiba Monikah dateng dan langsung menyiramkan air di atas kepala Lexsa. Lexsa yang kaget langsung menyimpan hpnya di atas meja an berdiriBukan hanya Lexsa tapi Vanya Wirda dan orang orang yang berada di kantin itupun juga sekarang melirik ke arah mereka. Monikah bukanya minta maaf atas perbuatannya ia malah tersenyum sinis dan melipat kedua tanganyaLexsa lalu menatap Monikah. "Lo!""Kasian basah." Monikah tertawa dengan kedua sahabatnya Mila dan Nila. Vanya yang tidak senang dengan perlakukan wanita di hadapannya itu langsung membalas perbuatan dengan sama yaitu menyirami Monikah dengan airReflex Monikah kaget dan menatap Vanya. Sama seperti Monikah tadi yang tersenyum bahagia dan
"Oh iya pak, baik baik. Assalamu'alaikum." Dirga lalu menutup telfonya tak lama satu keriawan masuk dan Dirga mempersilhkannya"Pak, ada orang yang ingin bertemu dengan bapak.""Persilhkan dia masuk."Tak lama muncul orang tersebut dari balik pijtu. Dirga kaget saat mekihat siapa yang tersebut, ya dia adalah sahabatnya. Dirga dengan wajah senang berdiri dan menyambut sahabatnya itu"Kevin, lo apa kabar." Dirga memeluk sahabatnya itu. Lalu perempuan itu pamit untuk keluar dan Dirga mempersilhkannyaDirga melepas pelukannya. "Gue baik. Lo gimana?""Gue juga baik. Ayo kita duduk dulu." mereka duduk di sofa"Udah lama kita gak ketemu. Terakhir kita ketemu itu pas acara pernikahan Reval. Oh iya kuliah lo gimana? Aman?""Aman. Oh ia btw gue kira lo kerja di perusahaan bokap lo."Tak lama salah satu kariawan tadi masuk lagi dengan memengang sesuatu di tanganya. Dia sedang memengang minunan untuk kedua cowok itu. Setelah selesai
Lanjut....Demi apa entah apa dan jin apa yang telah merasuki Lexsa. Lexsa sangat bahagia saat kini ia telah berhasil memasak opor ayam buatannya sendiri tanpa di bantu siapapun. Zahra? Ya, maksudnya Zakohra cuman ngasih tau Lexsa masukin ini masukin itu gituLexsa kemudian mematikan kompornya dan lalu membuka penutup panci itu. Lexsa semakin bahagia saat menyIum bau aroma sedap dari masakan. "Kak Zahra liat opor Lexsa udah mateng," ujar Lexsa dengan wajah bahagianya. Zahra yang melihat raut wajah Lexsa ikut bahagia, Zahra tersenyum"Coba kamu cobain." suruh Zahra dan kemudian memberikan sendok kepada Lexsa. Lexsa mengambilnya dan ia akan mulai mencicipinya. Baru saja tuh sendok masuk ke mulut eh Lexsa malah menjauhkannya lagi"Kenapa?" tanya Zahra lembut"Lexsa takut gak enak.""Pasti enak kok, dari baunya aja udah harum apalagi rasanya, pasti the bets." Zahra memberikan dua jempol sembari mengedipkan matanya sebelah. Hal
Setelah pernikahan Reval, Bella dan sang suami langsung berangkat di Malaysia. Selama 2 tahun yang lalu Bella dan sang suami sudah tinggal di malaysia karna urusan pekerjaan. Saya juga gak tau kenapa Dirga bekerja di perusahaan ayah mertuanya di bandingkan peruhasaan ayahnya sendiriTapi itu udah menjadi kesepakatan mereka, saya juga gak tau kesepakatan apa, intinya jika urusan kedua orng tua sudah selesai di Malaysia, maka Dirga akan bekerja di persahaan ayahnya sendiri, bukan bekerja melainkan perusahaan yang ber atas namakan ayahnya itu akan jatuh atas nama anaknya Dirga SanjayaBella dan sang suami juga telah menuliskan jika di surat wasiat harta mereka sebesar 10% akan di sumbangan ke panti asuhan dan 10 % di sumbungkan untuk pasantren di mana pasantren yang mereka maksud adalah milik ayahhanda Zahra, dan sisanya untuk anaknya DirgaDan alhamdulillah Bella dan sang suami besok akan balik ke indonesia. Bella sengaja tidak memberitahu anaknya Dirga jika dirin