Home / Rumah Tangga / Bersuami Anak "Mama" / Bab 58. Mosa Gelisah

Share

Bab 58. Mosa Gelisah

Author: Anika Mufidah
last update Last Updated: 2022-06-04 16:07:45

"Iya, aku tahu kok, masa iya sekarang," Andre kemudian menyenggol Mosa.

"Masih belum boleh macam-macam!" tutur Mosa.

"Nanti kalau sudah sah boleh, kan?" Andre menggoda Mosa.

"Kamu nih."

Acara kemudian telah usai. Mosa dan Andre pun berpamitan. Selama perjalanan Mosa begitu canggung apalagi Andre tadi sempat menggodanya.

Sesampainya di rumah Mosa, Andre pun langsung berpamitan karena ada pertemuan dengan orang.

Hari ditetapkannya akad nikah Mosa dan Andre.

Mosa sudah dirias secantik putri. Ia hanya duduk di depan meja rias. Tetapi ia meminta riasan yang soft. Ia hanya ingin semua sederhana.

Sebelumnya Mosa sudah memastikan jika Ayahnya hadir saat akad nikah. Raisa menemani Mosa karena ia ingin mendampingi sahabatnya saat akan memulai hidup yang baru. Ia juga memesan mobil untuk Mosa dan keluarganya untuk membawanya ke kantor urusan agama. Karena Andre dan Ayahnya tidak diperkenankan untuk menjemput Mosa sebelum Andre sah menjadi suami Mosa.

"Mosa, bagaimana Ayahmu apa sudah berangkat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 59. Mosa Bermimpi

    Waktu berjalan begitu cepat. Tiga puluh menit berlalu. Penghulu kembali mendatangi calon pasangan pengantin itu. "Bagaimana? Apakah sudah ada walinya?" tanyanya."Belum, Pak. Tolong beri kami waktu lagi, ya! Saya yakin jika ayah dari pengantin akan segera datang. Karena memang dari luar kota mungkin macet atau bagaimana. Kami mohon, Pak!" pinta Raisa memohon."Ini bagaimana? Kok bisa belum datang juga. Saya sudah memberikan waktu tambahan, Pak, Bu, semuanya. Tetapi kita juga harus bisa bekerja sama. Atau ditunda saja, karena saya masih harus menikahkah orang di rumahnya. Kalau begitu saya permisi dulu," pamit penghulu.Mosa merasa sangat lemas. Wajahnya makin pucat karena ia tidak ingin makan sebelum menikah. Tetapi ternyata saat ini ayahnya juga belum datang. Bahkan dirinya tidak menyadari ada dimana. Mosa merasa ada di hutan sendirian. Tanpa ada seorang pun yang ada di dekatnya. Padahal baru saja ia ada di tengah-tengah keluarga nya dan ada di samping calon suaminya.Bagaimana aku

    Last Updated : 2022-06-04
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 60. Ini Bukan Mimpi

    "Benarkah itu?" tanya Mosa. Ia melihat keluarganya dan juga Raisa naik mobil. Tetapi dirinya merasa bahwa semua itu adalah mimpi."Mosa, lihat aku! Perhatikan mataku! Demi Tuhan kamu sudah menikah. Kamu memang tadi sempat pingsan ketika belum menikah. Tetapi kamu sadar dan ayahmu juga sudah menikahkan kita. Jadi kamu jangan ragu lagi! Lihat keluarga kamu sudah menunggu di mobil untuk membawa kita pulang. Begitu juga dengan ayahku yang akan ikut mengantar kita dengan motornya. Ini kan pernikahan impianmu yang sederhana. Dan semua ini adalah nyata," jelas Andre dengan menatap wajah istrinya. Ya, sekarang perempuan yang ada di depannya adalah istrinya."Hey, kalian. Lama banget. Ayo masuk sudah panas ini," teriak Raisa dari dalam mobil."Iya," sahut Andre. "Tuh, sahabat kamu sudah teriak-teriak. Ayo!" ajak Andre.Mosa mobil begitu juga dengan Andre."Selamat, ya, Mosa. Meskipun pernikahan kamu sedikit drama tapi semuanya berjalan lancar," ucap Raisa saat mobil mulai berjalan.Mosa hanya

    Last Updated : 2022-06-05
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 61. Mosa Masih Bingung

    "Amin. Aku juga berharap begitu. Aku sangat berharap jika ini adalah pernikahan terakhir aku," sahut Mosa."Amin. Kamu memang layak untuk bahagia, Mosa. Tetapi karma bisa saja berlaku untuk Roni. Biarkan dia mendapatkan balasan karena telah menyakiti kamu," balas Raisa."Hust! Jangan bilang begitu! Berdoa saja yang baik. Karena doa akan kembali kepada yang berdoa. Apalagi kamu sedang hamil. Jadi ngomong yang baik-baik saja!" Mosa menghentikan Raisa."Iya iya. Aku mengerti. Ya sudah aku lanjut makan lagi, ya. Aku laper nih. Apalagi makanan ini memang enak. Pesan dimana ya Andre itu?" tanya Raisa."Kalau aku tidak salah ingat. Ini adalah makanan ketika aku diundang makan di restoran sama kepala sekolah," jawab Mosa."Oh, iya. Aku ingat. Yang kamu bilang makanannya enak tapi kamu nggak bisa menikmatinya, kan?" sahut Raisa."Iya, kamu inget banget.""Ya sudah, mumpung masih di sini aku mau makan lagi, ya. Itu Andre sudah mau ke sini," tutur Raisa.Andre kemudian melemparkan senyum kepada

    Last Updated : 2022-06-05
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 62. Andre Berdebar

    Andre kemudian duduk di samping Mosa. "Kamu kenapa, Mosa? Ketika kita sudah menikah kamu justru seperti menghindar?" tanyanya. Mosa bergeming. Sampai beberapa saat. "Aku masih bingung ini mimpi atau tidak," jawabnya. "Jadi kamu merasa ini masih mimpi?" tanya Andre. Mosa mengangguk. Andre kemudian memegang tangan Mosa. Lalu mendekatkan diri wajahnya ke wajah Mosa. Mosa merasa makin bingung, ia kemudian memejamkan matanya. Ia merasakan nafas Andre berhembus begitu dekat. "Kenapa, Mosa? Kamu merasa apakah ini masih mimpi?" tanya Andre yang begitu dekat. Mosa tidak menjawab, juga tidak membuka matanya. Hatinya berdesir dan jantungnya berdebar. Tangannya menjadi dingin. Andre juga merasakan dinginnya tangan Mosa. "Kamu kenapa lagi, Mosa?" tanya Andre. Tidak menunggu jawaban Mosa, Andre mengecup kening Mosa cukup lama. Lalu ia melepaskan Mosa. Mosa akhirnya membuka matanya. Entah apa yang ia rasakan. Tetapi perasaannya merasa lebih tenang. Kecupan yang Andre berikan membuat dirinya

    Last Updated : 2022-06-05
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 63. Roni Datang ke Rumah Mosa

    Andre dan Mosa kemudian berdiri. Mereka akan menyambut kedatangan Roni. Roni seperti wajahnya merah padam. Roni kemudian menghampiri Mosa dan Roni. "Mosa, ini ada apa? Ada Andre juga? Kalian ada hubungan apa?" tanya Roni. "Maaf, aku sudah menikah dengan Andre. Andre ini adalah suamiku sekarang. Apa kalian saling mengenal?" tanya Mosa. "Oh, jadi kamu mengambil istriku, Dre! Kurang ajar kamu. Kamu sok sokan menasehati aku untuk memperbaiki hubunganku dengan istriku sekarang ternyata kamu sendiri yang mengambil Mosa dariku," ucap Roni kemudian menarik kerah baju Andre. Semua orang menghampiri Roni. "Hey, kamu siapa mau menghajar anak saya?'' tanya Ayah Andre, lalu menepis tangan Roni. "Jadi ini anak Anda? Apakah Anda tidak mengajarkan anak Anda untuk tidak merebut istri orang, Pak? Ini adalah istri saya. Dan anak Anda merebutnya," ucap Roni kembali menarik kerah baju Andre makin kuat. "Minggir kamu! Andre adalah suamiku sekarang. Kamu jangan bilang aku adalah istrimu, ya! Kamu itu

    Last Updated : 2022-06-06
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 64. Roni Merencanakan Sesuatu

    "Tidak. Bukan begitu, Mosa. Aku kasihan karena kamu diperlakukan tidak baik sama Roni. Tetapi aku menyukai kamu karena kamu begitu sabar dan menerima Roni yang seperti itu. Aku bahkan juga ingin memiliki kamu sejak saat itu. Aku ingin membahagiakan kamu. Aku ingin membuat kamu menjadi ratu yang bisa merasakan keindahan rumah tangga. Jadi kamu jangan salah paham, Mosa!" sahut Andre.Mosa memang merasa salah paham. Tetapi penjelasan Andre barusan bisa membuat hati Mosa kembali baik. "Jadi kamu menyukai Aku karena apa?""Karena kamu baik, sabar. Dan sepertinya kamu bisa bela diri, Mosa?" tanya Andre."Sebenarnya sih aku dulu hanya ikut kegiatan bela diri untuk membela diri sendiri dan jarang banget aku pakai, karena aku tidak mau memukul orang tanpa alasan. Tetapi tadi aku merasa sangat kesal melihat Roni memukul kamu, jadi aku balas saja, dan sepertinya terlalu keras sampai berdarah gitu," jawab Mosa."Terima kasih kamu telah membela aku, Mosa. Aku nggak nyangka kamu sampai memukul Roni

    Last Updated : 2022-06-06
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 65. Laila Tertancap Pisau

    Laila kemudian mencoba menelpon Roni. "Halo, Ron. Kamu dimana? Cepat pulang!" pinta Laila dengan berbisik. "Aku masih di rumah ibuku. Ada apa?" "Cepat pulang!"Laila tidak banyak berkata. Ia takut jika Ronald mendengar jika dirinya ada di dalam rumah. Ia tidak ingin membuka pintu sebelum Roni datang.Beberapa saat kemudian mobil Roni nampak datang. Laila masih mengintip di jendela ternyata Ronald juga masih ada di sana. Ia melihat Roni yang turun dari mobil dan langsung menghampiri Ronald."Kamu siapa?" tanya Roni pada Ronald."Aku Ronald. Kamu Roni, ya? Mana Laila?" balas Ronald, laki-laki yang usianya seperti tidak muda lagi, tetapi gayanya seperti anak muda."Kenapa mencari istri saya?" tanya Roni."Laila sudah beberapa hari tidak bisa aku hubungi. Aku mau bertemu dengannya sekarang," jawab Ronald."Oh, jadi kamu ingin bertemu dengan istri orang. Aku ini suaminya. Kalau aku tidak mengizinkan kamu untuk bertemu istriku itu adalah hakku, kamu tidak memiliki hak sama sekali. Sebaik

    Last Updated : 2022-06-06
  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 66. Roni Dibawa ke Kantor Polisi

    "Pak, istri Bapak sudah meninggal sebelum datang ke sini. Tadi saya memeriksa Ibu ini sudah tidak bernyawa karena kehilangan banyak darah," jawab Dokter.Roni merasa sangat bersalah. Kepalanya sakit seperti tersambar petir. Ia tidak mau dikatakan sebagai seorang pembunuh."La-lalu bagaimana janin yang dikandung, Dok?" tanya Roni terbatas."Janinnya pun juga tidak bernyawa. Karena sabetan pisau bahkan janinnya juga sudah terbelah. Kami akan membersihkan semuanya. Tetapi Bapak silakan urus administrasinya dulu. Nanti kalau sudah selesai jenazah bisa dibawa pulang," jawab Dokter.Roni menjadi lemas. Di tangannya sendiri, istri dan calon anaknya meninggal. Ia kemudian tidak bisa berkata-kata lagi. Bahkan untuk berdiri saja tidak sanggup. Ia hanya memandangi kain putih yang menutupi jenazah Laila.Padahal baru saja mereka akan memperbaiki hubungan. Tetapi kini Laila sudah meninggal. Bahkan di tangannya sendiri Laila kehilangan nyawa.Roni tak sanggup untuk melakukan apapun. Kemudian tetang

    Last Updated : 2022-06-07

Latest chapter

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 174. Cinta Sejati (TAMAT)

    Sarni dengan cepat mengambil pistol tersebut dan mengarahkan tepat ke arah Mosa.Dor Dor Dor.Sarni menembakkan pistol tersebut. Polisi segera mengamankan Sarni begitu juga dengan Karno.Tembakan tadi tidak melukai Mosa sama sekali. Karena Andre berhasil menghalangi peluru tersebut mengenai istrinya.Andre kemudian terjatuh dengan darah mengalir deras dari dadanya. Sampai darah itu pun muncrat jauh ke beberapa arah. Mosa langsung histeris. Begitu juga dengan polisi yang berada di sana langsung menolong Andre yang memerintahkan untuk langsung menghubungi rumah sakit. "Andre, Andre. Kamu yang kuat, ya? Kita akan segera ke rumah sakit," ucap Mosa sembari berurai air mata.Begitu juga dengan Andre yang terus mengeluarkan cairan bening dari ujung netranya. Baginya melindungi istrinya agar tidak terluka adalah kewajibannya. Meskipun entah sampai kapan dia harus bertahan. Setidaknya sampai saat ini dirinya akan bertahan untuk bisa mengusap air mata Mosa.Tidak lama kemudian ambulan pun data

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 173. Ngelantur

    "Tapi aku merasa kesepian ketika ayah harus bekerja dan aku di rumah hanya dengan pembantu. Rasanya aku ingin meluapkan semua dengan tidak menuruti keinginan Ayah untuk kuliah di jurusan yang ayah perintahkan. Aku juga sakit hati ketika ayah justru menyebutkan nama Hendra untuk menjadi ahli waris ayah. Mungkin terkesan berlebihan. Atau ayah bilang kalau semua itu tidak benar. Boleh, tetapi aku merasa tidak ikhlas. Lebih baik aku mendekam di penjara saja daripada harus hidup dengan orang yang tidak menyayangiku," terang Hendra.Semua juga tidak menyangka. Ternyata perbuatannya selama ini yang terkesan kejam dan juga tidak memiliki hati ternyata benih dari kekurangan kasih sayang dari orang tuanya. Mosa menelan saliva. Dia juga tidak menyangka jika yang ada di depannya saat ini adalah sebuah kenyataan. Meskipun Mosa tidak memiliki sosok ayah yang ada di sampingnya, tetapi Mosa tidak merasa kekurangan kasih sayang. Karena ibunya selalu ada di sampingnya. Bahkan hingga saat ini."Saya me

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 172. Ikut Suami

    "Sama. Aku juga selalu jatuh cinta sama kamu. Entah sampai kapan aku bernafas dan bahkan ketika aku sudah meninggal pun aku tetap mencintai kamu. Aku akan menunggu kamu di hari berikutnya. Kita akan sama-sama bahagia di surga. Bersama dengan kakaknya Rasya dan Risya," sahut Andre."Jangan bilang tentang kematian dong! Aku benar-benar ingin berdua sama kamu sampai hari tua nanti. Meskipun kematian itu pasti aku ingin kita meninggal berdua saja. Karena aku nggak mau sampai kesepian karena nggak ada kamu di sampingku.""Iya. Aku juga ingin menua bersama kamu. Melihat tumbuh kembang anak-anak kita. Dan kita bisa tinggal berdua melihat cucu kita nanti," sahut Andre.Mereka berdua kemudian melanjutkan makan malam dengan santai. Andre menyuapi Mosa sampai semua menu makanan yang tersedia sudah dicicipi oleh Mosa.Andre juga memilih makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu menyusui. Karena memang Mosa juga doyan sekali makan. Jadi Andre juga memperhatikan nutrisi yang dikonsumsi oleh istriny

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 171. Makan Malam Romantis 

    Mosa juga mendengar obrolan Andre dengan polisi. "Kapan mau ke kantor polisi?" tanyanya. "Masih belum dapat informasi. Yuk kita masuk dulu saja!" ajak Andre."Sudah ada teh, tadi aku buatkan untuk kamu," ucap Mosa. "Kamu nggak usah melakukan sesuatu yang sekiranya membuat tanganmu terasa sakit, Mosa! Aku bisa kok. Lagi pula kamu juga masih sakit. Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa. Ngerti, kan?" Mosa mengangguk. "Iya. Aku mengerti. Tadi aku pakai tangan kiri kok. Dan nggak kerasa sakit. Aku juga nggak gendong si kembar. Semua sudah ditangani sama Ibu dan juga Bi Imah. Jadi aku lebih banyak istirahat. Bosen juga," sahut Mosa."Ya, kamu baca buku atau temani si kembar saja! Biar tangan kamu bisa segera pulih," Andre memberikan nasihat."Oh ya. Sebenarnya aku mau makan di luar. Kira-kira bisa nggak, ya? Kalau nggak bisa kita makan di rumah saja deh," tanya Mosa tidak terlalu antusias."Mau makan apa? Nanti kita akan keluar berdua," tanya Andre sembari menikmati teh buatan istrinya."Ya

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 170. Saling Melindungi 

    Sesampainya di rumah, Mosa langsung menghampiri si kembar yang berada di kamar. "Mosa, kamu sudah pulang. Bagaimana keadaanmu?" tanya Mina saat sedang menemani cucunya di kamar."Aku baik-baik saja, Bu. Anak-anak bagaimana?" "Mereka baik-baik saja. Kamu istirahat saja dulu! Pasti tanganmu masih sakit, kan? Anak-anak biar sama Ibu dan Bi Imah. Kamu hanya perlu makan yang banyak dan tenangkan fikiranmu agar bisa memproduksi ASI yang melimpah. Mereka masih sangat membutuhkan ASI. Karena stok sudah hampir habis. Terutama Rasya yang kalau minum susu sangat kuat," terang Mina."Baik, Bu. Ngomong-ngomong sudah bisa sarapan sama apa nih aku?" tanya Mosa."Kamu ke dapur saja! Bi Imah sudah masak kok," sahut Mina.Setelah sarapan dari Bi Imah yang menyiapkan. Mosa langsung memompa ASInya. Karena untuk menyusui langsung masih cukup kesulitan untuk menggerakkan tangannya. Andre juga sudah melihat kalau di depan rumahnya juga sudah bersih dari bekas darah setelah insiden semalam. Andre kemudian

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 169. Ingin Pulang

    Sesampainya di rumah sakit, Mosa langsung mendapatkan penanganan dari dokter. Mosa harus mendapatkan operasi kecil untuk mengeluarkan peluru dari dalam lengan nya. Andre terpaksa harus menunggu di luar karena tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan operasi. Di sana juga ada beberapa polisi yang juga mendapatkan serangan penembakan oleh Hendra. Ada satu polisi yang harus meregang nyawa harus penurunan tepat mengenai jantungnya dan tidak dapat tertolong saat dibawa ke rumah sakit.Setidaknya, Andre bersyukur Mosa masih bisa diselamatkan karena tidak mengenai organ vitalnya. Meskipun luka di lengannya akan membutuhkan beberapa waktu untuk bisa sembuh total.Membutuhkan waktu sekitar satu jam, akhirnya peluru yang bersarang di lengan Mosa berhasil diambil. Dokter menghampiri Andre yang sedang menunggu Mosa di depan ruang operasi."Pak, istri Bapak sudah selesai. Mungkin nanti hanya perlu minum antibiotik agar tidak sampai terinfeksi dan bisa segera pulih. Karena luka di tangannya itu

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 168. Tamu Tak Diundang

    "Pergi kamu ke kantor polisi, Hendra!" teriak Andre."Kenapa? Aku bisa saja pergi ke sana! Tapi kamu sepertinya ketakutan, ya? Tenang saja! Masa kecil kita dulu yang kita akan menjaga satu sama lain, aku tidak akan pernah lupa. Aku tidak akan menyakiti kamu sedikit pun. Aku juga tidak ingin mengotori tanganku dengan melenyapkanmu," sahut Hendra tenang."Lalu mau apa kamu sekarang?'' tanya Andre."Aku hanya ingin berkunjung menemui kamu, Dre. Aku tidak akan apa-apakan kamu.""Kamu jadi manusia kenapa tega sekali memperlakukan Roni sekejam itu? Bukankah kamu adalah orang yang murah hati. Tetapi kenapa kamu berubah begitu jauh? Aku sungguh tidak menyangka. Kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatan kamu, Hendra!" ucap Andre."Sayangnya Roni masih hidup. Coba saja kalau dia mati kan dia tidak perlu masuk ke penjara. Memang dia sepertinya umurnya panjang. Sehingga dia sedang menderita sendiri," sahut Hendra.Andre berfikir akan mengambil ponsel nya di dalam. Saat dia akan bangkit, Hendra

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 167. Dugaan Sarni Depresi

    "Tapi ibu mau bawa yang perempuan, Mosa. Dari dulu ibu pengen cucu perempuan. Dan saat ini sudah ada di hadapan Ibu. Ibu bawa, ya!" sahut Sarni."Ibu, bercandanya jangan keterlaluan! Kasihan mereka pasti resah. Sudah cukup! Kan kita ke sini mau menjenguk mereka," tutur Karno."Iya. Tadinya begitu. Tapi kan ibu juga mau cucu seperti mereka. Apa bisa kita dapatkan cucu dari Roni. Sedangkan di penjara juga dia punya penyakit kelamin," tanya Sarni."Sudahlah, Bu. Kalau ibu begini lebih baik kita pulang saja! Bapak malu," ajak Karno.Semuanya terdiam. Lalu pecah saat si kembar menangis. Mosa lalu membawa si kembar untuk ke kamar. Menghindari segala kemungkinan yang muncul. Bersama dengan Mina.Andre mencoba menenangkan keadaan. "Maaf, Bu. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Mungkin saat ini Roni sedang mendapatkan apa yang dituai. Tetapi saya juga berdoa agar Roni bisa mendapatkan yang terbaik.""Halah, banyak omong kamu. Kamu senang kan telah mengambil Mosa dari Roni. Padahal jelas

  • Bersuami Anak "Mama"   Bab 166. Peran Ibu

    Malam harinya, Mosa telah berhasil menidurkan kedua bayinya dengan dibantu Mina. Mosa yang merasa lelah kemudian mengambil posisi untuk tidur di samping suaminya.Andre sudah tertidur. Karena Mosa memang meminta Andre untuk tidur kalau di malam hari membutuhkan bantuan. Ternyata gerakan Mosa membangunkan Andre. "Maaf, kamu jadi terbangun," ucap Mosa.Andre hanya tersenyum menyambut kedatangan istri di sampingnya. "Tidak masalah. Aku senang. Kamu istirahat saja dulu! Sini biar aku temani," ucapnya."Aku memang sangat mengantuk. Ini sudah jam sebelas dan aku belum tidur juga. Aku mau tidur dulu, ya!" sahut Mosa."Iya, kamu tidur saja! Nanti kalau si kembar bangun biar aku yang tangani," balas Andre."Terima kasih ya, Dre. Kamu bersedia menjadi suami yang siaga. Bahkan besok kamu juga akan kerja," ucap Mosa menatap wajah Andre."Rasya dan Risya adalah anakku juga. Sangat tidak adil kalau hanya kamu yang berjuang untuk mengasuhnya. Selagi aku masih diberikan kesempatan, maka aku akan mel

DMCA.com Protection Status