Home / Romansa / Berondong Simpanan Istriku / Apakah Neneng Dan Anna Orang Yang Sama?

Share

Apakah Neneng Dan Anna Orang Yang Sama?

Author: Luna Sani
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Akhirnya, Darso menceritakan masa lalu bersama istrinya yang terdahulu. Yaitu ibu kandung Zahra.

Kepalan kedua tangan Darso meremas kuat di kedua sisi tubuhnya. Kejadian masa lalu terpaksa harus ia ungkap pada putri kandungnya. Zahra.

Kejadian yang tak ingin ia ingat tuk selamanya, namun hari itu dengan perasaan perih harus ia ceritakan semua.

Kejadian tujuh belas tahun silam saat Zahra baru lahir.

"Sakit!" Seorang wanita berkerudung hitam berteriak histeris, bayi dalam kandungannya Ingin segera keluar.

"Ayo Neng!" titah dukun beranak yang biasa di panggil Mak Saroh.

"Bayiku, Mak! Tolong, bayiku tercekik, ahhh, sakiiit!"

Neneng menjerit sambil memijat-mijat lehernya. Ia begitu kesakitan dan kesulitan untuk bernafas, hingga membuat tubuhnya jatuh tersungkur ke lantai.

"Ya Allah!" Mak Saroh lalu memangku kepala Neneng, sambil berteriak panik.

" Tolooong, tolong!"

Wanita paruh baya itu tak kuasa melihat keadaan Neneng yang begitu tersiksa. Ia tak mengerti apa yang sebenarnya sedang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Dedy Gurning
Lanjut Admin
goodnovel comment avatar
Aan Pratama
lanjut thor
goodnovel comment avatar
Indah Hayati
kasian bangat zahra nya udah lah pertemukan aja sama anna biar bisa lepaskan kerinduaan anak ama ibu nya jadi ternyata deni nya mandul berarti mila hamil anak samsul dong waduh.. gimana tu apakah deni bakal bilang klo mila hamil anak samsul lanjut terus ya thor makin penasaran ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Berondong Simpanan Istriku    Mila Ingin Mengakhiri Hidupnya

    Samsul mundur beberapa langkah saat Zafra hendak mendekatinya dengan tatapan aneh. Samsul mulai takut dengan sikap aneh Zahra, wajahnya tampak kusut dengan rambut menutupi seluruh wajahnya. Samsul pun memanggil pelayan rumahnya._____Hujan deras disertai petir menyambar-nyambar mengiringi langkah seorang wanita yang terseok tanpa alas kaki. Pipinya basah oleh air mata bercampur hujan. Alam seolah ikut bersedih atas nasib malang yang menimpanya. Wanita itu terus menyusuri jalan beraspal yang tampak lengang tanpa tujuan. Sesekali ia memukul dadanya untuk mengurai sesak yang menghimpit hingga membuatnya kesulitan bernafas. Berjalan tak tentu arah dengan perut kosong hingga perih melilit tak ia hiraukan. “Bu, maafkan Deni. Deni tak bisa melanjutkan pernikahan ini, Deni harap ibu mengerti apa yang Deni katakan."Kata itu masih terngiang di telinga. Menghantam kesadaran Mila bahwa ia sudah dibuang oleh lelaki yang selama ini telah membuatnya jatuh cinta hingga ia harus mengorbankan rumah

  • Berondong Simpanan Istriku    Menemui Mila

    Perlahan, tangan Samsul menarik tangan Mila kedalam pelukannya. Dia berharap agar perasaan Mila sedikit bisa lebih baik.Tangis Mila kembali pecah saat mantan suaminya menyandarkan tubuhnya dalam pelukannya. Betapa ia merasa nyaman dalam dekapan pria yang telah dirinya sakiti begitu keji. "Pa ...maafkan Mama, ya?" ucap Mila sambil meratap pilu. Samsul mendengus nafas kasar. "Sudahlah Ma. Lupakan masa lalu kita. Sekarang jalan kita berbeda, Mama sekarang harus menjalani hidup Mama sendiri," ucap Samsul dingin."Iya Pa, Mama ngerti. Tapi mengapa nasib Mama selalu begini." "Maksud Mama?" "Tak pernah ada yang perhatian sama Mama. Papa juga dulu begitu, tak pernah perhatian sama Mama. Sekarang Deni. Lelaki itu pergi dua bulan ninggalin Mama." "Apa?!" Samsul tersentak kaget mendengar pengakuan Mila. "Dua bulan?" sentak Samsul tak percaya."Iya Pa. Barusan, dia telpon Mama. Katanya pernikahan kita tidak bisa di lanjutkan, Deni sudah meninggalkan Mama Pa. Untuk apa lagi Mama hidup!" "

  • Berondong Simpanan Istriku    Menginginkan Bayi Mila

    Hingga akhirnya terkuak dosa itu. Demi memuaskan hasratnya. Mila berselingkuh dengan berondong muda yang bernama Deni. Dan sekarang telah menjadi suaminya yang dinikahi secara siri. _________Mila terdiam diatas ranjang kecil miliknya sambil menatap langit-langit kamar, pikirannya menerawang entah kemana.Disaat malam sunyi seperti ini ia tak tahu harus melakukan apa.Pandangan Mila jatuh pada bingkai foto yang terletak di meja kecil sebelah ranjangnya, disana dirinya terlihat sangat bahagia ketika dirangkul dengan hangatnya oleh Deni, segaris senyum kini tergambar diwajah Mila.Mila belum bisa melupakan Deni, walaupun nyatanya, lelaki itu ia sudah memutuskan hubungan dengannya, tapi Mila sama sekali tak merasa ada yang berubah baginya, ia masih menyayangi dan merindukan Lelaki itu, tak ada kebencian yang hadir dihatinya walaupun Deni pergi begitu saja.Sampai detik ini Mila masih belum bisa menemukan perihal apa yang membuat hubungannya dengan Deni berakhir, bahkan selama hampir se

  • Berondong Simpanan Istriku    Anna Menginginkan Bayi Mila

    Anna akan meminta Deni untuk membawa Mila ke rumahnya dan bayi yang ada di rahim Mila akan ia ambil melalui Deni. "Hahahaha ..." Anna tiba- tiba tertawa terbahak.Dan tawa wanita itu membuat Deni takut. "Ada apa Tante? Kenapa Tante tertawa?" tanya Deni, di tatap nya wajah Anna penuh curiga. "Tante sedang berpikir. Bagiamana kalau bawa istrimu kemari Den." "Astaga! Tante gak waras ya?" "Kenapa Den? Apa kamu keberatan membawa istri kamu kesini?" Deni sungguh tak menduga mendengar pengakuan Anna. Sebenarnya apa yang ada di otak wanita itu? Pikirannya selalu berubah- ubah dan tak masuk di akal. "Bukan begitu tante. Kemarin Tante nyuruh Deni untuk meninggalkan istri Deni. Sekarang Tante menyuruh Deni untuk membawa istri Deni kesini, sebenarnya tante maunya apa sih?" "Tante tidak ingin apa-apa Den. Hanya saja Tante kasian sama istri kamu, sendirian di rumah mana sedang hamil lagi." dalih Anna berusaha menyakinkan Deni dengan pura-pura bersimpati. "Tante. Deni sudah meninggalkan wa

  • Berondong Simpanan Istriku    Zahra Melihat Deni Bersama Wanta Asing Di Rumah Sakit

    "Den. Ayo bawa ke rumah sakit!" "Baik tante!" Mila mengerjapkan mata beberapa kali kelopak matanya terbuka dan menutup untuk mencari-cari kesadaran yang sepenuhnya, seingatnya ia tak sadarkan diri efek dari kelelahan dan kehamilan. Rasa pusing begitu teramat dirasakannya. "Bu, apa Ibu baik-baik saja," terdengar sayup-sayup suara lelaki yang berbisik ke telinganya. Wajah Mila menjadi menegang dan nampak tak senang. Dengan wajah garang Mila menatap lelaki yang berbisik barusan. Matanya terbuka sempurna saat di sampingnya berdiri lelaki yang telah tega pergi meninggalkannya tanpa alasan yang jelas. Dan sampai kini, ia tidak lupa akan kata-kata Deni yang begitu menyakitkan. "Pergi kau! Saya tak sudi melihat wajahmu!" dengan garang, Mila begitu marah dan menatap Deni dengan sengit. Anna terhenyak seketika lalu dengan cepat ia keluar dari ruangan itu. "Bawa anakmu!" Bentaknya kuat, beberapa perawat berlarian ke arah mereka. Karena keributan yang di ciptakan Mila. Deni terlihat pan

  • Berondong Simpanan Istriku    Mila Harus Berada Di Rumah Sakit sampai Tiga Bulan Ke Depan

    Tanpa sepatah kata lagi, Deni perlahan beringsut dari hadapan wanita yang selalu menekannya. Anna terpaku saat menatap tubuh lelaki muda itu yang pernah melewati belasan hari bersamanya menghilang di balik pintu kamar. _____Zahra sedang merapikan gamis merahnya dan hijabnya yang panjang. Setelah memastikan tidak ada yang berantakan, dia melangkah masuk ke ruang tengah dengan kakinya yang ramping.Sesampainya diruang tengah, pelayan menghidangkan beberapa cemilan dan memberikan isyarat hormat untuk mempersilakan Zahra untuk mencicipinya. Zahra menoleh dan berbicara dengan bibir merahnya yang menarik."Terima kasih.""Mbok, Tuan belum datang ya?" "Belum Nya. Kan biasanya Tuan pulangnya malam." Zahra menghela nafas panjang, tatapan matanya sedikit dingin. Meski begitu, sebuah senyum tetap merekah di wajahnya. Hari itu, ia akan mengatakan pada Samsul tentang kejadian di rumah sakit tadi. Saat dirinya melihat Deni sedang berjalan mesra dengan wanita lain. Jam sudah menunjuk jam sebe

  • Berondong Simpanan Istriku    Akhirnya Terbongkar Siapa Sebenarnya Ayah Biologis Dari Bayi Mila

    Kedua mata dokter itu seketika menyipit mendengar pengakuan Deni. Lelaki muda nan tampan itu lebih pantas jadi adik wanita itu ketimbang suaminya. Dokter itu curiga. Deni pasti berondong simpanan wanita yang tengah hamil itu. "Baik kalau begitu tolong tanda tangani disini. Dan mengenai biaya persalinan. Silahkan hubungi adminstrasi," ucap Dokter. "Baik Dok. Saya akan tanda tangani ... " Cepat Deni meraih berkas yang dokter itu berikan lalu di tanda tangani segera. Setelah itu. Mila dan Deni keluar ruangan. Meski wajah Mila tak menunjukan sikap ramah. Tapi Deni berusaha bersikap normal, sebelum Mila melahirkan bayinya. Ia akan terus mengontrol Mila. Dan tentu saja itu permintaan Anna. "Ok. Bu, jaga diri Ibu baik-baik. Deni pulang dulu," ucap Deni setelah mengantar Mila sampai ruang pasien. "Tunggu Den," ucap Mila dengan tatapan kosong. "Ada apa Bu?" "Sebaiknya kamu tidak perlu repot- repot datang kemari. Ibu bisa mengurus diri Ibu sendiri, lagipula disini banyak perawat. Nanti s

  • Berondong Simpanan Istriku    Dokter Hadi

    Rasa bimbang memenuhi dada Samsul, hatinya begitu sakit ketika dia diminta melakukan sesuatu yang tak pernah terpikirkan olehnya. Namun, demi keharmonisan rumah tangganya bersama Zahra. Terpaksa ia menyanggupi saran Deni.____Zahra menarik malas kakinya menuju kamar. Namun matanya langsung menukik tajam pada sosok yang tengah duduk termangu di tepi ranjang. Sontak Zahra kaget, dilihatnya jam dinding. Waktu baru menunjuk angka lima. "Abi ...." Zahra berguman dalam hati. Tidak percaya apa yang tengah di lihatnya. Tidak biasanya Samsul pulang petang hari itu. Dan itu membuat Zahra bingung sekaligus senang. Perlahan Zahra melangkah masuk dan melihat Samsul mondar-mandir tidak jelas sambil sesekali memperjelas raut wajah bingung, hingga Zahra menutup pintu yang tentunya mencuri perhatian Samsul."Maaf Abi, Abi jam segini kok sudah di rumah?" tanya Zahra sopan mengingat ia seorang istri yang harus menjaga situasi suaminya yang seperti sedang memikirkan sesuatu. "Cepat kesini, ada yang

Latest chapter

  • Berondong Simpanan Istriku    Diam Diam Menyukai Dokter Hadi

    "Bu kenapa, Abi?"Zahra berteriak cukup keras karena Samsul mendadak diam, menggantungkan kalimatnya begitu saja. Mau tidak mau, pikiran Zahra jadi menerawang ke mana-mana."Mila harus di bawa ke rumahsakit, perutnya dari semalam katanya sakit.""Kenapa bisa, Abi? Tadi pagi Bu Mila masih baik-baik aja, kan?" ucap Zahra dengan cepat. Sungguh, Zahra sangat kaget mendengar pengakuan suaminya."Iya. tadi dia ngeluh perutnya sakit, tapi nggak mau kubawa ke rumah sakit, katanya cuma efek batuk. Terus sekitar jam tujuh tadi tiba-tiba Mila meringis kesakitan." Tubuh Zahra makin gemetar saat mendengar penuturan Samsul. Sakit yang di derita Mila bukan hal sepele. Jika tidak mendapat penangangan yang tepat, nyawa taruhannya. Tidak! Jangan sampai terjadi sesuatu dengan Mila. Mantan suaminya itu tengah mengandung dan Zahra tidak ingin ada hal buruk menimpa bayi yang di kandung Mila."Sebaiknya bawa ke dokter, Ibu Mila bisa sembuh, kan?" tanya Zahra sambil mengusap air mata yang terus saja menete

  • Berondong Simpanan Istriku    Satu Atap Dengan Mantan Istri

    Pintu terbuka. Dengan langkah tergesa Samsul berjalan masuk sembari menarik kopernya. Dia tampak kerepotan tetapi tidak meminta bantuan Zahra.Sesampainya di ruang tengah Samsul langsung merebahkan tubuhnya di sofa. Zahra berdiri di dekatnya. Dia menatapnya cukup lama. Zahra tahu suaminya sedang mengamati bekas luka di sudut bibir Zahra, Sebab merasa tidak nyaman, Zahra langsung menutupinya dengan tangan kanannya. Tanpa sadar justru Zahra tampakkan buku jari yang masih menyisakan warna kebiruan."Zahra, Mila duduklah ... aku ingin bicara pada kalian berdua," titah Samsul pada Zahra dengan Mila yang masih berdiri kaku. Lalu Zahra duduk di samping Samsul sementara Mila duduk di hadapannya. "Zahra, mulai hari ini, Mila akan tinggal disini sampai bayi ini lahir," ucap Samsul.Zahra tertunduk. "Kamu jangan khawatir, Abi dan Mila tidak ada hubungan apa-apa, Abi hanya ingin menolongnya saja, Abi tidak rela jika Mila dibawa si Deni bajingan itu. Lebih baik dia tinggal disini, Abi harap kamu

  • Berondong Simpanan Istriku    Membawa Mila Pulang

    Ponsel Mila biarkan tergeletak di atas meja berdering saat Mila sedang istirahat sambil menyantap makanan yang di sediakan pihak rumah sakit. Sekilas Mila melirik layar ponsel menyala yang hanya menampilkan nomor tak dikenal. Lalu digeser layar untuk menolak panggilan itu.Beberapa saat Mila abaikan, nomor tak dikenal itu terus saja missed call. Membuat ponselnya terus berdering sampai harus disenyapkan dan meletakannya dengan posisi terbalik sebab mengganggu.Sudah hampir sepekan Deni tidak menghubunginya. Mendadak Mila jadi teringat dengannya dan langsung membuka ponselnya. Barangkali nomor tidak dikenal yang sedari tadi meneleponnya adalah Deni.Benar saja dugaannya. Saat panggilan terhubung, langsung terdengar suara Deni."Ini aku Deni."Mila terdiam beberapa saat tidak langsung menjawab. Kesal rasanya berhari-hari menunggu kabar dari Deni. Namun, baru sekarang dia menghubunginya."Den ....Deni," panggil Mila lembut. "Ya, Bu." "Asyik ya, liburannya sampai tidak sempat menghubu

  • Berondong Simpanan Istriku    Bimo Prakoso

    "Hai.. hentikan! Lepaskan dia!" "Diam disana dan tunggu! Jangan mengganggu!" Titah Samsul pada supir pribadi istrinya. Seperti pecut yang mencambuk hatinya yang sudah terluka. Retinanya sudah membentuk aliran anak sungai yang mengalir deras. Isak tangisnya sudah tidak terbendung lagi.Rasanya akal sehatnya tak mampu menerima semua yang terlihat oleh retinanya. Bagaimana mungkin Zahra pergi begitu saja tanpa kabar berita. Menurut supir. Istrinya terakhir minta di turunkan di swalayan. Setelah itu, Zahra menghilang bak di telan bumi. Ponselnya pun susah dihubungi."Kenapa Bapak ijinkan Istriku pergi ke swalayan sendirian! Kalau terjadi pada istriku, saya akan pecat bapak!" ancam Samsul saat mendengar pengakuan Pak Asep, supir pribadi istrinya.Ancaman itu sukses membuat tubuh Pak Asep membeku. Hatinya memang tak mengerti sama sekali. Zahra yang meminta untuk menunggunya di tempat parkiran. tetapi otaknya masih cukup mampu mencerna dengan baik, kejadian yang di alami Zahra.“Apa kamu l

  • Berondong Simpanan Istriku    Menculik Zahra

    Sambil menunggu hujan Reda. Zahra bermaksud mampir ke swalayan di dekat dengan rumah sakit. "Pak, tunggu disini, ya? Aku mau belanja dulu," ucap Zahra pada si supir Zahra pun berjalan menuju swalayan itu. Sementara supir pribadinya menunggu di tempat parkiran. Zahra menyusut air hujan yang menetes di wajahnya. Pagi itu, hujan tidak begitu deras. Zahra bahkan tidak bisa menyeka tetesan air hujan yang terus membasahi pipinya saking banyaknya. Satu jam yang lalu, dia baru saja memeriksakan kandungannya yang berjalan empat bulan. Menurut Dokter, kandungan Zahra baik- baik saja. “Nyonya, kandungan nyonya bagus, detak jantung bayi nyonya juga normal. Tapi usahakan nyonya harus makan buah-buahan secara teratur, ya?" Saat teringat kembali perkataan Dokter, hati Zahra terasa lega. Sungguh ia begitu bahagia. Sebentar lagi, ia akan menjadi seorang ibu.Suara guntur menggelegar, hujan pun turun semakin deras.Zahra cepat berlari kecil menyebrang ke jalanan dimana di depannya ada swalayan

  • Berondong Simpanan Istriku    Rencana Licik Anna

    “Zahra? Tenang. Abi akan selalu ada disini,” batin Samsul.Hal yang paling tidak ingin Anna lakukan dalam hidupnya adalah kembali ke tempat yang menorehkan banyak luka untuknya. Namun, takdir sekali lagi membuat lelucon untuknya. Ia harus kembali ke tempat yang sangat tidak ingin ia datangi.Selalu ada pilihan sulit dalam hidupnya, tapi demi orang yang sangat penting untuknya ia tidak akan ragu untuk memilih.Dan di sini lah ia berada saat ini, di sebuah Desa yang tujuh belas tahun lalu ia tinggalkan. Mendapat penolakan dari Zahra. Sungguh hati Anna merasa terpukul. Untuk itulah Anna pergi ke desa dimana dulu dirinya meninggalkan Zahra bersama mantan suaminya. Deni ikut mengantarkan. Tapi di tengah perjalanan, ia mengurungkan niatnya. "Den .... ayo kita kembali saja," ucapnya dengan tatapan mata kosong lurus ke depan, air mata nyapun tidak berhenti berderai karena luka lama seakan kembali terbayang. Darso mantan suaminya tidak mungkin menerima dirinya dan itu akan memambah kekecewaa

  • Berondong Simpanan Istriku    Akhirnya Terungkap Siapa Anna Sebenarnya

    Keesokan harinya.Samsul sudah pergi bekerja, sedangkan Zahra masih memikirkan sikap Mila tadi malam. Wanita itu dari dulu memang kurang begitu suka padanya. Zahra menilai, bahwa malam tadi. Mila terbakar api cemburu karena melihat mantan suaminya sudah beristri. Dan Zahra maklumi itu.Entahlah .... itu saja yang ada dipikiran Zahra. Tapi sudahlah, Zahra tidak mau memusingkan masalah itu. Terlebih ia sedang berbadan dua. Saat ia melamun memikirkan nasib, sebuah mobil masuk ke halaman rumahnya. Ia tak tau mobil siapa itu karena tak pernah melihat sebelumnya.Saat pintu mobil terbuka, barulah ia tau siapa yang datang. Ternyata seorang wanita yang kala itu ada di rumah sakit bersama Deni. Tapi untuk apa dia datang ke rumah? Dan ada urusan apa? Sedang Zahra tidak mengenalnya sama sekali. Wanita itu tampak memakai kaca mata hitam dan juga pakaian yang mewah serta tas mahal, wanita itu pun berjalan ke arahnya."Selamat pagi, Mbak" Wanita itu menyapa ramah pada Zahra. "Eh, itu, selamat p

  • Berondong Simpanan Istriku    Samsul Dan Deni Sama-Sama Munafik!

    "Iya Bu. Saya belum memikirkan untuk menikah," balas Hadi gugup. Tidak mau terlihat aneh oleh Mila. Hadi pun segera meninggalkan ruangan itu. Tapi sebelum itu, Hadi meminta Mila untuk bersiap melakukan USG. ________Dengan jantung yang berpacu cepat, Zahra menyambut sang suami sembari tersenyum manis. Ia mencium tangan suaminya lalu mengambil alih tas kerja Samsul."Kau senang kan Abi datang cepat?" tanya Samsul berjalan menuju kamar diikuti Zahra di sampingnya yang tengah mengimbangi langkah besar Samsul."I-iya, Abi. Aku sangat senang.""Abi ingin mandi!" Zahra langsung meletakkan tas kerja suaminya di sofa lalu beranjak ke kamar mandi untuk menyiapkan air.Sesekali ia berbalik, takut suaminya sudah ada di belakangnya dan melakukan hal yang mesum. Ini kan mau Maghrib, rasanya sangat tak beradab berhubungan saat Maghrib.Setelah semuanya siap, Zahra keluar dari kamar mandi. Dilihatnya Samsul masih duduk di sofa tanpa membuka baju ataupun sepatu."Abi, katanya mau mandi sekarang," t

  • Berondong Simpanan Istriku    Dokter Hadi

    Rasa bimbang memenuhi dada Samsul, hatinya begitu sakit ketika dia diminta melakukan sesuatu yang tak pernah terpikirkan olehnya. Namun, demi keharmonisan rumah tangganya bersama Zahra. Terpaksa ia menyanggupi saran Deni.____Zahra menarik malas kakinya menuju kamar. Namun matanya langsung menukik tajam pada sosok yang tengah duduk termangu di tepi ranjang. Sontak Zahra kaget, dilihatnya jam dinding. Waktu baru menunjuk angka lima. "Abi ...." Zahra berguman dalam hati. Tidak percaya apa yang tengah di lihatnya. Tidak biasanya Samsul pulang petang hari itu. Dan itu membuat Zahra bingung sekaligus senang. Perlahan Zahra melangkah masuk dan melihat Samsul mondar-mandir tidak jelas sambil sesekali memperjelas raut wajah bingung, hingga Zahra menutup pintu yang tentunya mencuri perhatian Samsul."Maaf Abi, Abi jam segini kok sudah di rumah?" tanya Zahra sopan mengingat ia seorang istri yang harus menjaga situasi suaminya yang seperti sedang memikirkan sesuatu. "Cepat kesini, ada yang

DMCA.com Protection Status