Share

7

Penulis: Yuyun Batalia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hari ini close po ya, Geng. Yang masih mau Sleeping With The Enemy versi cetaknya bisa w* aku 085788190001 yes.

********

"Leandra Katharina." Adelard menggumamkan nama itu sembari melihat nomor ponsel Leandra yang tertera di layar ponselnya. Senyum tercetak di wajah pria tampan itu tanpa ia sadari.

Ia tidak pernah merasa sebahagia ini hanya karena mendapatkan nomor ponsel seorang wanita. Adelard sedikit menertawakan betapa konyolnya ia saat ini.

Adelard meletakan ponselnya di meja, tepat di sebelah majalah yang tak pernah ia lihat sebelumnya meski posisi benda itu tidak pernah bergeser dari meja.

Mata Adelard terfokus pada wajah cantik yang menjadi sampul majalah itu. Ia segera meraihnya. "Ini dia!" Adelard menjentikan jarinya ke majalah. Kini ia sudah mengingat di mana ia melihat Leandra.

Wajah Leandra sering kali tampil di layar lebar, papan reklame, majalah, televisi, media online dan lainnya.

"Kenapa aku tidak bertemu dengan Leandra lebih cepat?" Adelard mengerutkan keningnya. Dengan lingkup pergaulan mereka, Adelard merasa seharusnya ia sudah bertemu dengan Leandra. Ia memiliki beberapa mantan kekasih yang berprofesi sebagai model. Selain itu ia juga sering menghadiri pesta para selebriti atau orang-orang yang berasal dari dunia hiburan.

Sejauh itu ia tidak pernah melihat Leandra. Adelard cukup yakin ia tidak mungkin melewatkan keberadaan Leandra jika wanita itu ada di sekitarnya. Penampilan dan wajah Leandra terlalu sulit untuk diabaikan.

Apakah mungkin Leandra tidak pernah datang ke pesta-pesta yang ia datangi?

Adelard tidak ingin memusingkannya. Ia pikir bertemu dengan Leandra saat ini juga cukup baik. Sebelumnya ia tidak pernah begitu tertarik pada wanita, tapi Leandra berbeda. Wanita itu membuatnya sulit tidur karena selalu membayangkan wajahnya.

Sedikit penasaran, Adelard meletakan kembali majalah di tangannya lalu ia menghubungi seseorang yang ia pikir bisa memberitahunya sedikit tentang Leandra.

"Apa yang membawa Tuan Muda Maxwell menghubungiku?" Suara genit seorang wanita terdengar setelah panggilan tersambung.

"Aku ingin menanyakan tentang Leandra Katharina. Katakan semua yang kau ketahui tentangnya."

"Ah, kau rupanya sedikit tertarik pada Leandra." Wanita itu menggoda Adelard. "Aku pikir dia sulit untuk kau bawa naik ke ranjangmu, Adelard."

"Katakan saja apa yang kau ketahui, Laciara," seru Adelard kesal. Sepertinya ia salah bertanya pada Laciara.

"Santai, Adelard. Jangan terlalu galak." Laciara sudah mengenal Adelard cukup lama, jadi ia tahu bahwa Adelard adalah manusia yang tidak sabaran, tapi ia cukup senang bermain-main dengan pria itu apalagi di atas ranjang. "Ada banyak rumor tentang Leandra. Dari model-model dan beberapa selebriti yang pernah bekerja sama dengan Leandra, mereka mengatakan bahwa Leandra merupakan wanita yang sombong, dingin, dan sulit untuk didekati. Ada begitu banyak laki-laki dari dunia hiburan yang mencoba mendekati Leandra, tapi tidak satu pun dari mereka yang berhasil. Ada yang mengatakan bahwa Leandra merupakan simpanan dari pria berkuasa, ada juga yang mengatakan Leandra tidur dengan banyak orang berpengaruh di industri hiburan untuk mendapatkan pekerjaan penting.

Aku tidak tahu mana yang benar, karena selama ini kehidupan Leandra cukup tertutup. Ditambah lagi Leandra tidak pernah memberikan klarifikasi apapun mengenai rumor-rumor tersebut.

Mengenai asal-usul keluarganya, Leandra bukan wanita sembarangan. Dia merupakan putri dari pasangan mendiang Travor Gustavo dan Mia Spencer. Keponakan dari CEO J&C Group.

Dan satu lagi, Leandra telah banyak membuat orang lain tersinggung karena wanita itu selalu menolak hadir di pesta-pesta yang mereka selenggarkan." Laciara menjelaskan sedikit banyak yang ia ketahui tentang Leandra.

Wanita itu tidak sepenuhnya mengatakan omong kosong. Kabar yang berhembus memang seperti yang ia katakan. Mengenai kisah asmara Leandra, hal itu yang menjadi misteri. Apakah Leandra benar-benar wanita simpanan orang berpengaruh di industri hiburan atau bukan.

Laciara sendiri pernah menjadi salah satu rekan kerja Leandra. Ia merupakan seorang supermodel yang saat ini sudah pensiun.

Menurut Laciara, Leandra memang terkesan sedikit sombong. Wanita itu tidak banyak bicara. Hanya melakukan pekerjaan dengan baik lalu setelah itu pergi setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Laciara sendiri tidak mencoba untuk mendekatkan diri dengan Leandra, ia tidak memiliki keluhan terhadap wanita itu karena Leandra melakukan segalanya dengan baik dan tidak pernah membuatnya kesal selama mereka bekerja sama.

Namun, meski Leandra dikenal sombong dan dingin, tidak sedikit pria yang mengantre untuk menjadi kekasihnya.

"Aku akan memerintahkan orang untuk mengirim lukisan padamu." Adelard membayar informasi dari Laciara dengan hasil karyanya.

"Dengan senang hati aku akan menerimanya, Adelard. Aku juga tidak keberatan jika kau ingin tidur denganku."

"Aku masih cukup waras untuk tidur dengan wanita bersuami, Laciara."

"Kau dan prinsipmu itu sangat melukaiku. Sesekali kau harus melanggar prinsipmu, Adelard."

"Aku akan mengakhiri panggilan ini." Adelard menyudahi panggilan itu tanpa mendengar balasan dari Laciara.

Setelahnya ia kembali meletakan ponselnya di meja. Ia sudah mendapatkan sedikit informasi tentang Leandra dan itu sudah cukup memuaskan untuknya. Ia tidak butuh gambaran lengkap tentang Leandra karena setelah ini ia akan mencari tahunya sendiri.

Adelard sendiri tidak berpikir apa yang Laciara katakan tentang Leandra hanya berdasarkan kecemburuan seorang wanita terhadap wanita lainnya. Biasanya banyak orang akan menjelek-jelekan ketika orang itu lebih baik dari dirinya sendiri.

Namun, tentang Leandra, awal Adelard melihat Leandra ia sudah menilai bahwa Leandra tipe wanita yang menyukai kesendirian, hal itu terlihat dari Leandra yang tidak begitu mempedulikan sekitarnya. Hanya tenggelam dalam dunianya sendiri.

Jika rumor mengatakan Leandra sulit untuk didekati, maka ia akan mematahkan rumor itu. Ia yakin ia bisa mendekati Leandra.

Dan jika memang Leandra simpanan pria berpengaruh, maka ia akan buat Leandra meninggalkan pria itu dan melangkah ke arahnya. Ia juga bisa memberikan segala hal yang Leandra butuhkan. Kenyataannya dia adalah putra dari salah satu pengusaha terkaya di benua Amerika.

Tidak ada salahnya mencoba sesuatu yang baru. Adelard pikir itu akan menyenangkan untuknya.

Leandra baru selesai mandi ketika ponselnya berdering. Ia melihat ke layar benda canggihnya acuh tak acuh. Melihat bahwa itu nomor baru, Leandra yakin bahwa yang menghubunginya adalah Adelard.

Ia hanya memiliki kurang dari sepuluh kontak di ponselnya, dan ia juga tidak pernah memberikan nomor ponselnya pada sembarang orang.

Leandra membiarkan panggilan itu cukup lama. Setelah ia selesai mengeringkan rambutnya ia baru menjawab panggilan itu.

"Halo." Leandra menjawab panggilan itu.

"Halo, Leandra. Ini aku, Adelard."

"Adelard?" Leandra berpura-pura berpikir sejenak. "Ah, kau yang membantuku kemarin, bukan?"

"Benar."

"Apakah ada sesuatu yang ingin kau bicarakan?"

"Bagaimana kakimu pagi ini? Apakah sudah lebih baik?"

"Ya, itu sudah membaik."

"Syukurlah kalau begitu." Adelard terdengar lega. "Aku ingin mengajakmu makan siang, apakah kau bisa?"

"Tidak sopan jika aku menolak ajakan seseorang yang sudah membantuku," balas Leandra.

"Jadi kau bisa?" Adelard memastikan.

"Ya, bisa."

"Baiklah, aku akan menjemputmu nanti."

"Ya."

"Kalau begitu aku akan menutup panggilannya. Sampai jumpa, Leandra."

"Sampai jumpa."

Setelah itu panggilan terputus. Leandra meletakan kembali ponselnya ke nakas dengan wajahnya yang tidak memperlihatkan emosi apapun.

Waktu berlalu, bel pintu kamar Leandra berbunyi. Wanita dengan tinggi badan 178 sentimeter itu melangkah menuju ke pintu. Ia yakin yang datang adalah Adelard.

"Siang, Leandra." Adelard menyapa Leandra dengan sopan.

"Siang, Adelard." Leandra membalas dengan nada bicaranya yang seperti biasa. Ia tidak mencoba menjadi berbeda dari kepribadiannya yang biasa, karena Adelard pasti akan mendengar banyak hal tentang dirinya setelah ini.

"Apakah kau sudah siap?" tanya Adelard.

"Ya."

"Kalau begitu, ayo." Adelard mengajak Leandra. Keduanya melangkah bersebelahan. "Haruskah kita pergi lewat pintu belakang?" tanya Adelard lagi.

"Tidak perlu." Dari pertanyaan Adelard, Leandra yakin Adelard telah mengetahui siapa dirinya.

"Kau tidak takut jika paparazzi akan memotretmu?" Adelard memiringkan wajahnya menatap wajah Leandra yang tampak tenang.

"Apa yang harus aku takutkan?" Leandra balik bertanya.

"Seorang selebriti sepertimu merupakan santapan lezat paparazzi, apalagi ketika kau berjalan dengan seorang pria di sebelahmu."

"Itu pekerjaan mereka. Aku tidak akan menghalangi mereka." Leandra tidak yakin paparazzi akan menemukannya di sana mengingat ia pergi tanpa memberitahu orang lain. Alice juga akan menjaga kerahasiaan di mana ia berada sekarang.

"Bagaimana jika mereka menulis sesuatu yang tidak sesuai dengan faktanya?"

"Bukan sesuatu yang aneh. Seseorang yang terjun ke dunia hiburan harus siap dengan hal-hal seperti itu. Dan untukku, aku tidak begitu peduli. Mereka berhak menulis apapun, dan aku berhak untuk tidak mengkonfirmasi apapun." Itu merupakan kalimat terpanjang yang Leandra katakan pada Adelard selama pertemuan mereka.

Adelard kini mengerti kenapa banyak rumor menyebar tentang Leandra, itu karena Leandra tidak begitu peduli dengan rumor tersebut.

Kebanyakan wanita akan sangat peduli dengan citra mereka, tapi tampaknya Leandra tidak seperti itu. Wanita ini tidak begitu peduli dengan komentar orang lain tentang dirinya.

Jika Leandra sudah berkata seperti itu maka Adelard tidak akan merasa bersalah jika mereka berdua tertangkap kamera. Meski Adelard bukan selebriti, tapi ia cukup dikenal orang sebagai putra kedua dari keluarga Maxwell.

Dengan nama belakang yang ia sandang, ia menjadi sangat populer di kalangan orang-orang. Terlebih ia sering mengencani wanita dari dunia hiburan.

Beberapa kali ia masuk ke dalam berita seputar selebriti karena tertangkap sedang berkencan.

Adelard dan Leandra sampai di lobi hotel. Di depan hotel sebuah mobil mewah telah menunggu. Adelard meraih kunci dari vallet, ia kemudian membukakan pintu untuk Leandra lalu setelah itu ia masuk ke dalam mobil.

Mobil Adelard melaju di jalanan tepi pantai yang sepi. Pria itu akan membawa Leandra ke sebuah restoran yang cukup jauh dari hotel.

Adelard telah menjelajahi California sebelumnya, jadi ia tahu di mana tempat makan yang aman untuk mereka berdua. Meski tidak keberatan digosipkan dengan Leandra, Adelard juga tidak ingin berhadapan dengan paparazzi. Atau siapapun yang mengenal mereka, itu akan melelahkan.

Sepanjang perjalanan Adelard dan Leandra tidak banyak berbincang. Sikap Leandra yang seperti ini semakin membuat Adelard penasaran pada wanita itu.

Biasanya wanita akan menggunakan seribu cara untuk memikatnya, tapi Leandra, tanpa melakukan banyak hal, wanita itu sudah membuatnya terpikat.

Leandra Katharina, wanita itu pasti akan menjadi miliknya.

tbc

Bab terkait

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   8

    "Kau ingin memesan apa?" tanya Adelard. Ia menatap ke iris mata Leandra yang memikat."Menu utama hari ini saja.""Baiklah kalau begitu," balas Adelard.Ia kemudian memesankan makanan pada pelayan yang berdiri di sebelah Adelard. "Nona, kau mendengarkan ucapanku?" seru Adelard pada pelayan yang pikirannya entah sedang berada di mana sekarang.Wajah pelayan itu tampak terkejut. Ia segera meminta maaf. "Tolong sebutkan lagi pesanan Anda, Tuan."Adelard menyebutkan kembali pesanannnya, lalu setelah itu sang pelayan segera pergi sembari merutuki kebodohannya. Tapi, itu bukan salahnya, salahkan saja wajah pelanggan itu yang terlal

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   9

    Adelard menunggu Leandra di lobi hotel. Pria itu hari ini tampak mengenakan kaos polos berwarna abu-abu tua serta jaket kulit dipadu dengan celana jeans berwarna hitam dilengkapi dengan sneakers berwarna gelap.Pria itu tampak lebih muda dari umurnya dengan pakaian yang ia kenakan saat ini. Sudah bukan hal aneh lagi jika ia menjadi pusat perhatian hanya dengan pakaian santainya itu.Menunggu beberapa menit, Adelard menemukan sosok Leandra yang saat ini keluar dari lift. Senyum di wajah Adelard mengembang. Saat ini Leandra mengenakan dress pas badan berwarna hitam dipadu dengan coat berwarna senada berbenturan dengan kulitnya yang seputih salju.Rambut cokelat gelap Leandra dibiarkan tergerai dengan indah. Wajahnya disapu dengan

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   10

    “Tuan Muda, Anda datang.” Seorang pria paruh baya menyambut kedatangan Adelard. Mata pria itu beralih pada Leandra. Selama ia menjaga villa itu tidak pernah ada wanita yang dibawa ke sana oleh tuan mudanya.“Apa kabar, Paman John?” Adelard sedikit berbasa-basi.“Saya sangat baik, Tuan.”“Ah, benar, perkenalkan ini Leandra.” Adelard memperkenalkan Leandra pada Jhon.Keduanya kemudian saling menyapa dengan sopan. “Aku dan Leandra akan berada di sini untuk beberapa waktu, Paman. Paman bisa pergi sekarang, aku akan menghubungimu jika aku membutuhkan sesuatu.”“Baik, Tuan muda. Kalau begitu saya permisi.” Jhon kemudian meninggalkan villa.“Leandra, ayo masuk.” Adelard mengajak Leandra untuk masuk ke dalam villa bernuansa putih itu.Mungkin sudah sepuluh tahun lamanya Adelard tidak mengunjungi tempat ini. Biasanya ketika

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   11

    Leandra tidak keluar dari kamarnya setelah ia selesai mandi. Wanita ini memeriksa ponselnya, seperti yang diharapkan dari para penggosip. Terdapat banyak foto dirinya dan Adelard di restoran.Ribuan komentar jahat menyerangnya. Menyebutnya sebagai perusak hubungan orang lain. Perempuan murahan dan lainnya.Tidak ingin membaca lebih banyak, Leandra meletakan ponselnya di nakas. Belum lima detik ponsel itu kembali berdering. Leandra meraih ponselnya lagi, melirik layarnya malas. Kevin. Pria itu pasti akan mengocehinya."Kau pembohong kecil! Katakan padaku apa maksud semua artikel yang saat ini menyebar!" Kevin langsung menyerang Leandra dengan kata-kata tidak sabarannya."Kemarin kau terdengar seperti mendiang kakekku, dan seka

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   12

    Adelard terjaga lebih dahulu dari Leandra. Pria itu kini sedang menatap wajah Leandra dengan perasaan aneh yang merambat di dadanya.Melihat Leandra berada di sebelahnya ketika ia terjaga membuat Adelard merasa bahagia, sebuah perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.Telapak tangan Adelard bergerak membelai lembut wajah Leadra. Senyum mengembang di wajah tampannya kala mengingat bagaimana liarnya Leandra semalam.Kelopak mata Leandra bergerak, manik matanya yang indah langsung menangkap senyuman Adelard."Selamat pagi, Leandra," sapa Adelard masih dengan membelai pipi Leandra."Selamat pagi, Adelard." Leandra membalas sapaan itu.Untuk beberapa detik keduanya saling bertatapan dalam diam."Jam berapa sekarang?" tanya Leandra memecah keheningan.Adelard bergerak melihat ke ponselnya. "Delapan pagi.""Ah, aku tidur terlalu nyenyak sepertinya." Leandra tidak pernah bangun sesiang ini sebelumnya. Ia selalu bangun lebih awal meski ia

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   13

    Wajah Adelard menjadi tidak tenang. Ia sudah menghubungi Leandra berkali-kali, tapi wanita itu tidak menjawab panggilannya.Saat ini ia berada di depan pintu kamar Leandra, ia menekan bel berkali-kali, tapi tidak ada jawaban.Takut terjadi sesuatu pada Leandra, Adelard meminta pada manajer hotel untuk membuka pintu kamar Leandra, tapi dari manajer hotel ia mengetahui bahwa Leandra sudah keluar dari hotel tiga jam lalu.Adelard kembali ke kamar hotelnya dengan perasaan yang masih tidak tenang. Kenapa Leandra keluar dari hotel tanpa memberitahunya terlebih dahulu? Apakah terjadi sesuatu pada Leandra?Pria itu kembali mencoba menghubungi Leandra, tapi tetap saja tidak bisa. Nomor ponsel Leandra tidak aktif. Adelard beralih menghubungi seseorang. "Berikan aku nomor ponsel manajer Leandra." Ia memerintah dengan suaranya yang terdengar dingin.Setelah mengatakan kalimat memerintah itu, Adelard memutuskan panggilannya. Hanya dalam hitungan menit Adelard sudah memil

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   14

    "Hey, Putra Mahkota. Lihat siapa di sini." Adelard mengejutkan keponakannya yang tadi sangat serius dalam belajar.Kini bocah berusia enam tahun itu meninggalkan buku pelajarannya dan segera berlari ke arah pamannya. "Paman, aku sangat merindukanmu." Bocah laki-laki itu memeluk Adelard.Adelard mengelus kepala keponakannya. "Paman juga sangat merindukanmu, Putra Mahkota." Ia tersenyum hangat. Pria ini benar-benar menyayangi keponakannya yang tampan."Kenapa Paman sangat jarang datang ke sini, apakah Paman sangat sibuk?" tanya anak laki-laki bermanik abu-abu itu.Setiap kali Adelard melihat keponakannya, ia seperti sedang bicara dengan kakaknya dalam bentuk kecil. Beanr-benar mirip."Benar, Paman sangat sibuk akhir-akhir ini," balas Adelard. Ia tidak sepenuhnya berbohong, pada kenyataannya ia benar-benar sibuk dengan pekerjaannya yang diselingi dengan bersenang-senang bersama beberapa wanita. "Apa yang sedang kau lakukan, Putra Mahkota?" tanya Adelard."

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   15

    Acara makan malam perayaan telah tiba. Leandra mengenakan gaun mermaid evening dresses halter off shoulders yang menampilkan lekuk tubuhnya dengan sempurna.Kulit putihnya tampak kontras dengan manik-manik keemasan yang bertabur di gaunnya. Bagian belakang gaun itu terbuka, menampilkan punggung yang indah.Rambut cokelat gelapnya dibiarkan terurai. Wajahnya sudah rias dengan menonjolkan bagian matanya. Leandra tampak cantik dan segar.Ia juga mengenakan anting-anting yang terbuat dari permata yang menyempurnakan penampilannya.Makan malam diadakan di D Hotel, salah satu hotel bintang tujuh terbaik di dunia. Aula hotel itu terlihat sangat mengesankan. Tidak salah jika tempat itu dinobatkan sebagai sepuluh hotel bintang tujuh dengan harga sewa fantastis.Leandra datang tepat waktu, tapi di dalam ruangan itu telah diisi oleh banyak orang. Anggota inti produksi, mitra dan media berada di dalam sana. Serta tumpukan hadiah dari penggemar yang tak terhitung jumlahn

Bab terbaru

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   Extra part

    Hari ini semua anggota keluarga Maxwell telah berkumpul di kediaman ayah Adelard. Di sana juga ada Alvaro yang telah keluar dari rumah sakit satu minggu lalu. Pria itu sudah mulai beraktivitas. Leandra tidak lagi membenci Alvaro. Ia sudah mengetahui dari Adelard bahwa Alvaro sangat mencintai Xaviera dan tidak pernah berniat menyakiti Xaviera. “Malam ini aku ingin memberitahukan pada kalian semua bahwa aku dan Leandra akan segera menikah.” Adelard memberitahu keluarga besarnya. Kali ini kakek dan nenek Adelard benar-benar menerima Leandra. Ia sudah cukup sadar atas apa yang mereka perbuat pada cucu tertua mereka dan tidak ingin mengulangi hal yang sama lagi.“Selamat untuk kalian berdua.” Ayah Adelard ikut senang untuk putranya. Anggota keluarga Maxwell yang lain juga memberikan selamat.Kali ini orang-orang itu tidak bisa lagi meremehkan Leandra karena mereka sudah tahu siapa sebenarnya Leandra. “Dan satu lagi, saat ini

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   40 - end

    Leandra berjemur di taman rumah sakit. Wanita itu kini mengenakan pakaian rumah sakit dengan infus di tangannya. Ia duduk sembari memperhatikan beberapa orang di taman itu. Leandra memegangi perutnya, ia masih tidak menyangka ada malaikat kecil di dalam tubuhnya.“Kita akan menjalani hidup dengan bahagia, Sayang. Jika ayahmu tidak menginginkanmu nanti maka kau akan memiliki ibu di sisimu yang akan mencintaimu dengan sepenuh hati.” Leandra bicara dengan lembut pada anaknya.Leandra sudah memutuskan, ia akan memberitahu Adelard mengenai janin yang ia kandung. Ia tidak tahu apakah Adelard akan menginginkan anak itu atau tidak, tapi apapun tindakan Adelard ia tetap akan melahirkan anaknya.Di sisi lain taman, Adelard menyaksikan Leandra yang duduk di bangku taman. Ia tidak tahu sama sekali jika Leandra dirawat di rumah sakit. Ia tidak pernah memerintahkan pengawalnya untuk memberikan kabar mengenai Leandra. Ia hanya ingin pengawalnya menjaga Leandr

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   39

    Adelard benar-benar muak melihat sandiwara Sandra. Ia menunjukan rekaman pada Sandra. “Bisa kau jelaskan padaku apa maksud semua ini?”Wajah Sandra memucat. Sial! Ia benar-benar tertangkap tangan. “Aku, aku tidak melakukan apapun. Sungguh.”Adelard tidak percaya bahwa Sandra akan menyangkal sampai akhir. “Kenapa kau melakukan ini pada Kak Alvaro? Dia suamimu!” Sandra benci dengan semua orang yang ada di ruangan ini. Mereka semua menyalahkannya padahal di sini Alvaro lah yang menyebabkan ia seperti ini. Raut wajah Sandra berubah drastis. Kini ia menunjukan sisi iblis di dalam dirinya yang tersimpan dengan rapi. Wanita itu tertawa sumbang. “Kau bertanya kenapa aku melakukan ini? Itu semua karena kakakmu adalah pria bajingan! Dia mengkhianatiku dengan mantan kekasihmu, Xaviera! Dia bahkan memiliki hampir memiliki anak dengan pelacur itu!” Sandra tidak lagi bersandiwara. Semua orang juga sudah melihat wajahnya yang as

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   38

    Adelard kembali ke apartemennya dengan selamat. Pria itu menyetir dalam keadaan setengah sadar. Dan ia cukup beruntung karena tidak mengalami hal buruk.Ketika ia keluar dari lift, ia berjalan terhuyung lalu terjatuh di lantai.“Adelard!” Leandra yang menunggu Adelard segera berlari ke arah Adelard. Bau alkohol tercium kuat dari tubuh Adelard. Adelard mengangkat wajahnya, menatap Leandra dengan tatapan terluka dan hancur. “Lepaskan aku!”“Biar aku bantu. Ayo berdiri.”“Kenapa kau datang ke sini? Apa kau ingin melihat bagaimana aku hancur karenamu? Apa kau tidak puas jika tidak menyaksikan dengan kedua matamu?” Adelard meluapkan kemarahannya.Leandra menggigit bibirnya, hatinya begitu sakit sekarang. Dahulu ia memang ingin melihat Adelard hancur, tapi sekarang ia tidak menginginkan itu. “Ayo berdiri.”“Kenapa kau begitu kejam padaku, Leandra. Aku mencintaimu. Aku sangat ingin m

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   37

    Sandra mengemudikan mobilnya menuju ke makam Xaviera. Wanita itu masih menyimpan kebencian pada Xaviera bahkan setelah Xaviera tiada. Ia keluar dari mobilnya, menatap makam Xaviera dingin. “Kau seharusnya tidak pernah hadir dalam hidupku dengan Alvaro, Xaviera. Karena kau aku bahkan harus menyingkirkan suamiku sendiri. Kau lah yang harus disalahkan atas apa yang menimpa Alvaro saat ini.” Sandra menyalahkan Xaviera.“Aku tidak pernah dikalahkan oleh orang lain, dan aku benci kekalahan. Sekarang aku sudah menang dari kalian berdua. Aku berhasil menyingkirkan kau dan Alvaro.” Ia berkata dengan bangga. Sandra terbiasa dijadikan ratu sejak kecil. Dimanja oleh orangtuanya membuat ia memiliki kepribadian yang buruk. Namun, ia menyembunyikan semua kepribadiannya itu dengan baik. Ia membuat semua orang melihatnya sebagai putri dari keluarga kaya raya yang memiliki hati yang lembut dan bersih. Tidak ada yang tahu betapa kotor dan liciknya Sandra.

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   36

    Leandra menatap Alvaro yang saat ini terbaring tak berdaya di ranjang. Ia memang tidak ingin melihat Alvaro lagi, tapi ia juga merasa sakit melihat Alvaro seperti ini, itu semua karena Alvaro adalah orang yang penting bagi Adelard. Leandra memeluk Adelard, entah bagaimana ia harus menghibur pria itu. “Tidak apa-apa menangis jika kau sedih, Adelard.” Leandra tahu Adelard menahan air matanya sejak tadi.Ucapan Leandra membuat Adelard tidak bisa membendung air matanya lagi. Pria itu menangis dalam diam untuk beberapa saat, mengeluarkan rasa sakit di dalam hatinya yang begitu menyiksanya.Setelah beberapa saat, Adelard berhenti menangis. Namun, tidak ada suara yang keluar dari mulutnya. Ia hanya melihat wajah kakaknya yang terdapat beberapa luka di sana.Beberapa alat kedokteran menempel di tubuh kakaknya. Ia tidak pernah menyangka sama sekali bahwa ia akan melihat kakaknya dalam kondisi tidak berdaya seperti ini.Adelard menjaga kakaknya sampai pag

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   35

    Leandra berada di sebuah studio tempat proses casting tengah berlangsung. Di depannya ada sutradara, produser serta penulis novle yang karyanya akan difilm kan. Leandra selalu mengambil jalur yang adil untuk sebuah peran. Ia sering mendapatkan tawaran menjadi pemeran utama tanpa harus melakukan casting, tapi Leandra tidak ingin ada orang lain yang mengkritiknya, jadi ia mengambil jalur yang juga dilalui oleh orang banyak. Meski pada kenyataannya orang-orang masih saja tidak menyukainya dan menyebutnya mendapatkan peran penting dalam sebuah film karena ia memiliki seseorang di balik layar. Leandra telah selesai memerankan karakter wanita yang memiliki watak tidak jauh berbeda dengannya.“Sudah aku katakan, Leandra sangat cocok untuk karakter dari novelku. Dia benar-benar melebihi perkiraanku.” Penulis novel merasa sangat puas dengan akting Leandra. Sejak awal ia sudah mengatakan pada produser dan sutradara bahwa ingin Leandra yang menjadi peme

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   34

    Pembicaraan Alvaro dan Leandra kemarin belum selesai, jadi Alvaro meminta untuk bertemu dengan Leandra lagi.“Apa lagi yang ingin Anda bicarakan?” Lendra menatap Alvaro dingin. “Pembicaraan kita belum selesai kemarin, Leandra.” Alvaro tidak tersinggung dengan sikap Leandra, ia memang pantas mendapatkannya karena telah membuat Xaviera mengakhiri hidupnya. “Adelard tidak terlibat apa-apa dalam kematian Xaviera. Aku harap kau tidak mempermainkan perasaannya.”“Anda ternyata sangat menyayangi adik Anda. Lalu bagaimana dengan Xaviera, apakah Anda pernah berpikir bagaimana perasaannya dipermainkan oleh Andra?”“Leandra, aku tidak pernah mempermainkan Xaviera. Aku mencintainya.”“Omong kosong! Jika Anda mencintai Xaviera maka Anda tidak akan mendorong Xaviera pada kematian. Apakah Anda pikir Xaviera adalah wanita yang bisa Anda datangi sesuka hati lalu dibuang ketika tidak dibutuhkan lagi! Jika itu

  • Bercinta Dengan Sang Musuh   33

    Leandra pergi ke sebuah bar yang ada di pusat kota. Apa yang ia ketahui hari ini membuat ia merasa buruk. Ternyata selama ini ia telah salah menilai Adelard. Bukan Adelard pria yang membuat Xaviera bunuh diri, tapi Alvaro.Ia telah membenci seseorang yang salah selama ini. Ia nyaris saja melakukan hal yang sama seperti yang Alvaro lakukan pada sahabatnya.Kini Leandra benar-benar mengerti kenapa Xaviera tidak pernah menceritakan apapun padanya mengenai kisah cintanya. Itu karena Xaviera mencintai suami wanita lain. Dan hubungan keduanya disembunyikan.Leandra kini tidak tahu harus menyalahkan siapa. Xaviera tidak seharusnya jatuh cinta pada Alvaro yang sudah memiliki keluarga. Sejak awal Alvaro sudah tidak bisa ia miliki sepenuhnya, tapi Xaviera masih terus menjalin hubungan dengan pria itu.Xaviera merupakan wanita yang sangat cerdas, Leandra tahu benar hal itu. Namun, kenapa Xaviera harus memilih menjadi orang ketiga di dalam hubungan orang lain?Tidak aka

DMCA.com Protection Status