“Lo pada liat ya! Anak gue yang bakal menang!” Andra yang sedang duduk dibangku taman diantara Edo dan Ricko, berujar. Ketiganya memperhatikan anak-anak mereka yang sedang main di taman depan rumah Edo sementara istri-istri mereka sibuk menyiapkan pesta barbeque. “Anak lo masih kecil tapi gayanya
Monica dengan wajah judes setelah menjewer telinga suaminya. “Ya kali kita suka emak-emak! Kita mah sukanya tante-tante, Sayang!” Seloroh Edward membuat sang istri mendengus kesal dan melangkah cepat sambil menggendong Kenzi sang anak masuk halaman rumah. Niat untuk menjemput sang suami dan anak-a
“Mas Andra!!!” Mata Andra dan Ricko juga Monica seketika tertuju pada sosok gadis cantik dengan tinggi semampai dan tubuh proporsional yang sedang berlari kearah mereka. Warna rambut dan bola mata gadis itu membuat semua orang mengira kalau Cinthya adalah seorang turis yang sedang berlibur ke Ind
Setelah pintu kamar itu tertutup, Cinthya menyandar pada benda tersebut tanpa ia sadari tubuhnya merosot karena kedua kaki terlalu lemas untuk menopang. Air matanya luruh seiring dengan hati yang hancur berkeping-keping. Perjuangannya mengasingkan diri dengan menuntut ilmu di sebuah asrama untuk m
Andra mengangguk tanda dirinya menyetujui permintaan Tya dan semenjak itu Tya selalu membicarakan keinginannya untuk menikah dengan Andra kepada Ricko, sang Ayah juga tanpa malu Tya meminta Ayah Sony untuk menikahkannya dengan Andra. FLASHBACK OFF Tok…Tok… “Tya…” Ketukan pada pintu yang menjadi
“Sayang, Mas nanti pulang agak malem…” Andra memberitahu disela sarapan paginya dan Rena membalas dengan anggukan disertai senyum sekilas. Wanita itu sambil menemani sang suami sarapan pagi, ia juga berlarian menyiapkan keperluan sekolah Rendra. Setiap pagi di hari kerja adalah pagi tersibuk bag
kamu…Sudah seharusnya kamu sebagai Kakak dampingin dia, donk!” omel Tante Mery panjang lebar mampu membuat telinga Andra berdenging disertai kepala yang berdenyut hebat. “Tan…Andra bukan pengangguran! Sekarang Andra lagi peninjauan ke pabrik, Andra punya perusahaan besar yang butuh perhatian, And
Hari yang sangat melelahkan, waktu sudah menunjukan lewat tengah malam saat sang Presdir tampan pulang ke rumah dengan wajah dan pakaian yang lusuh. Dua kancing teratas dari kemejanya terbuka, jas yang entah dimana dan dasi yang hampir lepas dari kaitannya belum lagi rambut yang tidak se-klimis ket