Andra memijat keningnya seraya menghembuskan nafas kasar ketika dengan terpaksa harus mengijinkan Ricko mengambil cuti yang sangat jarang dilakukan sahabatnya itu. Untuk pertama kalinya Ricko mengambil cuti ketika melakukan bulan madu bersama Lia dan sebetulnya itu cukup merepotkan Andra padahal cu
Hari keempat mereka menuju Budapest, Hongaria. Bersantai dan makan malam di Buda Palace, melihat History Museum dan Hungaria National Gallery yang merupakan tempat belanja souvenir tentunya Lia akan kalap berada disana. Disana juga mereka akan menjelajahi kedua sisi kota. Highlight sisi Buda yait
Siang ini Andra dan Monica mengunjungi salah satu hotel mewah di tengah kota Jakarta. Keduanya akan bertemu dengan klien besar mereka untuk membicarakan proposal akhir dan mendengar keputusan dari klien tersebut. Sungguh kebetulan yang tidak terduga, keduanya datang lebih awal dan kamar yang memil
“Kenapa sih Mas? Itu kan temen kita, malah Ka Edward kan deket banget sama Mas trus Monica juga partner di perusahaan Mas, masa mereka nikah trus ngundang kita ke dua acara tapi kita malah dateng ke salah satunya padahal ga ada urusan mendesak!” Rena berujar sambil mengerucutkan bibir tanda wanita i
Ibu dan Rena saling melempar pandang di atas ranjang di dalam kamar Lia, dimana si tengah sedang menangis tersedu karena mendapati dirinya telah hamil empat minggu. Pagi tadi, Ricko membelikannya lima test pack sekaligus dan hasil keduanya menunjukan dua garis berwarna merah yang mampu membuat diri
Sore harinya, mereka semua kembali ke Jakarta dengan membawa Ibu untuk membantu Lia mengawasi Nafeesa yang terpaksa harus dibantu baby sitter dalam mengurusnya karena Lia sedang dalam masa hamil muda. Setelah sampai di Jakarta nanti, Ricko akan membawa Lia ke dokter obgyn untuk pemeriksaan lebih la
Andra memang tidak bohong, ada pekerjaan yang harus diselesaikannya di Bali dan akhirnya untuk menebus rasa bersalah kepada sang istri karena telah ketahuan membicarakannya dibelakang maka ia pun mengabulkan keinginan Rena untuk hadir dalam pesta Edward dan Monica. Tidak lupa Andra membawa kedua me
Anggukan kepala disertai senyum canggung Melinda berikan, Andra dan Rena pun pergi meninggalkan Melinda yang masih terlihat shock. “Pengagumnya Mas, cantik-cantik ya!” celetuk Rena ketika keduanya sedang menyusuri bibir pantai dengan kaki telanjang. “Oh ya?” “Hem…Tadi dia jelas-jelas bilang sama
Kepala Rena mendongak, ingin menatap wajah suami tampannya. Beberapa detik keduanya hanya saling menatap bersama senyum tipis. Kemudian kepala Andra menunduk untuk mengecup bibir Rena. “Jangan kaya gitu mukanya.” Andra yang kembali memeluk Rena pun memprotes dengan gumaman. “Gitu gimana?” Re
“Mamaaaaa ….” Zeline yang berteriak paling kencang, merentangkan kedua tangan berlari memburu sang mama yang baru pulang dari Singapura. “Sayang.” Rena melirih dengan mata berkaca-kaca, dia berlutut menggunakan kedua tangan terentang menunggu Zeline masuk ke dalam pelukan. Narendra juga bergerak
Malam itu mereka berkumpul di rumah Andra karena Edward memiliki sebuah informasi yang mungkin bisa membuat Rena kembali seperti dulu. Ibu dan Bapak pun ada di sana juga Aras dan Saras-istrinya. “Jadi gini, gue kenal seorang dokter Hipnoterapis yang bagus … gue udah ceritakan kondisi Rena sama d
Dari semenjak mimpi buruk dalam hidup Rena yang menyatakan bahwa dia harus kehilangan Nadine, Rena berjuang untuk tetap waras dan tidak terpuruk demi Nadhif. Merelakan itu tidak mudah, apalagi sesuatu yang sangat diinginkan dan dicintai. Anak-anaknya terutama Nadhif lah yang menguatkan Rena. S
“Kak … tolong selamatin Nadhif Kak, please … gunakan segala cara, aku mohon.” Rena berlinang air mata memohon kepada Edward. “Ren … aku enggak bisa janji apa-apa ya, tapi petugas medis di sini akan melakukan yang terbaik,” kata Edward menenangkan. Para petugas medis keluar masuk ruang operasi me
Andra dan Rena pernah mendapat cobaan dari segi materi yaitu ketika Andra harus menikahi Cynthia atas dasar wasiat sang ayah atau kehilangan perusahaan dan Andra memilih kehilangan perusahaan dari pada memadu istri yang sangat dia cintai, dia rela memberikan semua kerja kerasnya kepada Cynthia lalu
“Mama kapan pulang, Pa?” Zeline bertanya saat sang papa mengantarnya tidur. Sebenarnya Rena sudah diperbolehkan pulang dan bisa melakukan pemulihan di rumah tapi dia tidak ingin meninggalkan rumah sakit bila tidak membawa Nadhif sementara Nadhif belum bisa keluar dari NICU. “Sebentar lagi sayang
Meski salah satu anaknya tidak selamat, tapi Rena masih tetap bersyukur karena satu anaknya lagi masih bisa bertahan meski harus dirawat sementara waktu di NICU. Rena juga menyesal karena tidak bisa ikut memakamkan putrinya yang diberi nama Nadine Alysandra Gunadhya lantaran kondisinya belum stabi
“Mama … adik kangen.” Zeline yang naik ke ranjang hidrolik di mana sang mama tengah berbaring, memberikan pelukan erat. Sudah seminggu tidak bertemu sang mama yang dirawat di rumah sakit membuat Zeline bersedih. “Mama juga kangen sama adik.” Dan mendengar suara mama yang lirih, seketika Zeline