Setelah kepergian Ricko, tiba-tiba Monica mengajukan cuti. Untuk apalagi kalau bukan untuk menemui Edward di Singapura, namun tidak bisa Andra bayangkan bagaimana ngamuknya Monica ketika mengetahui dia telah dibohongi oleh Rena. Maka Andra pun meminta Edward agar mengantisipasi semua itu, pasaln
“Gitu ya kelakuan dia di kantor tuh,” gumam Rena yang diliputi cemburu dan masih bisa ditangkap baik oleh indera pendengaran Hadi. Seketika, wajah cantik itu berubah murung. “Enggak sengaja itu Mbak…kita langsung ke ruangan pak Kallandra aja ya Mbak.” Hadi berusaha menenangkan dan mengalihkan pi
Sudah satu jam Andra berdiri di depan pintu dan sang istri masih merajuk tidak mau membuka pintu. Di dalam kamar Rena tergugu membenamkan wajahnya ke bantal kepala Hello kity berukuran kecil yang selalu dia bawa kemana-mana. Perutnya yang sudah semakin membesar, membuatnya kesulitan ketika duduk
“Makan dulu…nanti baru lanjutin marahnya….” Suara bariton sexy itu terdengar dari belakang. Rena tidak ingin menoleh dan juga sudah tidak bisa keras kepala karena rasa lapar telah mengambil alih egonya maka ia pun menyantap segala hidangan yang tersaji. Andra tersenyum melihatnya kemudian berbal
“Mau kemana pake baju kaya gitu?” tanya Andra ketus dengan ekspresi tidak suka. Netra pekatnya menatap intens sang istri dari atas hingga bawah tapi bukannya tatapan tergoda yang Andra berikan tapi tatapan tajam penuh peringatan ia layangkan kepada sang istri. Padahal Rena sudah memakai bikini y
“Enggak usah…enggak usah .…” Andra menarik tangan Rena pelan. “Bentaaar…pake lipstik aja!!!” Andra langsung menarik lengan istrinya lagi hingga keluar dari cottage, untung saja Rena sempat memoles bibirnya dengan lipstik kalau tidak dia akan tampak pucat dan semakin tidak terlihat menggairahkan
Berbeda dengan pengantin baru yang melulu tentang penyatuan cinta di atas tempat tidur diliputi nafsu, Andra dan Rena yang sudah menikah hampir dua tahun melakukannya dengan santai, menikmati setiap menitnya dengan rasa sayang. Menikmati setiap senyum manis dan tatapan hangat yang saling mereka le
Sengaja Andra pulang lebih awal agar tidak terjebak macet jam pulang kerja. "Sayaaaang??” suara merdu Andra memanggil istrinya terdengar ketika sampai di rumah. Rena berlari kecil menyambut suaminya ke ruang tamu dengan senyum andalan dan satu kecupan dia dapatkan di kening. "Mau langsung maka
Kepala Rena mendongak, ingin menatap wajah suami tampannya. Beberapa detik keduanya hanya saling menatap bersama senyum tipis. Kemudian kepala Andra menunduk untuk mengecup bibir Rena. “Jangan kaya gitu mukanya.” Andra yang kembali memeluk Rena pun memprotes dengan gumaman. “Gitu gimana?” Re
“Mamaaaaa ….” Zeline yang berteriak paling kencang, merentangkan kedua tangan berlari memburu sang mama yang baru pulang dari Singapura. “Sayang.” Rena melirih dengan mata berkaca-kaca, dia berlutut menggunakan kedua tangan terentang menunggu Zeline masuk ke dalam pelukan. Narendra juga bergerak
Malam itu mereka berkumpul di rumah Andra karena Edward memiliki sebuah informasi yang mungkin bisa membuat Rena kembali seperti dulu. Ibu dan Bapak pun ada di sana juga Aras dan Saras-istrinya. “Jadi gini, gue kenal seorang dokter Hipnoterapis yang bagus … gue udah ceritakan kondisi Rena sama d
Dari semenjak mimpi buruk dalam hidup Rena yang menyatakan bahwa dia harus kehilangan Nadine, Rena berjuang untuk tetap waras dan tidak terpuruk demi Nadhif. Merelakan itu tidak mudah, apalagi sesuatu yang sangat diinginkan dan dicintai. Anak-anaknya terutama Nadhif lah yang menguatkan Rena. S
“Kak … tolong selamatin Nadhif Kak, please … gunakan segala cara, aku mohon.” Rena berlinang air mata memohon kepada Edward. “Ren … aku enggak bisa janji apa-apa ya, tapi petugas medis di sini akan melakukan yang terbaik,” kata Edward menenangkan. Para petugas medis keluar masuk ruang operasi me
Andra dan Rena pernah mendapat cobaan dari segi materi yaitu ketika Andra harus menikahi Cynthia atas dasar wasiat sang ayah atau kehilangan perusahaan dan Andra memilih kehilangan perusahaan dari pada memadu istri yang sangat dia cintai, dia rela memberikan semua kerja kerasnya kepada Cynthia lalu
“Mama kapan pulang, Pa?” Zeline bertanya saat sang papa mengantarnya tidur. Sebenarnya Rena sudah diperbolehkan pulang dan bisa melakukan pemulihan di rumah tapi dia tidak ingin meninggalkan rumah sakit bila tidak membawa Nadhif sementara Nadhif belum bisa keluar dari NICU. “Sebentar lagi sayang
Meski salah satu anaknya tidak selamat, tapi Rena masih tetap bersyukur karena satu anaknya lagi masih bisa bertahan meski harus dirawat sementara waktu di NICU. Rena juga menyesal karena tidak bisa ikut memakamkan putrinya yang diberi nama Nadine Alysandra Gunadhya lantaran kondisinya belum stabi
“Mama … adik kangen.” Zeline yang naik ke ranjang hidrolik di mana sang mama tengah berbaring, memberikan pelukan erat. Sudah seminggu tidak bertemu sang mama yang dirawat di rumah sakit membuat Zeline bersedih. “Mama juga kangen sama adik.” Dan mendengar suara mama yang lirih, seketika Zeline