“Berapa semester,” tanya Rena, sambil menghitung teman sekantornya. “Ini tujuh ratus ribu semester, yang di sebelah sana satu koma dua juta semester.” Gadis pelayan memberitahu. “Mbaaaak, buat seragaman ini … bukan buat gaun pengantin aku pribadi.” Rena tertawa dan menular pada sang gadis pelayan
“Minum … abis dibully pasti haus,” ucap pria itu berusaha menghimbur Rena. Rena terkekeh mendengar candaan Andra, pria dingin berwajah datar ini ternyata memiliki sense of humor juga. Rena menenggak sampai habis air mineral yang Andra berikan, ternyata benar setelah di caci maki habis-habisan dia
Dalam hidup hanya ada dua pilihan, hadapi atau tinggalkan. Berbeda halnya dengan masalah yang tengah Andra dan Rena alami saat ini, keduanya masih ragu padahal sesuatu sudah diputuskan. Rena dan Andra tidak mempunyai pilihan untuk meninggalkan dan kini keduanya harus menghadapi dan menjalani apa ya
Ricko berdecak sambil memutar kedua bola matanya sebal. “Apalagi Andraaaaaa?” tanya Ricko malas memanjangkan kata. Andra duduk di sofa panjang diikuti Ricko yang duduk di single sofa dihadapan sahabat tapi bosnya itu. “Gimana? Di Bandung beres?” tanya Andra tanpa basa-basi. “Beres donk …bkerjaan
PAGI HARI DI RUMAH RENA "Ka … bangun! Itu tukang riasnya udah dateng, kita ‘kan mau acara siraman dulu! Gimana sih, pengantin kok males-malesan,” teriak ibu masuk ke dalam kamar Rena, membuka gorden lalu menarik selimut yang masih membalut anak sulungnya. "Kakak capek, Bu … baru sampe tadi subuh,
Apalagi semua sudah tau bahwa Rena akan menikah dengan seorang Konglomerat. Anita dan Arista seperti tidak rela mendengarnya, kedua kaka sepupu Rena yang cantik itu biasanya jarang datang pada acara-acara keluarga dari pihak ayahnya yang merupakan keluarga biasa tidak seperti keluarga dari pihak i
Pagi sekali di rumah Rena telah dipadati oleh keluarga setelah malam sebelumnya ada yang pulang ke rumah masing-masing atau ke hotel tempat mereka menginap. Bahkan para pencari berita rela tidur di pinggiran rumah Rena. Sementara si calon mempelai pengantin wanita sedang di dandani adat Sunda mema
Rena satu mobil bersama Andra sedangkan keluarga intinya bersama Ricko di mobil lain. “Mas … kenapa mas kawinnya lima Milyar? Kebanyakan itu,” protes Rena dengan suara tertahan sembari mencondongkan wajahnya mendekati telinga Andra. Andra menoleh dengan tatapan dingin, “Ini cewe maunya apa sih?” b