Share

Pantai

Author: Pena Baper
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Jangan seperti senja yang datang cuma sebentar karna lo candu buat gue

"Fano Arga Tara." suara lembut yang telah lama tak terdengar kini mengalun indah memanggil namanya. Langkah kaki yang melangkah begitu cepat telah berhenti. Tak ingin berbalik karna tak ingin menoleh ke masa silam dimana masa itu adalah masa terbodoh yang pernah ada. 

Terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat mengikis jarak namun Fano masih saja diam ditempat. Tubuh Fano menegang saat tubuh mungil pemilik suara yang memanggilnya tadi memeluk eratnya seakan tak ingin melepaskan. 

Fano berusaha menenang kan gejolak didalam diri dan menetralkan deru panas darah yang tiba-tiba memuncak. 

"Sya." panggil Fano setelah bisa mengontrol dirinya. 

Tak ada jawaban, cewek itu masih memeluk Fano dengan erat sambil mengangukan kepala tanda ia mendengar panggilan Fano tadi. 

"Lepas Sya, ini berl

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Benaran Mantan?   Waktu Berdua

    Akan tiba hari dimana semua memori ini akan begitu membuat kita rindu untuk kembali ke masa ini lagi dan mengulang semuanya, namun kita sama-sama tahu bahwa tak ada yang namanya keberuntungan terjadi dua kali berturut-turut. Jika pun ada mungkin akan terasa bedanya.Naya dan Fano berada di salah satu tempat tongkrongan kekinian yang lagi hits. Mata Fano menyusuri setiap sudut untuk mencari tempat kosong yang bisa ia duduki bersama sang mantan. Dan pada akhirnya pandangan nya jatuh di sebuah kursi yang berada paling pojok sekalian menghadap langsung ke arah lautan lepas. Tanpa membuang-buang waktu lagi Fano langsung menarik tangan Naya untuk menuju tempat kosong tersebut.Naya hanya mengikuti kemana Fano akan membawanya daripada ia ber

    Last Updated : 2024-10-29
  • Benaran Mantan?   Mulai Dari Awal

    Beberapa kali aku mencoba melupakkan meski membuat diri ini membenci namun rasa ku masih menang dari luka yang masih belum terobati ini.Pagi ini cukup cerah secerah hati Naya. Bagaimana tidak, semalam Naya mendapatkan paket lengkap dari Fano dimana kesal dan bahagia berada dalam satu paket. Memang benar hanya Fano yang bisa bertindak di luar dugaan manusia normal.Naya, Tania beserta Riko dan Aldi sedang berada di kantin untuk sarapan. Keadaan kantin cukup sepi bukan karena masih pagi tapi karena kelas Naya kebagian kelas kosong makanya mereka sarapan. Sedangkan Fano, jangan ditanya kemana pergi cowok itu. Sudah pasti UKS adalah tempat favorit nya untuk tidur.Maklum kelas kosong merupakan salah satu keberuntungan bagi para murid karena bisa lepas dari pelajaran dan guru yang mengoceh di depan papan tulis dan berakhir pada tugas."Jadi, tiba-tiba dari arah belakang setan nya munc

    Last Updated : 2024-10-29
  • Benaran Mantan?   Mimpi Buruk

    Pada banyak hal yang terjadi semoga mimpi di tinggalkan sama lo akan tetap menjadi sebuah mimpi di bunga tidur"Nay, setelah semua yang kita lewati selama ini apa nggak ada niat di hati lo untuk balikan sama gue? Kita perbaiki lagi hubungan kita yang sempat terhenti di tengah jalan dulu." Ucap Fano saat mereka sedang berada di pantai melihat matahari yang perlahan tenggelam berganti dengan bulan.Naya menaikkan sebelah alisnya, "Kenapa lo tanya seperti itu?" Tanya Naya yang tak mengerti mengapa tiba-tiba saja Fano bisa bertanya seperti itu."Karena gue mau kepastian Nay dari apa yang sedang gue pertahankan selama ini, gue juga mau meyakinkan diri gue bahwa pengorbanan gue selama ini tidak sia-sia gitu aja."

    Last Updated : 2024-10-29
  • Benaran Mantan?   Hari Yang Aneh

    Cara gue mungkin sedikit aneh namun jauh di lubuk hati gue yang paling dalam, gue adalah manusia yang paling butuh lo.Setelah mendapatkan mimpi buruk tadi malam membuat Naya seketika berubah drastis hari ini. Sejak ia sampai tadi hingga saat ini ia selalu mengekor kemana saja Fano pergi hingga mengundang banyak tanya pada siapapun yang melihatnya.Semuanya terlihat begitu aneh saat ini, biasanya yang akan melakukan itu adalah Fano tapi sekarang, seperti berbalik malah Naya yang terus menempel dengan Fano."Lo kenapa sih Nay?" Tanya Fano yang merasa heran dengan sikap Aneh Naya sejak pagi tadi."Apanya?" Tanya Naya."Ya lo itu kenapa Naya Aryani? Kayak bukan lo biasanya."Naya melihat dirinya sendiri, "Emangnya gue kenapa? Ada yang salah sama gue hari ini ya? Gue rasa nggak ada loh. Gue gunakan seragam yang sama kayak kalian dengan baju yang dim

    Last Updated : 2024-10-29
  • Benaran Mantan?   Bicara Rasa

    Lo itu candu yang selalu mengantar kan Rindu untuk segera bertemu"Pulang nanti jadi main nggak?" Tanya Fano pada Naya yang sedang memainkan ponselnya itu."Nggak jadi!""Kok nggak jadi? Kenapa?""Malas.""Loh kok malas Nay? Gimana sih lo. Tadi lo maksa-maksa buat main eh udah dituruti dengan seenaknya lo batalin sepihak. Mau lo apa sih sebenarnya hm? Gue perhatiin dari tadi pagi lo aneh tau nggak sih Nay,"Naya mematikan ponsel nya dan kemudian beralih menatap Fano yang berada disampingnya."Bahkan gue juga malas buat berdekatan sama lo Fan. So, gue pulang sendirian aja ya. Thanks buat semuanya selama ini." Setelah mengucapkan itu Naya langsung pergi begitu saja meninggalkan Fano dengan pertanyaan yang belum sempat mendapatkan jawabannya itu."Apa yang terjadi? Kok gue merasa Naya aneh ya?"

    Last Updated : 2024-10-29
  • Benaran Mantan?   Keanehan

    Bahagia itu sederhana, sesederhana gue mencintai lo dengan cara gueSetelah hari dimana mereka saling bicara tentang rasa, kini hubungan kedua nya semakin membaik. Hari berlalu sebagaimana mestinya dan keduanya saling menikmati setiap detik yang berlalu itu. Walaupun terkadang Fano selalu membuat Naya kesal dengan ulahnya.Melihat keduanya seperti itu kembali sekolah dibuat heboh dengan berita mereka telah kembali balikan lagi. Berita itu tersebar begitu cepatnya tanpa mengkonfirmasi terlebih dahulu apakah benar mereka balikan atau tidak.Tania, Riko dan Aldi kaget saat membaca akun sosial media sekolah mereka yang berisi kabar bahwa Fano dan Naya telah balikkan."Serius mereka balikan?" Tanya Riko set

    Last Updated : 2024-10-29
  • Benaran Mantan?   Tentang Yang Lalu

    Beginilah siklus hidup, kita akan menerima apa yang kita perbuat. Sebut saja namanya itu Karma"Fan, gue mau ngomong." Ucap Syasa.Hari ini ia sengaja datang begitu awal untuk bisa bertemu dan mengobrol dengan Fano. Ia tahu bahwa Fano tak akan mau bicara dengannya saat sudah ada Naya nanti maka dari itu ia memilih untuk datang lebih awal saat ini hanya untuk bicara serius dengan Fano.Sekolah masih begitu sangat sepi karena jam masih menunjukkan enam lewat lima belas menit, masih terlalu pagi untuk anak sekolah datang ke sekolah. Akan lebih baik jika mereka masih bermalas-malasan diatas kasur empuknya bersama selimut tebal yang membungkus diri.Syasa tahu Fano sudah datang jam segini karena Fano mendapatkan laporan dari temannya bahwa hari ini Fano ada kegiatan Osis dan ada beberapa berkas yang harus ia pelajari dulu sebelum pergi ke sekolah tetangga mereka memenuhi

    Last Updated : 2024-10-29
  • Benaran Mantan?   Hujan

    Permainan takdir sungguh begitu hebat hingga bisa bertindak di luar NalarHujan kembali menjatuhkan airnya sore ini membuat banyak aktivitas terpaksa untuk di hentikan sejenak. Langit begitu gelap nya hingga tampak seperti malam. Lampu diseluruh penjuru kelas tampak menyala semuanya. Suara dentuman gemuruh saling bersahutan bersama derasnya hujan turun. Kelas sudah usai 15 menit yang lalu tapi sekolah masih cukup ramai oleh siswa-siswa yang terjebak hujan. Berbagai keluhan keluar dari siswa akibat hujan yang jadi penghalang untuk segera pulang.Di antara ramainya orang yang mengeluh Naya duduk disebuah kursi panjang didepan labor komputer sambil memeluk dirinya sendiri akibat hawa dingin hujan Yang turun.Naya menatap air yang turun, pikirannya melayang mengingat kebersamaan nya dulu bersama Fano meski sekarang masih tetap bersama hanya status yang membedakan nya. Dan ditempat ini ju

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Benaran Mantan?   Naya?

    "Kalian." Gumam Fano."Ih seriusan ini Fano Loh." Ucap Tania yang mulai mendekati Fano diikuti dengan Aldi dan juga Riko dibelakangnya.Mereka bertiga benar-benar terkejut saat melihat sosok Fano yang sudah sangat lama tak pernah terlihat sama sekali sejak hari itu."Apa kabar Fan?" Tanya Riko, terasa sedikit canggung namun tetap ia sapa sosok yang dulu selalu ia susahkan itu."Baik, kalian apa kabar?" Tanya Fano dengan sangat hati-hati sekali.Ia takut jika ia masih seperti dulu lagi maka teman-teman nya itu akan berpikir aneh. Toh mereka sudah lulus begitu lama dan juga ia yakin bahwa saat ini mereka semua sudah bergelut pada dunia kerja yang menuntut keseriusan.Tania menulis nama mereka bertiga di daftar tamu yang hadir dan kemudian langsung menyerahkan undangan biru muda itu kepada petugas."Woi, ayo masuk. Ngapain sih lama bnget dis

  • Benaran Mantan?   Dilema

    Fano sampai pada parkiran mobil, di hadapannya saat ini berdiri sebuah bangunan dimana ia pernah menimba ilmu dulunya.Ia masih bingung antara masuk atau tidak, entahlah terasa begitu gugup sekali saat ini.Pikirannya saat ini hanya satu saja, bagaimana ia akan menjawab pertanyaan demi pertanyaan semua orang nantinya.Jika nnati orang bertanya tentang Syasa, apa yang harus ia jawab?Sudahkah dirinya ini siap untuk masuk dan bertemu dengan banyak orang dari masa lalu nya itu?Beberapa pertanyaan terus memenuhi isi kepalanya saat ini hingga membuat ia tak tahu harus bagaimana.Apakah ia harus pulang saja? Jika iya, maka kedatangan nya kesini itu untuk apa? Hanya untuk melihat bangunan yang pernah ia tempati dulu yang mempunyai banyak sekali kenangan antara dirinya dan juga Naya?Lama sekali Fano terdiam di dalam mobil, matanya terus saja me

  • Benaran Mantan?   Suasana Tempat Reunian

    Gerbang yang menjulang tinggi itu dihiasi lampu warna-warni disana. Tak lupa juga balon warna warni juga ikut turut serta meramaikan keindahan dekorasi yang dibuat oleh sekolah melalui anak-anak OSIS yang bergerak sesuai bidangnya.Sekolah sudah begitu ramai sekali yang datang, reunian kali ini benar-benar terasa begitu berbeda dari reunian yang dilakukan setiap tahunnya.Jika tiap-tiap tahun yang datang mengisi acara hanya sedikit maka kali ini para alumni yang datang benar-benar di luar dugaan sehingga bagian konsumsi harus bergerak cepat untuk menambah makanan dan jamuan untuk para hadirin yang datang.Benar-benar merupakan reunian yang paling berbeda dari biasanya. Seluruh anak OSIS kesana sini menyiapkan banyak kekurangan itu. Tak Mereka sangka bahwa alumni yang hadir akan benar-benar ramai melewati batas target mereka."Buset dah, tumben banget reunian kali ini Ramai. Biasanya tiap tahun sepi,

  • Benaran Mantan?   Harus pergi?

    Beberapa hal datang tanpa kita tahu maksud sebenarnya tapi kita tahu ada sesuatu yang harus kita temukan dari semua itu.Fano berada dalam ruangannya, sejak tadi ia mencoba untuk fokus pada kerjaannya itu melupakan semuanya, namun entah kenapa bayangan wajah Naina terus saja menghantui nya.Anak nya itu seperti sedang melakukan pemberontak dengan cara sangat halus sekali.Tapi ia juga tidak tahu apa sebabnya, seingatnya ia dan Naina tidak terlibat dalam perdebatan apapun itu. Jika pun mereka terlibat perdebatan, Naina akan mengunci diri di dalam kamar dan tak akan bicara apapun padanya.Tapi tadi, Naina masih memanggil nya dengan panggilan papa dan masih menggenggam tangan Fano dengan begitu erat. Tak ada tanda-tanda Naina marah padanya tapi kenapa rasanya itu ada yang berbeda dengan anak yang sudah ia besarkan bertahun-tahun lamanya?Fano mengingat apa saja kegiatan yang telah m

  • Benaran Mantan?   Sesuatu Yang Aneh

    Dari banyak hal, membenci mu setelah menoreh luka adalah hal yang tak bisa gue lakukan sampai saat ini.Naina terdiam menatap sarapan yang ada di atas meja. Kata-kata yang diucapkan oleh nenek nya tadi malam begitu memukul dirinya sampai ke dasar hati yang paling terdalam.Rasanya ia sungguh ingin tertawa saja sekarang, menertawakan kebodohan nya selama ini."Sayang kamu kenapa? Sakit ya?" Ucap Fano yang langsung membawa Naina kembali pada kesadaran nya semula.Naina menatap papanya di hadapannya itu, ia juga tidak tahu harus menunjukkan ekspresi dan bersikap seperti apa di hadapan papa nya saat ini.Tak mendapat kan jawaban apapun dari Naina, Fano bergerak menghampiri Naina yang duduk tak jauh

  • Benaran Mantan?   Kebenaran nya

    "Kemari sayang," ucap ibu Fano pada Naina sambil menepuk kasur empuk disampingnya itu.Naina melangkah untuk mendekat ke arah nenek nya dengan perasaan yang bercampur aduk. Mimik wajah dari sang nenek yang terasa beda dari biasanya membuat Naina merasa bingung. Sebenarnya apa yang sedang terjadi dan tak ia ketahui sama sekali.Senyum wanita yang sudah tua itu begitu manis. Jarang sekali ia melihat neneknya bisa tersenyum seperti saat ini. Bukan jarang malah lebih tepatnya tidak pernah. Namun saat hanya dengan menyebut nama wanita itu, sisi lain nenek nya dan sang papa yang tak pernah ia ketahui muncul begitu saja."Berapa umurmu sekarang sayang?" Tanya ibu Fano saat Naina sudah duduk disampingnya."Hampir delapan tahun nek." Jawab Naina.Kembali wanita itu mengembang senyumnya hingga menampakkan bentuk keriput di matanya."Kau sudah sangat besar ternyata, tap

  • Benaran Mantan?   Siapa?

    Rasa penasaran dan teka-teki entah kenapa berjalan beriringan dalam hidup gue saat ini. Tentang kamu, dia dan kita yang telah berlalu.Sejak pulang ke rumahnya Naya tak sedikitpun Bergerak dari tempat tidurnya. Ia terus saja memikirkan pertemuan nya bersama dengan Fano tadi.Beberapa pertanyaan terus saja berputar di otaknya saat ini mengingat dengan jelas ucapan gadis kecil yang memanggil Fano dengan panggilan papa."Apakah itu anak Syasa? Apakah mereka sudah menikah dan dikaruniai seorang anak? Ah, pasti nya hidup mereka telah bahagia selama beberapa tahun ini."Naya menggeleng kan kepalanya cepat menghapus setiap dugaan yang muncul. Bagaimanapun ia tak ingin terlalu cepat menyimpulkan semua yang terjadi hari ini. Tapi bayangan wajah Naina yang begitu mirip dengan Syasa begitu menghantui dirinya sendiri."Ck! Mengapa gue harus repot-repot memikirkan semua itu? Ast

  • Benaran Mantan?   Kehancuran Fano

    Ketika takdir dan waktu berkerja sama dalam menghancurkan diriku, disaat itulah kamu harus tahu bahwa hancurnya diriku itu karena kamuSesampainya dirumah, Fano langsung menuju lantai dua dimana kamarnya berada tanpa mengucapkan apapun pada Naina. Naina menaikkan alisnya karena merasa bingung dengan keadaan papa nya itu yang tiba-tiba saja berubah. Padahal tadi saat mereka pergi dan belanja di mall papanya itu masih baik-baik saja. Lalu apa yang sebenarnya sedang terjadi?Ibu Fano yang melihat Naina kebingungan langsung menghampiri cucu nya itu."Ada apa sayang?" Tanya Ibu Fano sambil mengusap lembut puncak kepala Naina."Nggak tau sih Nek, papa tiba-tiba aneh.""Aneh? Aneh kenapa hm?" Tanya ibu Fano, sebenarnya ia melihat semuanya saat mereka baru saja turun dari mobil. Ibu Fano melihat wajah Fano yang berbeda."Nggak tau Papa itu kenapa setelah bertemu sama

  • Benaran Mantan?   Bertemu

    Entah apa jadinya pada hati ini saat mengetahui kebenaran dari semuanya saat kita kembali bertemuTapi tanpa di duga sebelumnya, langkah kaki Naya berhenti. Naya diam membeku ditempat nya itu. Bahkan matanya juga tidak berkedip sama sekali saat berpas-pasan dengan seseorang yang selalu menganggu nya selama ini. Orang itu juga sama, sama-sama terkejut dan tak percaya apa yang sedang di lihat oleh Mata nya sendiri.Kedua nya larut bersamaan tatap mata yang sama sekali tidak berkedip itu, seolah-olah sedang berbicara tanpa perantara mulut."Fan-o." Ucap Naya terbata-bata. Lidah nya tiba-tiba saja kelu menyebutkan nama Fano itu."Naya." Kini giliran Fano pula yang bersuara. Berbanding terbalik dengan Naya yang nampak sedikit shock itu. Fano malah nampak begitu bahagia saat ini.Baru selangkah Fano berjalan untuk mendekati Naya tiba-tiba langkah kakinya terhenti saat mata nya menangka

DMCA.com Protection Status