Bab 107. Rencana Licik Ardho Menjerat Intan
=====
“Aku mau Mas Ardho mengambil Alisya dari sisi Mas Deva. Agar Mas Raja berhenti memuja Kak Alisya!”
“Serius, Mas! Tolong rebut Kak Alisya dari Mas Deva, terserah bagaimanapun caranya! Bila perlu kita lenyapkan Mas Deva!”
“Intan?”
“Iya, Mas. Aku serius! Aku mohon!”
“Sebentar!” Ardho bangkit lalu berjalan menuju etalase di dekat meja kasir warung kopi itu. Meminta air&nbs
Bab 108. Dikira Selingkuhan Big Bos=========“Jangan, Mas! Tadi itu saya hanya emosi, saya terbakar api cemburu! Tolong jangan diambil hati, Mas! Saya mohon! Jangan tuntut saya, Mas! Jangan lapor kepada Kak Alisya dan Mas Deva, saya mohon!” Intan memucat karena ketajutan.“Kenapa? Kamu takut? Bukankah sangat akan sempurna bila kamu dan Mas Fajarmu itu masuk penjara, dan mama kamu masuk rumah sakit jiwa? Keluarga yang sangat harmonis, bukan?”“Jangan, Mas!”“Kukira kamu berbeda dengan keluargamu yang hancur
Bab 109. CCTV terpasang 24 Jam untuk Memantau Alisya==========“Mas?” Alisya tersentak. Spontan bergerak mendekati Deva, matanya membulat sempurna demi melihat apa yang sedang diputar di layar laptop itu. Alisya lupa kalau anak buah Deva akan memantau setiap gerak geriknya.“Mas, itu ….” Alisya menunjuk ke layar laptop.“Kenapa? Biasa aja, kan? Seperti yang kamu bilang?” Deva mengulas senyum, senyum yang sangat dipaksakan.“Itu tadi kami ngobrolin tentang ….”“San
Bab 110. Pelecehan di dalam Mobil===================Alisya mencoba konsentrasi melaksanakan tugas-tugasnya. Biar bagaimanapun kedudukannya di kantor ini adalah seorang karyawan yang masih trening. Tak ada hubungan dengan rencana pernikahannya. Meskipun Deva adalah putra sulung pemilik perusahaan ini. Dia harus tetap bekerja dengan baik seperti karyawan yang lain juga.“Alisya! Di panggil Pak Manager!” Ayu sang kepala bagian devisi keuangan memanggilnya.“Ya, Bu. Ada apa?” Alisya tersentak kaget.“Kurang tahu, coba ka
Bab 111. Penyesalan Deva=============“Keluarkan bedeba*h itu!” perintah sang Bos kepada para bodyguard yang mengikutinya.“Mas!”Alisya menubruk pria itu. Menangis sesegukan di dadanya.“Ya, Sayang! Tenang, ya!”Deva membelai kepala Alisya. Memeluk tubuh wanita yang masih berguncang itu.“Pak Pras, Mas! Dia memaksaku menemui pemilik PT Abdi Karya yang udah nunggak selama 4 bulan. Tak tahunya dia membawaku&nbs
Bab 112. Jabatan Baru Alisya===========“Terima kasih, Mas.” Alisya berucap lirih.“Ya, tapi kenapa kamu masih murung begitu? Maaf, aku sudah minta maaf, kan? Jangan sedih, lagi, dong, Sya!”“Aku sedih, kok bisa Pak Pras begitu merendahkan aku, Mas? Kenapa dia tega berniat tak senonoh seperti itu? Begitu rendahkah aku di matanya, Mas?”“Aku sudah memecatnya, kau tidak akan pernah melihatnya lagi di kantor, Sayang! Tenangkan hatimu, ya! Obati traumamu!”“Mas Deva memecatnya?”&
Bab 113. Ardho Sadar Dinda Bukan Alisya=========Pria itu berdiri membeku di ambang pintu.“Alisya …!” panggilnya begitu sendu.Dinda mengulas senyum. Sudut bibir ditarik pelan, pelan sekali. Ardho terpana. Dinda mendekati pria yang masih membeku itu. Mata sayu Ardho masih tak berkedip. Wanita bergaun sof pink melangkah kian dekat.“Mas! Aku pulang, aku kangen banget. Kamu apa kabar?” Dinda berucap lirih.“Aku-aku baik, Alisya …!”
Bab 114. Menolak Saat Hasrat Ardho Memuncak========Dinda tetap bersabar. Menyalakan ponsel miliknya, memesan sebuah taksi melalui aplikasi. Dinda akan pulang ke rumah mamanya sesaat lagi. Pesanan terkirim. Kini wanita itu menekan perekam suara, meletakkannya di atas nakas. lalu merebahkan diri di samping suaminya. Menatapi punggung lelaki itu penuh kebencian.“Mas, kamu gak mau ngasih nama buat putri kita?” tanyanya pelan.“Aku gak ada ide.” Ardho menjawab datar.&l
Bab 115. Rencana Tiara Melabrak Alisya*******Wanita itu berlari kencang menuju pintu utama, Ardho yang telah sempat melepas celana piyama kesulitan untuk mengejar. Terpaksa pria itu membenahi dahulu pakaianya.“Dinda hapus rekaman itu!” teriaknya saat Dinda sudah masuk ke dalam mobil pesanannya.Ardho mengejar hingga depan pagar. Pria itu terpaku di sana, menatap bisu mobil yang membawa istrinya pergi, hingga hilang di ujung gang perumahan mewah yang dia tempati.Dinda, apa&nbs