"Sayang dia menjambak ku, mendorong ku, memukul ku dan lihat dia membuat tangan ku memerah karena plintiran nya," gadis tersebut mengadu, menampilkan sisi lemah nya pada Nyx Zaighum.Egalita terlihat menatap tidak percaya kearah gadis tersebut, dia mendengus sambil membuka sedikit mulut nya, dia pikir sungguh gadis tersebut benar-benar ular kepala dua, rubah berekor sembilan, wajah tembok dan ah entahlah apa lagi julukan paling tepat yang bisa dia sematkan untuk gadis sialan tersebut."Apa?," Nyx bertanya saat mendengar ucapan katerina.Kali ini pandangannya tertuju pada gadis yang berdiri di hadapannya tersebut dimana bisa melihat ekspresi egelita tanpa sedikit aneh sembari menatap jijik ke arah katerina."Dia benar-benar gadis gila, dia cemburu pada diriku dan berkata jika aku ini tidak pantas memiliki hubungan dengan mu, aku bilang kau dan aku akan menikah dan dia tidak terima, Nyx ini sangat menyakitkan sekali, kau harus nya mengeluarkan dia dari sekolah ini," lanjut katerina lagi
Egalita sengaja menjambak rambut gadis dihadapannya tersebut, dia pikir bagaimana bisa gadis bernama katerina tersebut mencoba untuk mencari gara-gara dengan nya. Sejauh ini dia tidak pernah peduli dengan urusan orang lain, tapi tiba-tiba saja datang hasutan kepada dirinya dan membuat dia tidak nyaman jelas saja membuat Egalita meradang.Hatinya saat ini sedang tidak baik-baik saja, mencoba mencari pelampiasan sempurna, dan luar biasa Katerina mencari gara-gara dengan nya dan Egalita punya alasan untuk melampiaskan perasaannya.Nyx Zaighum jelas mematung mendengar ucapan Egalita, kata banci jelas saja membuat dia mendengus tidak percaya, laki-laki tersebut berusaha untuk menahan seluruh perasaan nya, pada akhirnya memilih untuk tidak membela siapapun di sana."Yeah ini seharusnya menjadi urusan perempuan," batin Nyx Zaighum di dalam hati nya.Egalita semakin mengencangkan jambakan nya, dia pikir dia harus memberikan pelajaran pada sundel bolong tersebut."Nyx.. akhhhhh tolong aku," ka
Entahlah berapa lama waktu berjalan hingga pada akhirnya setelah kegeruhan dan kesiruan terjadi tiba-tiba saja seseorang datang menyeruak di antara semua orang, mencoba memisahkan Egalita dan Katerina."Egalita kendalikan emosi mu, anak-anak melihat kelakukan mu," seseorang bicara dengan cepat, mencoba menahan gerakan tangan Egalita yang terus mencengkeram erat rambut Katerina.Mendengar kata anak-anak jelas saja membuat Egalita langsung menarik kesadaran nya, dia berusaha tersadar dari tindakan nya, mengendurkan cengkramannya dari rambut Katerina. Gadis tersebut menjelajah sekitar nya, dan Benar saja tanpa dia sadari ini seperti nya sudah masuk pada jam pulang dan bisa dilihat anak-anak didiknya berdiri di ujung sana dengan tatapan bimbingan di mana para murid berusaha untuk dilindungi oleh beberapa para guru agar tidak terlalu melihat kejadian atau adegan yang terjadi kepada Egalita dan Katerina.Mereka takut hal tersebut akan berdampak buruk pada psikolog anak-anak dan hal tersebut
"Mai?," Egalita mengernyitkan keningnya saat dia menyadari siapa sosok yang barusan bicara dengan nya.Seorang gadis terlihat berdiri di belakang nya, menatap Egalita dengan tatapan rumit."Kenapa kau ada di sini?," Alih-alih peduli ucapan gadis bernama Mai, dia lebih tertarik untuk bertanya kenapa gadis tersebut ada di sana saat ini."Liam meminta ku untuk mengantar nya menemui kamu," ucap gadis tersebut cepat.Dan saat mendengar nama Liam, membuat Egalita mengernyitkan keningnya, dia mematung untuk beberapa waktu."Aku cukup berantakan saat ini, May," dan Egalita seketika menyadari soal sesuatu, dia berusaha menoleh ke berbagai sisi, takut laki-laki bernama Liam melihat kekacauan dan juga penampilan nya saat ini."Yah kau beruntung dia masih di mobil, seseorang menghubungi dirinya dan dia masih bicara serius disana," ucap May cepat.Dan mendengar ucapan May membuat Egalita lega, gadis tersebut secepat kilat kabur dari hadapan semua orang yang tersisa, masuk ke ruang guru dan mencari
Mansion utama Nyx Zaighum,Ketika Nyx Zaighum masih berada di perusahaan nya.Prangggggg.Hantaman keras terdengar dari arah gudang atas, membuat para pelayan seketika membeku untuk beberapa waktu dan saling menoleh antara satu dengan yang lainnya."Tuah muda?,""Tuan Nyx J kecil !,"Mereka berseru panik, berlarian ke arah lantai atas dimana gudang berada, si kecil J ada di dalam sana, dan hal ini kembali terjadi setelah berbulan-bulan lama nya, ah hampir setahun tidak terjadi lagi."Ada apa?," Para pelayan jelas bertanya bingung dengan kelakuan J kecil malam ini.Setelah kembali dari sekolahan J terlihat murung, tidak mau menyapa daddy nya bahkan begitu membenci katerina, menatap nya penuh permusuhan dan mengusirnya pulang dengan cepat. Dan saat sang tuan mereka pergi karena ada sesuatu yang tertinggal di perusahaan J kecil tiba-tiba berulah."Tuan muda, bibi mohon buka pintu nya,""Tuan muda apakah ada yang anda inginkan? Aku akan membuatkan atau membelinya,"Suara rayuan demi rayua
"Aku tidak sedang memikirkan soal penikahan,Khan. Setidaknya meskipun aku ayah yang buruk, tapi bukan berarti aku harus membuat putra ku tersiksa hidup bersama ibu yang salah." Tutup nya lagi kemudian.Mendengar ucapan Nyx membuat Khan diam, dia menatap sepupunya untuk beberapa waktu, isi kepalanya berputar memikirkan bocah kecil dirumah Nyx dimana mommy mereka pasti membawa laki-laki berusia lebih dari 5 tahun tersebut datang kerumah keluarga besar Hillatop di akhir minggu atau Jum'at. Nyx Junior satu-satunya alasan kenapa Khan didesak terus menerus agar menikah selama ini oleh kedua orang tuanya apalagi mommy nya, wanita tersebut sering berkata."Kapan dirumah keluarga Gao Hillatop memiliki anak bayi yang lucu dan imut seperti Nyx J?."Tidak perlu dijabarkan dengan terlalu berlebihan, dia sudah tahu maksud dari ucapan Wanita tersebut, halus tapi penuh dengan sindiran, tidak buruk tapi memiliki arti yang begitu dalam. Mereka bilang seorang ibu dari anak-anak mereka berharap menimang
Disisi lainKediaman Egalita.Egalita melangkah gontai dalam rasa cukup lelah, dia menyempatkan diri untuk pergi mengajar les piano untuk seorang anak salah satu wali murid disekolah dimana diri nya bekerja, mengajarkan les piano secara privat dan mendatangi rumah wali murid menjadi pilihan bekerja paruh waktu untuk dirinya ditengah kemelut gaji kecil menjadi seorang guru taman kanak-kanak di sekolah nya.Tidak lama, hanya 1-2 jam dalam 3 kali pertemuan satu minggu tapi bisa menambah uang belanjaan dan mengurangi biaya anggaran lain yang dibutuhkan. jarak nya tidak terlalu jauh, hanya beberapa menit dua bisa mencapai lokasi dimana dia mengajar. Selama pulang dibawah jam 10 malam itu masih dibatas jam wajar, dia membantu orang tua untuk menidurkan anak mereka juga.Egalita masuk kedalam rumah nya, menutup pintu secara perlahan dan bergerak menuju ke arah kamar nya. Dia pikir mungkin tidur menjadi pilihan terbaik nya saat ini karena dia benar-benar lelah mengurusi semua keadaan terutama
Mansion utama Nyx Zaighum."Bagaimana bisa kalian bisa seceroboh itu menjaga seorang bocah kecil, hah?," Nyx Zaighum berteriak dengan lantang penuh kemarahan, suaranya jelas saja memecah keheningan malam, dia ingin mencoba untuk menahan amarahnya saja siang tadi kali ini pada akhirnya benar-benar meledak karena keadaan.J kecil menghilang entah kemana.Semua pekerja yang bekerja di dalam rumah tersebut seketika langsung gelagapan,Seorang pelayan tua bergerak tergopoh-gopoh mendekat ke arah Nyx Zaighum, membawa selembar surat dan membiarkan laki-laki itu membacanya.Mommy Nyx Zaighum, nyonya Hayat hillatop begitu mendapatkan kenyataan cucu kesayangan nya menghilang sudah melesat pergi lebih dulu mencari keberadaan cucunya tanpa menunggu kedatangan putra tersebut. Dia mencoba menerka-nerka siapa tahu bocah laki-laki itu pergi ke rumah putra dan putri lainnya. meskipun wanita tersebut tahu hal itu bisa jadi tidak mungkin menjadi tempat tujuan cucunya saat ini, tapi nyonya Hayat berusaha