Dan saat Yavuz bersiap dengan perintah nya satu hal terjadi, seseorang terdengar bicara dari balik headset bluetooth nya."Turunkan senjata mu, Yav." Ucap seseorang di ujung sana.Dan mendengar suara di ujung sana seketika membuat Yavuz mengerutkan keningnya, seolah-olah dia tahu betul siapa sang pemilik suara tersebut."Apa?," "Turunkan senjata mu dan jangan gegabah." Lagi suara berbeda terdengar di balik headset bluetooth-nya."Kau? Kenapa kau bisa ada disini, Khan?," Entahlah Yavuz bertanya, tepat nya dia cukup bingung dengan pertanyaan nya sendiri saat ini. Dia pikir bagaimana bisa kakak iparnya tersebut menghubungi nya.Khan king's 👑 Hillatop, siapa yang tidak mengenal nya, putra tertua Hillatop yang memiliki kekuasaan penuh untuk menundukkan sebagian besar dunia mafia di prancis. Laki-laki tersebut memiliki julukan raja di atas raja mafia di wilayah nya, tatapan mata membunuh dalam balutan usia yang masih sangat muda. Dan mereka selalu berkata, tidak ada Khan maka tidak ada N
Di bagian dalam kediaman rahasia Hector,Halaman depan.Ketika suara senjata saling menghantam dan suara gerbang besi yang menjulang tinggi didepan memecah keheningan malam atas hantaman tembakan yang menembus keadaan dimana api 🔥 menyambar bagian gerbang tersebut dan berhasil menjebol bagian sisi kanan gerbang, membuat semua orang menundukkan kepala mereka.Tuan Gao Han langsung menyambar tubuh Jessica dan istrinya, memeluk mereka erat dan menundukkan diri mereka hingga ke lantai.Bayangkan bagaimana terkejut nya semua orang, bahkan tuan Orlando langsung tiarap saking kagetnya di ikuti oleh para pelayan dan anak buahnya nya juga anak buah Hector."Oh shit, apa-apaan ini." Hector berlarian dengan cepat kearah depan dari dalam kediaman nya, laki-laki tersebut membawa sebuah senjata besar Laras panjang, seolah-olah siap berperang saat ini juga."Brengsek." Umpat nya lagi."Turunkan senjata mu dan berhenti di sana." Tuan Hector memberikan perintah, berdiri dari posisi nya sambil mengera
Masih di kediaman rahasia Hector.Semua orang kini bertemu antara satu dengan yang lainnya di mana pandangan dan tatapan mata semua orang saling bertemu dan saling bertanya. Mereka duduk di kursi kekuasaan masing-masing di dalam ruangan tamu dikediaman rahasia Hector. Entah apa yang ada di dalam pikiran mereka masing-masing yang jelas saat ini kepala mereka terasa berputar-putar dan mereka saling bertanya sebenarnya ada apa dengan keadaan ini karena ada banyak orang yang berkumpul di dalam ruangan tersebut yang sebenarnya berasal dari kalangan mafia yang berbeda dan juga dari keluarga yang berbeda.Yavuz mungkin yang paling tidak sabaran di antara semua orang ingin tahu ada apa saat ini dan tidak dipungkiri hal yang paling utama adalah dia begitu bahagia karena dia melihat istrinya disana. Dia terpaksa mengabaikan semua orang terlebih dahulu dan dia lebih memilih untuk langsung mendapatkan Jessica dan memeluk istrinya dengan orang dalam balikan kekhawatiran dan juga perasaan bahagia y
Entah berapa lama waktu berlalu, obrolan terus mengalir di antara semua orang dimana tim dokter terlihat sibuk mencoba memeriksa keadaan Jessica. Perempuan itu bingung, menatap agak gelisah atas seluruh keadaan dimana beberapa dokter terlihat sibuk memeriksa keadaan, mengambil sampel darah, beberapa helai rambut nya dan lain sebagainya.Belum lagi di ujung sana daddy Gao nya bicara dengan laki-laki yang bernama tuan Orlando yang tidak lain adalah daddy nya Hector."Yav?," Jessica menatap kearah Yavuz yang berdiri di samping nya, menatap laki-laki tersebut untuk beberapa waktu.Pertanyaan mengambang di atas kepalanya, dia bertanya-tanya sebenarnya ada apa dengan semua ini, apakah ada hal buruk yang terjadi pada dirinya, apakah dia sakit, tapi kenapa dengan ucapan tuan Orlando? Maksudnya ada hubungan apa antara mereka berdua?."Apakah bayi kita baik-baik saja, Yav?," Dan Jessica kembali bertanya, ingin tahu apakah hal buruk terjadi pada kandungan nya.Jutaan ke khawatiran menghantam dir
Jessica butuh penjelasan dari semua orang atas apa yang diucapkan oleh para tim dokter barusan, dia tidak paham apa yang dimaksud oleh dokter tersebut yang berkata tentang ibu, ayah dan anak kandung."Daddy?," Jesicca bertanya sambil menggenggam erat telapak tangannya, dia agak panik, menatap kearah tuan Gao Han dalam pandangan yang begitu rumit.Begitu tuan Goo Han mendengar suara Jessica, laki-laki tersebut menoleh ke arah putrinya untuk beberapa waktu, kemudian dia mengembangkan senyumannya lantas melambaikan tangan nya, meminta perempuan itu mendekati dirinya."Kemari lah, Jess." Dan laki-laki itu bicara ke arah putrinya tersebut.Jessica yang masih ada di atas sebuah kasur mendominasi berwarna putih di mana posisinya telah berganti duduk sejak tadi seketika saat mendengar apa yang diucapkan oleh daddy nya secara perlahan dia beranjak dari posisinya, berjalan mendekati laki-laki paruh baya lebih tersebut yang usianya jelas tidak muda lagi.Begitu berada disamping laki-laki itu, Je
Kembali ke kediaman rahasia Hector.Tubuh Jessica terlihat bergetar mendengar apa yang diucapkan oleh daddy Gao Han nya."Keluarga Hector kemungkinan besar adalah keluarga kandung mu."Singkat, padat dan jelas.Bayangkan bagaimana ekspresi Jessica saat mendengar ucapan laki-laki yang sudah seperti daddy kandung nya tersebut? Terlalu luar biasa untuk dirinya. Dia cukup kehilangan kata-katanya di mana tubuhnya bergetar dan bibirnya ikut bergetar saat ingin bicara namun nyatanya dia sama sekali tidak mampu untuk mengeluarkan kata-kata yang ada di tenggorokannya.Melihat bagaimana ekspresi dari putrinya, nyonya Ayana dengan cepat langsung memeluk tubuh putrinya tersebut, dia membiarkan perempuan itu tenggelam ke dalam pelukannya di mana nyonya Ayana menepuk-nepuk punggung Jessica sambil berkata."Jangan khawatir soal apapun, meskipun kamu sudah mendapatkan keluarga kamu sendiri, kamu tetaplah putri kami Jessi, rumah mommy dan daddy tetap menjadi rumahmu, Khan dan Tiffany juga akan tetap j
Mansion utama keluarga Orlando family,Kediaman istri ke dua tuan Orlando,15 hari berlalu.Tuan Orlando terlihat menepikan mobilnya di sisi kanan kediaman Orlando family, laki-laki tersebut terlihat begitu marah, wajah nya tampak memerah diiringi warna bola mata yang juga memerah, terlihat dengan jelas laki-laki tersebut mengeratkan rahang nya sejak tadi, seolah-olah ada sesuatu yang terjadi pada laki-laki tersebut saat ini.Dia langsung bergegas turun dari mobilnya dan maka masuk ke dalam kediaman kedua di mana istri ke dua nya tinggal, dalam polutan kemarahan laki-laki itu bergerak dengan cepat masuk ke dalam sana, mencari sosok yang jelas sudah sangat tidak asing untuk dirinya. Seorang pelayan menundukkan kepalanya begitu melihat kedatangan dirinya, alih-alih peduli dengan pelayan tersebut, tuan Orlando tetap memilih melangkahkan kakinya ke arah depan kemudian bergerak menuju ke arah lantai atas guna mencari kamar utama yang ada di sana.Begitu menemukan di mana letak pintu kamar
Rumah sakit xxxxxxxx,Pusat kota.Tuan Orlando terlihat memegang sebuah map yang ada di tangan nya, dia menatap sejenak kearah dokter yang ada dihadapannya itu untuk beberapa waktu, mencoba meyakinkan diri sembari bertanya dalam kode mata karena dokter yang ada di depannya tersebut jika ada yang dia lihat saat ini tidak salah dan tidak bohong.Sang dokter menganggukkan kepalanya sembari berusaha mengembangkan senyumannya, Jika benar apa yang dilihatnya di kertas yang ada di tangan laki-laki tersebut merupakan laporan yang tidak akan pernah meleset lagi dari apa yang dipikirkan dan tidak ada sedikitpun kebohongan di sana."Seperti yang kamu lihat, tidak ada kebohongan di sana dan tidak ada yang terlibat dalam pemeriksaannya kecuali aku kamu dan Lena." Laki-laki di hadapan tuan Orlando bicara dengan sangat meyakinkan, sembari dia menatap bola mata tuan Orlando begitu dalam."Ini bener-bener luar biasa." Tuan Orlando pada akhirnya bicara sambil mencoba mengembangkan senyuman tidak percay
Egalita menatap laki-laki yang kini berdiri di hadapan nya tersebut untuk beberapa waktu, menyusun berbagai macam perasaan didalam hatinya sembari membiarkan kaki nya untuk terus bertahan di posisi nya. Jantung nya saat ini jelas tidak baik-baik saja karena selangkah lagi dia akan melepas masa lajangnya dan memilih meniti kehidupan baru bersama seorang laki-laki bernama Nyx zaighum dan putra kandung nya Yufraj Jervis Zaighum.Laki-laki yang ada di ujung sana yang menunggunya menerima uluran tangannya adalah daddy Al fayed, ayah kandungnya, laki-laki itu pernah tidak mengakui dirinya menjadi putrinya di masa lalu tapi Egalita berusaha untuk mengabadikan nya. Egalita bukan seorang pendendam sejati, dia berusaha untuk memaafkan orang-orang di masa lalu nya meskipun realitanya dia disakiti dengan cara yang begitu luar biasa. Dia bukan malaikat atau salah satu penghuni surga yang telah di jamin kesejahteraan nya melainkan hanya seorang anak manusia biasa dan seorang perempuan biasa yang hi
Egalita menatap kearah cermin untuk beberapa waktu, menatap diri dalam pantulan yang ada di hadapannya dengan perasaan yang bercampur aduk menjadi satu. Gugup, gelisah, takut, bahagia dan entahlah dia tidak bisa mendeskripsikan perasaan nya saat ini sama sekali. Berkali-kali Egalita menarik dan membuang nafas nya berharap dia bisa mengontrol seluruh perasaan nya saat ini."Gugup?," Satu suara terdengar dari arah belakang nya, membuat Egalita kembali memfokuskan pandangannya pada sang pemilik suara dengan cara menatap sosok tersebut dari arah cermin yang ada dihadapannya tersebut."Hmmm cukup gugup." Dia menjawab pelan, bisa merasakan keringat dingin menghiasi telapak tangan nya.Yang diajak bicara mengembangkan senyumannya, mendekati Egalita kemudian dia mencoba membantu seorang penata gaun pengantin Egalita untuk mengencangkan bagian pinggang gaun pengantin perempuan tersebut."Semua perempuan pasti merasa seperti itu pada hari pernikahan mereka." Wanita itu bicara dengan bola mata b
Egalita terlalu terkejut, membulatkan bola matanya sembari membiarkan kedua belah tangannya menutupi mulutnya. Masih berusaha menetralisir detak jantung nya saat dia melihat kejutan yang diberikan oleh laki-laki yang berdiri di sampingnya tersebut. "Happy birthday baby." Bisik Nyx zaighum tiba-tiba di balik telinga kanan nya tersebut, laki-laki itu membiarkan pipi kiri nya menempel di pipi kanan Egalita.Hal itu membuat Egalita tidak bisa menggeser posisi wajah nya untuk kembali menatap laki-laki yang ada di sampingnya tersebut karena seolah-olah Nyx zaighum sengaja menahan gerakan di wajahnya agar tidak kemana-mana.Dan dalam hitungan detik tiba-tiba saja hal lainnya mengejutkan Egalita, di mana sebuah layar televisi berukuran besar terlihat menampilkan berbagai macam gambar di hadapannya. Ada yang bisa menebak apa yang di tampilkan di sana?.Di mulai dari gambar test pack bergaris tanda merah yang memutar di layar yang ada dihadapannya di mana di atas sana tulisan demi tulisan ber
Di satu tempat,Malam.Egalita terlihat mengerutkan keningnya saat Nyx zaighum membawa nya ke satu tempat asing yang tidak pernah dia datangi sebelumnya, laki-laki tersebut membelokkan mobilnya secara perlahan ke sisi kanan mereka, membiarkan Egalita menatap sebuah tempat asing yang mereka datangi saat ini.Yah bola mata Egalita terus bergerak mengikuti arah mobil yang dia tumpangi menepi, terlihat menebak-nebak tempat siapa yang mereka datangi. Apakah ini salah satu rumah keluarga besar dari Nyx zaighum atau entahlah dia sama sekali tidak bisa menebaknya saat ini."kita ada dimana?," Perempuan itu bertanya sembari melirik ke arah Nyx zaighum yang kini mulai benar-benar menepikan mobil nya.Mobil berhenti di sebuah halaman luas tempat tinggal asing tersebut, di sisi kiri mereka terdapat sebuah taman bunga yang mulai bermekaran, terlalu indah dan sedap untuk di pandang mata. Dia masih membiarkan bola matanya menatap Nyx zaighum, menunggu jawaban dari laki-laki tersebut.Seulas senyuman
Mansion utama keluarga Ahem Hillatop.Egalita terlihat berdiri dengan posisi merentangkan kedua tangannya, membiarkan dua orang yang ada didalam kamar yang sama dengan nya sejak tadi mengukur seluruh bagian tubuh nya satu persatu. Mulai dari lengan, tangan, bahu, pinggang dan semua yang memang harus di ukur satu persatu.Meskipun cukup lelah karena pulang bekerja tapi dia menikmati keadaan saat ini sambil membiarkan bola mata nya terus menatap kearah sosok seseorang yang berbaring di atas kasur sejak tadi. J kecil terlihat fokus berbaring di atas kasur, menikmati diri melukis sosok Egalita yang berdiri bersama 2 perempuan di sisi kiri dan kanan nya. Bocah laki-laki tersebut terlalu bersemangat, dia tahu betul apa yang dilakukan gadis itu saat ini. Egalita akan menjadi mommy nya tidak lama lagi."Mommy katakan pada ku, walna pipi mommy apa?," J kecil menatap lurus ke arah Egalita, bertanya dengan cepat sambil menunggu jawaban Egalita.Perempuan itu mengembangkan senyumannya, dia menjaw
Beberapa waktu kemudian,Di ruangan khusus.Nyx Zaighum terlihat duduk dengan tenang di atas sebuah kursi kayu, menikmati secangkir kopi hangat yang ada di atas meja yang terbuat dari stainless di hadapannya, dia menyesap kopi yang ada di hadapannya tersebut dengan gerakan yang begitu tenang dan tanpa mengeluarkan sedikitpun suaranya sejak tadi. Di bagian pintu masuk dua laki-laki bertubuh kekar tampak berdiri tegap sejak tadi juga tidak mengeluarkan suara mereka sedikit pun dimana seolah dua laki-laki itu menunggu seseorang yang akan datang tidak lama lagi.Dan sesuai dengan apa yang diprediksi tiba-tiba saja dari arah seseorang masuk dengan menutup pintu terlebih dahulu, dan begitu salah satu penjaga yang membuka pintu bisa dilihat siapa yang datang saat ini.Akzal terlihat menyeret kasar seorang perempuan agar masuk ke dalam ruangan itu, tidak ada sedikitpun kelembutan dan toleransi yang diberikan oleh laki-laki tersebut saat ini gimana dia membiarkan perempuan tersebut tersungkur
Dan apakah ada yang bisa menebak siapa sosok terakhir yang datang dengan menampil kan wajah cemburu yang menatap ke arah Nyx zaighum dalam tatapan kesal dan juga penuh kecemburuan tersebut."Kenapa daddy dan mommy semalam tidak pulang?," Dan itu jelas adalah suara dari J kecil.Bocah laki-laki itu bertanya sambil berkacak pinggang di hadapan sang daddy nya ketika dia sudah berada tepat di hadapan Nyx zaighum. Di mana Nyx zaighum sendiri terlihat sudah menyambar handuk mandi sejak tadi dan langsung melilitkan ke pinggangnya agar keadaan dan kondisi tubuhnya saat ini tidak sepenuhnya terlihat oleh para anggota keluarganya yang datang saat ini termasuk putra kesayangannya tersebut."Maafkan daddy sayang, ada hal darurat yang terjadi semalam dan membuat daddy tidak bisa pulang," laki-laki itu memberikan alasan yang paling baik dan signifikan untuk putranya di mana dia langsung bergerak mencoba untuk menyambar tubuh J kecil.Tapi sayangnya bocah laki-laki itu merengut dia membalikkan tubuh
Melihat ekspresi Egalita ketika pertama kali bangun dan menatap dirinya membuat Nyx Zaighum mengulum senyuman nya, dia secara perlahan membiarkan telapak tangan kokoh nya meraih selimut Egalita yang menutupi wajah perempuan tersebut."Kenapa?," Tanya laki-laki itu dengan suara lembut nya.Alih-alih menjawab, Egalita masih memilih meringkuk, memejamkan bola matanya dengan perasaan malu. Jika dia ingat Apa yang dilakukan oleh mereka semalam jelas saja hal itu membuat Egalita tidak berani berhadapan langsung dan menatap Nyx zaighum."Biarkan aku melihat wajahmu saat bangun tidur baby," laki-laki itu bicara sembari mencoba untuk menggeser selimut yang menutupi wajah Egalita.Nyx Zaighum bicara dengan nada yang begitu tenang seolah-olah mereka telah melewati hubungan yang begitu lama dan tidak menampilkan sedikitpun kecanggungan diantara mereka berdua saat ini. Setelah laki-laki itu berkata begitu dia benar-benar berhasil menarik selimut yang menutupi wajah gadis cantik yang ada di hadapan
Sinar matahari pagi perlahan menyeruak masuk melalui pantulan kaca jendela di sisi kiri kamar hotel di mana Egalita DNA Nyx zaighum berada.Bisa di lihat Egalita masih terlelap dan tenggelam kedalam tidur nya, rasa lelah yang menghantam nya membuat gadis itu benar-benar tidak bangun jauh lebih awal dari biasanya. Dia terlalu tidak sadar dengan keadaan, membiarkan diri tenggelam kedalam tidur panjangnya. Percayalah percintaan yang dia lewati rasanya sangat luar biasa menguras tenaga, seolah-olah Dia baru saja melakukan senam marathon mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 20 putaran tanpa henti, bahkan lebih mirip seperti habis melakukan kegiatan fitness angkat besi atau lari di atas alat treadmill hingga berjam-jam lama nya. Kedua pahanya jelas pegal bukan main, kaki nya terasa keram dan tubuhnya jelas sangat lelah luar biasa.Di sepanjang tidurnya nggak di situ sama sekali tidak menggerakkan tubuhnya, dia terlalu asik tenggelam dalam rasa lelahnya.Sedangkan di sampingnya bisa di