Hotel xxxxxxx,
Ulang tahun sahabat baiknya Noura,Pusat kota.Niat hati ingin menyelamatkan kejahatan yang akan dilakukan tunangan saudaranya, tapi siapa sangka dia terjebak pada kisah satu malam yang ada di luar akal logikanya.Seharusnya dia menggagalkan rencana Sean untuk berbuat jahat pada Tiffany dimana laki-laki itu ingin meniduri Tiffany sebelum pernikahan kemudian meninggalkan nya, dia tahu laki-laki tersebut bukan laki-laki yang baik, tidak pantas menjadi suami dari saudaranya tapi niat baiknya berakhir tidak sempurna, malam itu dia terjebak dalam permainan nya.Jessica berjalan terseok-seok kearah salah satu kamar hotel dimana seharusnya dia dan Tiffany tinggal, mereka mengadakan pesta hingga pagi, teman baiknya Noura sengaja membawa mereka ketempat tersebut karena hotel itu memang milik keluarganya, meminta para teman-teman untuk tidak kembali pulang hingga keesokan hari agar semua orang merayakan ulang tahunnya dalam kebahagiaan mengingat dia juga akan melepaskan masa lajang nya tidak lama lagi. Apalagi Tiffany juga akan menikah dalam waktu dekat karena itu mereka berkata mungkin ini malam ini akan menjadi pesta malam aja terakhir untuk mereka bersama.Tapi dia dan Noura berencana untuk menggagalkan niat Sean dan menggagalkan pernikahan Tiffany, dia ingin Keluarga Hillatop tahu kebusukan seorang Sean, tunangan Tiffany yang picik. Nyatanya belum % rencana terlaksana, dia yang harus menelan pil pahit soal keadaan nya.Gadis tersebut mencoba untuk melangkahkan kakinya yang terasa begitu berat, di mana Jessica berpikir saat ini dia benar-benar tidak bisa mengendalikan matanya yang mengantuk, dia mencoba untuk melangkahkan kakinya mencari kamar mereka, tangannya berusaha untuk bergerak berpegangan pada dinding hotel tersebut dari ujung hingga ke ujung, di mana bola matanya mencoba untuk mencari nomor kamar yang dia inginkan."Berapa nomornya?!," Jessica bertanya-tanya didalam hati nya, dia berusaha mencari nomor kamar sembari berusaha untuk menghubungi Noura, berharap gadis tersebut membawa Tiffany secepat nya menjauh dari Sean, yang penting Tiffany tidak bersama Sean, dan dia ingin menjebak laki-laki tersebut agar tidur dengan nya dan pernikahan Tiffany gagal."Kamu sudah membawa Tiffany?." dia masih sempat bertanya di balik headset handphone nya, bertanya pada Noura di ujung sana."Aku sudah membawa nya ke kamar ku." Seseorang menjawab diseberang sana.Dia lega saat mendengar apa yang diucapkan oleh Noura di ujung handphone nya."Syukurlah." Jessica menghela nafas nya."Kamu dimana? aku akan menyusul mu." Noura bertanya khawatir di seberang sana."Aku kembali ke kamar yang seharusnya aku dan Tiffany tempati, aku hampir menemukan nya,aku pikir aku menemukan nya." Entahlah dia tidak bisa meyakinkan apakah dia benar-benar menemukan kamarnya, tapi dia pikir itu nomor yang benar. dia merasa apa yang dilihatnya kini terlihat berbayang-bayang di depan, dia merasa angka yang ada di pintu di hadapannya itu seolah-olah berubah."Katakan padaku apa yang terjadi pada Sean?," dia berharap Noura sudah mengirimkan seorang perempuan untuk menggantikan posisi Tiffany, sebab dia tidak bisa menggantikan posisi Tiffany saat ini.Noura dan dia sudah menyusun skenario se'apik mungkin, tidak terbesit didalam rencana agar dia menikah dengan Sean, dia hanya ingin menekan Sean agar membatalkan pernikahan nya dengan Tiffany tidak lebih, awalnya mungkin dengan alasan dia kehilangan masa depan karena Sean agar laki-laki tersebut merasa bersalah dan menjauh dari keluarga Hillatop. Tapi siapa sangka semua berada di luar rencana mereka."Miss Jee?" Tiba-tiba suara seseorang memecah keadaan.Jessica menghentikan langkah kakinya."Miss Jee? siapa?." Jessica mengernyit kan dahinya saat 2 laki-laki berbadan kekar berdiri dihadapan nya .Dia agak terkejut, mencoba mengedipkan bola mata nya untuk beberapa waktu, hingga akhirnya tiba-tiba seorang laki-laki muda yang lumanyan tampan berdiri dihadapan nya."Kami menunggu anda sejak tadi, Miss" laki-laki dengan tubuh kekar dan perut kotak-kotak tersebut mengembangkan senyuman nya kearah Jessica.mendengar apa yang diucapkan oleh laki-laki di depannya itu seketika membuat Jessica mengernyit kan dahi nya."Ya?." dia bertanya."Kita akan melakukan prosedur surogasi nya, ini sudah cukup terlambat."Jessica masih bingung, dia berusaha menekan kesadaran nya di tengah tubuh nya yang semakin melemah atas kantuk yang menghantam dirinya."Surogasi? aku pikir kalian salah, aku bukan miss-," belum pula dia selesai bicara dia merasa kepala nya jadi pening, dan laki-laki dihadapan nya mendekatinya sembari dia menaikkan Jemari tangan nya, memberi perintah pada 2 laki-laki kekar tersebut agar membawa dirinya.Tunggu dulu!.Jessica panik, dia ingin memberontak tapi sepertinya dia kehilangan kesadaran nya, sebab dia pikir seluruh syaraf tubuh nya melemah saat ini juga."Ada apa?, ada apa dengan surogasi mother? oh ya Tuhan, ini salah besar." Pekiknya panik didalam hati sembari kesadarannya mulai menghilang.******Rumah sakit xxxxxxxPusat kotaRuang khusus."Ini di mana?." Jessica bertanya didalam hatinya, dia ingin sekali menggerakkan jemari-jemarinya tangan nya tapi apalah daya, dia tidak memiliki kemampuan sama sekali.Tubuhnya terasa begitu berat, matanya sulit terbuka, bahkan dia ingin berteriak nyatanya tidak sanggup sama sekali. Dia pikir seolah-olah tubuhnya dilumpuhkan dengan sengaja oleh orang-orang yang menangkapnya dan dia tidak tahu kemana orang-orang itu membawanya.ketakutan jelas menghantam dirinya tapi apalah daya Jessica sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri saat ini. Dia berbaring disebuah ruangan asing yang belum pernah dia ketahui dimana, berbagai macam alat terlihat memenuhi ruangan tersebut termasuk tubuhnya. Gadis tersebut sama sekali tidak bisa menarik kesadarannya karena dia merasa dirinya benar-benar dibius dengan sempurna.Dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar nya tersebut, Jessica masih bisa mendengar samar-samar suara orang-orang disekitar nya.Beberapa orang menangkap nya, mata nya di tutup dan dia dibius. Mereka menyeret nya menuju ke sebuah tempat yang tidak dia ketahui apa."Kamu sudah yakin dia gadis pilihan nya?." Dalam ketidakberdayaan nya, dia bisa mendengar suara seorang laki-laki yang bicara pada laki-laki lainnya."Perawan bukan?, sesuai dengan yang diberikan Hafsah?, tuan kita membelinya bukan dengan harga yang murah.""Oh ya Tuhan ada apa ini?, siapa mereka?, siapa yang membeli siapa?, aku akan di apakan?." Gadis tersebut bicara di dalam hatinya sembari dia masih mendengar samar-samar pembicaraan dari orang orang yang ada di sekitarnya.Gadis tersebut ini sekali mencoba menggerak-gerakan jemari-jemarinya namun sepertinya efek obat tidur yang diberikan kepadanya sungguh sangat luar biasa, iya benar-benar merasa bola matanya sangat mengantuk saat ini, dan dia sama sekali tidak bisa melawan keadaan."Tentu saja perawan, dia bener gadis pilihan Hafsah, kami bahkan terlalu memastikan jika dia belum pernah tersentuh sedikitpun." Laki-laki lainnya terdengar bicara dan menjawab dengan cepat."Dimana tuan?.""Tuan besar ada di depan, dia sebentar lagi masuk kemari."Samar-samar telinga Jessica mendengar langkah kaki yang mulai menyerang masuk ke dalam ruangan di mana dia berada, kepalanya masih menatap kebagian sisi kanannya, di mana bola matanya yang jelas sejak tadi mulai terpejam namun masih bisa terbuka mencoba melihat sosok yang datang saat ini.Seorang laki-laki yang memiliki tubuh besar tinggi seperti kakak laki-lakinya terlihat melangkah mendekati dirinya, memperhatikan wajahnya untuk beberapa waktu di mana gadis itu sama sekali tidak bisa memperhatikan wajah laki-laki itu dengan seksama karena dia tidak mampu menggeser kepala ini bahkan dia tidak mampu menggeser posisi tatapannya. Dia hanya menatap tubuh laki-laki tersebut yang dia pikir tidak jauh berbeda dengan kakak laki-lakinya yang ada di rumah. Bahkan dia masih bisa melihat wajah blur juga samar sosok yang kini berdiri di ujung sana.Meksipun Jessica sudah nyaris tidak bisa membuka bola matanya atas rasa berat di sekitar bola matanya, dia masih bisa melihat sosok laki-laki yang berdiri di ujung sana dan tengah bicara dengan seseorang yang lainnya."Anda sudah datang, sir?.""Kenapa dia tidur?" Suara laki-laki tersebut terdengar samar-samar."Seperti nya dia baru mengkonsumsi obat tidur, itu bukan masalah sir, kita akan melakukan proses nya sekarang juga"Jessica berusaha untuk melihat dengan seksama laki-laki tersebut, di mana samar-samar bisa dia lihat bola mata indah laki-laki itu untuk beberapa waktu.Bukankah bola mata nya mirip dengan bola mata seseorang?!.Jessica pada akhirnya memejamkan perlahan bola matanya."Kita akan melakukan nya sekarang, sir""Bukan masalah, bisa jangan terlalu lamban? aku harus segera pergi secepat nya""Yes sir"Keesokan harinya,Sebelum matahari terbit,Rumah sakit xxxxxxx.Jessica tersentak dari tidur nya untuk beberapa waktu, di mana dia merasa perut nya tiba-tiba terasa keram dan tidak nyaman.Dia berusaha untuk menggerakkan jemari-jemari indah nya ketika dia merasa mendengar beberapa suara berisik disekitar nya, gadis tersebut berusaha untuk menyadarkan dirinya hingga 100% hingga pada akhirnya dia benar-benar sadar dari dalam kondisinya saat ini."Ini buruk." Satu suara samar-samar terdengar.Gadis tersebut mencoba untuk menahan nafasnya dan tidak mengeluarkan suaranya sama sekali, mengabaikan keram di perut nya yang terasa luar biasa dan mencoba untuk mendengarkan apa yang dibicarakan oleh orang-orang yang ada di samping sana."Bagaimana ini?," Suara panik kembali terdengar."Dia bukan gadis pilihan Hafsah, oh ya Tuhan, kita salah mendapatkan anak perawan orang" satu suara lagi terdengar di balik ruangan dimana Jessica berada, sekat kaca yang membatasi mereka yang tertutup gorden mendom
Satu bulan lebih setelah kejadian.Jessica terlihat menggigit bibir bawahnya untuk beberapa waktu, dia khawatir berat dengan keadaan, pembicaraan di malam itu soal."Surogasi, inseminasi, bayi karburator eh salah bayi tabunglator ah apapun itu," Jessica terlihat bicara didalam hati nya."Oh bagaimana ini?, belum datang bulan hampir 2 bulan" Dan kekhawatiran mana yang tidak membuat resah diri nya.Dia buru-buru ke apotik, membeli berbagai macam alat tes kehamilan untuk memastikan sesuatu, memastikan jika dia tidak mungkin hamil bukan?.Tapi saat dia mencoba melakukan pengecekan, 7 benda pipih dengan beragam bentuk telah dia lakukan dan hasilnya."Akhhhh." Jessica terlihat berteriak tertahan.Gadis tersebut menggenggam alat tes pack di tangan nya, dia menatap kearah kaca toilet dihadapan nya untuk beberapa waktu sambil berusaha untuk menahan degub jantung nya."Aku tidak mungkin benar-benar hamil bukan?"dia masih berusaha mempertanyakan diri, mencoba memangkas kekhawatiran soal kondisi
Disisi lain,Ruang rahasia,Swiss.Brakkkkkkk."Akhhhhhh".Setelah suara hantaman terdengar memecah keheningan di dalam satu ruangan dengan lampu remang-remang tersebut, tidak lama kemudian satu suara pekikan seseorang diiringi ringisan terdengar Ikut memecah keadaan di mana Yavuz tampak begitu marah mencekik leher seorang laki-laki yang ada dihadapan nya.Dua laki-laki bertubuh kekar dengan senjata di pinggang mereka yang berjaga di depan pintu ruangan tersebut tampak diam tidak mengeluarkan suara mereka, membiarkan suara lengkingan tersebut memecah keheningan malam.Didalam ruangan di bagian sisi kanan paling ujung seorang gadis muda berusia sekitar 23 tahunan tampak ketakutan, dia meremas kedua belah tangannya dengan perasaan cemas. Sedang kan seorang perempuan berusia sekitar 30 tahunan hanya bisa menghela nafas nya dengan berat saat melihat laki-laki berjuluk Raja di atas angin tersebut tampak mengamuk setengah mati.Yavuz marah besar karena kecerobohan laki-laki yang tengah meri
1 bulan kemudian.Jessica menatap surat perceraian yang ada di hadapannya tersebut untuk beberapa waktu ada satu kelegaan yang menghantam dirinya dan dia benar-benar bahagia dengan keadaan ini."Jessi?." Noura menatap ke arah sahabat baiknya tersebut untuk beberapa waktu, bertanya sambil menatap kearah surat perceraian yang ada di tangan Jessica.Jutaan kekhawatiran jelas menghantam dirinya tidak percaya pada akhirnya Jessica benar-benar bercerai dengan Sean dan semua rencana berjalan sesuai dengan keinginan. Hal itu benar-benar berada di luar ekspektasinya dan apa yang diucapkan Jessica tidak meleset sama sekali."Aku pikir aku akan pergi jauh dari semua orang," tiba-tiba saja seperti itu karena Noura dan hal tersebut membuat Noura seketika membuat Naura menatap dalam bola mata gadis yang ada di hadapannya itu."Lalu kamu akan ke mana benar-benar, Jessi." dia seketika menggelengkan kepalanya dan menatap tidak percaya atas apa yang akan di lakukan oleh sahabat baiknya itu.Alih-alih m
"Apa dia baik-baik saja? di mana dia dan bagaimana bayi tersebut?." Yavuz langsung bertanya dengan cepat dan dia terlihat sangat tidak sabaran saat ini begitu dia mendengar jika Hafsa menemukan keberadaan gadis tersebut."Kau harus cukup senang karena gadis itu baik-baik saja, dia bahkan sehat-sehat saja bersama bayi yang ada di dalam perutnya. Janin yang ada didalam perut nya berkembang dengan baik, Yav." Hafsa menjawab pertanyaan Yavuz dengan cepat, menatap dalam bola mata laki-laki yang ada di hadapan tersebut.Mendengar ucapan Hafsa jelas saja membuat Yavuz merasa lega dan bahagia, tidak menyangka jika janin yang ditanam baik-baik saja."Jadi dia merawat janinnya dengan baik dan tidak membuangnya?." Tanya nya tidak percaya, tatapan nya kini berubah jauh lebih tenang. Laki-laki itu merasa cukup bangga dengan keadaan dan dia juga senang karena pada akhirnya program yang dibuat cukup berhasil. Ditambah lagi gadis pilihan tersebut rupanya mempertahankan janin yang ada di perutnya den
Beberapa Minggu kemudian,Mini market xxxxxxx,hampir tengah malam,Swiss.Jessica menatap lurus ke arah depan untuk beberapa waktu, selama berada di Swis sangat berterimakasih pada sahabat masa sekolah nya dulu Zaki. Awalnya Zaki cukup terkejut saat mendengar cerita dari Jessica karena dia tidak menyangka gadis yang begitu baik tersebut hamil dari seseorang yang tidak diketahui nya, menikah dengan tunangan saudara tiri nya karena dia tahu laki-laki tersebut tidak baik dan berniat jahat pada Tiffany dan laki-laki yang pernah ingin melamar Tiffany yang tidak lain musuh bebuyutan Sean. Dan entah lah hingga pada akhirnya Jessica memilih untuk kabur dari keluarga Hillatop tanpa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Dibalik rasa terkejut Zaki, laki-laki itu mencoba untuk tidak bertanya lebih banyak, memberikan Jessica pekerjaan yang baik juga tempat tinggal yang layak untuk gadis tersebut.Jessica terlihat menghela nafas nya untuk beberapa waktu setelah perjuangan panjang nya seharian b
Jessica menatap karena laki-laki yang ada di hadapannya tersebut, dia pikir wajah laki-laki itu sangat tidak bersahabat."Bukankah dia seram sayang?." Gadis tersebut bicara didalam hatinya, sembari telapak tangannya mengelus lembut perutnya.Wajah laki-laki yang kini berjalan dari ujung sana mendekati dirinya terlihat cukup tidak bersahabat dan juga sangat suram, meskipun tampan tapi tetap saja membuat bergidik ngeri orang yang melihatnya, Jessica pikir tiba-tiba dia alat dengan seseorang yang memiliki tatapan dan juga ekspresi wajah sama persis seperti laki-laki yang kini berdiri di hadapannya tersebut.Laki-laki itu sama sekali belum menjawab apa ya yang dipertanyakan olehnya, dimana laki-laki itu sejenak mana tahu ke arah dirinya dengan tatapan yang begitu rumit."Ada yang bisa saya bantu, tuan?" Pada akhirnya dengan polos nya Jessica bertanya, menatap ke arah netra laki-laki dihadapan nya yang baru dia sadari ternyata begitu indah, meskipun tatapan laki-laki tersebut tidak bersaha
Yavuz mengernyitkan keningnya saat dia melihat gadis dihadapannya tersebut bergerak menjauhi dirinya. Dia berusaha melirik kearah Jessica, berharap gadis tersebut tidak pergi saat ini tapi nyatanya Jessica sama sekali tidak tertarik untuk menoleh kearah Yavuz."Jess ingat pesan ku." Esti, gadis yang baru tiba tersebut bicara dengan cepat."He em." Jessica menganggukkan kepalanya.Sebenarnya dia tidak ingin lewat jalan belakang tapi memutar kearah depan jelas terlalu jauh pikir nya,bukan masalah jika dia lewat belakang tanpa harus bicara dengan temannya tersebut.Dua laki-laki yang masuk terlihat melirik kearah Jessica, mereka berhenti di hadapan sebuah rak, melirik sejenak kearah Jessica, seolah-olah memberikan kode antara satu dengan yang lainnya, dua laki-laki itu bergerak keluar dari sana."Sir, rokok anda?." Laki-laki di meja kasir mengejutkan Yavuz, membuat dia menoleh dengan cepat kearah kasir minimarket yang ada di hadapannya tersebut."Ada tambahan lainnya sir?." Kembali laki-
Egalita menatap laki-laki yang kini berdiri di hadapan nya tersebut untuk beberapa waktu, menyusun berbagai macam perasaan didalam hatinya sembari membiarkan kaki nya untuk terus bertahan di posisi nya. Jantung nya saat ini jelas tidak baik-baik saja karena selangkah lagi dia akan melepas masa lajangnya dan memilih meniti kehidupan baru bersama seorang laki-laki bernama Nyx zaighum dan putra kandung nya Yufraj Jervis Zaighum.Laki-laki yang ada di ujung sana yang menunggunya menerima uluran tangannya adalah daddy Al fayed, ayah kandungnya, laki-laki itu pernah tidak mengakui dirinya menjadi putrinya di masa lalu tapi Egalita berusaha untuk mengabadikan nya. Egalita bukan seorang pendendam sejati, dia berusaha untuk memaafkan orang-orang di masa lalu nya meskipun realitanya dia disakiti dengan cara yang begitu luar biasa. Dia bukan malaikat atau salah satu penghuni surga yang telah di jamin kesejahteraan nya melainkan hanya seorang anak manusia biasa dan seorang perempuan biasa yang hi
Egalita menatap kearah cermin untuk beberapa waktu, menatap diri dalam pantulan yang ada di hadapannya dengan perasaan yang bercampur aduk menjadi satu. Gugup, gelisah, takut, bahagia dan entahlah dia tidak bisa mendeskripsikan perasaan nya saat ini sama sekali. Berkali-kali Egalita menarik dan membuang nafas nya berharap dia bisa mengontrol seluruh perasaan nya saat ini."Gugup?," Satu suara terdengar dari arah belakang nya, membuat Egalita kembali memfokuskan pandangannya pada sang pemilik suara dengan cara menatap sosok tersebut dari arah cermin yang ada dihadapannya tersebut."Hmmm cukup gugup." Dia menjawab pelan, bisa merasakan keringat dingin menghiasi telapak tangan nya.Yang diajak bicara mengembangkan senyumannya, mendekati Egalita kemudian dia mencoba membantu seorang penata gaun pengantin Egalita untuk mengencangkan bagian pinggang gaun pengantin perempuan tersebut."Semua perempuan pasti merasa seperti itu pada hari pernikahan mereka." Wanita itu bicara dengan bola mata b
Egalita terlalu terkejut, membulatkan bola matanya sembari membiarkan kedua belah tangannya menutupi mulutnya. Masih berusaha menetralisir detak jantung nya saat dia melihat kejutan yang diberikan oleh laki-laki yang berdiri di sampingnya tersebut. "Happy birthday baby." Bisik Nyx zaighum tiba-tiba di balik telinga kanan nya tersebut, laki-laki itu membiarkan pipi kiri nya menempel di pipi kanan Egalita.Hal itu membuat Egalita tidak bisa menggeser posisi wajah nya untuk kembali menatap laki-laki yang ada di sampingnya tersebut karena seolah-olah Nyx zaighum sengaja menahan gerakan di wajahnya agar tidak kemana-mana.Dan dalam hitungan detik tiba-tiba saja hal lainnya mengejutkan Egalita, di mana sebuah layar televisi berukuran besar terlihat menampilkan berbagai macam gambar di hadapannya. Ada yang bisa menebak apa yang di tampilkan di sana?.Di mulai dari gambar test pack bergaris tanda merah yang memutar di layar yang ada dihadapannya di mana di atas sana tulisan demi tulisan ber
Di satu tempat,Malam.Egalita terlihat mengerutkan keningnya saat Nyx zaighum membawa nya ke satu tempat asing yang tidak pernah dia datangi sebelumnya, laki-laki tersebut membelokkan mobilnya secara perlahan ke sisi kanan mereka, membiarkan Egalita menatap sebuah tempat asing yang mereka datangi saat ini.Yah bola mata Egalita terus bergerak mengikuti arah mobil yang dia tumpangi menepi, terlihat menebak-nebak tempat siapa yang mereka datangi. Apakah ini salah satu rumah keluarga besar dari Nyx zaighum atau entahlah dia sama sekali tidak bisa menebaknya saat ini."kita ada dimana?," Perempuan itu bertanya sembari melirik ke arah Nyx zaighum yang kini mulai benar-benar menepikan mobil nya.Mobil berhenti di sebuah halaman luas tempat tinggal asing tersebut, di sisi kiri mereka terdapat sebuah taman bunga yang mulai bermekaran, terlalu indah dan sedap untuk di pandang mata. Dia masih membiarkan bola matanya menatap Nyx zaighum, menunggu jawaban dari laki-laki tersebut.Seulas senyuman
Mansion utama keluarga Ahem Hillatop.Egalita terlihat berdiri dengan posisi merentangkan kedua tangannya, membiarkan dua orang yang ada didalam kamar yang sama dengan nya sejak tadi mengukur seluruh bagian tubuh nya satu persatu. Mulai dari lengan, tangan, bahu, pinggang dan semua yang memang harus di ukur satu persatu.Meskipun cukup lelah karena pulang bekerja tapi dia menikmati keadaan saat ini sambil membiarkan bola mata nya terus menatap kearah sosok seseorang yang berbaring di atas kasur sejak tadi. J kecil terlihat fokus berbaring di atas kasur, menikmati diri melukis sosok Egalita yang berdiri bersama 2 perempuan di sisi kiri dan kanan nya. Bocah laki-laki tersebut terlalu bersemangat, dia tahu betul apa yang dilakukan gadis itu saat ini. Egalita akan menjadi mommy nya tidak lama lagi."Mommy katakan pada ku, walna pipi mommy apa?," J kecil menatap lurus ke arah Egalita, bertanya dengan cepat sambil menunggu jawaban Egalita.Perempuan itu mengembangkan senyumannya, dia menjaw
Beberapa waktu kemudian,Di ruangan khusus.Nyx Zaighum terlihat duduk dengan tenang di atas sebuah kursi kayu, menikmati secangkir kopi hangat yang ada di atas meja yang terbuat dari stainless di hadapannya, dia menyesap kopi yang ada di hadapannya tersebut dengan gerakan yang begitu tenang dan tanpa mengeluarkan sedikitpun suaranya sejak tadi. Di bagian pintu masuk dua laki-laki bertubuh kekar tampak berdiri tegap sejak tadi juga tidak mengeluarkan suara mereka sedikit pun dimana seolah dua laki-laki itu menunggu seseorang yang akan datang tidak lama lagi.Dan sesuai dengan apa yang diprediksi tiba-tiba saja dari arah seseorang masuk dengan menutup pintu terlebih dahulu, dan begitu salah satu penjaga yang membuka pintu bisa dilihat siapa yang datang saat ini.Akzal terlihat menyeret kasar seorang perempuan agar masuk ke dalam ruangan itu, tidak ada sedikitpun kelembutan dan toleransi yang diberikan oleh laki-laki tersebut saat ini gimana dia membiarkan perempuan tersebut tersungkur
Dan apakah ada yang bisa menebak siapa sosok terakhir yang datang dengan menampil kan wajah cemburu yang menatap ke arah Nyx zaighum dalam tatapan kesal dan juga penuh kecemburuan tersebut."Kenapa daddy dan mommy semalam tidak pulang?," Dan itu jelas adalah suara dari J kecil.Bocah laki-laki itu bertanya sambil berkacak pinggang di hadapan sang daddy nya ketika dia sudah berada tepat di hadapan Nyx zaighum. Di mana Nyx zaighum sendiri terlihat sudah menyambar handuk mandi sejak tadi dan langsung melilitkan ke pinggangnya agar keadaan dan kondisi tubuhnya saat ini tidak sepenuhnya terlihat oleh para anggota keluarganya yang datang saat ini termasuk putra kesayangannya tersebut."Maafkan daddy sayang, ada hal darurat yang terjadi semalam dan membuat daddy tidak bisa pulang," laki-laki itu memberikan alasan yang paling baik dan signifikan untuk putranya di mana dia langsung bergerak mencoba untuk menyambar tubuh J kecil.Tapi sayangnya bocah laki-laki itu merengut dia membalikkan tubuh
Melihat ekspresi Egalita ketika pertama kali bangun dan menatap dirinya membuat Nyx Zaighum mengulum senyuman nya, dia secara perlahan membiarkan telapak tangan kokoh nya meraih selimut Egalita yang menutupi wajah perempuan tersebut."Kenapa?," Tanya laki-laki itu dengan suara lembut nya.Alih-alih menjawab, Egalita masih memilih meringkuk, memejamkan bola matanya dengan perasaan malu. Jika dia ingat Apa yang dilakukan oleh mereka semalam jelas saja hal itu membuat Egalita tidak berani berhadapan langsung dan menatap Nyx zaighum."Biarkan aku melihat wajahmu saat bangun tidur baby," laki-laki itu bicara sembari mencoba untuk menggeser selimut yang menutupi wajah Egalita.Nyx Zaighum bicara dengan nada yang begitu tenang seolah-olah mereka telah melewati hubungan yang begitu lama dan tidak menampilkan sedikitpun kecanggungan diantara mereka berdua saat ini. Setelah laki-laki itu berkata begitu dia benar-benar berhasil menarik selimut yang menutupi wajah gadis cantik yang ada di hadapan
Sinar matahari pagi perlahan menyeruak masuk melalui pantulan kaca jendela di sisi kiri kamar hotel di mana Egalita DNA Nyx zaighum berada.Bisa di lihat Egalita masih terlelap dan tenggelam kedalam tidur nya, rasa lelah yang menghantam nya membuat gadis itu benar-benar tidak bangun jauh lebih awal dari biasanya. Dia terlalu tidak sadar dengan keadaan, membiarkan diri tenggelam kedalam tidur panjangnya. Percayalah percintaan yang dia lewati rasanya sangat luar biasa menguras tenaga, seolah-olah Dia baru saja melakukan senam marathon mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 20 putaran tanpa henti, bahkan lebih mirip seperti habis melakukan kegiatan fitness angkat besi atau lari di atas alat treadmill hingga berjam-jam lama nya. Kedua pahanya jelas pegal bukan main, kaki nya terasa keram dan tubuhnya jelas sangat lelah luar biasa.Di sepanjang tidurnya nggak di situ sama sekali tidak menggerakkan tubuhnya, dia terlalu asik tenggelam dalam rasa lelahnya.Sedangkan di sampingnya bisa di