"Ada apa ini?," Jesica nyaris terkena serangan jantung saat mendengar apa yang diucapkan Yavuz barusan."Me..nikah?,' bibirnya bergetar, menatap Yayuz dan wanita dihadapan nya secara bergantian.Bisakah membayangkan bagaimana perasaan Jessica saat mendengar Yavuz berkata baiklah tadi, dia agak kehilangan kata-kata nya saat ini, mencoba mengerjap kan bola matanya berkali-kali.Tunggu dulu, kenapa jadi begini?!."Tapi...mis-," dia ingin berkata tapi mister namun Yavuz secepat kilat menutup mulutnya dan menarik diri nya agar menjauh dari sana, Jessica jelas saja terkejut dan mommy yavuz serta daddy nya langsung mengerutkan keningnya."Mom biarkan aku dan Jessica bicara sejenak," laki-laki tersebut bicara, mencoba meminta waktu pada mommy nya.Mendengar ucapan putra nya menbuat mommy Yavuz menaikkan ujung alisnya."Biarkan saja, kamu bisa berunding dengan nya soal tanggal pernikahan, jangan coba-coba membawa dia melarikan diri atau kabur," daddy Yavuz pada akhirnya bicara."Kali ini daddy
"Issi?," suara Yavuz kembali memecah keadaan.Pemikiran Jessica buyar, mereka kembali saling menatap antara satu dengan yang lainnya. Tiba-tiba saja laki-laki tersebut turun kebawah, membuat Jessica terkejut dimana Yavuz membiarkan telinga nya merapat pada perut Jessica, membuat gadis tersebut kembali menegang saat dia merasakan sentuhan diperut nya.Demi apapun tiba-tiba dia merasakan bayi didalam sana bergerak, menendang halus tapi cukup membuat kejutan luar biasa. Seolah-olah bayi nya menyambut kehadiran dan kehangatan yang diberikan Yavuz."Dia bergerak lagi, Issi," Yavuz bicara riang, merasakan sambutan dari anak nya didalam sana, terlalu bahagia, seolah-olah ingin sekali dia mencium perut Jessica saat ini tapi dia tidak mungkin melakukan nya dengan gegabah bukan?.Jessica mengangguk pelan, menundukkan kepalanya secara perlahan, entahlah kenapa rasanya begitu sedih, seolah-olah ini kali pertama dia diperlakukan dengan baik dalam kehamilan nya, dia memang butuh seseorang yang mema
Semua orang melonjak kaget mendengar teriakan melengking mommy Yavuz, apalagi Yavuz sendiri jelas harus menghela nafasnya berkali-kali, dia pikiran kapan wanita itu beranjak pergi dari rumahnya dan tidak membuatnya ketar-ketir.Jessica sendiri terlihat gelisah, semakin dipertanyakan soal banyak hal semakin bingung dia menjawabnya, dan dia juga semakin merasa bersalah terhadap Yavuz. Laki-laki itu harus menanggung beban yang tidak diperbuatnya, membuat Jessica cukup kasihan melihatnya."Dan kau bahkan belum tahu jenis kelamin anak mu sendiri, Yavuz apa kau ingin mommy menghajar mu saat ini?," wanita dihadapan Jessica terlihat marah, yah jelas sangat marah sekali saat dia mendengar jawaban Jessica, dia pikir bagaimana mungkin kehamilan yang sudah sebesar itu sama sekali belum diketahui jenis kelaminnya oleh kedua orang tersebut?!.Biasa nya sepasang kekasih atau suami istri sudah mengetahui nya, kecuali masih di trimester pertama dia mungkin memaklumi nya."Kau benar-benar sudah gila, b
Masih di kediaman Yavuz,Setelah orang tua Yavuz pergi,Kamar utama Yavuz.Yavuz terlihat mengikuti langkah Jessica yang melangkah naik ke lantai atas menuju ke kamar utama, memperhatikan gerakan kaki gadis tersebut yang terlihat cukup kesusahan untuk menaiki satu persatu anak tangga. Jemari-jemari indah dan kecil tersebut terlihat berpegangan pada tangga, perut yang membesar di trimester kedua jelas membatasi seluruh gerakan dan langkah nya.Entahlah ini insting alamiah atau karena merasa rumit dengan jalan Jessica, Yavuz langsung bergerak mendekati gadis tersebut dan,"Hahhh?," Jessica terkejut setengah mati saat Yavuz menjongkokkan tubuhnya dan meraih tubuh nya."Akhhhhh mister-," Jessica jelas panik, laki-laki tersebut menggendongnya di tangga dan membawanya menuju ke arah lantai atas menuju ke arah kamar yang dia tempati."Sangat kesulitan kah berjalan?," laki-laki tersebut tidak peduli ekspresi terkejut Jessica, dia bertanya sembari bergerak menuju ke arah kamar Jessica.Wajah g
Rumah sakit xxxxxxxPusat kota.Jessica mengikuti langkah Yavuz secara perlahan, dia Cukup ragu-ragu mengikuti langkah laki-laki tersebut, karena pandangan beberapa orang tertuju kepada mereka. Mencoba tahu diri mungkin orang-orang mengenali Yavuz dan berpikir jika laki-laki tersebut membawa Perempuan hamil ke sana. Tatapan orang-orang penuh keingintahuan seolah-olah mengintimidasi Yavuz yang menghamili seseorang tanpa menikahi nya.Jessica seketika merasa bersalah.Laki-laki tanpa dosa tersebut seolah-olah sedang memikul beban berat atas kesalahan dari orang lain."Mister...."Jessica bicara pelan, mencoba menghentikan langkah kakinya saat mereka masuk pada bagian lorong rumah sakit yang sepi, dia menatap punggung laki-laki dihadapan nya untuk beberapa waktu.Yavuz yang mendengar Jessica memanggil nya langsung menghentikan langkah kaki nya, dia menoleh dan menatap ke arah perempuan tersebut dengan penuh tanda tanya."Aku bisa pergi sendiri, mister bisa meninggalkan aku sendiri di sin
Kembali ke rumah sakit xxxxxxxPusat kotaSwiss.Yavuz tidak menjawab ucapan Jessica, dia masih menelisik bola mata perempuan dihadapan nya tersebut untuk beberapa waktu.Kepala nya terasa berdenyut-denyut saat ini, meskipun soal Jessica terasa begitu rumit, menyakinkan nya sangat sulit tapi ada yang dia suka dari sosok dihadapan nya itu saat bicara."Dan aku tidak siap tidur dengan laki-laki yang berbeda mister, yang bukan ayah dari anak ku, bagaimana bisa aku mengotori janin yang tidak berdosa atas banyak dosa-dosa ku?"dari ucapan perempuan tersebut setidaknya dia yakin anak didalam sana tidak terjamah oleh bibit lain, dan dia yakin perempuan dihadapan nya bisa menjadi ibu yang tepat untuk melahirkan generasi penerus nya."Dia wanita yang baik," Itu yang terlintas didalam kepala nya."begini, bagaimana cara menjelaskannya, oke wajah ku memang tidak tampan dan mungkin sedikit seperti iblis," Yeah mereka bilang saat marah dia seburuk itu, anak buah nya bahkan takut jika sudah melihat
Setelah membuat keributan besar dengan berteriak memecah keadaan saat Jessica tiba-tiba mengeluh sakit perut hingga membuat semua dokter di rumah sakit bergerak gelagapan untuk memeriksa keadaan Jessica pada akhirnya mereka tiba di sebuah ruangan rawat khusus di rumah sakit tersebut.Yavuz untuk pertama kalinya menampilkan ekspresi penuh kepanikan di dalam dirinya karena demi apapun dia tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya dan ini benar-benar sangat luar biasa menurut nya saat dia harus berjilbabku dengan jutaan kecemasan yang menghantam dirinya di mana dia melihat Jessica meringis seperti menahan sakit sembari memegang perutnya.Mungkin ini adalah efek alami seorang laki-laki atau seorang ayah terhadap buah hatinya atau seorang laki-laki terhadap ibu hamil, jadi ekspresi laki-laki tersebut terlihat sedikit berlebihan. Dan jangan ditanya bagaimana kepanikan terjadi saat para dokter pada akhirnya berlarian setelah mendengar suara Yavuz yang berteriak memecah keadaan, siapa
Kembali ke rumah sakit xxxxxxxpusat kota.Jessica menatap Yavuz yang sejak tadi mondar-mandir dihadapan nya, laki-laki tersebut terlihat gelisah persis seperti setrikaan panas yang hilir mudik siap menggosok kain apapun yang ada dihadapan nya, membuat Jessica mengernyit kan Kening nya melihat kelakuan laki-laki yang dia anggap punya kelainan dalam soal orientasi seksual tersebut yang kata nya gay.Seorang dokter perempuan terlihat memeriksa kondisi kehamilan nya, mencoba memeriksa tekanan darah Jessica kemudian ingin tahu apa jenis kelamin dari bayi yang dikandung Jessica saat ini.Dia jelas penasaran dan tidak sabar ingin tahu apa jenis kelamin baby Jess didalam sana, dibalik siapa ayah biologis nya, bagi Jessica bayi itu tidak bersalah dan akan dia sambut dengan bahagia Ketika lahir ke dunia, bahkan dia berusaha memperhatikan penuh soal makanan yang dia konsumsi agar sang baby tidak merasa tersiksa didalam sana.Tidak terlintas sedikitpun untuk Jessica membuang nya sejak dulu hingg
Egalita menatap laki-laki yang kini berdiri di hadapan nya tersebut untuk beberapa waktu, menyusun berbagai macam perasaan didalam hatinya sembari membiarkan kaki nya untuk terus bertahan di posisi nya. Jantung nya saat ini jelas tidak baik-baik saja karena selangkah lagi dia akan melepas masa lajangnya dan memilih meniti kehidupan baru bersama seorang laki-laki bernama Nyx zaighum dan putra kandung nya Yufraj Jervis Zaighum.Laki-laki yang ada di ujung sana yang menunggunya menerima uluran tangannya adalah daddy Al fayed, ayah kandungnya, laki-laki itu pernah tidak mengakui dirinya menjadi putrinya di masa lalu tapi Egalita berusaha untuk mengabadikan nya. Egalita bukan seorang pendendam sejati, dia berusaha untuk memaafkan orang-orang di masa lalu nya meskipun realitanya dia disakiti dengan cara yang begitu luar biasa. Dia bukan malaikat atau salah satu penghuni surga yang telah di jamin kesejahteraan nya melainkan hanya seorang anak manusia biasa dan seorang perempuan biasa yang hi
Egalita menatap kearah cermin untuk beberapa waktu, menatap diri dalam pantulan yang ada di hadapannya dengan perasaan yang bercampur aduk menjadi satu. Gugup, gelisah, takut, bahagia dan entahlah dia tidak bisa mendeskripsikan perasaan nya saat ini sama sekali. Berkali-kali Egalita menarik dan membuang nafas nya berharap dia bisa mengontrol seluruh perasaan nya saat ini."Gugup?," Satu suara terdengar dari arah belakang nya, membuat Egalita kembali memfokuskan pandangannya pada sang pemilik suara dengan cara menatap sosok tersebut dari arah cermin yang ada dihadapannya tersebut."Hmmm cukup gugup." Dia menjawab pelan, bisa merasakan keringat dingin menghiasi telapak tangan nya.Yang diajak bicara mengembangkan senyumannya, mendekati Egalita kemudian dia mencoba membantu seorang penata gaun pengantin Egalita untuk mengencangkan bagian pinggang gaun pengantin perempuan tersebut."Semua perempuan pasti merasa seperti itu pada hari pernikahan mereka." Wanita itu bicara dengan bola mata b
Egalita terlalu terkejut, membulatkan bola matanya sembari membiarkan kedua belah tangannya menutupi mulutnya. Masih berusaha menetralisir detak jantung nya saat dia melihat kejutan yang diberikan oleh laki-laki yang berdiri di sampingnya tersebut. "Happy birthday baby." Bisik Nyx zaighum tiba-tiba di balik telinga kanan nya tersebut, laki-laki itu membiarkan pipi kiri nya menempel di pipi kanan Egalita.Hal itu membuat Egalita tidak bisa menggeser posisi wajah nya untuk kembali menatap laki-laki yang ada di sampingnya tersebut karena seolah-olah Nyx zaighum sengaja menahan gerakan di wajahnya agar tidak kemana-mana.Dan dalam hitungan detik tiba-tiba saja hal lainnya mengejutkan Egalita, di mana sebuah layar televisi berukuran besar terlihat menampilkan berbagai macam gambar di hadapannya. Ada yang bisa menebak apa yang di tampilkan di sana?.Di mulai dari gambar test pack bergaris tanda merah yang memutar di layar yang ada dihadapannya di mana di atas sana tulisan demi tulisan ber
Di satu tempat,Malam.Egalita terlihat mengerutkan keningnya saat Nyx zaighum membawa nya ke satu tempat asing yang tidak pernah dia datangi sebelumnya, laki-laki tersebut membelokkan mobilnya secara perlahan ke sisi kanan mereka, membiarkan Egalita menatap sebuah tempat asing yang mereka datangi saat ini.Yah bola mata Egalita terus bergerak mengikuti arah mobil yang dia tumpangi menepi, terlihat menebak-nebak tempat siapa yang mereka datangi. Apakah ini salah satu rumah keluarga besar dari Nyx zaighum atau entahlah dia sama sekali tidak bisa menebaknya saat ini."kita ada dimana?," Perempuan itu bertanya sembari melirik ke arah Nyx zaighum yang kini mulai benar-benar menepikan mobil nya.Mobil berhenti di sebuah halaman luas tempat tinggal asing tersebut, di sisi kiri mereka terdapat sebuah taman bunga yang mulai bermekaran, terlalu indah dan sedap untuk di pandang mata. Dia masih membiarkan bola matanya menatap Nyx zaighum, menunggu jawaban dari laki-laki tersebut.Seulas senyuman
Mansion utama keluarga Ahem Hillatop.Egalita terlihat berdiri dengan posisi merentangkan kedua tangannya, membiarkan dua orang yang ada didalam kamar yang sama dengan nya sejak tadi mengukur seluruh bagian tubuh nya satu persatu. Mulai dari lengan, tangan, bahu, pinggang dan semua yang memang harus di ukur satu persatu.Meskipun cukup lelah karena pulang bekerja tapi dia menikmati keadaan saat ini sambil membiarkan bola mata nya terus menatap kearah sosok seseorang yang berbaring di atas kasur sejak tadi. J kecil terlihat fokus berbaring di atas kasur, menikmati diri melukis sosok Egalita yang berdiri bersama 2 perempuan di sisi kiri dan kanan nya. Bocah laki-laki tersebut terlalu bersemangat, dia tahu betul apa yang dilakukan gadis itu saat ini. Egalita akan menjadi mommy nya tidak lama lagi."Mommy katakan pada ku, walna pipi mommy apa?," J kecil menatap lurus ke arah Egalita, bertanya dengan cepat sambil menunggu jawaban Egalita.Perempuan itu mengembangkan senyumannya, dia menjaw
Beberapa waktu kemudian,Di ruangan khusus.Nyx Zaighum terlihat duduk dengan tenang di atas sebuah kursi kayu, menikmati secangkir kopi hangat yang ada di atas meja yang terbuat dari stainless di hadapannya, dia menyesap kopi yang ada di hadapannya tersebut dengan gerakan yang begitu tenang dan tanpa mengeluarkan sedikitpun suaranya sejak tadi. Di bagian pintu masuk dua laki-laki bertubuh kekar tampak berdiri tegap sejak tadi juga tidak mengeluarkan suara mereka sedikit pun dimana seolah dua laki-laki itu menunggu seseorang yang akan datang tidak lama lagi.Dan sesuai dengan apa yang diprediksi tiba-tiba saja dari arah seseorang masuk dengan menutup pintu terlebih dahulu, dan begitu salah satu penjaga yang membuka pintu bisa dilihat siapa yang datang saat ini.Akzal terlihat menyeret kasar seorang perempuan agar masuk ke dalam ruangan itu, tidak ada sedikitpun kelembutan dan toleransi yang diberikan oleh laki-laki tersebut saat ini gimana dia membiarkan perempuan tersebut tersungkur
Dan apakah ada yang bisa menebak siapa sosok terakhir yang datang dengan menampil kan wajah cemburu yang menatap ke arah Nyx zaighum dalam tatapan kesal dan juga penuh kecemburuan tersebut."Kenapa daddy dan mommy semalam tidak pulang?," Dan itu jelas adalah suara dari J kecil.Bocah laki-laki itu bertanya sambil berkacak pinggang di hadapan sang daddy nya ketika dia sudah berada tepat di hadapan Nyx zaighum. Di mana Nyx zaighum sendiri terlihat sudah menyambar handuk mandi sejak tadi dan langsung melilitkan ke pinggangnya agar keadaan dan kondisi tubuhnya saat ini tidak sepenuhnya terlihat oleh para anggota keluarganya yang datang saat ini termasuk putra kesayangannya tersebut."Maafkan daddy sayang, ada hal darurat yang terjadi semalam dan membuat daddy tidak bisa pulang," laki-laki itu memberikan alasan yang paling baik dan signifikan untuk putranya di mana dia langsung bergerak mencoba untuk menyambar tubuh J kecil.Tapi sayangnya bocah laki-laki itu merengut dia membalikkan tubuh
Melihat ekspresi Egalita ketika pertama kali bangun dan menatap dirinya membuat Nyx Zaighum mengulum senyuman nya, dia secara perlahan membiarkan telapak tangan kokoh nya meraih selimut Egalita yang menutupi wajah perempuan tersebut."Kenapa?," Tanya laki-laki itu dengan suara lembut nya.Alih-alih menjawab, Egalita masih memilih meringkuk, memejamkan bola matanya dengan perasaan malu. Jika dia ingat Apa yang dilakukan oleh mereka semalam jelas saja hal itu membuat Egalita tidak berani berhadapan langsung dan menatap Nyx zaighum."Biarkan aku melihat wajahmu saat bangun tidur baby," laki-laki itu bicara sembari mencoba untuk menggeser selimut yang menutupi wajah Egalita.Nyx Zaighum bicara dengan nada yang begitu tenang seolah-olah mereka telah melewati hubungan yang begitu lama dan tidak menampilkan sedikitpun kecanggungan diantara mereka berdua saat ini. Setelah laki-laki itu berkata begitu dia benar-benar berhasil menarik selimut yang menutupi wajah gadis cantik yang ada di hadapan
Sinar matahari pagi perlahan menyeruak masuk melalui pantulan kaca jendela di sisi kiri kamar hotel di mana Egalita DNA Nyx zaighum berada.Bisa di lihat Egalita masih terlelap dan tenggelam kedalam tidur nya, rasa lelah yang menghantam nya membuat gadis itu benar-benar tidak bangun jauh lebih awal dari biasanya. Dia terlalu tidak sadar dengan keadaan, membiarkan diri tenggelam kedalam tidur panjangnya. Percayalah percintaan yang dia lewati rasanya sangat luar biasa menguras tenaga, seolah-olah Dia baru saja melakukan senam marathon mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 20 putaran tanpa henti, bahkan lebih mirip seperti habis melakukan kegiatan fitness angkat besi atau lari di atas alat treadmill hingga berjam-jam lama nya. Kedua pahanya jelas pegal bukan main, kaki nya terasa keram dan tubuhnya jelas sangat lelah luar biasa.Di sepanjang tidurnya nggak di situ sama sekali tidak menggerakkan tubuhnya, dia terlalu asik tenggelam dalam rasa lelahnya.Sedangkan di sampingnya bisa di