Lewat tengah malam.Ketika angin malam berlomba dengan suara hujan, suara deru langkah kaki terdengar saling berlomba-lomba mengejar waktu. Seseorang berlarian dengan bersusah payah, tanpa alas kaki yang menemani nya. Kaki yang membengkak terlihat mulai lecet dan di beberapa sudut kaki mengeluarkan luka dan menimbulkan darah.Sang pemilik tubuh dan kaki terlihat panik, dia tidak mau menoleh kebelakang karena tahu semakin banyak gerakan menoleh akan semakin memperlambat langkah kakinya nya, sedangkan dia harus buru-buru beranjak pergi dari sana, menyelamatkan dirinya dan seseorang yang begitu penting didalam hidup nya.Deru nafas tidak beraturan terdengar jelas, keringat dingin penuh ketakutan bercucuran di iringi dengan berbagai doa dan pengharapan, agar dia mencapai titik pada pintu keluar di ujung sana yang merupakan harapan terakhir dalam hidup nya.Dia tahu sebenarnya kemungkinan berhasil sangat tipis, tapi dia mencoba menyakinkan diri jika dia bisa keluar dari sana, membawa kehid
Egalita masih panik, seperti orang gila mencari obat yang di butuhkan oleh nya. Dia mencari tapi hasil nya sia-sia, mencoba menangis karena tidak menemukan apa yang dia butuhkan."Dimana?," Dia bertanya, bergumam pelan dalam rasa paniknya, membongkar seluruh isi tas nya dan membiarkan semua isi nya berhamburan ke mana-mana.Nyx zaighum yang berdiri di belakang nya hanya bisa menatap Egalita dalam balutan kesedihan, menyembunyikan botol obat di tangan nya dan bersumpah tidak akan memberikan nya pada gadis itu dalam keadaan apapun."Katakan pada ku, apakah penderita trauma bisa di sembuhkan?," Sebaris tanya dia lesatkan, ketika dia menghubungi seseorang di seberang sana. Seorang dokter dan ahli psikologis, yang bisa membantu banyak orang dalam mengatasi traumatis masa lalu."Tentu saja bisa, hanya saja tergantung berapa lama trauma sudah terjadi,""Katakan pada ku ciri-ciri paling signifikan?,""Reaksi mental stres dan cemas. Biasa nya berkurangnya kemampuan untuk mengingat dan berkons
Masih di kamar hotel xxxxxxxx,Pusat kota,Seoul,Korea.Nyx Zaighum menatap dalam wajah Egalita yang telah terlelap, memandangi wajah cantik dalam balutan rasa lelah yang mendalam itu untuk waktu yang cukup lama. Telapak tangan nya masih menyentuh lembut punggung tangan gadis itu, mengelus nya secara perlahan setelah membantu Egalita dalam terapi tidur seperti yang di sarankan oleh salah satu teman nya yang berprofesi sebagai dokter psikologi. Membantu menenangkan diri dengan terapi tarikan nafas, membantu Egalita mengontrol beberapa bagian ketakutan nya untuk waktu yang cukup lama. Meskipun rumit akhirnya bisa sedikit membantu, setidaknya Egalita bisa terlelap sesuai harapan. Apalagi pelukan dari J kecil cukup membuat Egalita tenang, gadis itu memang membutuhkan anak nya sendiri selama itu, yang dia percaya menghilang dan tidak akan dia temui lagi.Nyx Zaighum melirik ke sisi kiri Egalita, menatap J kecil yang menatap ke arah Egalita, bocah laki-laki tersebut terlihat berbaring tep
Mansion utama Nyx zaighum,Setelah kembali dari Korea.Egalita terlihat mendengus kesal menatap kearah Nyx zaighum, dia pikir bagaimana bisa laki-laki itu pura-pura tidak melihat nya sejak tadi, Nyx zaighum terlihat sibuk dengan seseorang dan membiarkan Egalita terus duduk di kursi yang ada di sana.Sejak semalam mereka kembali dari Korea, nyatanya laki-laki tersebut tidak mengizinkan dirinya untuk pergi dan pulang dari tempat tersebut. Nyx zaighum seolah-olah sengaja menahan nya agar tinggal di sana."Nyx-," Egalita kembali berusaha bicara, saat laki-laki tersebut sudah agak lapang dengan obrolan nya."Baby tunggu, aku harus menghubungi seseorang." Dan lihatlah laki-laki tersebut bicara, menyambar handphonenya dan bergerak sedikit menjauhi Egalita.Tidak terlalu jauh tapi sengaja memasang jarak di antara mereka, agar Egalita tidak leluasa bicara dengan nya. Sang tangan kanan Nyx zaighum terlihat sibuk mengumpulkan beberapa berkas-berkas yang ada dihadapannya. J kecil tidur ada bersam
"Tapi mister," Egalita agak gelagapan, dia pikir bagaimana bisa laki-laki itu ingin membawa nya ke perusahaan."Aku pikir-,""Ada hal mendadak yang harus aku kerjakan." Nyx kembali bicara dengan ringan, dia tidak lagi melirik ke arah gadis tersebut dan lebih memilih untuk kembali memfokuskan pandangannya ke arah depan dimana tangan kanannya sibuk untuk mengendalikan setir mobil nya.Mendengar apa yang diucapkan oleh laki-laki di sampingnya jelas saja membuat Egalita mengernyitkan keningnya dan dia ingin sekali berkata dia cukup keberatan dengan keadaan ini di mana dia pikir sangat tidak masuk akal saat laki-laki itu akan membawanya pergi menuju ke arah perusahaan nya, tapi itu adalah Nyx zaighum, sekuat apa Egalita untuk menolaknya pada akhirnya laki-laki itu tidak akan mau menyerah. Meskipun dalam keadaan kesal dan Egalita pikir dia saat ini tidak bisa untuk memberontak pergi atau melarikan diri karena mobil yang dikendarakan oleh Nyx zaighum dikendalikan oleh laki-laki tersebut send
"Kenapa?," suara nya bergetar, menatap sosok wanita yang begitu dia benci yang berdiri tepat di hadapan nya saat ini.Egalita menggenggam lengan Nyx zaighum, dia berusaha untuk menetralisir detak jantung nya untuk beberapa waktu. Ayah dan ibu tirinya berdiri didepan mereka, menatap Egalita dengan tatapan sama terkejut nya.Waktu seolah-olah berhenti begitu saja, dia takut orang-orang akan tahu siapa dia, padahal dia mati-matian untuk tidak pernah menampilkan dirinya kepada siapapun bahkan dia tidak pernah ingin terlihat oleh kedua orang tuanya di dalam tempat seperti ini.Dia tahu sejak dulu hingga kini dalam keadaan seperti apapun dia tidak pernah diizinkan untuk bertemu di luar dengan kedua orang tersebut karena itu dia cukup terkejut saat dia menyadari kedua orang tuanya ada di hadapannya saat ini. Meskipun pertemuan terakhir kalinya dengan sang ibu tiri membahas tentang keinginan wanita itu agar dia kembali ke keluarga Al fayed demi putra nya, tapi dia tahu ibu tirinya tidak aka
The Hillatop company,Ruang rapat.Bola mata Nyx zaighum menatap sepasang suami istri yang kini duduk di hadapan nya dengan perasaan gelisah, tuan Al fayed tahu sepertinya Nyx zaighum sudah menyadari tentang siapa ibu kandung J kecil. Kebohongan yang mereka buat bertahun-tahun yang lalu pada akhirnya terbongkar juga, meskipun serapat mungkin istri nya menutup nya semua jelas tidak akan bisa disembunyikan lagi. Apalagi belakangan istrinya gencar mencari Egalita dan meminta putri nya itu kembali ke rumah, menerima kesepakatan untuk menikah dengan suami kakak nya yang tidak lain putri tertua nya dan menjadi ibu dari J kecil sendiri.Dia tahu Nyx zaighum bukan orang bodoh, karena itu dia bisa menebak jika semua pada akhirnya pasti sampai pada titik ini juga. Semua jelas bukan kemauan nya, tapi ini semua ulah istrinya. Mungkin dia yang terlalu bodoh karena selama ini selalu diam atas perbuatan istrinya tersebut, dia tidak tahu apakah dia melakukan ini karena dia mencintai istrinya atau di
"Itu tidak mungkin," nyonya Camilla menjawab dengan rasa keberatan yang tinggi, mana mungkin memindahkan seluruh hak Al fayed pada Egalita dan lagi bagi nya yang lebih berhak adalah J kecil."Kalau begitu sejak awal mengejar Egalita dan menekan nya untuk menikah dengan ku memang karena ingin memanfaatkan dirinya? Aku masih berusaha untuk berprasangka baik, siapa tahu ibu mertua benar-benar tulus ingin meminta maaf atas kesalahan di masa lalu." Nyx bicara dengan nada mengejek."Nyx aku dan ayah mertua mu tulus melakukan nya, kami benar-benar menyesal atas segala perbuatan kami dulu tapi-,""Mari tidak lagi membicarakan nya," dan tiba-tiba Nyx zaighum berdiri dari posisi nya."Nyx ibu-," nyonya Camilla gelagapan, dengan berdirinya Nyx artinya semua pasti selesai. Mereka mungkin tidak akan mendapatkan J kecil lagi, dia tahu sekali bagaimana watak laki-laki tersebut saat marah. Tidak ada yang bisa merayu nya bahkan putri kandung nya sendiri di masa lalu. Ketika marah Nyx tidak mengeluark
Egalita menatap laki-laki yang kini berdiri di hadapan nya tersebut untuk beberapa waktu, menyusun berbagai macam perasaan didalam hatinya sembari membiarkan kaki nya untuk terus bertahan di posisi nya. Jantung nya saat ini jelas tidak baik-baik saja karena selangkah lagi dia akan melepas masa lajangnya dan memilih meniti kehidupan baru bersama seorang laki-laki bernama Nyx zaighum dan putra kandung nya Yufraj Jervis Zaighum.Laki-laki yang ada di ujung sana yang menunggunya menerima uluran tangannya adalah daddy Al fayed, ayah kandungnya, laki-laki itu pernah tidak mengakui dirinya menjadi putrinya di masa lalu tapi Egalita berusaha untuk mengabadikan nya. Egalita bukan seorang pendendam sejati, dia berusaha untuk memaafkan orang-orang di masa lalu nya meskipun realitanya dia disakiti dengan cara yang begitu luar biasa. Dia bukan malaikat atau salah satu penghuni surga yang telah di jamin kesejahteraan nya melainkan hanya seorang anak manusia biasa dan seorang perempuan biasa yang hi
Egalita menatap kearah cermin untuk beberapa waktu, menatap diri dalam pantulan yang ada di hadapannya dengan perasaan yang bercampur aduk menjadi satu. Gugup, gelisah, takut, bahagia dan entahlah dia tidak bisa mendeskripsikan perasaan nya saat ini sama sekali. Berkali-kali Egalita menarik dan membuang nafas nya berharap dia bisa mengontrol seluruh perasaan nya saat ini."Gugup?," Satu suara terdengar dari arah belakang nya, membuat Egalita kembali memfokuskan pandangannya pada sang pemilik suara dengan cara menatap sosok tersebut dari arah cermin yang ada dihadapannya tersebut."Hmmm cukup gugup." Dia menjawab pelan, bisa merasakan keringat dingin menghiasi telapak tangan nya.Yang diajak bicara mengembangkan senyumannya, mendekati Egalita kemudian dia mencoba membantu seorang penata gaun pengantin Egalita untuk mengencangkan bagian pinggang gaun pengantin perempuan tersebut."Semua perempuan pasti merasa seperti itu pada hari pernikahan mereka." Wanita itu bicara dengan bola mata b
Egalita terlalu terkejut, membulatkan bola matanya sembari membiarkan kedua belah tangannya menutupi mulutnya. Masih berusaha menetralisir detak jantung nya saat dia melihat kejutan yang diberikan oleh laki-laki yang berdiri di sampingnya tersebut. "Happy birthday baby." Bisik Nyx zaighum tiba-tiba di balik telinga kanan nya tersebut, laki-laki itu membiarkan pipi kiri nya menempel di pipi kanan Egalita.Hal itu membuat Egalita tidak bisa menggeser posisi wajah nya untuk kembali menatap laki-laki yang ada di sampingnya tersebut karena seolah-olah Nyx zaighum sengaja menahan gerakan di wajahnya agar tidak kemana-mana.Dan dalam hitungan detik tiba-tiba saja hal lainnya mengejutkan Egalita, di mana sebuah layar televisi berukuran besar terlihat menampilkan berbagai macam gambar di hadapannya. Ada yang bisa menebak apa yang di tampilkan di sana?.Di mulai dari gambar test pack bergaris tanda merah yang memutar di layar yang ada dihadapannya di mana di atas sana tulisan demi tulisan ber
Di satu tempat,Malam.Egalita terlihat mengerutkan keningnya saat Nyx zaighum membawa nya ke satu tempat asing yang tidak pernah dia datangi sebelumnya, laki-laki tersebut membelokkan mobilnya secara perlahan ke sisi kanan mereka, membiarkan Egalita menatap sebuah tempat asing yang mereka datangi saat ini.Yah bola mata Egalita terus bergerak mengikuti arah mobil yang dia tumpangi menepi, terlihat menebak-nebak tempat siapa yang mereka datangi. Apakah ini salah satu rumah keluarga besar dari Nyx zaighum atau entahlah dia sama sekali tidak bisa menebaknya saat ini."kita ada dimana?," Perempuan itu bertanya sembari melirik ke arah Nyx zaighum yang kini mulai benar-benar menepikan mobil nya.Mobil berhenti di sebuah halaman luas tempat tinggal asing tersebut, di sisi kiri mereka terdapat sebuah taman bunga yang mulai bermekaran, terlalu indah dan sedap untuk di pandang mata. Dia masih membiarkan bola matanya menatap Nyx zaighum, menunggu jawaban dari laki-laki tersebut.Seulas senyuman
Mansion utama keluarga Ahem Hillatop.Egalita terlihat berdiri dengan posisi merentangkan kedua tangannya, membiarkan dua orang yang ada didalam kamar yang sama dengan nya sejak tadi mengukur seluruh bagian tubuh nya satu persatu. Mulai dari lengan, tangan, bahu, pinggang dan semua yang memang harus di ukur satu persatu.Meskipun cukup lelah karena pulang bekerja tapi dia menikmati keadaan saat ini sambil membiarkan bola mata nya terus menatap kearah sosok seseorang yang berbaring di atas kasur sejak tadi. J kecil terlihat fokus berbaring di atas kasur, menikmati diri melukis sosok Egalita yang berdiri bersama 2 perempuan di sisi kiri dan kanan nya. Bocah laki-laki tersebut terlalu bersemangat, dia tahu betul apa yang dilakukan gadis itu saat ini. Egalita akan menjadi mommy nya tidak lama lagi."Mommy katakan pada ku, walna pipi mommy apa?," J kecil menatap lurus ke arah Egalita, bertanya dengan cepat sambil menunggu jawaban Egalita.Perempuan itu mengembangkan senyumannya, dia menjaw
Beberapa waktu kemudian,Di ruangan khusus.Nyx Zaighum terlihat duduk dengan tenang di atas sebuah kursi kayu, menikmati secangkir kopi hangat yang ada di atas meja yang terbuat dari stainless di hadapannya, dia menyesap kopi yang ada di hadapannya tersebut dengan gerakan yang begitu tenang dan tanpa mengeluarkan sedikitpun suaranya sejak tadi. Di bagian pintu masuk dua laki-laki bertubuh kekar tampak berdiri tegap sejak tadi juga tidak mengeluarkan suara mereka sedikit pun dimana seolah dua laki-laki itu menunggu seseorang yang akan datang tidak lama lagi.Dan sesuai dengan apa yang diprediksi tiba-tiba saja dari arah seseorang masuk dengan menutup pintu terlebih dahulu, dan begitu salah satu penjaga yang membuka pintu bisa dilihat siapa yang datang saat ini.Akzal terlihat menyeret kasar seorang perempuan agar masuk ke dalam ruangan itu, tidak ada sedikitpun kelembutan dan toleransi yang diberikan oleh laki-laki tersebut saat ini gimana dia membiarkan perempuan tersebut tersungkur
Dan apakah ada yang bisa menebak siapa sosok terakhir yang datang dengan menampil kan wajah cemburu yang menatap ke arah Nyx zaighum dalam tatapan kesal dan juga penuh kecemburuan tersebut."Kenapa daddy dan mommy semalam tidak pulang?," Dan itu jelas adalah suara dari J kecil.Bocah laki-laki itu bertanya sambil berkacak pinggang di hadapan sang daddy nya ketika dia sudah berada tepat di hadapan Nyx zaighum. Di mana Nyx zaighum sendiri terlihat sudah menyambar handuk mandi sejak tadi dan langsung melilitkan ke pinggangnya agar keadaan dan kondisi tubuhnya saat ini tidak sepenuhnya terlihat oleh para anggota keluarganya yang datang saat ini termasuk putra kesayangannya tersebut."Maafkan daddy sayang, ada hal darurat yang terjadi semalam dan membuat daddy tidak bisa pulang," laki-laki itu memberikan alasan yang paling baik dan signifikan untuk putranya di mana dia langsung bergerak mencoba untuk menyambar tubuh J kecil.Tapi sayangnya bocah laki-laki itu merengut dia membalikkan tubuh
Melihat ekspresi Egalita ketika pertama kali bangun dan menatap dirinya membuat Nyx Zaighum mengulum senyuman nya, dia secara perlahan membiarkan telapak tangan kokoh nya meraih selimut Egalita yang menutupi wajah perempuan tersebut."Kenapa?," Tanya laki-laki itu dengan suara lembut nya.Alih-alih menjawab, Egalita masih memilih meringkuk, memejamkan bola matanya dengan perasaan malu. Jika dia ingat Apa yang dilakukan oleh mereka semalam jelas saja hal itu membuat Egalita tidak berani berhadapan langsung dan menatap Nyx zaighum."Biarkan aku melihat wajahmu saat bangun tidur baby," laki-laki itu bicara sembari mencoba untuk menggeser selimut yang menutupi wajah Egalita.Nyx Zaighum bicara dengan nada yang begitu tenang seolah-olah mereka telah melewati hubungan yang begitu lama dan tidak menampilkan sedikitpun kecanggungan diantara mereka berdua saat ini. Setelah laki-laki itu berkata begitu dia benar-benar berhasil menarik selimut yang menutupi wajah gadis cantik yang ada di hadapan
Sinar matahari pagi perlahan menyeruak masuk melalui pantulan kaca jendela di sisi kiri kamar hotel di mana Egalita DNA Nyx zaighum berada.Bisa di lihat Egalita masih terlelap dan tenggelam kedalam tidur nya, rasa lelah yang menghantam nya membuat gadis itu benar-benar tidak bangun jauh lebih awal dari biasanya. Dia terlalu tidak sadar dengan keadaan, membiarkan diri tenggelam kedalam tidur panjangnya. Percayalah percintaan yang dia lewati rasanya sangat luar biasa menguras tenaga, seolah-olah Dia baru saja melakukan senam marathon mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 20 putaran tanpa henti, bahkan lebih mirip seperti habis melakukan kegiatan fitness angkat besi atau lari di atas alat treadmill hingga berjam-jam lama nya. Kedua pahanya jelas pegal bukan main, kaki nya terasa keram dan tubuhnya jelas sangat lelah luar biasa.Di sepanjang tidurnya nggak di situ sama sekali tidak menggerakkan tubuhnya, dia terlalu asik tenggelam dalam rasa lelahnya.Sedangkan di sampingnya bisa di