"Tapi mister," Egalita agak gelagapan, dia pikir bagaimana bisa laki-laki itu ingin membawa nya ke perusahaan."Aku pikir-,""Ada hal mendadak yang harus aku kerjakan." Nyx kembali bicara dengan ringan, dia tidak lagi melirik ke arah gadis tersebut dan lebih memilih untuk kembali memfokuskan pandangannya ke arah depan dimana tangan kanannya sibuk untuk mengendalikan setir mobil nya.Mendengar apa yang diucapkan oleh laki-laki di sampingnya jelas saja membuat Egalita mengernyitkan keningnya dan dia ingin sekali berkata dia cukup keberatan dengan keadaan ini di mana dia pikir sangat tidak masuk akal saat laki-laki itu akan membawanya pergi menuju ke arah perusahaan nya, tapi itu adalah Nyx zaighum, sekuat apa Egalita untuk menolaknya pada akhirnya laki-laki itu tidak akan mau menyerah. Meskipun dalam keadaan kesal dan Egalita pikir dia saat ini tidak bisa untuk memberontak pergi atau melarikan diri karena mobil yang dikendarakan oleh Nyx zaighum dikendalikan oleh laki-laki tersebut send
"Kenapa?," suara nya bergetar, menatap sosok wanita yang begitu dia benci yang berdiri tepat di hadapan nya saat ini.Egalita menggenggam lengan Nyx zaighum, dia berusaha untuk menetralisir detak jantung nya untuk beberapa waktu. Ayah dan ibu tirinya berdiri didepan mereka, menatap Egalita dengan tatapan sama terkejut nya.Waktu seolah-olah berhenti begitu saja, dia takut orang-orang akan tahu siapa dia, padahal dia mati-matian untuk tidak pernah menampilkan dirinya kepada siapapun bahkan dia tidak pernah ingin terlihat oleh kedua orang tuanya di dalam tempat seperti ini.Dia tahu sejak dulu hingga kini dalam keadaan seperti apapun dia tidak pernah diizinkan untuk bertemu di luar dengan kedua orang tersebut karena itu dia cukup terkejut saat dia menyadari kedua orang tuanya ada di hadapannya saat ini. Meskipun pertemuan terakhir kalinya dengan sang ibu tiri membahas tentang keinginan wanita itu agar dia kembali ke keluarga Al fayed demi putra nya, tapi dia tahu ibu tirinya tidak aka
The Hillatop company,Ruang rapat.Bola mata Nyx zaighum menatap sepasang suami istri yang kini duduk di hadapan nya dengan perasaan gelisah, tuan Al fayed tahu sepertinya Nyx zaighum sudah menyadari tentang siapa ibu kandung J kecil. Kebohongan yang mereka buat bertahun-tahun yang lalu pada akhirnya terbongkar juga, meskipun serapat mungkin istri nya menutup nya semua jelas tidak akan bisa disembunyikan lagi. Apalagi belakangan istrinya gencar mencari Egalita dan meminta putri nya itu kembali ke rumah, menerima kesepakatan untuk menikah dengan suami kakak nya yang tidak lain putri tertua nya dan menjadi ibu dari J kecil sendiri.Dia tahu Nyx zaighum bukan orang bodoh, karena itu dia bisa menebak jika semua pada akhirnya pasti sampai pada titik ini juga. Semua jelas bukan kemauan nya, tapi ini semua ulah istrinya. Mungkin dia yang terlalu bodoh karena selama ini selalu diam atas perbuatan istrinya tersebut, dia tidak tahu apakah dia melakukan ini karena dia mencintai istrinya atau di
"Itu tidak mungkin," nyonya Camilla menjawab dengan rasa keberatan yang tinggi, mana mungkin memindahkan seluruh hak Al fayed pada Egalita dan lagi bagi nya yang lebih berhak adalah J kecil."Kalau begitu sejak awal mengejar Egalita dan menekan nya untuk menikah dengan ku memang karena ingin memanfaatkan dirinya? Aku masih berusaha untuk berprasangka baik, siapa tahu ibu mertua benar-benar tulus ingin meminta maaf atas kesalahan di masa lalu." Nyx bicara dengan nada mengejek."Nyx aku dan ayah mertua mu tulus melakukan nya, kami benar-benar menyesal atas segala perbuatan kami dulu tapi-,""Mari tidak lagi membicarakan nya," dan tiba-tiba Nyx zaighum berdiri dari posisi nya."Nyx ibu-," nyonya Camilla gelagapan, dengan berdirinya Nyx artinya semua pasti selesai. Mereka mungkin tidak akan mendapatkan J kecil lagi, dia tahu sekali bagaimana watak laki-laki tersebut saat marah. Tidak ada yang bisa merayu nya bahkan putri kandung nya sendiri di masa lalu. Ketika marah Nyx tidak mengeluark
Sejenak Egalita terpaku menatap sekretaris Nyx Zaighum yang mengembang kan senyuman nya ke arah dirinya. Laki-laki tersebut berdiri tepat di depan pintu kamar nya setelah mengetuk pintu dan pintu kamar terbuka. Erkan tampak menundukkan kepalanya ke arah Egalita."Apa ada masalah?," Egalita bertanya agak bingung."Aku diminta menjemput nona." Sederhana alasan laki-laki tersebut datang di jam malam begini."Aku pikir aku bisa datang sendiri," gadis itu menjawab dengan cepat ucapan Erkan, sebab dia pikir dia bisa datang sendiri tanpa harus dijemput atau diantar oleh seseorang menuju ke arah restoran yang dijanjikan oleh Nyx zaighum."Itu bukan masalah, ini adalah perintah tuan Nyx Zaighum, nona." Jawab laki-laki tersebut cepat."Tempat pertemuan nya sedikit berganti, nona." Dan laki-laki tersebut melanjutkan ucapannya.Mendengar apa yang disampaikan oleh Erkan jelas saja membuat Egalita agak terkejut."Ya?,"Dia pikir laki-laki itu mengajaknya bertemu di restoran xxxxxxxxx yang letaknya
Mansion utama keluarga Àhem dan Hayat hillatop,Orang tua Nyx zaighum,Meja makan.Egalita meremas telapak tangan nya saat dia duduk berhadapan dengan kedua orang tua Nyx zaighum. Mommy dan daddy laki-laki tersebut terlihat menatapnya sejak tadi, memperhatikan dirinya dari ujung kepala sampai ke ujung kaki nya untuk beberapa waktu. Hal tersebut membuat Egalita cukup merasa malu dan tidak nyaman, dia jadi sedikit salah tingkah di mana tangan kanannya mencoba untuk menyentuh tengkuk nya beberapa waktu."Sebenarnya ini pertemuan seperti apa?," Egalita membatin dalam hatinya."Jadi nama kamu Egalita?," Nyonya Hayat, mommy Nyx Zaighum bertanya pada gadis yang ada di hadapannya tersebut.Wanita itu terus menatap ke arah egalita di mana sejak pertama kali egalitan hadir dia menelisik di hadapannya itu cukup lama kemudian menoleh ke arah J kecil yang duduk tepat di sisi kanan egalita kemudian wanita tersebut menoleh ke arah putranya di mana aja kecil di apit di antara Egalita dan Nyx zaighu
Demi apapun Egalita cukup tidak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini, ucapan laki-laki di hadapannya itu jelas saja mengejutkan dirinya, kata calon mertua membuat kacau pemikirannya.Dia menoleh ke arah laki-laki di samping kanannya tersebut di mana di posisi tengah di antara dirinya ada J kecil yang mengembangkan senyumannya kepada dirinya."Apa aku bisa menjadi pengantin laki-lakinya, grandma, grandpa?," Bocah laki-laki tersebut jelas sangat bersemangat sekali bicara seperti itu dan bertanya kepada kedua pasangan suami istri di hadapannya tersebut.Kata menikah jelas saja membuatnya bahagia itu artinya J kecil pikir Egalita benar-benar akan menjadi mommynya setelah itu, dan bayangkan bagaimana kebahagiaan menghantam dirinya saat ini dia benar-benar mengharapkan hal tersebut."Tentu saja sayang, kamu bisa menjadi pendamping pengantinnya nanti, kamu bebas memilih pakaian sendiri yang kamu ingin gunakan dan kamu akan tampil dengan begitu tampan di atas panggung pernikahan, menyamb
Mereka duduk saling berhadapan setelah melewati makan malam, Egalita dan Nyx zaighum. Berdua di sebuah ruangan mendominasi berwarna putih tanpa siapapun di yang ada di sekitar mereka.Hawa yang di timbulkan saat ini cukup berbeda, Nyx zaighum benar-benar terlihat serius dengan keadaan, menatap Egalita yang sejak tadi menatap nya dalam balutan keingintahuan atas apa yang akan dibicarakan oleh Nyx zaighum saat ini."Ada apa?," Sebaris tanya itu mengganggu Egalita, karena ini untuk pertama kalinya dia melihat Nyx zaighum dalam balutan keseriusan nya setelah dia pernah melihat laki-laki itu marah karena kesalahpahaman atas pencurian barang yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya."Aku harap kamu mendengar kan nya lebih dulu dengan baik, tidak mengambil keputusan dengan tergesa-gesa dan jangan langsung menyimpulkan semua nya dengan tergesa-gesa pula." Laki-laki tersebut pada akhirnya mulai membuka suaranya.Oke Egalita berusaha untuk mencerna ucapan Nyx zaighum, menganggukkan kepalanya ji
Egalita menatap laki-laki yang kini berdiri di hadapan nya tersebut untuk beberapa waktu, menyusun berbagai macam perasaan didalam hatinya sembari membiarkan kaki nya untuk terus bertahan di posisi nya. Jantung nya saat ini jelas tidak baik-baik saja karena selangkah lagi dia akan melepas masa lajangnya dan memilih meniti kehidupan baru bersama seorang laki-laki bernama Nyx zaighum dan putra kandung nya Yufraj Jervis Zaighum.Laki-laki yang ada di ujung sana yang menunggunya menerima uluran tangannya adalah daddy Al fayed, ayah kandungnya, laki-laki itu pernah tidak mengakui dirinya menjadi putrinya di masa lalu tapi Egalita berusaha untuk mengabadikan nya. Egalita bukan seorang pendendam sejati, dia berusaha untuk memaafkan orang-orang di masa lalu nya meskipun realitanya dia disakiti dengan cara yang begitu luar biasa. Dia bukan malaikat atau salah satu penghuni surga yang telah di jamin kesejahteraan nya melainkan hanya seorang anak manusia biasa dan seorang perempuan biasa yang hi
Egalita menatap kearah cermin untuk beberapa waktu, menatap diri dalam pantulan yang ada di hadapannya dengan perasaan yang bercampur aduk menjadi satu. Gugup, gelisah, takut, bahagia dan entahlah dia tidak bisa mendeskripsikan perasaan nya saat ini sama sekali. Berkali-kali Egalita menarik dan membuang nafas nya berharap dia bisa mengontrol seluruh perasaan nya saat ini."Gugup?," Satu suara terdengar dari arah belakang nya, membuat Egalita kembali memfokuskan pandangannya pada sang pemilik suara dengan cara menatap sosok tersebut dari arah cermin yang ada dihadapannya tersebut."Hmmm cukup gugup." Dia menjawab pelan, bisa merasakan keringat dingin menghiasi telapak tangan nya.Yang diajak bicara mengembangkan senyumannya, mendekati Egalita kemudian dia mencoba membantu seorang penata gaun pengantin Egalita untuk mengencangkan bagian pinggang gaun pengantin perempuan tersebut."Semua perempuan pasti merasa seperti itu pada hari pernikahan mereka." Wanita itu bicara dengan bola mata b
Egalita terlalu terkejut, membulatkan bola matanya sembari membiarkan kedua belah tangannya menutupi mulutnya. Masih berusaha menetralisir detak jantung nya saat dia melihat kejutan yang diberikan oleh laki-laki yang berdiri di sampingnya tersebut. "Happy birthday baby." Bisik Nyx zaighum tiba-tiba di balik telinga kanan nya tersebut, laki-laki itu membiarkan pipi kiri nya menempel di pipi kanan Egalita.Hal itu membuat Egalita tidak bisa menggeser posisi wajah nya untuk kembali menatap laki-laki yang ada di sampingnya tersebut karena seolah-olah Nyx zaighum sengaja menahan gerakan di wajahnya agar tidak kemana-mana.Dan dalam hitungan detik tiba-tiba saja hal lainnya mengejutkan Egalita, di mana sebuah layar televisi berukuran besar terlihat menampilkan berbagai macam gambar di hadapannya. Ada yang bisa menebak apa yang di tampilkan di sana?.Di mulai dari gambar test pack bergaris tanda merah yang memutar di layar yang ada dihadapannya di mana di atas sana tulisan demi tulisan ber
Di satu tempat,Malam.Egalita terlihat mengerutkan keningnya saat Nyx zaighum membawa nya ke satu tempat asing yang tidak pernah dia datangi sebelumnya, laki-laki tersebut membelokkan mobilnya secara perlahan ke sisi kanan mereka, membiarkan Egalita menatap sebuah tempat asing yang mereka datangi saat ini.Yah bola mata Egalita terus bergerak mengikuti arah mobil yang dia tumpangi menepi, terlihat menebak-nebak tempat siapa yang mereka datangi. Apakah ini salah satu rumah keluarga besar dari Nyx zaighum atau entahlah dia sama sekali tidak bisa menebaknya saat ini."kita ada dimana?," Perempuan itu bertanya sembari melirik ke arah Nyx zaighum yang kini mulai benar-benar menepikan mobil nya.Mobil berhenti di sebuah halaman luas tempat tinggal asing tersebut, di sisi kiri mereka terdapat sebuah taman bunga yang mulai bermekaran, terlalu indah dan sedap untuk di pandang mata. Dia masih membiarkan bola matanya menatap Nyx zaighum, menunggu jawaban dari laki-laki tersebut.Seulas senyuman
Mansion utama keluarga Ahem Hillatop.Egalita terlihat berdiri dengan posisi merentangkan kedua tangannya, membiarkan dua orang yang ada didalam kamar yang sama dengan nya sejak tadi mengukur seluruh bagian tubuh nya satu persatu. Mulai dari lengan, tangan, bahu, pinggang dan semua yang memang harus di ukur satu persatu.Meskipun cukup lelah karena pulang bekerja tapi dia menikmati keadaan saat ini sambil membiarkan bola mata nya terus menatap kearah sosok seseorang yang berbaring di atas kasur sejak tadi. J kecil terlihat fokus berbaring di atas kasur, menikmati diri melukis sosok Egalita yang berdiri bersama 2 perempuan di sisi kiri dan kanan nya. Bocah laki-laki tersebut terlalu bersemangat, dia tahu betul apa yang dilakukan gadis itu saat ini. Egalita akan menjadi mommy nya tidak lama lagi."Mommy katakan pada ku, walna pipi mommy apa?," J kecil menatap lurus ke arah Egalita, bertanya dengan cepat sambil menunggu jawaban Egalita.Perempuan itu mengembangkan senyumannya, dia menjaw
Beberapa waktu kemudian,Di ruangan khusus.Nyx Zaighum terlihat duduk dengan tenang di atas sebuah kursi kayu, menikmati secangkir kopi hangat yang ada di atas meja yang terbuat dari stainless di hadapannya, dia menyesap kopi yang ada di hadapannya tersebut dengan gerakan yang begitu tenang dan tanpa mengeluarkan sedikitpun suaranya sejak tadi. Di bagian pintu masuk dua laki-laki bertubuh kekar tampak berdiri tegap sejak tadi juga tidak mengeluarkan suara mereka sedikit pun dimana seolah dua laki-laki itu menunggu seseorang yang akan datang tidak lama lagi.Dan sesuai dengan apa yang diprediksi tiba-tiba saja dari arah seseorang masuk dengan menutup pintu terlebih dahulu, dan begitu salah satu penjaga yang membuka pintu bisa dilihat siapa yang datang saat ini.Akzal terlihat menyeret kasar seorang perempuan agar masuk ke dalam ruangan itu, tidak ada sedikitpun kelembutan dan toleransi yang diberikan oleh laki-laki tersebut saat ini gimana dia membiarkan perempuan tersebut tersungkur
Dan apakah ada yang bisa menebak siapa sosok terakhir yang datang dengan menampil kan wajah cemburu yang menatap ke arah Nyx zaighum dalam tatapan kesal dan juga penuh kecemburuan tersebut."Kenapa daddy dan mommy semalam tidak pulang?," Dan itu jelas adalah suara dari J kecil.Bocah laki-laki itu bertanya sambil berkacak pinggang di hadapan sang daddy nya ketika dia sudah berada tepat di hadapan Nyx zaighum. Di mana Nyx zaighum sendiri terlihat sudah menyambar handuk mandi sejak tadi dan langsung melilitkan ke pinggangnya agar keadaan dan kondisi tubuhnya saat ini tidak sepenuhnya terlihat oleh para anggota keluarganya yang datang saat ini termasuk putra kesayangannya tersebut."Maafkan daddy sayang, ada hal darurat yang terjadi semalam dan membuat daddy tidak bisa pulang," laki-laki itu memberikan alasan yang paling baik dan signifikan untuk putranya di mana dia langsung bergerak mencoba untuk menyambar tubuh J kecil.Tapi sayangnya bocah laki-laki itu merengut dia membalikkan tubuh
Melihat ekspresi Egalita ketika pertama kali bangun dan menatap dirinya membuat Nyx Zaighum mengulum senyuman nya, dia secara perlahan membiarkan telapak tangan kokoh nya meraih selimut Egalita yang menutupi wajah perempuan tersebut."Kenapa?," Tanya laki-laki itu dengan suara lembut nya.Alih-alih menjawab, Egalita masih memilih meringkuk, memejamkan bola matanya dengan perasaan malu. Jika dia ingat Apa yang dilakukan oleh mereka semalam jelas saja hal itu membuat Egalita tidak berani berhadapan langsung dan menatap Nyx zaighum."Biarkan aku melihat wajahmu saat bangun tidur baby," laki-laki itu bicara sembari mencoba untuk menggeser selimut yang menutupi wajah Egalita.Nyx Zaighum bicara dengan nada yang begitu tenang seolah-olah mereka telah melewati hubungan yang begitu lama dan tidak menampilkan sedikitpun kecanggungan diantara mereka berdua saat ini. Setelah laki-laki itu berkata begitu dia benar-benar berhasil menarik selimut yang menutupi wajah gadis cantik yang ada di hadapan
Sinar matahari pagi perlahan menyeruak masuk melalui pantulan kaca jendela di sisi kiri kamar hotel di mana Egalita DNA Nyx zaighum berada.Bisa di lihat Egalita masih terlelap dan tenggelam kedalam tidur nya, rasa lelah yang menghantam nya membuat gadis itu benar-benar tidak bangun jauh lebih awal dari biasanya. Dia terlalu tidak sadar dengan keadaan, membiarkan diri tenggelam kedalam tidur panjangnya. Percayalah percintaan yang dia lewati rasanya sangat luar biasa menguras tenaga, seolah-olah Dia baru saja melakukan senam marathon mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 20 putaran tanpa henti, bahkan lebih mirip seperti habis melakukan kegiatan fitness angkat besi atau lari di atas alat treadmill hingga berjam-jam lama nya. Kedua pahanya jelas pegal bukan main, kaki nya terasa keram dan tubuhnya jelas sangat lelah luar biasa.Di sepanjang tidurnya nggak di situ sama sekali tidak menggerakkan tubuhnya, dia terlalu asik tenggelam dalam rasa lelahnya.Sedangkan di sampingnya bisa di