Share

55. Oh Hatiku, Mengapa Harus Dia?

Tiara duduk menikmati kopi di sebuah cafe di tepi kanal di bawah Rialto Bridge.

Air danau di Venesia berubah warna sepanjang hari. Di pagi hari, itu tampak kebiruan. Saat siang, warnanya berubah hijau keputihan. Menjelang senja hingga malam, itu terlihat gelap keunguan, memantulkan cahaya lampu yang mendarat di permukaannya. Sebuah paparan keindahan yang akan merontokkan hati siapapun. Apalagi yang berjiwa romantis seperti Tiara.

“Lo itu romantisnya keterlaluan,” Alana sering mengejeknya. “Cerita cinta yang nyata gak seperti film Korea kesukaan lo itu.”

“Iya… emang. Cerita cinta gua juga gak romantis. Tapi gua tetap percaya cinta sejati itu ada, Bapak dan Ibu buktinya.”

“Ya… tapi love died eventually, you know? Bahkan cinta paling panas pun akan mendingin pada akhirnya.”

“Sebagai penulis novel roman, seharusnya lo gak skeptis terhadap cinta. Agak kontradiktif kan, lo nulis cerita cinta, tapi gak percaya cinta.”

“Justru, yang gua tulis itu hasil imajinasi. Impian semua orang, supaya ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status